Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATTAH PALEMBANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

UJIAN TENGAH SEMESTER


Mata Kuliah : Kewarganegaraan
Semester/Angkatan : 2/2016
Dosen : Mita Purnama, M.Pd.

Petunjuk:
Ujian Tengah Semester ini dilaksanakan dalam bentuk ​Take Home Exam
Jawaban hendaknya menggunakan berbagai sumber dari buku ​utama, buku referensi lain,
ensiklopedia, artikel dari internet, jurnal, dan sebagainya. Cantumkan kutipan dalam
Daftar Rujukan (Daftar Pustaka). Jawaban ditulis dalam kertas A4 ​Times New Romans​ 12.
Proses menjawab pertanyaan hendaknya dilakukan mandiri. Jika ditemukan jawaban diantara
anda yang memiliki kesamaan percis, maka dianggap tidak mengikuti UTS.
Jawaban dikumpulkan paling lambat ​Rabu, 26 April 2017 ​melalui email
purnamam1@gmail.com
Penilaian dilakukan berdasarkan ketepatan jawaban, keluasan dan kedalaman pemaparan
jawaban, dan sumber rujukan.

Pertanyaan:
Jawablah pertanyaan di bawah ini!

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata kuliah wajib di Perguruan Tinggi


yang berkaitan dengan upaya menumbuh kembangkan kesadaran tanggung jawab
terhadap nasib bangsa dan negara (​nations and character building​). Coba anda jelaskan
bagaimana kedudukan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Perguruan
Tinggi mengapa PKn dijadikan mata kuliah wajib di Perguruan Tinggi. Analisis secara
aspek filosofis dan yuridis (landasan hukum) ​(Skor 15)
Identitas Nasional (​National Identity) ​adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional
yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa lain. Tentu
negara Indonesia mempunyai identitas sendiri yang membedakan dengan negara/bangsa
lain. Coba jelaskan apakah saat ini identitas bangsa Indonesia itu masih nampak? Dan
bagaimana tanggapan anda mengenai fenomena budaya asing yang masuk ke Indonesia
dan lebih dibanggakan oleh masyarakat kita? Coba carikan solusi terbaiknya agar tetap
identitas bangsa kita tidak luntur! ​(Skor 20)
Analisislah keterkaitan antara negara dengan warga negara serta apa saja hak dan
kewajiban Warga Negara Indonesia yang anda ketahui sebagaimana telah tercantum
dalam landasan konstitusional yaitu UUD 1945! ​(Skor 15)
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara Indonesia dan
ibu Warga Negara Asing. Bagaimana status kewarganegaraan anak tersebut menurut UU
No. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI? Asas Kewarganegaraan apa yang
diberlakukan? ​(Skor 15)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia memiliki peraturan yang mengatur di
bawahnya. Sebutkan peraturan apa saja yang berada di bawah UUD NRI tahun 1945
menurut UU No. 12 Tahun 2011 tentang tata peraturan perundang-undangan! Mengapa
setiap peraturan di bawah UUD NRI tidak boleh bertentangan dengan UUD NRI Tahun
1945 dan Pancasila? ​(Skor 15)
Hubungan negara dan agama merupakan suatu kesatuan yang utuh dan tak terpisahkan.
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangasa, dan bernegara konflik terkait hal tersebut
sulit dihindari. Coba berikan contoh nyata konflik yang sering terjadi terkait hubungan
negara dan agama berdasarkan pengetahuan kalian masing-masing (​Setiap mahasiswa
berbeda contoh​) ​(Skor 20)

Selamat Bekerja, Semoga Sukses!


NAMA : INDIRA DWI WAHYUNI

NIM : 1622220046

KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI 2

JAWABAN

Kedudukan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ( PKN ) di Perguruan Tinggi sangatlah


penting, pada hakikatnya mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang
menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi, hukum, nasionalisme,
multikultural, dan kewarganegaraan bagi mahasiswa guna mendukung terwujudnnya
warga negara yang sadar akan hak dan kewajiban, serta cerdas, terampil, dan berkarakter
sehingga dapat diandalkan untuk membangun bangsa dan negara berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945 sesuai bidang keilmuan dan profesinya ( Dikutip dari Buku “Rencana
Pembelajaran dan Metode Pembelajaran serta Model Evaluasi Hasil Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan, Kurikulum Perguruan Tinggi Berbasis Kompetensi”
berdasarkan UU No.12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi ). Sementara dalam
penjelasan Pasal 37 Ayat (1) UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dinyatakan, bahwa “Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”.
Sedangkan dari analisis aspek filosofis sendiri yaitu Kewarganegaraan berasal dari kata
dasar “​warga​”, berarti sekelompok orang yang menjadi anggota suatu negara. Warga
negara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam
hubungannya dengan negara. Setelah mendapat awalan ke dan akhiran an menjadi
Kewarganegaraan maka mempunyai arti kesadaran dan kecintaan serta berani membela
bangsa dan negara. Dengan demikian, maka dimaksud dengan Pendidikan
Kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik atau mahasiswa
melalui kegiatan bimbingan atau latihan dalam rangka mengembangkan atau
menumbuhkan kesadaran, kecintaan, kesetiaan, dan keberaniannnya untuk berkorban
demi membela bangsa dan negaranya. Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan
pandangan filosofis Bangsa Indonesia, oleh karena itu sudah merupakan suatu keharusan
moral untuk secara konsisten merealisasikan dalam setiap aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Maka, dengan adanya Pendidikan
Kewarganegaraan ini diharapkan mahasiswa dapat membangkitkan kembali negara dan
bangsa yang berkeTuhanan, berkemanusiaan, dan bermoral.Sedangkan bila di analisis
melalui aspek Yuridis, keberadaan Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
sangat penting dan sebagai mata kuliah wajib yang diikuti seluruh mahasiswa. Hal ini
tampak jelas dalam pasal 37 Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Sesuai dengan tuntutan dan perubahan masyarakat di era reformasi
ini. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi telah dilakukan perubahan
paradigma menuju kepada paradigma humanistik yang mendasar pada asumsi bahwa
manusia adalah manusia yang mempunyai potensi dan karakteristik yang berbeda-beda.
Dengan demikian diharapkan dengan adanya Pendidikan Kewarganegaraan ini,
mahasiswa dapat mengembangkan potensi dalam dirinya agar bisa memajukan bangsa
dan negara Indonesia.

Pada saat ini, Identitas Nasonal Bangsa Indonesia itu sendiri masih tampak atau terlihat.
Namun bisa lebih terlihat, jika kita berada di tempat atau wilayah yang berbeda di luar
negara Indonesia. Indonesia sendiri memiliki identitas nasional yang terdapat pada
Pancasila. Tanggapan saya tentang budaya asing yang masuk dengan leluasa ke negara
Indonesia tentunya tidak bisa kita hindari ataupun menolaknya apalagi kita hidup di
zaman globalisasi seperti sekarang ini, tentunya begitu mudah sekali mengakses gaya
hidup negara lain. Maka, solusi terbaik untuk warga negara Indonesia sendiri yaitu
dengan memilah dan menyaring budaya-budaya asing tersebut, apakah sesuai atau tidak
dengan identitas negara Indonesia. Dengan cara memilah dan menyesuaiakannya maka,
identitas bangsa Indonesia tidak akan luntur ataupun hilang dari Indonesia, dan agar
identitas Indonesia tidak terkalahkan dengan negara lain, sebaiknya kita mengakulturasi
kebudayaan tetapi tanpa harus menghilangkan kebudayaan asli Indonesia, kita hanya
menggabungkan kebudayaan asing dengan kebudayaan Indonesia. Maka, kedua
kebudayaan tidak akan saling menghilangkan tetapi saling menyatukan.

Negara merupakan konstruksi yang diciptakan oleh manusia untuk mengatur pola hubungan
antar manusia dalam kehidupan masyarakat. Salah satu unsur negara adalah rakyat.
Rakyat dapat dibagi menjadi warga negara dan warga negara asing. Keterkaitannya
adalah warga negara merupakan salah satu unsur yang harus ada dalam suatu negara.
Karena jika di suatu wilayah tidak memiliki warga negara atau penduduk, maka wilayah
tersebut tidak bisa dikatakan sebagai suatu negara. Adapun hak dan kewajiban warga
negara sesuai dengan konstitusional yaitu :

Hak Warga Negara Indonesia :

Pekerjaan dan penghidupan yang layak ( Pasal 27 ayat 2 ).

Berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan ( Pasal 28 ).

Membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah ( Pasal
28B ayat 1 ).

Hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi ( Pasal 28B ayat 2 ).

Mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, mendapat pendidikan dan


memperoleh manfaat IPTEK, seni dan budaya ( Pasal 28C ayat 1 ).

Memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun


masyarakat, bangsa, dan negaranya ( Pasal 28C ayat 2 ).

Pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan
yang sama dihadapan hukum ( Pasal 28D ayat 1 ).

Bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan
kerja ( Pasal 28D ayat 2 ).

Memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan ( Pasal 28D ayat 3 ).

Status kewarganegaraan ( Pasal 28D ayat 3 ).

Memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan


pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali ( Pasal 28E ayat 1 ).

Kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai dengan hati
nuraninya ( Pasal 28E ayat 2 ).
Kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkann pendapat ( Pasal 28E ayat 3 ).

Berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan


lingkungan sosialnya, serta berhak mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran
yang tersedia ( Pasal 28F ).

Perlindungan diri pribadi, keluarga, keormatan, martabat, dan harta benda di bawah
kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi ( Pasal 28G ayat 1
)

Bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan
berhak memperoleh suaka politik dari negara lain ( Pasal 28G ayat 2 ).

Hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan ( Pasal 28H
ayat 1 ).

Mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan


manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan ( Pasal 28H ayat 2 ).

Jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai


manusia yang bermatabat ( Pasal 28H ayat 3 ).

Mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara
sewenang-wenang oleh siapa pun ( Pasal 28H ayat 4 ).

Hidup, tidak disiksa, kemerdekaan pikiran dan hati nurani, beragama, tidak
diperbudak, diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, tidak dituntut atas dasar hukum
yang berlaku surut ( Pasal 28I ayat 1 ).

Bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak
mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu ( Pasal
28I ayat 2 ).

Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan


perkembangan zaman dan peradaban ( Pasal 28I ayat 3 ).

Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara ( Pasal 30 ayat 1 ).

Mendapat pendidikan ( Pasal 31 ayat 1 ).

Kewajiban Warga Negara Indonesia :

Menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya ( Pasal 27 ayat 1 ).

Menghormati hak asasi manusia orang lain dalam terti keidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara ( Pasal 28J ayat 1 ).

Tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud


semata-mata untuk menjamin pengakuan serta pengormatan atas hak dan kebebasan
orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis (
Pasal 28J ayat 2 ).

Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara ( Pasal 30 ayat 1 ).

Untuk pertahanan dan keamanan negara melaksanakan sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta ( Pasal 30 ayat 2 ).

Mengikuti pendidikan dasar ( Pasal 31 ayat 2 ).

Status kewarganegaraan anak tersebut yaitu status ​Apatride ​( Tanpa Kewarganegaraan )


dan dengan asas ​Ius Sol​i.

Peraturan yang berada di bawah UUD NKRI Tahun 1945 menurut UU No.12 Tahun 2011
yaitu : Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang ( Perpu ), Peraturan Pemerintah ( Perda ), Peraturan Presiden ( PP ),
Peraturan Daerah Provinsi, dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. Setiap peraturan di
bawah UUD NKRI tidak boleh bertentangan dengan UUD NKRI Tahun 1945 dan
Pancasila karena, UUD NKRI tahun 1945 dan panasila merupakan sumber dasar peraturan
perundang-undangan.

Contoh konflik nyata yang terjadi antara negara dan agama yaitu konflik yang pertama
perbedaan penetapan tanggal dan hari Idul Fitri yang sering terjadi antara pemerintah
dengan aliran Islam lainnya, karena cara pandang masing-masing umat. Dan konflik yang
kedua yaitu kasus biseksual ( guy dan lesby ) yang diperbolehkan oleh negara Amerika dan
jelas-jelas agama merlarangnya.

Sumber Jawaban :

Juliardi, Budi. 2014.​Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan _


Tinggi.​ Jakarta.PT.Rajagrafindo.

Winarno.2016.​Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah Di


Perguruan _ Tinggi.​ J​ akarta.Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai