Junkfood merupakan makanan instan rendah nutrisi yang sering dikonsumsi oleh
masyarakat. Junkfood sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan oleh
gaya hidup masyarakat Indonesia yang sibuk dengan aktivitas yang cenderung padat sehingga
membuat masyarakat terdorong untuk mengkonsumsi junkfood karena penyajiannya yang
instan. Namun, apakah kalian tahu jika junkfoood tidak baik untuk dikonsumsi secara terus-
menerus? Junkfood tidak baik dikonsumsi secara terus menerus karena junkfood mengandung
jumlah lemak yang besar dan bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Meskipun
sesekali memakan makanan cepat saji tidak ada salahnya, kebiasaan mengonsumsi junkfood
dapat memengaruhi kesehatan kita. Bahkan sudah umum diketahui bahwa menu-menu di
restoran cepat saji sebagian besar dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan secara
jangka panjang. Mengonsumsi junkfood dikaitkan dengan risiko lebih tinggi mengalami
obesitas, depresi, masalah pencernaan, penyakit jantung,stroke, diabetes tipe 2, kanker, dan
kematian dini.
Sebuah studi yang dilakukan di Brown University menunjukkan bahwa terlalu banyak
mengonsumsi junkfood secara substansial dapat meningkatkan kadar insulin dalam tubuh.
Seperti dalam kasus Diabetes Tipe 2, dengan tingkat insulin yang lebih tinggi, otak berhenti
merespons hormon dan menjadi resisten terhadapnya. Hal ini dapat membatasi kemampuan
Anda untuk berpikir, mengingat, atau membuat ingatan, sehingga meningkatkan risiko
demensia. Peneliti Suzanne de la Monte, M.D. seorang profesor patologi, neurologi, dan
bedah saraf di Rumah Sakit Rhode Island dan Sekolah Kedokteran Alpert di Universitas
Brown adalah orang pertama yang mengungkap hubungan ini. Setelah penemuan ini,
kebanyakan ilmuwan menyebut Alzheimer sebagai salah satu bentuk diabetes otak.
Selain bahaya junkfood yang telah disebutkan di atas, ada pula beberapa dampak negatif
junkfood bagi tubuh yang perlu kita waspadai. Beberapa dampak tersebut diantaranya:
Bahan pengawet yang terdapat di dalam makanan cepat saji dapat memberi efek
jangka panjang yang sangat berbahaya. Bahan pengawet tersebut dapat menumpuk di
dalam tubuh, mempengaruhi organ-organ tubuh dan bisa menumbuhkan sel-sel kanker.
Efeknya mungkin tidak secara langsung dapat Anda rasakan. Namun konsumsi dalam
intensitas waktu yang sering dan dalam jangka waktu yang lama akan membentuk sel
kanker di beberapa tahun kemudian.
Selain memiliki dampak negatif bagi kesehatan tubuh, makanan cepat saji atau
junkfood juga memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah untuk menghemat waktu.
Dalam kehidupan sekarang yang serba cepat, makanan saji merupakan makanan pilihan
utama bagi mereka yang memiliki kesibukan tinggi. Penyajian makanan cepat saji ini
berbeda dengan penyajian makanan yang dimasak di rumah yang menghabiskan waktu
dan proses yang lama, yakni mengharuskan memasak di dapur. Masakan cepat saji juga
mengharuskan seseorang untuk melakukan perjalanan ke supermarket untuk membeli
bahan-bahan makanan yang akan dimasak dan dihidangkan. Kemudian sebelum
makanan tersebut dikonsumsi, semua bahan masakan membutuhkan proses mencuci dan
mengupas bahan makanan. Hal - hal inilah yang membuat masyarakat dengan tingkat
kesibukan tinggi untuk memilih makanan cepat saji daripada makanan olahan hasil
rumah.