Anda di halaman 1dari 17

TUGAS PKN

Maureen Pricilla / 20179320017 / Hospar 2017

BAB I

SOAL LATIHAN

1. Mengapa pendidikan kewarganegaraan tetap diajarkan di tingkat perguruan tinggi?


Jelaskan dengan singkat dan jelas.

Jawaban : Agar mahasiswa yang berperan sebagai calon-calon pemimpin bangsa dapat mampu
mengidentifikasi-menganalisis-membuat kesimpulan serta solusi atas berbagai permasalahan
yang muncul dalam hidup bermasyarakat bangsa dan bernegara. Juga akan mampu memberikan
sumbangsih yang berarti bagi perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan
tumbuhnya rasa cinta kepada bangsa dan Negara di kalangan para pesertanya.

2. Apakah faktor yang membedakan antara pendidikan kewarganegaraan di tingkat


pendidikan menengah dan peruguran tinggi?

Jawaban : Pada tingkat pendidikan menengah diajarkan dasar-dasar teorinya saja, sedangkan di
perguruan tinggi diajarkan cara menginterpretasikannya.

3. Sebutkan paradigma pendidikan kewarganegaraan yang digunakan di tingkat


perguruan tinggi dan berikan penjelasan.

Jawaban : Konstruktivisme dan Humanistik. Mahasiswa adalah manusia yang mempunyai


potensi dan karakter yang berbeda-beda sebagai subjek dan objek pembelajaran, dan dosen
hanya semata-mata sebagai fasilitator saja. Perlu kiranya ditekankan pada peserta didik bahwa
ilmu kewarganegaraan mengandaikan sebuah pemahaman filsafat yang cukup dan peserta didik
harus memahami tentang konsep-konsep dasar dan penting yang dipakai dalam ilmu ini. Konsep
apapun itu berasal dari konstruksi akal yang berangkat dari data yang diperoleh pengalaman
sehari-hari dan ide bawaan manusia. Sementara ide bawaan manusia adalah pengetahuan sejak
lahir yang menjadi kerangka untuk pengetahuan inderawi tadi, yaitu pengertian tentang ruang
dan waktu. Keduanya bersintesis dalam kesadaran dan menjelma menjadi sebagai konsep.
Sehingga ketika peserta didik mengerti akan hal ini, mereka tidak akan mengalami kesulitan
dalam mengerti teori-teori yang dipakai dalam ilmu kewarganegaraan.

4. Jelaskan tujuan pendidikan kewarganegaraan di tingkat perguruan tinggi.

Jawaban : 1. Menghasilkan mahasiswa yang berpikir komprehensif analiti dan kritis terhadap
setiap kebijakan dan tindakan kekuasaan legislatif, yudikatif, dan eksekutif.

2. Membentuk kecakapan partisipatif yang bermutu dan bertanggungjawab dalam


kehidupan politik di tingkat lokal, nasional maupun global.

3. Menjadikan warga Negara yang menjaga persatuan-kesatuan bangsa dan Negara


melalui pengembangan sikap pluralis, multikultural dan ke-Bhineka Tunggal Ika-an.

4. Mengembangkan kultur demokrasi melalui penanaman sikap dialog, toleransi,


negosiasi serta kemampuan mengendalikan diri.

5. Membentuk warga Negara yang Pancasilais.

5. Kompetensi apakah yang ingin dicapai dalam pendidikan kewarganegaraan di tingkat


perguruan tinggi?

Jawaban : 1. Kecakapan dan kemampuan penguasaan pengetahuan kewarganegaraan.


Contohnya : demokrasi dan pelaksanaannya, HAM dan penerapannya.

2. Kecakapan dan kemamppuan sikap kewarganegaraan, seperti toleransi,


pengakuan akan kesetaraan, kebersamaan dan kepekaan terhadap ketidakadilan.

3. Kemampuan melaksanakan hidup kewarganegaraan, seperti kemampuan


berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

RINGKASAN HASIL DISKUSI

Topik : Pendahuluan (BAB I)

Judul : Pendidikan di Perguruan Tinggi

Bentuk bahan diskusi : Tatap muka dengan Zowy Peyton


Sumber : Buku

Hasil Diskusi :

Di Indonesia, terdapat satu pengetahuan yang dari kecil sudah diajarkan dan ditanamkan serta
diterapkan dari orang tua maupun sekolah, yaitu Pendidikan Kewarganegaraan. Mengapa?
karena di negara kita terdapat beberapa pondasi-pondasi kokoh yang menganut kewarganegaraan
yang wajib kita pelajari, pahami, dan di implementasikan ke kehidupan sehari-hari agar warga
suatu negara dapat teratur, rapih, sistematis dan tidak asal bertindak karena dalam pendidikan
kewarganegaraan terdapat ruang lingkup seperti siapakah identitas nasional, filsafat pancasila,
etika sosial pancasila, ideologi, negara dan kekuasaan, rule of law dan konstitusi, demokrasi,
HAM, multikulturalsime, pendidikan mengenai anti korupsi, wawasan kebangsaan geopolitik
dan geostrategi, dan masih banyak lagi.

Analisis :

Menurut kami, pemahaman mengenai pendidikan kewarganegaraan sangatlah penting bagi


semua kaum yang ada di indonesia, terutama kami sebagai mahasiswa harus dapat mengerti cara
mengimplementasikan dan menginterpretasikan pendidikan kewarganegaraan yang baik dan
benar agar dapat meneruskan dan mewujudkan cita-cita bangsa yang masih dalam proses
pencapaian karena masih butuh banyak yang diberikan pengetahuan mengenai pendidikan
kewarganegaraan dari dasar sampai titik fokus pemahaman dari dasar negara kita sendiri kepada
seluruh warga negara indonesia dari Sabang sampai Merauke.

RINGKASAN PEMAHAMAN MATERI

 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan, adalah upaya sadar bangsa dan Negara untuk
memberikan pengetahuan mengenai hubungan antara konsep-konsep dalam paradigm
Negara kepada seluruh warga Negara.
 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ada 5, yaitu :
1. Menghasilkan mahasiswa yang berpikir komprehensif analiti dan kritis terhadap setiap
kebijakan dan tindakan kekuasaan legislatif, yudikatif, dan eksekutif.
2. Membentuk kecakapan partisipatif yang bermutu dan bertanggungjawab dalam
kehidupan politik di tingkat lokal, nasional maupun global.
3. Menjadikan warga Negara yang menjaga persatuan-kesatuan bangsa dan Negara
melalui pengembangan sikap pluralis, multikultural dan ke-Bhineka Tunggal Ika-an.
4. Mengembangkan kultur demokrasi melalui penanaman sikap dialog, toleransi,
negosiasi serta kemampuan mengendalikan diri.
5. Membentuk warga Negara yang Pancasilais.
 Kompetensi Dasar Pendidikan Kewarganegaraan pada perguruan tinggi :
1. Kecakapan dan kemampuan penguasaan pengetahuan kewarganegaraan. Contohnya :
demokrasi dan pelaksanaannya, HAM dan penerapannya.
2. Kecakapan dan kemamppuan sikap kewarganegaraan, seperti toleransi, pengakuan
akan kesetaraan, kebersamaan dan kepekaan terhadap ketidakadilan.
3. Kemampuan melaksanakan hidup kewarganegaraan, seperti kemampuan berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan.
 Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan :
1. Pendahuluan
2. Identitas Nasional
3. Filsafat Pancasila
4. Etika Sosial Pancasila
5. Ideologi Pancasila
6. Negara dan Kekuasaan
7. Rule of Law dan Koonstitusi
8. Demokrasi
9. HAM
10. Multikulturalisme
11. Pendidikan Anti-Korupsi
12. Wawasan Kebangsana: Geopolitik dan Geostrategi
 Paradigma Pendidikan Kewarganegaraan pada perguruan tinggi adalah Konstruktivisme
dan Humanistik
 Segitiga Kekuasaan atau fokus utama pendidikan kewarganegaraan dalam buku ini
adalah memahami hubungan antara tiga entitas kekuasaan yang selalu dihidupi oleh
setiap warganegara yaitu Negara, Hukum, dan Rakyat.
BAB II

SOAL LATIHAN

1. Apa yang dimaksud dengan identitas nasional? Jelaskan dengan singkat.

Jawaban : “Identitas Nasional” diambil dari bahasa asing, identitas berarti sifat khas yang
menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi. Secara terminologis, identitas berarti
ciri-ciri, tanda khas atau jati diri yang melekat pada seseorang, golongan sendiri, kelompok
sendiri, komunitas sendiri, dan Negara sendiri. Sedangkan nasional berarti bangsa sendiri, atau
meliputi diri bangsa. Jadi, Identitas Nasional adalah sebuah ciri khas bangsa kita sendiri yang
sudah melekat dan tidak dapat diubah atau mutlak karena sudah ada dari bangsa itu lahir.

2. Melalui proses apakah bangsa Indonesia terbentuk? Jelaskan dengan singkat.

Jawaban : Dari sejak awal pergerakan kemerdekaan dari tindasan pemerintah kolonial Hindia
Belanda, dimulai dari daerah-daerah lokal.

3. Terangkan unsur-unsur identitas nasional.

Jawaban : 1. Identitas Fundamental : Pancasila merupakan falsafah bangsa, dasar Negara, dan
ideologi.

2. Identitas Instrumental : Berisi UUD1945 dan perundangannya Bahasa Indonesia,


Lambang Negara, Bendera, dan Lagu Kebangsaan.

3. Identitas Alamiah : Negara kepulauan dan pluralisme.

4. Langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan identitas nasional?


Sebutkan dan berikan keterangan.

Jawaban : Mengembangkan nasionalisme, pendidikan mengenai kewarganegaraan yang


memperkenalkan tentang identitas nasional bangsa, pelestarian budaya yang ada pada
Indonesia agar terjaganya budaya-budaya khas Indonesia dan tidak tergantikan oleh budaya
luar.
RINGKASAN HASIL DISKUSI

Topik : Identitas Nasional

Judul : Identitas Indonesia

Bentuk bahan diskusi : Tatap muka dengan Zowy Peyton

Sumber : Buku dan Website

Hasil Diskusi :

Di tiap negara yang ada di seluruh dunia pasti memiliki identitas tersendiri, salah satunya adalah
Indonesia. Indonesia memilki identitas nasional yang cukup berbeda dari negara lainnya. Contoh,
di Indonesia terdapat sistem demokratis yang dijunjung tinggi dalam kepemimpinan yang ada di
Indonesia. Menjunjung tinggi nilai2 yang ada pada pancasila dalam penerapan politik dalam
Indonesia, dan tentunya masih banyak lagi identitas nasional bangsa Indonesia.

Analisis :

Menurut kami, Indonesia memiliki Identitas Nasional yang cukup banyak, yaitu :

1. Bahasa persatuan Indonesia yaitu Bahasa Indonesia itu sendiri

2. Memiliki bendera yang melambangkan bangsa Indonesia (Merah Putih)

3. Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya

4. Pancasila sebagai lambang negara dan dasar negara

5. Memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika (walaupun berbeda2 tetapi tetap satu)

6. UUD 1945 sebagai kenistitusi dasar dari negara

7. Kedaulatan sebagai bentuk mutlak dari republik indonesia

8. Memiliki konsep wawasan nusantara

9. Kebudayaan nasional yang banyak diketahui pembagian dari kebudayaan daerah


RINGKASAN PEMAHAMAN MATERI

 Pemahaman mengenai arti dari Identitas Nasional yaitu ciri khas yang sudah melekat
pada Negara itu sendiri.
 Catatan sejarah dan kejayaan masa lampau menurut Benedict Anderson. Beliau
berpendapat bahwa sebuah bangsa lebih mengacu kepada pemahaman atas suatu
masyarakat yang mempunyai akar sejarah yan sama, yan gmana pengalaman keterjajahan
semakin mengkristalkan rasa solidaritas di antara mereka.
 Gerakan Kebangkitan Nasional dibentuk untuk memperoleh kebebasan dari para
penjajah. Beberapa faktor-faktornya adalah kritik yang dilakukan kalangan cendekiawan
dan aktivis kemanusiaan dari Belanda atas praktek tanam paksa (cultuurstelsel), politik
etis atau politik balas budi akibat kemenangan partai liberal di negeri Belanda yang
menuntut liberalisasi daerah jajahan (kebijakan ini dilaksanakan tahun 1901 di Hindia
Belanda dalam bentuk edukasi, irigasi, transmigrasi), kemenangan Jepang melawan Rusia
dalam perang pada tahun 1905, dan adanya pergerakan nasional di Negara lain seperti
India, Filipina, Cina, Turki yang sebagian besar didorong oleh Komintern.
 Terciptanya sumpah pemuda yang mendirikan sebuah organisasi politik yang berdaulat,
yaitu Negara (state) Republik Indonesia yang berkonsep sebagai Nation-State.
 Tantangan-tantangan yang menjadi persoalan dikotomi Negara dan agama:
1. Dikotomi Negara dan Bangsa
2. Dikotomi Negara dan Agama
 Pemahaman mengenai cara mengimplementasikan suatu nation-state NKRI, yaitu:
1. Pluralisme dan Multikulturalisme (menghargai sesame sebagai bangsa Indonesia)
2. Kesetaraan (paham kesetaraan akan menandai cara berpikir dan perilaku bangsa
Indonesia yang berdiri atas realitas bangsanya yang plural dan multikultural.
BAB III

SOAL LATIHAN

1. Sebutkan dan terangkan syarat-syarat keilmuan yang harus dipenuhi oleh filsafat agar
dapat digolongkan sebagai sebuah ilmu pengetahuan.

Jawaban : 1. Berobjek. Objek material yang diteliti adalah realitas (nampak atau dalam pikiran),
objek formal yang diteliti adalah sudut pandang yang dipakai sebagai teropong untuk melihat
realitas tersebut.

2. Bermetode. Metode yang berkaitan erat dengan obek formal dan material, dan
konsistensi antar ketiganya harus terjaga dan dipathu sehingga tidak mengalami sesat pikir.
Contohnya adalah logika.

3. Sistematis. Bersifat interdependen satu sama lain.

4. Universal. Kebenaran yang diajukan oleh sebuah ilmuu harus universal, tidak
terikat pada ruang dan waktu, dan berlaku di sembarang tempat. Meneliti seluruh realitas yang
ada secara utuh dan bulat membentuk sebuah system yang lengkap.

2. Sebutkan dan terangkan ciri-ciri berpikir filsafati.

Jawaban : 1. Berpikir Kritis, tidak mudah menerima data, fakta, dan informasi dalam bentuk
apapun dari sumber manapun.

2. Berpikir Sistematis, menelaah dan memeriksa hubungan antar terma dan meneliti
keasihan terma sekaligus proses penyimpulan masing-masing terma tersebut secara
berkesinambungan.

3. Berpikir Runtut dan Koheren, meneliti seluruh terma dari awal satu demi satu
hingga kesimpulan.

4. Berpikir Radikal, langsung meneliti akar permasalahan atau langsung menuju pada
objek material tanpa terpengaruh fenomena yang melingkupi kenyataan tersebut. Berusaha
menyingkap kenyataan hingga yang pada lapisan terdalam.

5. Berpikir Komprehensif, berpikir secara global. Bukan situasional, kondisional, dan


lokasional.
3. Sebutkan dan terangkan cabang-cabang dalam ilmu filsafat.

Jawaban : 1. Metafisika : cabang yang meneliti dasar dari segala sesuatu.

2. Epistemologi : cabang yang menyelidiki pengetahuan tentang segala sesuatu.

3. Aksiologi : cabang yang menyelidiki tentang nilai segala sesuatu.

4. Sebutkan dan terangkan teori causa menurut Asitoteles yang digunakan untuk
menerangkan Pancasila sebagai sebuah konsep filsafati.

Jawaban : 1. Causa Materialis (asal mula bahan), contohnya sebelum Pancasila dirumuskan
sebagai asas kehidupan kenegaraan, unsur-unsurnya telah terdapat dalam kehidupan seluruh
suku-suku bangsa di Nusantara, dalam bentuk adat istiadat, kebudayaan, dan agama-agama.

2. Causa Formalis (asal mula bentuk), bentuk pancasila yang dipikirkan oleh
Ir.Soekarno, Muh. Yamin, dan Prof. Soepomo yang dicetuskan pada siding BPUPKI pertama.

3. Causa Effisien (asal mula karya), proses pemikiran dari perumusan unsur-unsur
Pancasila hingga pengesahannya pada tanggal 18 Agustus 1945

4. Causa Finalis (asal mula tujuan), dirumuskan untuk mengesahkan Pancasila sebagai
system filsafat yang mendasari berdirinya sebuah organisasi baru bernama Indonesia.

5. Apa yang dimaksud dengan kualitas abstrak-umum-universal dalam Pancasila?


Terangkan.

Jawaban : Pancasila tersebut bersifat tetap dan tidak berubah serta sama bagi siapa pun, dalam
keadaaan bagaimanapun, ditempat mana pun dan waktu kapan pun. Juga realitas Tuhan
terhadap kualitas ini adalah Tuhan sebagai penyebab tak langsung segala sesuatu yang
menyangkut manusia dan alam semesta.

6. Terangkan konsep manusia Monopluralis dengan singkat dan jelas.

Jawaban : Monopluralis meliputi susunan kodrat manusia, terdiri rohani (jiwa) dan jasmani
(raga), sifat kodrat manusia terdiri makhluk individu dan makhluk sosial serta kedudukan kodrat
manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan makhluk Tuhan. Hakikat

manusia menurut Pancasila adalah makhluk monopluralis. Kodrat manusia yang


monopluralis tersebut mempunyai ciri-ciri, antara lain:

a. susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga

b. sifat kodrat manusia sebagai individu sekaligus sosial

c. kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk Tuhan.

7. Apa yang dimaksud dengan konsep “kebulatan dan keutuhan Pancasila”? terangkan
dengan singkat.

Jawaban : Pancasila merupakan satu kesatuan. Maka, tidak ada satu sila pun yang boleh
dihilangkan, meski hanya dalam angan-angan. Secara keseluruhan bagian-bagian itu secara
bersama-sama menyusun satu hal baru yang utuh. Tiap-tiap bagian menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari keutuhan sistem. Bila satu bagian saja dari sistem itu terlepas dari kesatuan
sistem, maka bagian itu akan kehilangan kedudukan dan fungsinya.

8. Apa yang dimaksud dengan konsep “susunan Pancasila yang hierarkis dan piramidal”?
terangkan dengan singkat.

Jawaban : Dalam susunan hierarkis pyramidal, sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi dasar
bagi sila-sila kemanusiaan, persatuan Indonesia, kerakyatan, dan keadilan sosial. Sebaliknya
Ketuhanan Yang Maha Esa adalah Ketuhanan yang berkemanusiaan, berpersatuan,
berkerakyatan, dan berkeadilan sosial, demikian seterusnya. Dengan demikian maka setiap sila
di dalamnya akan mengandung sila-sila yang lain dan dikualifikasikan oleh sila-sila lainnya.
BAB IV

SOAL LATIHAN

1. Sebutkan beberapa pasal dalam UUD 1945 mengenai hubungan di antara pemerintah
dan warga Negara dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan? Jelaskan!

Jawaban : Dalam bidang ekonomi

 Pasal 27 ayat (2) : “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.”

o Hak : mendapat pekerjaan dan penghidupan yak layak

o Kewajiban : Bekerja keras

 Pasal 33 ayat (1) : “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas
asas kekeluargaan.”

o Hak : Mendapat pekerjaan yang berdasarkan asas kekeluargaan.

o Kewajiban : Membangun usaha bersama yang berdasar asas kekeluargaan.

 Pasal 33 ayat (2) : “ Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.”

o Hak : Mendapat pertanggung jawaban dari negara.

o Kewajiban : Memproduksi sesuatu yang penting bagi negara.

 Pasal 33 ayat (3) : “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”

o Hak : Mendapatkan jaminan kemakmuran dari negara.

o Kewajiban : Menjaga kelestarian sumber daya alam.

 Pasal 33 ayat (4) : “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi


ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional.”
o Hak : Mendapat pekerjaan yang layak

o Kewajiban : Menjaga keseimbangan dan kesatuan ekonomi nasional.

 Pasal 34 ayat (1) : “Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.”

o Hak : Mendapatkan pemeliharaan dari negara.

o Kewajiban : Bekerja untuk meningkatkan perekonomian dan mengurangi jumlah


fakir miskin.

Dalam bidang sosial budaya :

 Pasal 29 ayat (1) : “ Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.”
o Hak : Memeluk agama sesuai keinginan.
o Kewajiban : Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Pasal 29 ayat (2) : “ Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya
itu.”
o Hak : Bebas memeluk agama.
o Kewajiban : Beribadat menurut agama dan kepercayaan.
 Pasal 31 ayat (1) : “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.”
o Hak : Mengikuti pendidikan dan dibiayai pemerintah.
o Kewajiban : Menjalankan pendidikan.
 Pasal 31 ayat (2) : “ Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya.”
o Hak : Mendapat biaya pendidikan dari pemerintah.
o Kewajiban : Mengikuti pendidikan dasar.
 Pasal 31 ayat (3) : “ Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.”
o Hak : Mendapatkan pendidikan yang meningkatkan keimanan
o Kewajiban : Menuntut ilmu.
 Pasal 31 ayat (4) : “ Negara mempriotaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya
dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan
nasional.”
o Hak : Mendapatkan pendidikan.
o Kewajiban : Menuntut ilmu.
 Pasal 31 ayat (5) : “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban
serta kesejahteraan umat manusia.”
o Hak : Mendapat ilmu pengetahuan.
o Kewajiban : Memajukan ilmu pengetahuan.
 Pasal 32 ayat (1) : “ Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya.”
o Hak : Menikmati kebudayaan nasional
o Kewajiban : Memelihara nilai budayanya.
 Pasal 32 ayat (2) : “Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai
kekayaan budaya nasional.”
o Hak : Menggunakan bahasa daerah.
o Kewajiban : Menghormati dan memelihara bahasa daerah.

Dalam bidang pendidikan :

 Pasal 31 ayat 1-5 : Mengatur tentang Hak untuk mendapat pendidikan yang layak,
kewajiban belajar, sistem pendidikan nasional, dan peran pemerintah dalam bidang
Pendidikan dan Kebudayaan.

2. Jelaskan pemahaman Pancasila sebagai etika sosial dan nasional!

Jawaban : Implementasi Pancasila sebagai sistem etika harus senantiasa terwujud prinsip-
prinsip sebagai nilai luhur termasuk sila kedua dari Pancasila, yaitu “Kemanusiaan yang adil
dan beradab”. Eksistensi pancasila sebagai sistem etika dapat ditegakkandengan
mengimplementasikan prinsip konstitusionalisme dalam penyelenggaraanpemerintahan Negara
Indonesia.

3. Jelaskan makna “Politik” dari sudut etika Pancasila!

Jawaban : Masyarakat Indonesia dalam membuka sistem demokrasi harus bersumber dari
pancasila sebagai tindakan yang benar untuk mencapai etika politik.

4. Jelaskan makna “Kemanusiaan” dari sudut etika Pancasila!

Jawaban : Konsep “kemanusiaan yang adil dan beradab” dalam Pancasila mengacu pada
hubungan internal antara manusia dan segenap ciptaan di alam semesta. Dalam rasio
“kemanusiaan yang adil dan beradab”, manusia dapat dipengaruhi serta merespon sesamanya
dan dengan tindakan manusia susila, mereka dapat meluaskan bentang eksistensinya menuju
realitas eksistensi yang lebih luas dari diri sendiri kepada sesama, keluarga, komunitas sosial,
negara, semua yang berada di alam semesta, yang sekarang ini diterjemahkan dengan makna
globalisasi.

5. Berikan penilaian kritis anda terhadap sumber-sumber nilai etis Pancasila!

Jawaban : Sumber-sumber nilai etis Pancasila tersebut bagi bangsa menjadi landasan dasar
serta motivasi atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
kehidupan kenegaraan. Dengan kata lain bahwa nilai-nilai Pancasila merupakan cita-cita
tentang kebaikan yang harus diwujudkan menjadi suatu kenyataan.
BAB V

SOAL LATIHAN

1. Sebutkan dan terangkan karakter ideologi.

Jawaban : 1. Sebuah teori yang menjelaskan secara komprehensif hubungan antara manusia
dengan dunia.

2. Berdasarkan pada pemikiran intelektual.

3. Memberikan arah dan tujuan, dalam arti umum dan abstrak, pada sebuah
organisasi politik.

4. Realisasi program-program tersebut melalui perjuangan.

5. Sasarannya adalah masyarakat luar.

2. Terangkan perbedaan dan persamaan antara ideologi dan agama.

Jawaban : 1. Agama berisikan argumen-argumen yang mendasarkan diri pada kode-kode ilahiah
dan bergantung pada kekuatan transenden, sementara ideology lebih berdasarkan pada
kemampuan akal manusia yayng secara logis dianggap mampu menjawab persoalan-persoalan
manusia.

2. Agama memberikan sebuah visi tentang masyarakat yang adil-makmur-sejahtera-


sentosa-aman-dan-damai, namun ia tidak mempunyai sebuah teori politik yang harus
dilaksanakan untuk mencapai tahap tersebut. Sementara sebuah ideology memberikan sebuah
teori politik yang dapat memberikan pedomandalam setiap tindakan politik praktis.

3. Agama bertujuan untuk mencapai tahapan kemurnian hidup, melalui kesadaran


religious dan tindakan pengorbanan-asketis, sementara sebuah idelogi memberikan arahan
afresif dan petunjuk pelaksanaan berupa tindakan-tindakan politik praktis yang seringkali
berupa aksi-aksi perlawanan.

3. Terangkan hubungan antara ideologi dan Negara.

Jawaban : Sebuah neara memang secara hakiki didirikan atas ideology, namun demikian sebuah
ideology juga membutuhkan Negara. Ideologi harus didukung oleh kekuasaan Negara, dalam
arti Negara menganutnya, dan mendasarkan seluruh tindakan serta kebijakan pada ideology.
Ideologi agar dapat disebut sebagai ideology maka ia harus didukung kekuasaan Negara
sebagai pemaksa sehingga seluruh rakyat menganutnya juga. Ideologi adalah sebuah proram
abstrak yan terencana secara logis untuk menuju cita-cita ideal sebuah Negara. Menjadi
ideology Negara, berarti harus mampu diinterpretasikan dalam bentuk yang lebih riil berupa
peraturan perundangan dan sikap hdup sebuah bangsa dalam suatu Negara. Ideology
memberikan tuntutan dan pedoman umum bagi sebuah Negara dalam usahayna menuju cita-cita
bangsa.

4. Sebutkan dan terangkan konsep terpenting yang diusung oleh ideologi liberalisme dan
kapitalisme.

Jawaban : Liber yang artinya bebas mengacu pada manusia yang berkarakter secara intelektual,
independen, jujur, terus terang, berwawasan luas, dan cerdas. Ilmu politik Liberalisme adalah
ideoogi yang berusaha memaksimalkan kebebasan individu melalui system demokrasi
berdasarkan hukum yang juga mempunyai pandangan tentang peningkatan individu dalam
pengetahuan maupun sikap.

5. Sebutkan dan terangkan konsep terpenting yang diusung oleh ideologi marxisme dan
komunisme.

Jawaban : Mempunyai konsep revolusi, dilihat dari tujuannya yang ingin mengubah dunia dari
penuh penderitaan dan penindasan menjadi dunia yang penuh kebahagiaan dan kebebasan.

6. Mengapa Pancasila harus menjadi ideologi terbuka dan tidak boleh diterjemahkan
secara monopolistik? Terangkan jawaban anda.

Jawaban : Agar dapat menerima perubahan dunia yang dinamis dan tidak dapat diperkirakan,
maka masyarakat dapat beradaptasi terharap perubahan tersebut melalui ideology pancasila
yang terbuka. Pancasila tidak boleh diterjemahkan secara monopolistic karena dasarnya
monopolistic erat hubungannya dengan pasar yang artinya berhubungan dengan hal jual-beli
dan permintaaan-penawaran, jika dasar Negara sudah diartikan seperti itu maka masyarakat
dapat mempunyai pandangan Negara mereka dapat “dibeli” dalam arti dikendalikan dengan
materi. Sehingga, Negara beserta masyarakatnya akan susah untuk berkembang jika tidak ada
lecutankeras dari sesorang yang telah sadar akan situasi Negaranya.

Anda mungkin juga menyukai