LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PENDINGINAN DAN PEMBEKUAN
(Pembekuan Bahan Hasil Pertanian)
Oleh :
Nama : Dhur Rohma
NPM : 240110160075
Hari, Tanggal Praktikum : Kamis, 15 November 2018
Waktu/Shift : 07.30 – 09.30 WIB / A
Co. Ass : Zahrah Eza Arpima
2.1 Pendinginan
Pendinginan adalah penyimpanan bahan pangan diatas suhu pembekuan
bahan yaitu -2 sampai 10 °C. Pendinginan yang biasa dilakukan sehari-hari dalam
lemari es adalah pada suhu 5-8 °C. Pendinginan dan pembekuan juga akan
berbeda pengaruhnya terhadap rasa, tekstur, nilai gizi dan sifat-sifat lain dari
bahan pangan. Pendinginan merupakan cara yang sudah umum bagi pengawetan
makanan yang sifatnya sementara. Beberapa faktor yang kritis dalam pendinginan
adalah temperatur, kelembaban relatif, ventilasi dan penggunaan cahaya ultra
violet. Penyimpanan pada suhu rendah dapat menghambat kerusakan makanan,
antara lain kerusakan fisiologis, kerusakan enzimatis maupun kerusakan
mikrobiologis. Pada pengawetan dengan suhu rendah dibedakan antara
pendinginan dan pembekuan. Pendinginan dan pembekuan merupakan salah satu
cara pengawetan yang tertua.
Pendinginan atau refrigerasi ialah penyimpanan dengan suhu rata-rata
yang digunakan masih di atas titik beku bahan. Kisaran suhu yang digunakan
biasanya antara – 1 oC sampai 4 oC. Pada suhu tersebut, pertumbuhan bakteri dan
proses biokimia akan terhambat. Pendinginan biasanya akan mengawetkan bahan
pangan selama beberapa hari atau beberapa minggu, tergantung kepada jenis
bahan pangannya. Pendinginan yang biasa dilakukan di rumah-rumah tangga
adalah dalam lemari es yang mempunyai suhu –2 oC sampai 16 oC.
Tujuan penyimpanan suhu dingin (cold storage) adalah untuk mencegah
kerusakan tanpa mengakibatkan pematangan abnormal atau perubahan yang tak
diinginkan sehingga mempertahankan komoditas dalam kondisi yang dapat
diterima oleh konsumen selama mungkin. Pendinginan atau refrigerasi adalah
proses pengambilan panas dari suatu bahan sehingga suhunya akan menjadi lebih
rendah dari sekelilingnya. Bila suatu medium pendingin kontak dengan benda lain
misalnya bahan pangan, maka akan terjadi pemindahan panas dari bahan pangan
tersebut ke medium pendingin sampai suhu keduanya sama atau hampir sama.
Pendinginan telah lama digunakan sebagai salah satu upaya pengawetan bahan
pangan, karena dengan pendinginan tidak hanya citarasa yang dapat
dipertahankan, tetapi juga kerusakan-kerusakan kimia dan mikrobiologis dapat
dihambat. Sebelum pendinnginan dilakukan, biasanya ada perlakuan-perlakuan
khusus yang diterapkan pada bahan. Salah satu jenis perlakuannya adalah
blanching. Proses blanching mempunyai beberapa tujuan. Namun demikian tidak
dapat diaplikasikan untuk semua buah dan sayuran yang diperlakukan. Ada
beberapa reaksi yang merugikan yang dapat mempengaruhi kualitas produk.
Proses pendinginan dan pembekuan tidak mampu membunuh semua
mikroba, sehingga pada saat dicairkan kembali (thawing), sel mikroba yang tahan
terhadap suhu rendah akan mulai aktif kembali dan dapat menimbulkan masalah
kebusukan pada bahan pangan yang bersangkutan. maka pertumbuhan dan
perkembangbiakan mikroba dapat berlangsung dengan cepat. Penyimpanan dingin
dapat menyebabkan kehilangan bau dan rasa beberapa bahan bila disimpan
berdekatan (Hudaya, 2008).
2.2 Pembekuan
Pembekuan berarti pemindahan panas dari bahan yang disertai dengan
perubahan fase dari cair ke padat dan merupakan salah satu proses pengawetan
yang umum dilakukan untuk penanganan bahan pangan. Proses pembekuan dapat
mempertahankan rasa dan nilai gizi bahan pangan yang lebih baik daripada
metode lain, karena pengawetan dengan suhu rendah (pembekuan) dapat
menghambat aktivitas mikroba, menghambat terjadinya reaksi kimia, dan aktivitas
enzim yang dapat merusak kandungan gizi bahan pangan. Proses pembekuan
terdiri dari tahap penurunan suhu di atas titik beku bahan, perubahan fase cair
menjadi fase padat yang ditandai dengan proses kristalisasi yaitu terjadinya
bongkahan-bongkahan es kecil akibat perubahan fase dan penurunan suhu bahan
bawah titik beku bahan. Dalam proses pembekuan juga terjadi fenomena
supercooling, suhu air menurun di bawah suhu bekunya.
Suhu tinggi bersifat merusak mutu simpan bahan pangan. Akan tetapi,
kenaikan suhu produk tidak dapat dihindarkan. Penurunan suhu di atas titik beku
bahan dimaksudkan untuk menghilangkan dengan cepat kalor yang terdapat pada
produk pangan. Penurunan suhu mengakibatkan laju pertumbuhan
mikroorganisme terhambat, menghambat reaksi kimia dalam bahan pangan.
Dengan demikian, proses penurunan suhu di atas titik beku bahan dilakukan
semakin cepat semakin baik untuk menjaga mutu bahan yang akan dibekukan.
Prinsip penurunan suhu di atas titik beku bahan adalah memindahkan kalor bahan
dengan cepat ke suatu media berupa air. Waktu yang diperlukan dalam proses
penurunan suhu di atas titik beku bahan kurang lebih 30 menit, tetapi mungkin
pula lebih dari 24 jam. Perbedaan suhu antara media pembeku dan komoditas
harus segera dikurangi agar proses penurunan suhu di atas titik beku bahan efektif.
Setelah tahap penurunan suhu di atas titik beku bahan terjadi tahap perubahan
fase, pada tahap ini terjadi pembentukan kristal es. Kristalisasi air mengakibatkan
peningkatan konsentrasi larutan yang tersisa dan penurunan titik beku pada bagian
tersebut. Proses ini berlangsung secara kontinu bersamaan dengan terbentuknya
kristal es. Kristalisasi air akibat pembekuan akan mengurangi kadar air bahan
dalam fase cair di dalam bahan pangan tersebut sehingga menghambat
pertumbuhan mikroba atau aktivitas sekunder enzim. (Kartawijaya, 2014).
b Bunga es
disekeliling
wadah sedikit
Suhu sudah
dingin
Belum
terbentuk
kristal es
15 menit a Bunga es
disekeliling
wadah banyak
Suhu sudah
dingin
Terbentuk
kristal es
b Bunga es
disekeliling
wadah banyak
Suhu sudah
dingin
Terbentuk
kristal es
30 menit a Bunga es
disekeliling
wadah banyak
Suhu sangat
dingin
Air sudah
menjadi kristal
es
b Bunga es
disekeliling
wadah banyak
Suhu sangat
dingin
Air sudah
menjadi kristal
es
40% 5 menit a Bunga es
disekeliling
wadah banyak
Suhu sudah
dingin
Terbentuk
sedikit kristal
es
b Bunga es
disekeliling
wadah banyak
Suhu sudah
dingin
Belum
terbentuk
kristal es
15 menit a Bunga es
disekeliling
wadah banyak
Suhu sudah
dingin
Terbentuk
sedikit lapisan
kristal es pada
bagian atas
b Bunga es
disekeliling
wadah banyak
Suhu sudah
dingin
Terbentuk
sedikit lapisan
kristal es pada
bagian atas
30 menit a Bunga es
disekeliling
wadah banyak
Suhu sangat
dingin
Terbentuk
lapisan kristal
es yang tebal
pada bagian
atas tetapi
masih ada
cairan
b Bunga es
disekeliling
wadah banyak
Suhu sangat
dingin
Terbentuk
lapisan kristal
es yang tebal
pada bagian
atas tetapi
masih ada
cairan
60% 5 menit a Bunga es
disekeliling
wadah banyak
Suhu sudah
dingin
Terbentuk
lapisan kristal
es yang sangat
tipis pada
bagian atas
b Bunga es
disekeliling
wadah sangat
banyak
Suhu sudah
dingin
Terbentuk
lapisan kristal
es yang sangat
tipis pada
bagian atas
15 menit a Bunga es
disekeliling
wadah sangat
banyak
Suhu sudah
dingin
Terbentuk
lapisan kristal
es yang tipis
pada bagian
atas
b Bunga es
disekeliling
wadah sangat
banyak
Suhu sudah
dingin
Terbentuk
lapisan kristal
es yang tipis
pada bagian
atas
30 menit a Bunga es
disekeliling
wadah sangat
banyak
Suhu sangat
dingin
Larutan gula
sudah menjadi
kristal es tetapi
tidak bertekstur
keras
b Bunga es
disekeliling
wadah sangat
banyak
Suhu sangat
dingin
Larutan gula
sudah menjadi
kristal es tetapi
tidak bertekstur
keras
Tabel 3. Hasil Pengamatan Awal Air dan Es krim
Sampel Gambar Suhu (℃) Keterangan
Lebih beku
Bawah : -28,3
merata
Ada kristal es
Atas : 3,2
30 menit tipis
Belum
3 Tengah : 2,2
membeku
AIR
Belum
Bawah : 4 membeku dan
suhu dingin
Kristal es
4 jam Atas : -7,3 terbentuk tipis
merata
Sudah agak
4 AIR Tengah : -9,7
beku dan keras
Suhu paling
Bawah : -12,1 dingin dan
mulai keras
4.2 Perhitungan
4.2.1 Perhitungan Es Krim
Massa Wadah = 203 gram
Massa Susu = 300 cc
Massa Bubuk = 150 gram
Massa Setelah Mixing = 630 gram
a. Perhitungan Wcairan
Wcairan = (Wbubuk + Wsusu + Wwadah mixer) – Wwadah mixer
= (150 + 300 + 203) – 203
= 450 gram
b. Perhitungan Wbuih (Setelah mixer)
Wbuih = Wsetelah mixer - Wwadah
= 630 gram – 203 gram
= 427 gram
c. Perhitungan Overrun
𝑊𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 −𝑊𝑏𝑢𝑖ℎ
𝑂𝑣𝑒𝑟𝑟𝑢𝑛 = 𝑥 100%
𝑊𝑏𝑢𝑖ℎ
450 𝑔𝑟𝑎𝑚 − 427 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 𝑥 100%
427 𝑔𝑟𝑎𝑚
23 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 𝑥 100%
427 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 5,3864%
BAB V
PEMBAHASAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah:
1. Pendinginan adalah proses penyimpanan bahan dibawah titik bekunya.
2. Penambahan konsentrasi larutan mempercepat proses pembekuan.
3. Posisi peletakkan sampel di freezer mempengaruhi proses pembekuan.
4. Semakin dekat posisi bahan dengan dinding freezer semakin cepat
pembekuannya.
5. Penggunaan susu pada es krim menghasilkan tekstur yang lebih lembut
dibandingkan menggunakan air biasa.
6.2 Saran
Saran untuk praktikum kali ini adalah lokasi pembekuan tidak jauh dari
gedung perkuliahan agar mempermudahkan praktikan ketika harus mengecek
pembekuan yang lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA
Dokumentasi Praktikum