Anda di halaman 1dari 2

Ini 4 Pola Makan Salah yang Sebabkan Kematian

POLA makan berkaitan dengan kesehatan seseorang. Bahkan sebuah penelitian baru yang diterbitkan
dalam jurnal Lancet mengungkapkan hasil mengejutkan. Penelitian tersebut mengklaim seperlima
kematian di seluruh dunia berkaitan dengan diet yang buruk.Dalam hasil penelitian dikatakan, diet yang
buruk dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular, kanker tertentu, dan diabetes tipe 2. Hal itu bukan
semata-mata karena terlalu banyak mengonsumsi kelompok makanan tertentu, tapi juga lantaran
terlalu sering mengabaikan nutrisi yang sebenarnya dibutuhkan tubuh. berikut kesalahan pola makan
yang dapat menyebabkan kematian di seluruh dunia :

Tidak cukup makan kacang

Kacang adalah sumber protein, serat, lemak untuk jantung sehat, dan vitamin. Namun menurut laporan
terbaru, kebanyakan orang hanya mengonsumsi 12% dari jenis kacang-kacangan yang baik untuk
kesehatan. Bahkan asupan kacang harian rata-rata hanya 3 gram padahal yang dianjurkan adalah 21
gram.

Mengurangi susu

Menurut penelitian baru, tingkat konsumsi susu hanya 16% dari jumlah yang dianjurkan. Beberapa ahli
sebenarnya menetapkan jumlah konsumsi susu setiap hari paling tidak 435 gram. Konsumsi susu murni
dan produk susu berlemak lainnya telah dikaitkan dengan risiko obesitas yang lebih rendah. Selain itu,
susu murni dapat membantu anak-anak menyerap vitamin D dengan lebih efisien dan membuat tulang
menjadi kuat.

Makan terlalu sedikit biji-bijian

Masih menurut hasil penelitian, rata-rata orang hanya mengonsumsi 29 gram biji-bijian. Padahal jumlah
yang disarankan adalah 125 gram sehari. Biji-bijian memberikan manfaat potensial antara lain
penurunan risiko penyakit jantung, kesehatan pencernaan yang lebih baik, dan membantu menjaga
berat badan ideal.

Mengonsumsi terlalu banyak makanan asin, minuman bergula, dan daging olahan

Tak sedikit ahli yang berbicara tentang bahayanya konsumsi gula, garam, dan lemak yang terlalu
berlebihan. Kadar gula berlebih dapat menyebabkan penambahan berat badan, diabetes, kerusakan gigi,
peningkatan risiko stroke, serangan jantung, dan demensia. Sedangkan makanan yang kadar garamnya
tinggi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, stroke, dan serangan jantung. Begitu juga dengan
makanan berlemak seperti daging olahan dapat meningkatkan peluang diabetes, penyakit jantung, dan
beberapa jenis kanker.

Berikut ini empat kebiasaan buruk makan yang biasanya remaja lakukan dikutip dari laman Verywell,
Kamis (21/7/2016).
TIdak sarapan

Menurut American Dietetic Association, lebih dari setengah remaja laki-laki dan lebih dari dua pertiga
dari remaja perempuan tidak mengambil waktu sarapannya dengan baik. Padahal, sarapan dapat
menguatkan metabolisme remaja dan membantu mengontrol berat badan, suasana hati, serta
kinerjanya di sekolah.

Makan terlalu banyak

Makanan ringan yang berada dalam kemasan, terkadang menjadi camilan yang sulit untuk dihindari.
Lemak dan kalori tinggi yang terdapat pada sekantong keripik. Sebagian dari mereka lebih memilih
konsumsi keripik, ketimbang mengonsumsi buah-buahan. Apabila mereka bisa terbiasa mengonsumsi
buah sebagai camilan, ada banyak manfaat yang dapat diperoleh.

Sering makan di luar

Remaja yang sering mengonsumsi makanan di restoran cepat saji, cenderung memiliki latihan fisik yang
minim. Paling tidak,makanan cepat saji dapat dikonsumsi satu kali dalam seminggu saja. Orangtua ada
baiknya mengajak para remaja untuk berolahraga di sore hari, sehingga menunjang pembakaran kalori
dan aktifitas fisiknya.

Minuman ringan

Tak sedikit remaja yang gemar mengonsumsi minuman bersoda atau minuman dalam kemasan yang
mengandung tinggi gula. Tak banyak dari mereka yang menyadari dampak ke depannya. Salah satu cara
untuk menghentikan kebiasaan ini adalah peran aktif orangtua untuk menyediakan makanan sehat di
rumah, sehingga remaja terbiasa menjalankan gaya hidup sehat.

Anda mungkin juga menyukai