DOSEN PENGAMPU :
Dr. Fitry Tafzi, S.TP., M.Si
Oleh:
1. Nur Irawati (J1B118003)
2. Ratna Sari (J1B118015)
3. Winda Sari (J1B118017)
4. Rio Setiawan (J1B118025)
5. Wulan Suci Mulyani.R (J1B118031)
6. M. Hery Setiawan (J1B118035)
7. Fitriana Dwi Astuti (J1B118037)
8. Eti Kartika (J1B118045)
9. Eggy Agunan Saputra (J1B118053)
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan dan keteguhan hati kepada kami untuk menyelesaikan
makalah ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. yang menjadi suri tauladan bagi umat manusia yang
merindukan keindahan surga. Kami menulis makalah ini bertujuan untuk
mempelajari dan mengetahui ilmu tentang Reologi Bahan Pangan Cair yang
diberikan oleh dosen mengenai Karakteristik Teknik Bahan Pertanian.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan,
terutama disebabkan kurangnya ilmu pengtahuan. Namun, berkat kerjasama dan
kesungguhan dalam menyelesaikan makalah ini, akhirnya dapat diselesaikan
dengan baik. Kami menyadari, sebagai seorang pelajar yang pengetahuannya tidak
seberapa yang masih perlu belajar dalam penulisan makalah, bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang positif demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi, serta
berdayaguna di masa yang akan datang.
Besar harapan, mudah-mudahan makalah yang sesederhana ini dapat
bermanfaat dan maslahat bagi semua orang.
Wasalamu'alaikum Wr.Wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................1
1.3 Manfaat........................................................................................................1
1.4 Rumusan Masalah.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahan Pangan ...........................................................................3
2.2 Penjelasan mengenai Susu ..........................................................................4
2.3 Penjelasan mengenai Rheologi....................................................................6
2.4 Viskositas ...................................................................................................8
2.5 Analisis rheologi sifat viskositas pada susu................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................11
3.2 Saran .........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dibuat makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi rheologi pada bahan pangan cair
1.3 Manfaat
Manfaat dibuat makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Agar mahasiswa dapat mengidentifikasi rheologi yang terdapat pada bahan
pangan cair
1
2. Agar mahasiswa dapat melakukan Analisa terhadap rheologi sifat
kekentalan pada susu
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
terjadi hambatan terhadap aliran karena adanya gesekan dengan dinding dalam
pipa. Besar gesekan ini sangat dipengaruhi oleh jenis fluida, bahan pipa dan
parameter-parameter aliran lain.
4
B. Sifat Fisik dan Kimiawi Susu
a. Kerapatan
Kerapatan susu bervariasi antara 1,0260 dan 1,0320 pada suhu 20oC, angka
ini biasanya disebut sebagai “26” dan “32”. Keragaman ini disebabkan karena
perbedaan kandungan lemak dan zat-zat padat bukan lemak (Amalia, 2012).
b. Nilai pH
Nilai pH susu segar berada di antara pH 6,6 - 6,7 dan bila terjadi cukup
banyak pengasaman oleh aktivitas bakteri, angka-angka ini akan menurun secara
nyata. Bila pH susu naik di atas 6,6 - 6,8 biasanya hal itu dianggap sebagai tanda
adanya mastis pada sapi, karena penyakit ini menyebabkan perubahan
keseimbangan mineral dalam susu (Amalia, 2012).
c. Warna
Warna susu yang normal adalah putih sedikit kekuningan. Warna susu dapat
bervariasi dari putih kekuningan hingga putih sedikit kebiruan. Warna putih
sedikit kebiruan dapat tampak pada susu yang memiliki kadar lemak rendah atau
pada susu skim (Mohamad, 2002).
Warna putih dari susu diakibatkan oleh dispersi yang merefleksikan sinar
dari globula-globula lemak serta partikel-partikel koloid senyawa kasein dan
kalsium posfat. Warna kekuningan disebabkan karena adanya pigmen karoten
yang terlarut di dalam lemak susu. Karoten mempunyai keterkaitan dengan
pigmen santofil yang banyak ditemuan di dalam tanam-tanaman hijau. Bila
karoten dan santofil dikonsumsi oleh sapi perah, maka akan ikut dalam aliran
darah dan sebagian terlarut/bersatu dalam lemak susu (Mohamad, 2002). Warna
air susu dapat berubah dari satu warna kewarna yang lain, tergantung dari jenis
ternak, jenis pakan, jumlah lemak, bahan padat dan bahan pembentuk warna
(Saleh, 2004).
d. Rasa dan Bau
Susu segar memiliki rasa sedikit manis dan bau (aroma) khas. Rasa manis
disebabkan adanya gula laktosa didalam susu, meskipun sering dirasakan ada
sedikit rasa asin yang disebabkan oleh klorida. Bau khas susu disebabkan oleh
beberapa senyawa yang mempunyai aroma spesifik dan sebagian bersifat volatil.
5
Oleh sebab itu, beberapa jam setelah pemerahan atau setelah penyimpanan, aroma
khas susu banyak berkurang (Mohamad, 2002).
C. Pengolahan susu
Pasteurisasi didefinisikan sebagai proses pemanasan setiap komponen
(partikel) dalam susu pada suhu 62oC selama 30 menit, atau pemanasan dapat
diatur, semakin rendah suhunya maka makin lama waktu yang dibutuhkan untuk
pemanasan (Almatsier, 2003). Susu pasteurisasi memiliki keunggulan yaitu daya
simpannya lebih lama disbanding susu segar, meminimalisir aktivitas mikroba
pada susu, dan memiliki pilihan rasa yang beragam (Aziz, 2007).
Proses homogenisasi bertujuan untuk menyeragamkan besarnya globula
lemak, sedangkan pasteurisasi bertujuan untuk membunuh bakteri patogen, yaitu
bakteri yang berbahaya yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia dan
dapat menimbulkan cita rasa yang lebih baik pada produk (Adnan 1984, dalam
Suprihana, 2012).
6
seperti halnya tekanan, tekanan hidrostatik pada kenyataannya adalah contoh
bentuk stress satuanya sama dengan satuan stress.
2. Strain
Yaitu deformasi bila suatu bahan padat dikenakan beban stress, maka satu
atau lebih dimensinya akan berubah perubahan dimensi ini yang disebut dengan
deformasi. Strain adalah perubahan dimensi relatif terhadap dimensi awal, satuan
strain merupakan perbandingan antara dua dimensi panjang, kerenanya tidak
memiliki satuan. Poison ratio adalah perbandingan antara lateral strain dengan
axial strain.
Suatu benda pada prinsipnya dapat berprilaku dalam tiga cara dalam
merespon gaya yang mengenainya, yaitu dapat bersifat elastik, plastik, atau
mengalir. Hal ini diikuti dengan tiga parameter reologi yang banyak digunakan
yaitu elastisitas, plastisitas, dan fluditas. Ketiga parameter reologi tersebut banyak
dipakai sebagai dasar untuk memahami reologi benda padat atau semi padat
beserta teknik pengukurannya.
Parameter Reologi
a. Kekerasan
Kekerasan adalah sifat produk pangan yang menunjukkan daya tahan untuk
pecah akibat gaya tekan yang diberikan. Sifat derajat mudah patah dari suatu
benda dapat dinyatakan sebagai nilai kekerasan (hardness) yang dapat diukur
dengan alat instron. Dalam cara mengukur kekerasa, gaya tekan akan
memecahkan produk padat dan pecahnya langsung dari bentuk aslinya tanpa
didahului perubahan bentuk. Caranya adalah benda tersebut ditekan hingga pecah
dan besarnya gaya tekan untuk memecah produk padat ini disebut niali kekerasan.
b. Kekenyalan
Sifat kekenyalan adalh sifat relogi yang menggambarkan daya tahan produk
untuk lepas atau pecah oleh adanya gaya tekan. Bedanya kekerasan untuk
menyatakan sifat benda atau produk pangan padat yang tidak bersifat deformasi,
sedangkan sifat kenyal adalah sifat reologi pada produk pangan elastis yang
bersifat deformasi. Sebagaimana dalam pengukuran kekerasan, gaya yang
diberikan untuk mengukur kekenyalan adalah gaya tekan. Pada pengukuran
kekenyalan, gaya yang diberikan mula-mula menyebabkan perubahan bentuk
7
produk, baru kemudian memecahkan produk setelah gaya yang diberika melewati
daya tahannya.
c. Elastisitas
Elastisitas adalah sifat reologi yang menggambarkan daya tahan untuk putus
akibat gaya tarik.
d. Kelengketan
Sifat lengket adalah sifat reologi yang menggambarkan sifat perubahan
bentuk benda yang dipengaruhi oleh gaya kohesi dan adhesi.
e. Kerapuhan
Kerapuhan menunjukkan seberapa kuat produk menahan gaya tekan.
Kerapuhan biasanya berkolerasi erat dengan nilai kekerasan, dimana pada
umumnya produk yang rapuh memiliki nilai kekerasan yang rendah.
Sifat reologi susu sapi berbeda-beda tergantung pada berbagai kondisi
proses pengolahannya. Pengukuran rheologi susu juga dilakukan untuk susu
pasteurisasi dan sterilisasi pada berbagai merek komersial. Pengukuran rheologi
yang dilakukan antara lain nilai viskositas, protein, dan lemak.
2.4 Viskositas
Viskositas adalah fluida yang memiliki gesekan internal yang besarnya
tertentu, atau dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan
gesekan antara molekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Viskositas dalam
cairan ditimbulkan oleh gesekan dalam lapisan-lapisan dalam cairan, sehingga
makin besar gesekan yang terjadi maka viskositasnya semakin besar, begitu juga
jika gesekan yang terjadi lebih kecil, maka viskositasnya juga kecil. Semakin
besar kekentalan suatu zat cair, maka akan semakin sukar zat cair itu mengalir dan
bila cairan semakin encer maka semakin mudah mengalir (Sutiah, 2008).
Viskositas terdapat pada zat cair maupun gas, pada zat cair, viskositas
disebabkan oleh gaya kohesi antar molekul, sedangkan pada gas terjadi akibat
tumbukan antar molekul. Fluida yang berbeda memiliki besar viskositas yang
berbeda, misal sirup lebih kental dari air, minyak lemak lebih kental dari minyak
mesin, zat cair pada umumnya jauh lebih kental dari gas. Viskositas juga dapat
dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan geseka antara molekul–
molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan yang mudah mengalir,
8
dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan yang sulit
mengalir dikatakan memiliki viskositas yang tinggi.
9
6 2.32 2.97 3.23
7 1.84 3.71 3.59
8 2.21 3.37 4.28
9 3.09 3.5 4.42
10 2.86 2.83 2.76
X 2.33±0.47 3.21±0.32 3.40±0.57
3.1 Kesimpulan
Reologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang aliran dan
deformasi dari suatu bahan (Herth et al., 2000). Pengukuran dan instrumentasi
10
reologi merupakan hal penting yang harus dimiliki pada laboratorium analisis
industri pangan untuk mengetahui karakteristik bahan, serta karakteristik dari
produk akhir. Sistem transfer bahan pangan cair merupakan hal yang penting
dilakukan sebelum bahan dikemas. Hal ini sangat diperlukan untuk menjaga
kebersihan produk sehingga dapat tercapai kualitas yang baik. Pada pabrik
pengolahan pangan, bahan pangan cair diproses dengan berbagai tahapan,
termasuk diantaranya pemanasan, pendinginan, pengentalan atau yang lain sering
diperoleh dengan menggunakan pompa. Pengujian nilai viskositas susu
diukurdengan menggunakan alat pengukur viskositas yaitu viscometer brookfield
yang menghasilkan rataan nilai viskositas susu segar sebesar 2.33 centipoise (cp)
dengan standar deviasi sebesar 0.47 dan rataan nilai viskositas susu pasteurisasi
dan susu UHT masing-masing antara lain 3.21 cp dan 3.4 cp dengan standar
deviasi masing-masing sebesar 0.32 dan 0.57. Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Nilai Viskositas susu segar di desa Jabung menunjukkan 2.33 cp dengan standar
deviasi 0.32. Nilai tersebut masih memenuhi standar, dimana nilai standarisasi
viskositas susu adalah 1.5 cp-2.0 cp (Dewan Standarisasi Nasional, 1998).
3.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan yaitu agar dengan adanya makalah ini
maka mahasiswa dapat mengerti akan materi untuk selanjutnya dan tetap jaga
kekompakan satu sama lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
11
12