OLEH:
FEBRIANY(3201906055)
VICTORIAN ANDRE(3201906116)
ATIRA(3201906088)
GALUH ARIFFIANTI(3201906003)
ENI AULIA(3201906028)
KELAS : 3A
2021
I. Tujuan
Mengetahui oengarus oerlakuuan (pembiaran terbuka pada suhu
kamar, perendaman pada larutan vitamin C, larutan NaHSO3, dan
larutan gula serta perlakuan blanching) terhadap reaksi pencoklatan
enzimatis pada permukaan potongan buah apel.
Mengetahui pengaruh asam dan alakali pada sukrosa serta
pengaruh panas bebrapa jenis gula (sukrosa, maltosa, dekstrin, dan
glukosa) pada reahsi pencoklatan bahan gula.
Pencoklatan Non-Enzimatis
2. Pencoklatan Non-Enzimatiss
a. Pengaruh asam dan basa pada karamelisasi sukrosa
• Mengisi satu sendok spatula gula pasir pada 3 tabung
reaksi
V. Pembahasan
Proses browning adalah proses kecoklatan pada buah yang terjadi
akibat proses enzimatik oleh polifenol oksidasi. Pada umumnya proses
browning sering terjadi pada buah–buahan seperti alpukat, pisang,
pear, salak, pala, dan apel. Browning secara enzimatik terjadi pada
buah-buahan yang banyak mengandung substrat senyawa fenolik.
Senyawa fenolik banyak sekali yang dapat bertindak sebagai substrat
dalam proses browning enzimatik pada buah-buahan dan sayuran.
Contohnya substrat yang baik adalah senyawa fenolik dengan jenis
ortodihidroksi atau trihidroksi yang saling berdekatan. Proses
pencoklatan enzimatik akan terjadi apabila adanya reaksi antara enzim
fenol oksidase dan oksigen dengan substrat tersebut. Pada pencoklatan
enzimatis seperti pada buah alpukat dan buah lain setelah dikupas
disebabkan oleh pengaruh aktivitas enzim Polypenol Oxidase (PPO).
Proses Browning non Enzimatis disebabkan oleh reaksi
pencoklatan tanpa pengaruh enzim, biasanya terjadi saat pengolahan
berlangsung. Contohnya proses karamelisasi pada gula, yaitu 5 proses
pencokelatan yang disebabkan karena bertemunya gula reduksi dan
asam amino (penyusun protein) pada suhu tinggi dan waktu lama.
Perlu diingat, gula yang dimaksud dalam pangan bukan berarti gula
jawa atau gula pasir. Gula merupakan bagian dari Karbohidrat. Tepung
terigu dan pati (amilum) adalah gula kompleks, biasa disebut dengan
polisakarida. Reaksi pencoklatan secara nonenzimatik pada umumnya
ada dua macam reaksi pencoklatan nonenzimatik yaitu karamelisasi
dan reaksi Maillard.
Pada praktikum yang dilakukan khususnya pada pencoklatan
enzimatis menggunakan buah pear yang diberikan perlakuan dengan
membiarkan pada suhu kamar, perendaman pada larutan vitamin C
0,5%, NaHSO3 0,8%, larutan gula, dan blanching. Dari hasil
praktikum pada buah pear, tepatnya pada 0 menit warna masih segar,
tetapi pada perlakuan perendaman NaHSO3 0,8% warna buah pear
agak kecoklatan. Tekstur dari buah pear setelah diberi pelakuan
teksturnya awalnya keras khususnya pada menit ke-0. Setelah menit ke
10 tidak terdapat perubahan yang terjadi, tetapi warna buah pear pada
pemberlakuan perendaman NaHSO3 buah pear berubah menjadi putih,
hal ini dikarenakan larutan NaHSO3 meresap kedalam potongan buah
pear.
Selanjutnya pada praktikum non enzimatis pengaruh asam basa dan
karamelisasi sukrosa dengan bahan gula pasir dan diberikan
pemberlakuan penembahan 2 ml akuades, 2 ml air kapur, dan 2 ml HCl
0,1 M terlihat jelas adanya proses pencoklatan pada pemberlakuan 2
ml HCl 0,1 M, sampel yang awalnya berwarna putih bening menjadi
putih kekuningan. Pada praktikum pengaruuh jenis gula pada reaksi
karamelisasi yang menggunakan bahan sukrosa, maltosa, glukosa, dan
dekstrin dan diberikakn pemberlakuan 2 ml akuades pada setiap bahan
tidak terlihat jelas ada terjadinya proses pencoklatan, setelah
dipanaskan terlihat semuanya berwarna putih, tetapi pada sampel
dekstrin air berwarna putih agak keruh.
VI. Kesimpulan
Reaksi pencoklatan pada bahan pangan dapat dibagi menjadi dua reaksi
utama yaitu pencoklatan enzimatis dan pencoklatan non-enzimatis.
Pencoklatan enzimatik terjadi pada buah-buahan dan sayuran yang banyak
mengandung substrat fenolik, di samping katekin dan turunnya seperti
tirosin, asam kafeat, asam klorogenat, serta leukoantosiain dapat menjadi
substrat proses pencoklatan.
Proses browning adalah proses kecoklatan pada buah yang terjadi akibat
proses enzimatik oleh polifenol oksidasi.
Proses Browning non-enzimatis disebabkan oleh reaksi pencoklatan tanpa
pengaruh enzim, terjadi saat pengolahan berlangsung.
Reaksi pencoklatan secara non-enzimatis pada umumnya ada dua macam
reaksi, yaitu karamelisasi dan reaksi Maillard.
Reaksi Maillard adalah reaksi yang terjadi antara karbohidrat, khususnya
gula pereduksi dengan gugus amina primer.
Karamelisasi adalah reaksi pyrolisis dari gula, adalah suatu proses
pemanasan yang mengakibatkan pecahnya molekul sukrosa menjadi
glukosa dan fruktosa yang diikuti dengan pelepasan molekul air dari
glukosa dan fruktosa sehingga menimbulkan warna coklat.
Blackweel, Wiley, 2012. Food Biochemistry and Food Processing, 2nd (ed).
New York
https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/39d25529666
391a5efb308dbdc412214.pdf
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/20454/8/PKM-AI-
2009-IPB--Zulfahnur-Mempelajari%20Pengaruh%20Reaksi.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/65434/Chapter
%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y#:~:text=Pencoklatan%20non
%2Denzimatis%20terdiri%20dari,bahan%20pangan%20(Lamikanra
%202002).
https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/39d25529666
391a5efb308dbdc412214.pdf