Anda di halaman 1dari 36

“Contact dermatitis to

Cosmetics“

Ancilla Agra / 030.15.018


Christy Yoshida / 030.15.049
Ruth Astry / 030.15.171
Siti Hajijiah / 031.19.043
Afifah Rachma / 31.191.003
PENDAHULUAN
- Dermatitis kontak dengan kosmetik sangat umum (mungkin alasan paling umum
pasien datang untuk patch test)
- Diagnosis awalnya harus dicurigai berdasarkan riwayat pasien dan distribusi
dermatitis.
- Setelah diagnosis dicurigai, rekomendasi empiris untuk produk alergenisitas rendah
harus diimplementasikan sampai uji patch dilakukan
- masalah yang relevan adalah riwayat pasien, distribusi dermatitis, rekomendasi
empiris untuk produk alergenisitas rendah, uji patch yang memadai, dan penyediaan
sumber daya untuk memungkinkan pasien menemukan produk kosmetik yang dapat
diterima sambil tetap menghindari alergennya.
PERANAN RIWAYAT PASIEN
- paling umum → pasien tidak mengubah apa pun dan dermatitis hanya berkembang
tiba-tiba
- Kemungkinan banyak setelah berganti ke produk baru, tetapi pasien mungkin beralih
kembali ke produk lama, dan tidak datang ke spesialis kulit.
- ketika dermatitis berkembang, banyak pasien secara empiris mengubah produk yang
mereka gunakan pada area yang terkena dermatitis (kemungkinan produk baru
mengandung alergen yang sama dengan produk lama.)
- Skenario umum lainnya adalah pasien dapat mengganti satu produk (misal sabun
tangan yang digunakan di rumah) tetapi tidak menghilangkan eksposur lainnya
(pelembab tangan dan sabun tangan yang digunakan di tempat kerja).
- Ketika mereka tidak membaik, mereka kembali menganggapnya sebagai bukti
bahwa produk yang mereka hentikan ternyata tidak menimbulkan masalah.
- Patch test kemudian dapat mengungkapkan bahwa produk mana yang mengandung
alergen dan keadaan hanya membaik setelah menghindari produk tersebut.
Jika pasien telah menggunakan suatu produk dalam waktu yang lama tanpa insiden
kemudian timbul dermatitis, mereka berasumsi bahwa produk tersebut bukan
penyebabnya.

Ini keliru karena: pasien bisa mengembangkan kepekaan terhadap alergen yang
sebelumnya mereka tidak alergi atau formulasi produk bisa berubah.
- Untuk semua alasan di atas, riwayat sering salah saat pasien datang dengan
CCD → kesalahan diagnosis CCD karena kesalahan persepsi riwayat pasien
- Jika pasien datang dengan onset baru dermatitis pruritus dalam distribusi yang
mengarah ke CCD, ia harus ditangani sebagai CCD, terlepas dari riwayatnya,
sampai CCD disingkirkan baik oleh uji patch yang memadai
- Sebagai alternatif, riwayat sangat penting setelah pengujian patch selesai →
daftar kemungkinan pajanan pada alergen yang dites positif ditinjau dengan
cermat bersama pasien untuk menentukan apakah ada yang berpotensi secara
relevan.
Distribusi sebagai Petunjuk Utama untuk Dermatitis Kontak
Kosmetik
- Lokasi adalah salah satu petunjuk utama untuk diagnosis dermatitis kontak.
- Distribusi tertentu, seperti dermatitis kelopak mata, dermatitis wajah lateral, dan
dermatitis tangan, harus mempertimbangkan kemungkinan adanya CCD.
- Aspek lain dari distribusi atau pengaturan dermatitis juga dapat memiliki pengaruh
yang kuat pada kecurigaan dokter akan dermatitis kontak. Misalnya, asimetri →
pertimbangan dermatitis kontak.
Dermatitis Kontak Kosmetik pada Kelopak Mata
- Kelopak mata adalah salah satu area kulit yang paling sensitif karena sebagian besar
kulit kelopak mata bagian atas tertutup saat mata terbuka dan karena lapisan stratum
korneum dan epidermis TIPIS
- Akibatnya, zat apa pun yang digunakan pada kulit kepala, wajah, atau tangan dapat
menyebabkan dermatitis kontak eksematosa alergi atau iritan pada kelopak mata.
- Serbuk sari di udara, debu, dan semua jenis zat yang mudah menguap dapat
memengaruhi kelopak mata
- Kontaminasi jari dengan sedikit alergen dapat menyebabkan perpindahan bahan yang
cukup ke kelopak mata untuk menghasilkan dermatitis
- Edema yang ditandai pada kelopak mata sering kali merupakan ciri poison ivy atau
dermatitis pewarna rambut.
- dermatitis kelopak mata adalah keluhan umum yang muncul di bagian dermatologi
karena alergi dan bukan hanya masalah dermatitis kontak.
- Hampir sama banyaknya kasus yang ditemukan disebabkan oleh dermatitis seboroik,
dengan kasus tambahan yang diidentifikasi sebagai dermatitis atopik, dan dermatitis
iritan nonspesifik, tergantung pada penyidik dan negara tempat penelitian dilakukan.
- Belsito melaporkan 105 kasus dermatitis kelopak mata di Amerika Utara (hanya
kelopak mata yang terkena) penyebab tersering adalah dermatis seboroik (46,3%).
- Dermatitis kontak adalah diagnosis tersering berikutnya (35,2%) → area lain dari
dermatitis kontak alergi penyebab tersering
- dermatitis kontak pada kelopak mata dan area periorbital terutama disebabkan oleh
kosmetik yang diaplikasikan pada rambut, wajah, atau kuku lebih sering daripada
kosmetik yang diaplikasikan pada area mata.
- Penting untuk diingat bahwa tempat beberapa kosmetik diaplikasikan mungkin tidak
terpengaruh → Ini terutama berlaku untuk sampo, kondisioner, dan cat kuku
- Demikian pula, reaksi alergi dan iritan terhadap krim wajah dan riasan (losion dan
alas bedak) mungkin terbatas pada kelopak mata.
Membedakan Dermatitis Kontak Alergi dan
Dermatitis Kontak Iritan pada Kelopak Mata
- Dermatitis kontak alergi (ACD) dan dermatitis kontak iritan (ICD) pada kelopak
mata tidak selalu dapat dibedakan berdasarkan temuan klinis.
- Derajat peradangan mungkin sama (biasanya ringan sampai sedang), dengan aksen
kerutan dan tanda kulit yang umum pada keduanya
- pasien dengan ACD biasanya melaporkan lebih banyak pruritus, sedangkan mereka
dengan ICD sering melaporkan lebih banyak iritasi.
- Potensi terdapat iritan pada kosmetik pada area mata biasanya lemah
- Eksposur berulang sering diperlukan untuk memicu reaksi.
- Banyak pasien dengan ACD tingkat rendah pada kelopak mata akan cenderung
menyalahkan riasan mata karena mereka melihat peningkatan gejala yang cepat
setelah aplikasi riasan mata tersebut → peningkatan iritabilitas karena ACD
Penyebab Dermatitis Kontak Kosmetik Pada Kelopak
Mata
Penyebab umum dermatitis kontak pada kelopak mata :

● shampo, konditioner (yang paling umum penyebab ACD dan ICD)


● pembersih wajah
● spons make -up
● maskara
● cat kuku
● pengeriting bulu mata
● alergen dari tangan (emas, wewangian dan pengawet)
Dermatitis kontak kosmetik wajah
ACD wajah paling sering terjadi akibat allergen baik di oleskan langsung ke wajah seperti
pelembab, sabun, dan riasan, atau alergen yang membilas wajah seperti shampo dan
kondisioner.

Dermatitis kontak wajah terbagi menjadi empat pola umum yaitu :

1. Dermatitis wajah lateral


● Dermatitis wajah lateral meliputi area pra aurikuler, post aurikuler, garis rahang, dan /
atau leher .
● paling banyak biasanya karena pembilasan shampo dan/atau kondisioner.
● Dermatitis iritan, dermatitis atopik (terutama keratosis pilaris) dan seborrhea.
2. Dermatitis wajah sentral

● Meliputi pipi, hidung, dagu, dan dahi


● Bila terjadi ACD paling sering dari emas (cincin emas), make - up foundation,
termasuk moisturizers, obat topikal atau riasan.
● Diagnosis banding : dermatitis iritan, seborrhea dan rosacea

Allergic contact dermatitis of the central face due to allergy to gold being released
Allergic contact dermatitis of the lateral face caused by shampoo
from jewelry
3. Dermatitis wajah umum harus memicu pertimbangan kontak di udara, pembersih wajah,
make up foundation, pelembab dan obat - obatan yang sedang digunakan terus menerus.

4. Dermatitis wajah unilateral

● sangat mendukung terjadinya sumber ektopik, terutama dari tangan.


● sumber yang didapat biasanya dari kosmetik kuku, pelembab dan sabun
● dermatitis kontak konubial atau pasangan karena pewarna rambut, wewangian dan
obat topikal yang digunakan, dan dapat terjadi di satu sisi wajah.
Allergic contact dermatitis of entire face due to allergy to makeup
foundation
Status Kosmetikus

- Saat ini sudah banyak kosmetik yang terbebas dari senyawa yang
mengandung bahan hipersensitivitas alergi
- Namun masih dapat menimbulkan iritasi hingga mengalami status
kosmetikus yang ditandai dengan sensasi gatal, terbakar atau panas yang
menyengat
- Pasien dengan status kosmetikus biasanya memiliki tipe kulit normal, sedikit
eritema atau tampak adanya iritasi folikel yang tidak sebanding dengan
keluhan rasa terbakar yang menyengat
- Hasil pacth test menggunakan kosmetik dan sabun, serta hasil uji
yang dilakukan pada fossa antecubiti biasanya negatif
- Skin scraping perlu dipertimbangkan untuk menyingkirkan diagnosis
demodecosis, dapat dilakukan pemberian terapi rosacea, demodex,
atau dermatitis seboroik untuk uji diagnosis terapi
- Menurut Forsch dan Kligman bahwa sensasi rasa sengatan
terutama terjadi pada daerah wajah
- Wanita > laki-laki
- Orang berkulit putih > berkulit hitam
- Menurut Lahti senyawa asam sinamat yang digunakan pada
kosmetik dapat menimbulkan kemerahan dan gatal yang tidak
spesifik jika dioleskan ke kulit manusia
- karena terkait adanya penghambatan sintesis prostaglandin oleh
prostaglandin inhibitor yaitu indometasin dan aspirin
- Sehingga perlu dilakukan uji terapi terhadap senyawa tersebut
- Pasien yang mengalami status kosmetikus perlu menghindari :
a. Penggunaan kosmetik selama 6 bulan - 1 tahun
b. Penggunaan shampo dan kondisioner
c. Menyentuh wajah
d. Menggunakan foundation
- Setelah pasien menghindari beberapa bahan tersebut, perlahan-
lahan dapat dilakukan pemberian minyak canola, minyak zaitun
atau minyak kelapa murni
Dermatitis Kontak Wajah Berpigmen

- Pigmentasi berwarna coklat atau kebiruan pada wajah sangat penting


menggambarkan dermatosis akibat kosmetik pada wanita di Jepang
sejak tahun 1950
- Banyak kasus yang terjadi menyerupai melanosis dan kondisi tersebut
dikenal oleh ahli dermatologi Jepang sebagai Rhiel’s Melanosis
- Dermatitis kontak alergi yang sangat ringan, bahkan pada tahap
subklinis dengan hiperpigmentasi pasca inflamasi sebagai temuan
klinis utama telah dibuktikan sebagai penyebab pigmentasi
Dermatitis Kontak Kosmetik pada Kulit Kepala
- Kulit kepala sangat resisten terhadap dermatitis kontak
- Penggunaan produk yang dioleskan pada rambut dapat menyebabkan
dermatitis pada kelopak mata, wajah, leher dan tangan
- Senyawa paraphenylenediamine atau glyceryl thioglycilare dapat
menyebabkan reaksi pada kulit kepala
- Tindakan perawatan rambut seperti membuat rambut menjadi keriting secara
permanen atau pengunaan pewarna rambut yang diaplikasikan tidak tepat
dapat menyebabkan iritasi yang parah pada kulit kepala bahkan hingga
menyebabkan luka bakar pada kulit kepala yang dapat menimbulkan rasa
sakit menetap hingga berbulan-bulan
Dermatitis Kontak Kosmetik pada Kulit Kepala

Pacth test dapat membantu


penegakan diagnosis chelilitis
jika terdapat eritema yang
melewati batas zona merah
(vermillion) pada bibir
- Jika terjadi pada bibir atas dan bawah dan merata pada kedua
sisi dapat diakibatkan karena lip balm atau kosmetik bibir dari
bahan lanolin, propolis, propyl gallate, perasa atau pewangi
- Jika terjadi lebih banyak pada bibir bawah dibandingkan bibir
atas atau hanya salah satu sisi yang terkena dapat diakibatkan
karena pasta gigi, perasa, cocoamidopropyl betadine atau
propylene glycol
Dermatitis kontak kosmetik di leher
- Shampo, kondisioner,dan pembersih
wajah bila terkena leher secara sering
menyebabkan dermatitis kontak. Hal ini
sering terjadi pada lipatan leher.
- Parfum juga menjadi penyebab
dermatitis kontak pada leher, dengan
“atomizer sign” pola melingkar dari
semprotan pada parfum
DERMATITIS KONTAK KOSMETIK PADA
AXILLA
Deodoran dan shaving cream penyebab tersering dermatitis
kontak. Penggunaan pisau cukur juga menyebabkan terjadinya
dermatitis walaupun risikonya rendah.
DERMATITIS KONTAK KOSMETIK PADA REGIO GENITAL

Kulit vulva lebih banyak mudah teriritasi daripada lengan. Pasien


mengeluh rasa terbakar dan perih pada vulva. Penyebab tersering yaitu
pembersih vagina yang bersifat spray karena mengandung pelembut dan
parfum. Aplikasi yang terlalu dekat dengan vulva juga menyebabkan zat
iritan mengendap pada kulit
Dermatitis kontak kosmetik pada anal
Higiene yang buruk atau inkontinensia ringan adalah
penyebab paling umum dari pruritus anal. Salah satu
rekomendasi kasus pruritus anal adalah mulai
menggunakan tisu untuk meningkatkan kebersihan.
Meskipun tisu tersebut dapat mengatasi masalah
utamanya, tisu tersebut juga mengandung sejumlah
bahan yang berpotensi menyebabkan dermatitis seperti Allergic contact dermatitis of the perianal
methylisothiazolinone, odopropynyl butylcarbamate, region frompreservatives in a personal care
wipe
paraben, parfum, dan propilen glikol
DERMATITIS KONTAK KOSMETIK DERMATITIS KONTAK KOSMETIK PADA
UMUM KUKU

Dermatitis umum, yaitu dermatitis yang tersebar Penggunaan kuku palsu yang sering digunakan
luas pada beberapa area tubuh. Penyebab saat ini ada yang bersifat gel dan acrylic. Pada
utamanya adalah sabun mandi dan pelembab kuku acrylic mengandung beberapa alergen yang
dapat berisiko terjadinya dermatitis yaitu methyl
methacrylate, ethyl acrylate, dan hydroxyethyl
methacrylate yang terdeteksi pada 90% kasus.

Periungual allergic contact dermatitis due to


acrylates
Alergen Minimum pada Pengujian Patch Test Yang
Dicurigai Dermatitis Kontak Dengan Kosmetik
- T.R.U.E patch test belum adekuat untuk
alergen kosmetik
- Tabel 1 memberikan daftar minimum alergen
pda dermatitis kontak akibat kosmetik
Manajemen Empiris Pada Suspect Dermatitis Kontak
Kosmetik Sebelum Patch Test Memadai
- Setiap upaya harus dilakukan untuk memiliki pengujian patch yang memadai
dilakukan pada pasien dengan dugaan dermatitis kontak kosmetik.
- Terkadang patch test tidak dapat dilakukan baik karena patch test tidak memadai di
fasilitas kesehatan tersebut maupun pasien yang tidak mampu membiayai patch test.
- Dalam situasi ini, baik sebelum pengujian patch atau jika pengujian patch tidak
tersedia, manajemen empiris harus diimplementasikan.
Penatalaksanaan Dermatitis Kontak Kosmetik
Mengikuti Patch Test
- Setelah patch test yang memadai telah dilakukan, manajemen berfokus pada
penghindaran alergen yang relevan.
- Ada dua sumber daya online yang berguna untuk membantu pasien menemukan
alternatif produk yang bebas dari alergennya :

1. Contact Allergen Mangement Program (CAMP)

2. Skin Safe
- Peningkatan substansial biasanya dimulai pada 2–4 minggu setelah penghindaran
alergen dimulai, meskipun kulit mungkin mengalami peningkatan kepekaan terhadap
iritan hingga 6 bulan setelah gejala dermatitis sembuh.
- Selama periode sambil menunggu penghindaran menjadi efektif, steroid topikal harus
digunakan intermiten untuk mengontrol pruritus dan manifestasi dermatitis yang
terlihat.
- Kelopak mata, wajah dan selangkangan steroid potensi rendah sampai sedang
- Badan dan ekstremitas steroid potensi sedang
- Tangan steroid potensi tinggi
Kesimpulan
- Dermatitis kontak alergi dari kosmetik biasa terjadi.
- Area yang paling sering terkena adalah wajah dan tangan, meskipun permukaan kulit
lainnya dapat terpengaruh tergantung pada produk penyebabnya.
- Dokter harus dapat mengetahui penyebab dermatitis tersebut sebelum melakukan
patch test, namun gold standard untuk diagnosis yaitu tetap patch test.
- Sebelum patch test terdapat produk yang dapat direkomendasikan dengan minimum
alergen dan setelah patch test terdapat sumber daya online yang bermanfaat yang
dapat memberikan rekomendasi yang lebih spesifik untuk pasien.

Anda mungkin juga menyukai