Anda di halaman 1dari 9

Nama : Tripiantus Andas

Kelas : 5 A

Nim : 3201906062

BAB 1

1. Mengapa Pendidikan Kewarganegaraan menjadi kriteria bagi pengembangan


kemampuan utuh sarjana atau profesional?

Jawaban : Pendidikan kewarganegaraan bisa di katakan atau di umpamakan sebagai batu


loncatan untuk menuju pribadi yang lebih dan sadar akan kewajiban,tanggung jawab serta
hak kemanusiaan. Dalam kurikulum Indonesia ilmu pendidikan kewarga negaraan sangat
berperan penting dalam pembentukan karakter anak bangsa. Menurut saya selama manusia
hidup inti sari dari ilmu pendidikan kewarga negaraan akan selalu melekat dan senantiasa
mengiri perkembangan setiap pola dan tingkah laku manusia.

2. Pernahkah Anda memikirkan atau memimpikan menjadi seorang sarjana atau


profesional? Seperti apa sosok sarjana atau profesional itu? Apa itu sarjana dan apa itu
profesional? Coba kemukakan secara lisan berdasar pengetahuan awal Anda.

Jawaban : Pernah, menurut saya sosok sarjana itu adalah orang yang telah menyelesaikan
sebuah studi, baik Diploma 4 ataupun S1, dan menurut saya sarjana dan profesional memiliki
hubungan erat, mengapa demikian, karena setelah kita menyelesaikan studi D4 atau S1 dan
mendapatkan gelar sarjana, secara tidak langsung kita sudah menjadi sosok profesional.

3. Anda telusuri lebih lanjut pengertian sarjana dari berbagai dokumen kenegaraan. Apa
simpulan Anda?

Jawaban : Kesimpulan saya adalah seorang yang telah mendapatkan gelar sarjana adalah
orang yang mampu dan telah menyelesaikan serta lulus dalam program pendidikan sarjana
dan mendapatkan gelar sarjana itu sendiri.

4. Sudahkah Anda mampu membedakan konsep warga negara, kewarganegaraan, dan


pendidikan kewarganegaraan?

Jawaban : Warga negara adalah penduduk dalam sebuah negara berdasarkan keturunan,
tempat kelahiran. Mereka punya hak dan kewajiban penuh sebagai warga di negara itu.
kewarganegaraan adalah hubungan individu dengan negara. Kewarganegaraan menunjukan
kebebasan dan warga warga negara memiliki hak, tugas, dan tanggung jawab tertentu.
Pendidikan kewarganegaraan adalah masalah yang berfokus pada mendidik warga negara
yang memahami dan dapat menggunakan hak dan tanggung jawab mereka untuk menjadi
warga negara Indonesia yang cerdas, berkualitas dan berkarakter
5. Adakah ketentuan peraturan perundangan lainnya yang memuat perihal pendidikan
kewarganegaraan?

Jawaban : Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 37 Ayat (1) huruf
b yang menyatakan bahwa kurikulum 8 pendidikan dasar dan menengah wajib memuat
pendidikan kewarganegaraan. Demikian pula pada ayat (2) huruf b dinyatakan bahwa
kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat pendidikan kewarganegaraan. Bahkan dalam UU
No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi lebih eksplisit dan tegas dengan menyatakan
nama mata kuliah kewarganegaraan sebagai mata kuliah wajib

6. Apa hakikat pendidikan kewarganegaraan setelah Anda menelusuri dan mengkaji


definisi pendidikan kewarganegaraan tersebut?

Jawaban : Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan


demokrasi politik yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya, pengaruh-
pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua, yang kesemuanya itu
diproses guna melatih para siswa untuk berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak
demokratis dalam mempersiapkan hidup demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.

7. Setelah kegiatan menelusuri konsep PKn, tentu Anda menemukan persoalan dalam
bentuk pertanyaan yang harus dijawab lebih lanjut. Misalnya, setelah Anda melakukan
penelusuran istilah civic/citizenship education di negara lain, apakah Anda yakin bahwa
setiap negara memiliki pendidikan kewarganegaran? Jika yakin, mengapa setiap negara mesti
menyelenggarakan pendidikan kewarganegaraan kepada warganya?

Jawaban : Yakin. Karena dengan adanya pendidikan kewarganegaraan yang diselenggarakan


kepada warga negara Indonesia dapan menjadi pedoman kehidupannya dan dapat
meningkatkan rasa cinta tanah air.

8. Mencermati arti dan maksud pendidikan kewarganegaraan sebagaimana yang


ditegaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang menekankan pada pembentukan warga negara agar memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air, maka muncul pertanyaan bagaimana upaya para pendiri
negara dan pemimpin negara membentuk semangat kebangsaan dan cinta tanah air?
Jawaban : Banyak cara untuk pemimpin negara membentuk semangat kebangsaan dan cinta
tanah air, yaitu sebagai berikut :

 Menyadari sepenuhnya bahwa kita merupakan bagian dari bangsa lain untuk
menciptakan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan.
 Senantiasa membangun rasa persaudaraan, solidaritas, kedamaian, semangat
persatuan dan anti kekerasan antar kelompok masyarakat.
 Bangga menjadi bangsa dan bagian dari masyarakat Indonesia.
 Bersedia mempertahankan memajukan negara dan nama baik bangsanya.
 Mengakui dan menghargai sepenuhnya keanekaragaman bangsa Indonesia.
 Menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan kepentingan
golongan.

9. Buku pelajaran dapat menunjang pendidikan kewarganegaraan suatu negara,


mengapa?

Jawaban : Karena buku pelajaran pendidikan Kewarganegaraan yang diajarkan kepada anak


didik dapat membentuk rasa patriotisme yaitu rasa cinta terhadap tanah air, bangsa, dan
negara. Sikap lainnya antara lain menempatkan persatuan, kesatuan, serta keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

10. Mengapa pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan?

Jawaban : Karena dinamika dan tantangan yang dihadapi pendidikan kewarganegaraan


bangsa Indonesia sangat tinggi. Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk
membentuk seseorang menjadi manusia yang memiliki rasa cinta tanah air 

11. Apa saja dinamika perubahan dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan yang
telah mempengaruhi PKn?

Jawaban : Dinamika dan Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan

Suatu kenyataan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) telah mengalami beberapa kali
perubahan, baik tujuan, orientasi, substansi materi, metode pembelajaran bahkan sistem
evaluasi.

Semua perubahan tersebut dapat teridentifikasi dari dokumen kurikulum yang pernah berlaku
di Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini

Mengapa pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan?Apa dinamika dan


tantangan yang pernah dihadapi oleh PKn Indonesia dari masa ke masa?

Praktik kenegaraan/pemerintahan Republik Indonesia (RI) sejak periode Negara Indonesia


diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 sebagai negara merdeka sampai dengan
periode saat ini yang dikenal Indonesia era reformasi.
Inilah ciri khas PKn sebagai mata kuliah dibandingkan dengan mata kuliah lain. Ontologi
PKn adalah sikap dan perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

Status warga negara dapat meliputi penduduk yang berkedudukan sebagai pejabat negara
sampai dengan rakyat biasa. Tentu peran dan fungsi warga negara berbeda-beda, sehingga
sikap dan perilaku mereka sangat dinamis.

Oleh karena itu, mata kuliah PKn harus selalu menyesuaikan/sejalan dengan dinamika dan
tantangan sikap serta perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

12. Dapatkah Anda kemukakan contoh perubahan masyarakat yang terkait dengan
masalah kewarganegaraan? Coba Anda kemukakan sejumlah kasus dan peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari. Apakah contoh peristiwa yang Anda kemukakan merupakan
tantangan bagi PKn dan perlu diakomodasi oleh PKn? Kemukakan pendapat Anda.

Jawaban :

1. perubahan ideologi Pancasila

2. perubahan budaya

Dari perubahan tersebut merupakan perubahan yang sangat berbahaya bagi negara Indonesia
dan juga menjadi tantangan dan perlu diakomodasi oleh PKn, dengan berkembangnya
ideologi lain, serta budaya bangsa lain, makan Ideologi bangsa kita, serta budaya akan
terkikis semakin hari, oleh karena itu, jangan berlebihan menyukai kebudayaan bangsa lain,
tetapi berbangga lah pada kekayaan kebudayaan bangsa Indonesian.

13. Coba Anda bandingkan indicator indikator berupa fakta, peristiwa yang pernah
terjadi, kemudian bandingkan dengan kondisi saat ini. Apa yang berubah dalam pendidikan
kewarganegaraan?

Jawaban : Menurut saya, setelah saya bandingkan antara indikator berupa fakta serta
peristiwa yang terjadi dengan kondisi saat ini adalah adanya perubahan dalam pendidikan
Kewarganegaraan karena semakin lama zaman semakin modern dan itulah penyebab dari
berubahnya Pendidikan Kewarganegaraan
BAB 2

1. Setelah kita menelusuri konsep identitas nasional, apa simpulan Anda?

Jawaban : Menurut saya identitas nasional adalah jadi diri dari seorang individu yang
membedakannya dari orang dari berbagai negara, contohnya suku, tradisi, bahasa, dan
kelakuan individu tersebut. Identitas nasional bisa juga nilai-nilai yang merupakan hasil
buah pikiran dan gagasan dasar bangsa Indonesia tentang kehidupan yang dianggap baik
yang memberikan watak, corak, dan ciri masyarakat Indonesia. Ada sejumlah ciri yang
menjadi corak dan watak bangsa yakni 32 sifat religius, sikap menghormati bangsa dan
manusia lain, persatuan, gotong royong dan musyawarah, serta ide tentang keadilan
sosial. Nilainilai dasar itu dirumuskan sebagai nilai-nilai Pancasila sehingga Pancasila
dikatakan sebagai jati diri bangsa sekaligus identitas nasional.

2. Benarkah identitas nasional itu menjadi salah satu determinan dalam


pembangunan bangsa dan karakter?

Jawaban : Iya, karena identitas nasional adalah jadi diri dari seorang individu yang
membedakannya dari orang dari berbagai negara, contohnya suku, tradisi, bahasa, dan
kelakuan individu tersebut.

3. Tahukah Anda identitas etnis itu apa? Apa sajakah yang termasuk identitas etnis
atau identitas primer tersebut?

Jawaban : Identitas etnis dapat diartikan sebagai pengalaman subyektif menjadi bagian


dari kelompok etnis tertentu .Identitas etnis dapat ditunjukkan sebagai rasa kebanggaan
seseorang karena menjadi bagian dari suatu kelompok etnis. Yang termasuk dalam
identitas etnis yaitu, self-identification, pengetahuan tentang identitas budaya (tradisi,
adat-istiadat, nilai dan perilaku), dan rasa memiliki kelompok etnis tertentu.

4. Pancasila belumlah terwujud secara optimal dalam sikap dan perilaku seluruh
rakyat Indonesia. Bagaimana menurut Anda?

Jawaban : Menurut saya, penyebab tidak terwujudnya Pancasila dalam sikap dan perilaku
Rakyat Indonesia karena :

 Masyarakat mulai hidup secara individualisme


 Tidak menghargai orang – orang disekitar
 Berpakaian seperti orang barat
 Melakukan kegiatan – kegiatan dan kebiasaan orang luar
5. Mengapa Pancasila dikatakan sebagai identitas nasional yang unik sebagaimana
telah disebutkan sebelumnya?

Jawaban : Pancasila sebagai identitas nasional, karena bangsa Indonesia salah satu bangsa
dari masyarakat internasional, yang memiliki sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang
berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

6. Bagaimana upaya menyadarkan kembali bangsa Indonesia terhadap pentingnya


identitas nasional dan memfasilitasi serta mendorong warga negara agar
memperkuat identitas nasional?

Jawaban : Upaya untuk menyadarkan kembali warga negara terhadap pentingnya identitas
nasional  dapat dilakukan dengan :

 Mengembangkan nasionalisme
 Menyediakan sarana Pendidikan
 Pelestarian budaya, dan
 Usaha bela negara

7. Bagaimana menghadapi tantangan terkait dengan masalah kecintaan terhadap


bendera negara merah putih, pemeliharaan bahasa Indonesia, penghormatan
terhadap lambang negara dan simbol bangsa sendiri, serta apresiasi terhadap lagu
kebangsaan?

Jawaban : Dengan meningkatkan sikap Nasionalisme dan Patriotisme terhadap negaranya


sendiri, yaitu negara Indonesia

8. Bagaimana strategi yang Anda dapat tawarkan/usulkan untuk memahami,


menghayati, dan mengamalkan Pancasila?

Jawaban : Dengan mengamalkan 44 pengamalan setiap sila dalam Pancasila, yaitu :

A. Ketuhanan yang Maha Esa

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan


yang Maha Esa.

2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradab.

3. Saling menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama.

4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama.


5. Percaya terhadap agama dan Tuhan Yang Maha Esa.

6. Saling toleransi dalam menjalankan ibadah agama masing-masing.

7. Tidak Memaksakan suatu agama dan kepercayaan agama sendiri kepada orang lain.

B. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

8. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya.

9. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban setiap manusia tanpa
membedakan sara, jenis kelamin, status sosial, dan sebagainya.

10. Saling mencintai satu sama lain sebagai sesama manusia.

11. Bersikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

12. Tidak bersikap semena-mena terhadap orang lain.

13. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

14. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

15. Berani membela kebenaran dan keadilan.

16. Memiliki sikap nasionalis terhadap bangsa Indonesia.

17. Mengembangkan sikap menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

18. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan


bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.

19. Memiliki sifat rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.

20. Memiliki rasa cinta Tanah Air dan bangsa.

21. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi


dan keadilan sosial.

22. Mengamalkan Bhineka Tunggal Ika.

23. Berjejaring secara luas kepada orang-orang dari beragam daerah.

D. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan
24. Mengingat jika setiap warga negara memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama.

25. Tidak memaksakan kehendak diri kepada orang lain.

26. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan


bersama.

27. Bermusyawarah untuk mencapai mufakat yang diikuti dengan semangat


kekeluargaan.

28. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan


bersama.

29. Menerima hasil musyawarah dengan i'tikad baik dan bertanggungjawab dalam
melaksanakannya.

30. Mengutamakan kepentingan bersama saat musyawarah.

31. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

32. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.

33. Memberikan kepercayaan kepada orang-orang yang melaksanakan


pemusyawaratan.

E. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

34. Mengembangkan perbuatan yang luhur sesuai dengan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.

35. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

36. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

37. Menghormati hak orang lain.

38. Senang membantu orang lain.

39. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.

40. Tidak menggunakan hak milik bersama untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan
gaya hidup mewah.
41. Tidak menggunakan hak milik bersama untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.

42. Suka bekerja keras.

43. Menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.

44. Gemar melakukan kegiatan sosial untuk mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

Anda mungkin juga menyukai