A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum Acara IV Isolasi Enzim Amilase dari Kecambah
Biji dan Reaksi Pencoklatan Enzimatis adalah sebagai berikut :
1. Mengetauhi aktivitas enzim amilase selama perkecambahan biji.
2. Mengetahui pengaruh perlakuan yang berbeda terhadap
reaksi
disemaikan.
Sedangkan
perkecambahan
adalah
serangkaian peristiwa yang penting yang terjadi sejak biji dorman sampai
menjadi bibit yang sedang tumbuh. Kecambah yang berasal dari biji
kacang hijau disebut taoge. Perkecambahan secara umum dapat
meningkatkan karakteristik fungsional dan nilai nutrisi dari kacangkacang. Waktu permulaan perkecambahan yaitu setelah 6 jam (Suarni dan
Patong, 2007).
Apel (Malus sylvestris Mill) adalah tanaman yang berasal dari
daerah subtropis. Di Indonesia beredar dua jenis apel, yaitu apel impor
maupun apel lokal. Terdapat empat varietas apel yang dikembangkan oleh
petani, yaitu Manalagi, Anna, Rome beauty, dan Wangling. Pemanfaatan
dan peningkatan nilai ekonomis terhadap apel lokal dapat dilakukan
melalui diversifikasi produk. Salah satu produk olahan apel yang cukup
dikenal yaitu sari apel (Sari dkk, 2012).
Buah pisang merupakan komoditi hasil pertanian dari kelompok
hortikultura dan merupakan salah satu tanaman pangan penting di
Indonesia. Produksi buah pisang rata-rata 25.216 ton per tahun dengan
luas area 4,784 ha. Varietas terbesarnya adalah pisang kepok. Sebagai
komoditi hasil pertanian, buah pisang merupakan produk yang bersifat
pati
unit glukosa yang terdapat pada ujung molekul amilum secara berurutan
sehingga pada akhirnya terbentuk maltosa. amilase terdapat dalam hati.
Enzim ini dapat memecah ikatan 1,4 dan 1,6 pada glikogen dan
menghasilkan glukosa (Naiola, 2002).
Mekanisme kerja enzim -amilase terjadi melalui 2 tahap, yang
pertama degradasi amilosa menjadi maltosa dan maltotriosa yang terjadi
secara acak. Degradasi ini terjadi sangat cepat dan diikuti dengan
menurunnya viskositas dengan cepat pula. Yang kedua, relatif sangat
lambat yaitu pembentukan glukosa dan maltosa sebagai hasil akhir dan
caranya tidak acak. -amilase akan memotong ikatan glikosidik pada
gugus amilosa, amilopektin akan menghasilkan glukosa, maltosa, dan
berbagai jenis -limit dextrin (Winarno, 2008).
Umumnya, enzim memiliki pH optimum sekitar 5-7 atau bersifat
netral atau asam lemah. Larutan NaCl bersifat buffer dan dapat
mempertahankan pH netral pada suhu kamar. Oleh karena itu,
penambahan NaCl dapat mempertahankan enzim bekerja secara optimum
(Rahardhianto dkk, 2012).
Pemecahan pati oleh enzim amilase dapat diidentifikasi dengan
adanya perubahan warna dari biru menjadi bening. Warna biru disebabkan
oleh larutan iod berikatan dengan pati. Perubahan dari biru menjadi
bening menandakan bahwa pati telah terhidrolisis sempurna oleh enzim
amilase menjadi glukosa, sedangkan substrat amilum dengan warna biru
yang tidak hilang menandakan bahwa belum terhidrolisis sempurna
menjadi glukosa (Mutia, 2010).
Pengidentifikasian aktivitas enzim amilase dapat dilakukan dengan
penambahan larutan iod pada sampel pati. Fungsi larutan iod adalah
sebagai indikator adanya polisakarida. Adanya polisakarida ditandai
dengan warna biru pada sampel. Warna biru tersebut disebabkan
polisakarida membentuk ikatan kompleks dengan molekul iod. Jika
polisakarida tersebut terhidrolisis akan menyebabkan warna biru
memudar (Winarno, 2008).
Pertumbuhan tanaman yang berasal dari biji diawali dari proses
perkecambahan. Dalam pertumbuhannya memerlukan energi, dan energi
pengkelat,
asidulan,
penghambat
enzim,
dan
agen
tekstur,
rasa
dan
aroma
produk
akhir
3. Cara Kerja
a. Isolasi Enzim Amilasi dari Kecambah Biji
5 gram kecambah biji
Penghancuran
50 ml larutan NaCl 0,1
M
Penambahan
Penambahan
Persiapan 10 potong pisang dan apel yang masing-masing 2 potong sampel diberi perlakuan yan
Perendaman 2 potong apel dan pisang ke dalam larutan vitamin C selama 30 detik
Perendaman 2 potong apel dan pisang ke dalam larutan NaHSO3 selama 30 detik
Perlakuan blanching 2 potong apel dan pisang dengan pencelupan dalam air mendidih selama
Perlakuan blanching 2 potong apel dan pisang dengan pencelupan dalam air mendidih selama
Perendaman 2 potong apel dan pisang ke dalam larutan gula selama 30 detik
hijau kering
1 ml kacang
60
++++
+++
+++
++++
++++
++++
++++
17
jam
1 ml kecambah
+++
++++
++++
++++
++++
++++
17
12 jam
1 ml kecambah
+++
+++
++++
++++
++++
++++
hijau rendam 12
24 jam
Sumber : Laporan Sementara
Keterangan :
: biru pekat
+
: warna biru mulai memudar
++
: biru muda
+++
: putih kebiruan
++++
: putih
Berdasarkan percobaan acara IV diperoleh hasil bahwa enzim amilase
akan menghidrolisis pati ditandai dengan perubahan warna dari biru menjadi
putih. Warna biru yang terjadi disebabkan oleh larutan iod yang berikatan
dengan pati. Pemecahan pati oleh enzim amilase akan memecah ikatan antara
larutan iod sehingga warna berubah dari biru hingga putih. Menurut Mutia
(2010), Perubahan dari biru menjadi bening menandakan bahwa pati telah
terhidrolisis sempurna oleh enzim amilase menjadi glukosa, sedangkan
substrat amilum dengan warna biru yang tidak hilang menandakan bahwa
Kel
17,1
Perlakuan
Kontrol
10
20
30
40
50
60
++
++
++
++
+++
17,1
Vitamin C
++
++
+++
8
17,1
Na Bisulfit
+
-
+
+
8
17,1
Larutan
++
++
++
+++
Gula
Blanching
30 detik
+
+
++
+
+
++
++
+++
+
+
+
-
+
++
++
8
17,1
8
17,1
8
Blanching
3 menit
bahan
pangan
menjadi
berwarna
kecoklatan.
Polifenol
komponen
fenolik
sehingga
menghambat
pencoklatan
(Kusnandar, 2010).
Pada sampel buah apel dan pisang yang diberi perlakuan larutan gula
keduanya mengalami perubahan warna menjadi coklat pada menit ke-10.
Gula memiliki kemampuan mengurangi keseimbangan kelembaban relatif
(ERH) dan mengikat air sehingga dapat mencegah reaksi pencoklatan
produk akhir. Sulfit berfungsi sebagai agen anti browning yang efektif
dalam industri pangan. Sulfit secara ekstensif sudah efektif digunakan
untuk menghambat terjadinya reaksi pencoklatan. Salah satunya yaitu Nabisulfit tujuannya untuk menghambat terjadinya proses pencoklatan
enzim
1.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Syaiful, Moh. Mirzan dan Moh. Hasan. 2012. Karakterisasi Enzim Amilase
Dari Kecambah Biji Jagung Ketan (Zea mays ceratina L.). Jurnal Natural
Science, Vol. 1, No. 1, Hal. 132-143.
Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. Fleet dan M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan.
Erlangga. Jakarta.
Debora, Nangin dan Aji Sutrisno. 2015. Enzim Amilase Pemecah Pati Mentah
Dari Mikroba: Kajian Pustaka. Jurnal Pangan dan Agroindustri, Vol. 3,
No 3, Hal.1032-1039
Handajani, Sri, Endang Setyorini, Danar Praseptiangga. 2010. Pegolahan Hasil
Pertanian: Teknologi Tradisional dan Terkini. UNS Press. Surakarta.
Javdani, Zahra. 2013. A Comparison of Heat Treatment and Ascorbic Acid on
Controlling Enzymatic Browning of Fresh-Cuts Apple Fruit. International
Journal of Agriculture and Crop Sciences, Vol. 5, No. 3, Hal 186-193.
Kaur, Charanjit dan Harish C Kapoor. 2000. Inhibitiorn of Enzymatic Browning in
Apples, Potatoes, and Mushrooms. International Journal of Sciencetific
and Industrial Research, Vol. 59, Hal. 389-394.
Kumalaningsih, Sri, Harijono, Y. F. Amir. 2012. Pencegahan Pencoklatan Umbi
Ubi Jalar (Ipomoea Batatas (L). Lam.) Untuk Pembuatan Tepung :
Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Asam Askorbat Dan Sodium Acid
Pyrophosphate. Jurnal Teknologi Pertanian, Vol.5, No. 1, Hal. 11 19.
Kusnandar, Feri. 2010. Reaksi Pencoklatan dalam Pangan. Departemen Ilmu
Teknologi Pangan IPB.
Mutia, Mufti, Seniwati Dali, Rugaiyah Arfah, dan Firdaus Zenta. 2010. Isolasi dan
Karakterisasi Enzim Amilase dari Akar Rimpang Alang-Alang (Imperata
cylindrica). Jurusan Kimia FMIPA Universitas Hasanuddin. Makassar.
Naiola, Elidar. 2002. Karakterisasi Dan Optimasi Media Produksiamilase
Dari Aspergilus niger dan Aspergilus clavatu. Berita Biologi Vol.6, No. 3,
Hal. 415.
Nurdjannah, Nanan dan Hoerudin. 2008. Pengaruh Perendaman dalam Asam
Organik dan Metoda Pengeringan terhadap Mutu Lada Hijau. Bul. Littro,
Vol. XIX, No.2, Hal 182-183.
Oyeleke, S. B and Oduwele. 2009. Production of Amylase by Bacteria Isolated
From A Cassava Waste Dumpsite in Minna, Niger State, Nigeria. African
Journal of Microbiology Research, Vol. 3, No. 4, Hal. 143-146.
Patricia, G, Lozano De Gonzales, Diane M, Barret, Ronald E, Wrolstad dan
Robert W. D. 1993. Enzymatic Browning Inhibited in Fresh and Dried
Apple Rings bu Pineapple Juice. International Journal of Food Science,
Vol. 58, No. 2, Hal. 399-404.
Purwanto, Chatrine Chrisandy, Dwi Ishartani dan Dimas Rahadian. 2013. Kajian
Sifat Fisik dan Kimia Tepung Labu Kuning (Cucurbita maxima) Dengan
Perlakuan Blanching Dan Perendaman Natrium Metabisulfit (Na2S2O5).
Jurnal Teknosains Pangan, Vol. 2 No. 2.
Quevedo, Roberto, Marcela Jaramillo, Oscar Diaz, Franco Pedreschi, dan Jose
Miguel. 2009. Quantification of Enzymatic Browning in Apple Slices
LAMPIRAN