Anda di halaman 1dari 3

DISUSUN OLEH :

1. Muhammad Irkham Muis ( C2A020310 )

2. Adi Gunawan ( C2A020308 )

PRODI : Teknik Mesin ( C )

TUGAS : ARTIKEL IKTISAR DAMPAK BURUK JUNK FOOD UNTUK


KESEHATAN TUBUH

DAMPAK BURUK JUNK FOOD UNTUK KESEHATAN

Junk food adalah makanan tidak sehat yang tinggi kalori dari gula atau lemak, dengan
sedikit serat makanan, protein, vitamin, mineral atau bentuk nilai gizi penting lainnya.
Kandungan lemak pada junk food berpotensi menaikkan lemak tubuh yang dapat membuat
peningkatan berat badan yang berujung pada obesitas. Disamping itu, kandungan nutrisi yang
rendah pada junk food dapat membuat kita merasa lapar lebih cepat.

Junk food disebut makanan instan atau makanan cepat saji yang kini telah berkembang
pesat di persaingan perusahaan makanan di Indonesia. Makanan cepat saji dinilai sebagian orang
lebih efektif terhadap waktu dan mudah ditemukan. Tidak hanya itu saja, makanan cepat saji
juga memiliki cita rasa yang lezat dengan harga yang terjangkau. Menurut WHO, junk food tidak
hanya mengikat makanan fast food saja, melainkan makanan tidak sehat lainnya yang
mengandung lemak dan zat-zat yang bisa berbahaya ketika dikonsumsi secara berlebihan.
Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa keseringan mengkonsumsi makanan cepat saji
memang tidak berdampak secara langsung ke tubuh. Makanan-makanan cepat saji yang
dikonsumsi akan tertimbun di dalam tubuh yang kemudian hari menjadi penyebab penyakit
mematikan seperti kanker.

Dampak buruk yang ditimbulkan oleh makanan jenis junk food dipicu oleh adanya
kandungan zat berbahaya dalam makanan instan. Tidak hanya itu, makanan cepat saji seringkali
memiliki kandungan bahan pengawet serta berbagai jenis penyedap seperti micin. Kandungan
yang berlebihan dalam junk food bisa memicu berbagai penyakit berbahaya bagi kesehatan,
seperti: Diabetes, Obesitas, Memperlambat metabolisme, dan penyakit jantung.

Resiko yang dapat disebabkan oleh sering konsumsi Junk Food, adalah:

1. Meningkatkan resiko penyakit pencernaan; Junk Food mengandung minyak serta pedas
yang dapat meningkatkan kadar keasaman pada lambung yang kemudian menyebabkan iritasi
selain itu junk food dapat meningkatkan resiko terkena gastroesophageal reflux disease (GERD),
dan irritable bowel syndrome (IBS); keluhan pada pencernaan, yang bisa berupa sakit luar biasa
diperut kembung dan bersifat kambuhan.

2. Meningkatkan risiko penyakit jantung: Juk Food dapat meningkatkan kadar kolesterol dan
trigliserida dalam darah yang merupakan faktor utama penyebab penyakit jantung. Selain itu,
lemak tinggi yang tidak terurai dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan salah satu faktor
risiko terhadap serangan jantung.

3. Meningkatkan resiko terkena penyakit ginjal: Junk food umumnya memilki kandungan
garam dan bumbu perasa yang tinggi sehinga dapat meningkatkan tekanan darah dan selanjutnya
memengaruhi fungsi ginjal.

4. Meningkatkan resiko kerusakan hati : Junk food mengandung lemak tinggi yang dapat
menyebabkan pengendapan lemak di hati, terakumulasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan
gangguan fungsi hati.

5. Meningkatkan resiko terhadap Diabetes tipe 2; Konsumsi junk food, menyebabkan "kerja
berat" pada sistem metabolisme dan hal ini dapat mengurangi sensitifitas insulin serta
memengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin dengan benar.

6. Meningkatkan risiko terkena kanker; terlalu banyak mengonsumsi makanan junk food yang
tinggi gula dan  lemakdapat meningkatkan resiko terkena kanker kolorektal.

Untuk mengimbangi konsumsi junk food atau fast food, maka sebaiknya  langsung makan buah
dan sayuran agar asupan gizi dalam tubuh dapat terpenuhii dengan baik.
Tips dalam mengkonsumsi Junk Food :

 Kurangi porsi makanan junk food.


 Seimbangkan asupan nutrisi setelah makan junk food.
 Konsumsi sayuran atau buah setelah mengkonsumsi junk food atau fast food.
 Upayakan untuk konsumsi buah dan sayur dalam keadaan segar. 
 Hindari minuman beralkohol dan merokok.

Sesekali menikmati junk food itu tidak salah. Namun, perlu memperhatikan porsi dari junk
food yang ingin dikonsumsi agar tidak terkena efek negatifnya. Sebaiknya konsumsi makanan
utuh, seperti: nasi, sayur-mayur, daging dan sebagainya sebanyak 80-90 persen dari makanan
harian. Sisa 10-20 persen tersebut dapat dialokasikan untuk konsumsi junk food. Tidak hanya itu,
kita juga perlu memperhatikan asupan kalori harian. Bila asupan kalori harian sudah lebih, maka
urungkan niat untuk menyantap junk food.

Sebagai manusia yang membutuhkan kesehatan yang maksimal, sebaiknya mulailah untuk
menyayangi diri sendiri dengan mengkonsumsi jenis makanan sehat. Penting untuk dijadikan
pengetahuan bahwa jenis makanan instan dan cepat saji memiliki berbagai kandungan zat yang
berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai