Anda di halaman 1dari 4

Skenario Kasus :

Ny. Lala, 45 tahun, menikah, islam, suku Jawa, Ibu rumah tangga, tinggal di Tomang
Jakarta Barat.

Ny. Aci datang ke poliklinik RS Trisakti dengan keluhan sering merasa ketakutan
sejak 1 bulan

Dokter : Selamat pagi/siang, perkenalkan nama saya dokter ..., silahkan duduk ibu.

PS : Terima kasih dok.

Dokter : Apakah benar dengan ibu Lala?

PS : Ya dok, saya ibu Lala

Dokter : (tanyakan identitas lengkap, seperti alamat, umur, pekerjaan, status


pernikahan, punya anak atau tidak dll) Baik ibu, sebelumnya saya ingin meminta izin
dulu kepada ibu untuk nanti pada saat kita sedang wawancara saya akan mencatat
beberapa hal yang mungin menurut saya penting, dan juga wawancara kita ini bersifat
rahasia, jadi ibu tidak perlu merasa khawatir atau takut jika ingin menyampaikan
sesuatu yang ingin ibu ceritakan karena semua hal yang ibu utarakan hanya saya yang
tahu. Apakah ibu bersedia?

PS : baik dok

Dokter : Baik ibu Ami sekiranya apakah ada yang bisa saya bantu?

PS : Begini dok, sudah satu bulan ini saya sering merasa ketakutan dok

Dokter : Dalam situasi seperti apa biasanya ibu merasakan seperti itu?

PS : Setiap saat dok setiap saya terdiam atau pun saat di jalan.

Dokter : Apakah gejalanya muncul saat ibu ada di keramaian? (agorafobia)

PS : Tidak dok

Dokter : Saat serangan apa yg ibu rasakan? Apa jantung sampai berdebardebar?

PS : Iya dokter ketika serangan saya sangat ketakutan hingga jantung terasa
berdebar dan sampai terasa sesak

Dokter : Apa ibu ada riwayat fobia/ takut thd sesuatu? (F40.2 Fobia khas)

PS : Tidak ada dokter

Dokter : Apakah Ibu merasa tdk nyaman yang berlebihan apabila melihat sesuatu yang
kotor/ tdk rapi? atau ibu sering mengulang-ulang untuk mengerjakan suatu hal? (F42
OCD)
Dokter : Sebelum ibu menurut ibu apa ada pencetusnya ibu merasakan hal tersebut?
merasakan hal seperti ini apakah ada suatu peristiwa yang tdk bisa ibu lupakan?

Pasien : 6 bulan yang lalu saya mengalami kecelakaan mobil dok - PTSD

Dokter : Apakah ibu sering bermimpi mengenai kejadian saat itu?

Pasien : Sering dokter, mimpinya sangat menakutkan kadang sampai membuat saya
terbangun (gejala reexperience)

Dokter : Apakah ibu masih ingat betul mengenai peristiwa itu seperti apa?

Pasien : Untuk kronologinya yang detail saya tidak ingat dok intinya saya nabrak orang.
saya menabrak orang. Ketika ingatan itu kembali saya menjadi panik lagi jadi ketika
saya ditanya peristiwa itu saya takut dan gamau untuk membahasnya/menceritakan
kembali. Sekarang saja saya sangan ketakutan jika ingin menaiki mobil (gejala
avoidance & numbing)

Dokter : Apa ada gangguan tdr?

PS : Iya dok selama 1 bulan terakhir saya sulit tidur karena selalu memikirkan saat
kecelakaan itu setiap mau tidur

Dokter : Apakah akhir2 ini ibu menjadi sensitif seperti cepat marah? atau sulit
berkonsentrasi? (gejala hyperarousal)

PS : Iya dok saya menjadi lebih sensitif saya sering marah2 dengan keluarga saya
dan saya tidak bisa konsentrasi

Dokter : Bagaimana pekerjaan ibu sehari2nya? apakah mengganggu? (disfungsi sosial)

PS : Iya dok pekerjaan rumah pun saya tidak sanggup untuk mengerjakannya
karena saya selalu teringat peristiwa kecelakaan itu (preokupasi)

Dokter

F0 sebelum ada gejala sempat mengalami trauma?, operasi? Ada riwayat sakit jantung
pak? Pernah mengalami ini sebelum kecelakaan

PS : tidak ada dok, setelah kecelaan saya sudah diperiksa juga dan tidak ada apa2

F1 Sering konsumsi alkohol? Maaf pak sebelumnya apakah sering mengkonsumsi
obat2an terlarang?

PS : tidak dok

F3 Bagaimana perasaan bapak akhir-akhir ini? apakah ada perasaan seperti sedih
yang berlebihan/ senang yang berlebihan?

PS : saya selalu merasa sedih tetapi tidak berlebihan sampai teriak2 dokter
F2 apakah ada mendengar sesuatu/ melihat sesuatu yang tdk bisa dilihat org
lainnya?/ apakah bapak menyakini bahwa penyakit bapak ini adalah karena hal hal
aneh? (st mental : Gang persepsi)

PS : Tidak ada dokter

Dokter : Kalau sehari-hari apakah ibu dapat melakukan kegiatan sendiri? seperti makan
dan membersihkan diri? (st mental : f intelektual)

PS : Bisa dokter

Dokter : Ibu kesini disuruh/ atas kemauan sendiri ? menurut ibu apakah yang ibu alami
ini karena apa? 

Pasien : Saya datang kesini dengan kemauan saya sendiri dok, tetapi saya tidak mengerti
saya ini kenapa seperti ini (TILIKAN 4)

Dokter : Baik bu, berdasarkan dari hasil wawancara yang telah kita lakukan tadi, maka saya
menyimpulkan bahwa hal yang ibu alami tsb merupakan suatu gangguan yang dinamakan
PTSD atau Gangguan stress pasca trauma. Ganggaan ini dapat disebabkan oleh adanya
stressor yang cukup berat untuk ibu yaitu kecelakaan mobil yang ibu alami 6 bulan yg
lalu. Tindakan ibu untuk mau datang dan berkonsultasi dengan dokter merupakan suatu
tindakan yang tepat. Namun ibu tidak perlu khawatir karena kita akan sama-sama untuk
membantu ibu agar gejala-gejala yang ibu rasakan dapat membaik. Untuk itu, disini saya
mungkin akan memberikan obat untuk ibu. Obat yang akan saya berikan adalah obat untuk
mengatasi gejala ibu Sertraline 25 mg 1x/hari Obat ini harus diminum rutin yaa bu. Efek
samping dari obat ini adalah pusing, dan mual Apabila ibu merasa terganggu dengan efek
samping tersebut ibu bisa langsung menghubungi saya ya bu. Selain obat saya akan
memberikan terapi CBT namun terapi CBT tidak dapat di lakukan dalam 1x pertemuan
sehingga saya meminta bapak untuk menjadwalkan pertemuan selanjutnya untuk
konsultasi. Dan untuk mengurangi kecemasan ibu dapat melakukan juga terapi
relaksasi/ terapi nafas caranya ibu bisa pejamkan mata bayangkan di tempat yang
menyenangkan lalu ibu tarik nafas dalam tahan 3 hitungan lalu hembuskan melewati
mulut 3 hitungan dan ibu bisa ulangi sebanyak 3 kali. Apabila ibu merasa terganggu
dengan efek samping tersebut ibu bisa langsung menghubungi saya ya bu. Baik ibu
pemeriksaan sudah selesai, apakah dari penjelasan saya sudah jelas? Ada yang mau
ditanyakan?

PS : Tidak ada pertanyaan dok saya rasa cukup, saya akan mencoba untuk datang
minggu depan. Saya mohon untuk bantu saya ya, dok.

Dokter : Baik ibu terimakasih atas waktunya jangan lupa minum obat dan datang
kembali untuk kontrol, selamat pagi ibu diantar keluar…

Status mental
1. deskripsi umum:

- penampilan: sesuai usia


- rambut dan pakaian: rapi

- ekspresi: cemas.

- kesadaran biologis: compos mentis

- kesadaran psikologis: ada gangguan

- kesadaran social: baik

- pembicaraan: kuantitas dan kualitas baik

- sikap motoric: tampak gelisah

- sikap: cukup kooperatif

2. Mood: cemas

Afek :

- Serasi
- Stabil
- Pengendalian baik
- Ech
- Empati dapat diraba rasakan
- Penghayatan emosi dalam
- Skala diferensiasi: sempit (dominan gelisah)
3. Gangguan persepsi: tidak terdapat depersonalisasi , derealisasi, halusinasi, maupun
ilusi.

4. arus pikir:

- produktivitas cukup

- kontinuitas koheren

- tidak ada hendaya Bahasa

5. gangguan isi pikir:

- preokupasi terhadap peristiwa yg menipanya, tanpa disertai waham

6. fungsi intelektual: sesuai dengan pendidikan

Fungsi kogntif: atensi baik.

7. uji daya nilai: baik

8. tilikan: 4 (tau dia sakit tapi gatau gmn obatinnya)

Dapat dipercaya.

Anda mungkin juga menyukai