90
A. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum acara II Penentuan Panas Spesifik Bahan ini adalah :
a. Mahasiswa mampu memahami salah satu metode penentuan panas
spesifik bahan hasil pertanian.
b. Mahasiswa dapat menentukan besarnya panas spesifik bahan hasil
pertanian.
B. Tinjauan Pustaka
a. Tinjauan Bahan
Kopi merupakan salah
satu
sebagai
sumber
devisa
melainkan
juga
Kadar kotoran
<0.5
Serangga hidup
tidak ada
Kadar air
<12.5
(Khatir, 2011).
b. Tinjauan Teori
Rumus hubungan antara aliran kalor dan perubahan suhu kalor
spesifik: Q = mcT, dengan c adalah besaran karakteristik material yang
disebut kalor spesifik. Karena c = Q/mT, kalor spesifik ditetapkan
dalam satuan J/kg.C (satuan SI) atau kkal/kg.C. Untuk air pada suhu
15C dan tekanan konstan 1 atm, c = 1.00 kkal/kg.C atau 4,18 103
J/kg.C dengan definisi kal dan joule; 1 kkal memerlukan kalor
menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1C. Harga c bergantung pada beberapa
variabel, suhu (dan juga pada tekanan), tetapi untuk perubahan suhu yang
tidak terlalu besar, c sering dapat ditetapkan berharga konstan. Kalor
spesifik untuk gas lebih rumit daripada benda padat dan benda cair, yang
perubahan perubahan volumenya hanya sedikit dengan perubahan suhu
(Giancoli, 1996).
Untuk menimbulkan kenaikan suhu yang sama dari banyaknya
panas yang diperlukan adalah berbeda-beda dari bahan ke bahan.
Misalkan suhu sebuah benda naik dengan t derajat, sebagai akibat
pemberian panas padanya sebanyak Q, jadi kapasitas panas adalah
perbandingan antara banyaknya panas yang diberikan dengan kenaikan
suhu. Kapasitas panas pada umumnya dinyatakan dengan kalori per
derajat Celcius atau Btu per derajat Fahrenheit. Dalam persamaan terlihat
bahwa numerik kapasitas panas itu sama dengan jumlah panas yang
harus diberikan pada benda itu agar suhunya naik satu derajat. Kapasitas
panas jenisnya (specific heat capacity) didefinisikan sebagai kapasitas
panas per satuan massa bahan. Pada umumnya kapasitas panas jika
dinyatakan dengan kalori per gram derajat Celcius atau Btu per pound
derajat Fahrenheit (Suradji, 1998).
Dua bahan yang terbuat dari bahan yang sama memiliki kapasitas
panas yang sebanding dengan massanya. Oleh karena itu, menentukan
kapasitas panas per satuan massanya atau panas spesifik panas c merujuk
kepada massa suatu bahan. Spesifik panas suatu bahan sebenarnya
bergantung pada seberapa besar suhu.
Q = mcT = cm(Tf Ti)
Dengan panas spesifik air sebagai berikut :
c = 1 cal/g' Co = 1 Btu/lb' FO = 4186.8 J/kg' K
(Halliday et.al., 2011).
Karena panas jenis air praktis konstan meliputi jangkauan
temperatur yang lebar, panas jenis sebuah benda dengan mudah dapat
dari
pembakaran
berada
dalam
wujud
gas/uap)
(Napitupulu, 2006).
Satuan panas Q adalah perubahan panas yang dihasilkan suatu badan
selama proses tertentu. Satuan kilokalori (kkal) adalah panas yang
diperlukan untuk menaikkan temperatur air dari 14,5 C menjadi 15,5 C,
sedangkan satu kalori (kal) sama dengan 10-3. Dalam teknik sering
dijumpai satuan British thermal unit (Btu) yaitu panas untuk menaikkan
temperatur air dari 63 F menjadi 64 F, dimana 1 kkal = 1000 kal = 3,968
Btu. Dalam proses kimia atau fisika dijumpai satuan Joule (J) atau kalori
(kal) dimana 1 J = 0,2389 kal (Chaidir dkk, 2006).
C. Metode Percobaan
a. Alat
1. Alat pencatat
2. Gelas Beker
3. Kalorimeter 1 unit
4. Kompor listrik
5. Pengukur waktu
6. Termometer
7. Timbangan
b. Bahan
1. Kopi bubuk
2. Tepung beras
3. Air murni
c. Cara Kerja
Penimbangan kalorimeter dan pengukuran suhu (T1)
D. Pembahasan
Tabel 2.2 Hasil Percobaan Panas Spesifik Bahan Hasil Pertanian
Kel.
Nama Bahan
Massa (gr)
Suhu (0C)
Q (kal)
C (kal/g0C)
1,2
Kopi
24,9
80
946,37
0,927
Air
100,0
31
800
1,000
Kalorimeter
122,4
30
146,5128
0,133
Campuran
39
Tepung Beras
23,9
80
646,734
0,615
Air
100
30
800
1,000
Kalorimeter
116,1
33
46,3239
0,133
Campuran
36
Kopi
24,5
80
897,02
0,893
Air
100
31,5
800
Kalorimeter
121,8
33
96,6378
0,133
Campuran
39
3,4
5,6
7,8,9
10,11,12
13,14
Tepung Beras
22
80
677,336
0,716
Air
100
31
600
Kalorimeter
116,3
32
77,3395
0,133
Campuran
37
Kopi
24,1
80
877,433
0,888
Air
100
31
800
Kalorimeter
116,4
34
77,406
0,133
Campuran
39
Tepung Beras
22,7
80
865,687
0,908
Air
100
30
800
Kalorimeter
123,9
34
65,415
0,133
Campuran
38
2. Panas spesifik tepung beras yang diperoleh dari percobaan sebesar 0,908
kal/gC.
3. Panas spesifik kopi yang diperoleh dari percobaan sebesar 0,888 kal/gC.
4. Aplikasi dibidang pangan penentuan panas spesifik bahan adalah
mengetahui panas spesifik bahan pangan agar kualitas gizi pangan tetap
terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Ary Mustofa., Ekoyanto Pudjiono, dan Arif Bambang Setyawan. 2011.
Rancang Bangun dan Uji Performansi Tungku Keramik Berpipa Spiral
dengan Bahan Bakar Padat. Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 12 (3) : 181186. Universitas Brawijaya. Malang.
Chaidir, Andi., Sugondo dan Aslina Br Ginting. 2006. Karakterisasi Panas Jenis
Zircaloy-4 Sn Rendah (ELS) dengan Variabel Konsentrasi Fe. Jurnal
Teknologi Bahan Nuklir, Vol.2 (1) : 1-2. Batan.Serpong.
Fuferti, Mega Aysah Z., Syakbaniah, dan Ratnawulan. 2013. Perbandingan
Karakteristik Fisis Kopi Luwak (Civet coffee) dan Kopi Biasa Jenis
Arabika. Pillar of Physics,Vol. 2, Hal. 69-70.
Giancoli, Douglas C., 1996. Fisika Jilid 1 Edisi Empat. Erlangga. Jakarta.
Halliday, David., Robert Resnick dan Jearl Walker. 2011. Fundamentals Of
Physics 9th Edition. John Wiley & Sons, Inc. Hoboken.
Huang, Rei-May., Wei Hsien Chang, Yung-Ho Chang, dan Cheng Yi-Lii. 1994.
Phase Transition of Rice Starch and Flour Gels. Cereal Chemistry
Vol.71, No.2, Hal. 203.
Khatir, Rita., Ratna, dan Wardani. 2011. Karakteristik Pengeringan Tepung Beras
Menggunakan Alat Pengering Tipe Rak. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Biologi, Biologi Edukasi Vol. 3, No. 2, Hal. 1.
Manalu, Lamhot P. dan Wahyu Purwanto. 2011. Penentuan Sifat Termofisik
Mahkota Dewa (Thermal Properties of Phaleria Macrocarpha). Jurnal
Sains dan Teknologi Indonesia Vol. 13, No. 3, Hal.178.
Napitupulu, Farel H. 2006. Pengaruh Nilai Kalor (Heating Value) Suatu Bahan
Bakar Terhadap Perencanaan Volume Ruang Bakar Ketel Uap
Berdasarkan Metode Penentuan Nilai Kalor Bahan Bakar yang
Dipergunakan. Jurnal Sistem Teknik Industri, Vol.7 (1) : 60 65. USU.
Sumatra Utara.
Oliveira, J. M., Lessio, B. C., Morgante, C. M., Santos, M. M. and Augusto, P. E.
D. 2012. Specific Heat (Cp) Of Tropical Fruits: Caj, Cashew Apple,
Cocoa, Kiwi, Pitanga, Soursop Fruit And Yellow Melon. International
Food Research Journal 19 (3) : 811-814. Unicamp. Brazil
Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika
dan Robusta. Penebar Swadaya. Jakarta
Suradji, 1998. Pengantar Fisika Teknik. UNS Press. Surakarta
Tipler, Paul A. 1991. Fisika untuk Sains dan Teknik. Erlangga. Jakarta.
LAMPIRAN
Qkal
877,406 kal
877,406 kal
cbahan =
877,406 kal
988,1 g /C
Qkal
865,915 kal
865,915 kal
865,915 kal
953,4 g/C
LAMPIRAN
Kalorimeter