Anda di halaman 1dari 12

LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Makanan Cepat Saji (Fast food)


Makanan cepat saji (fast food) adalah makanan yang tersedia dalam waktu
cepat dan siap disantap. Mudahnya memperoleh makanan siap saji di pasaran
memang memudahkan tersedianya variasi pangan sesuai selera dan daya beli.
Selain itu, pengolahan dan penyiapannya lebih mudah dan cepat, cocok bagi
mereka yang tidak memiliki waktu untuk memasak makanan sendiri.
Makanan siap saji yang dimaksud adalah jenis makanan yang dikemas,
mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan
tersebut umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan
teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan
memberikan cita rasa bagi produk tersebut. Makanan siap saji biasanya
berupa lauk pauk dalam kemasan, mie instan, nugget, atau juga corn flakes
sebagai makanan untuk sarapan.
Menurut Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir.
Hardinsyah MS., pengertian fast food adalah segala makanan dan minuman
yang bisa kita makan dalam waktu cepat dan singkat.
Jadi fast food bukan dikategorikan makanan, namun merupakan teknik
penyajian makanan. Makanan jenis apapun yang dapat disajikan/dilayankan
dengan cepat dan praktis dapat disebut fast food (makanan siap saji).
Fast food bebas dikonsumsi oleh siapa saja, dari anak-anak hingga orang
dewasa. Kebanyakan yang mengkonsumsi fast food adalah orang-orang yang
memiliki aktivitas berlebih yang tidak mempunyai waktu untuk memasak
makanan di rumah. Mereka lebih memilih membeli makanan di luar karena
lebih praktis.
Fast food telah tersebar di segala penjuru terutama di kota - kota besar
yang memiliki penduduk sangat padat. Berbagai macam bentuk fast food yang
telah di distribusikan di semua daerah. Bahkan di negara-negara maju telah
menjadi konsumsi sehari - hari.
Munculnya makanan cepat saji di dalam indsutri makanan di Indonesia
juga bisa mempengaruhi berubahnya pola makan masyarakat. Khususnya para
remaja yang biasanya menggunakan gerai - gerai dan restoran makanan siap
saji sebagai tempat bersantai dan berkumpul dengan teman-temannya. Selain

itu, makanan di restoran cepat saji tersebut harga yang ditawarkan dengan
harga yang sangat terjangkau, pelayanannya cepat dan jenis makanannya
memenuhi selera.
B. Klasifikasi Fast Food
Menurut Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir.
Hardinsyah MS., fast food dapat dibagi dalam tiga kategori.

Pertama, yang memiliki dampak buruk karena banyak kandungan garam,


lemak, dan gula yang tinggi.

Kedua, yang tidak memiliki dampak baik ataupun buruk.

Ketiga, kategori yang baik dikonsumsi sebagai sumber energi dan


kesehatan tubuh.
Jenis makanan cepat saji yang menyehatkan bagi tubuh menurut

Hardinsyah diantaranya adalah pecel atau gado - gado. Makanan tradisional


tersebut termasuk jenis fast food karena penyajiannya yang cepat dan sangat
bagus dikonsumsi karena mengandung sayur-sayuran. Oleh karenanya, tidak
semua fast food buruk bagi kesehatan.
C. Jenis jenis Makanan Siap Saji
Menurut WHO ada 10 jenis makanan yang tergolong sebagai fast food,
yaitu:
1. Makanan gorengan
Golongan makanan ini pada umunya kandungan kalorinya tinggi,
kandungan lemak/minyak dan oksidannya tinggi. Bila dikonsumsi secara
regular dapat menyebabkan kegemukan, mengakibatkan hyperlipitdema dan
sakit jantung korener. Dalam proses menggoreng sering terjadi banyak zat
karsinogenik, hal mana telah dibuktikan kecenderungan kanker bagi mereka
yang mengkonsumsi makanan gorengan jauh lebih tinggi dari yang tidak /
sedikit mengkonsumsi makanan gorengan.
2. Makanan kalengan

Baik yang berupa buah kalengan atau daging kalengan, kandungan gizinya
sudah banyak dirusak, terlebih kandungan vitaminnya hampir seluruhnya
mengalami penurunan baik kualitas maupun kuantitas dari bahan asalnya.
Terlebih dari itu kandungan proteinnya telah mengalami perubahan sifat
hingga penyerapannya diperlambat. Nilai gizinya jauh berkurang. Selain itu
banyak buah kalengan berkadar gula tinggi dan diasup ke tubuh dalam bentuk
cair sehingga penyerapannya sangat cepat. Dalam waktu singkat dapat
menyebabkan kadar gula darah meningkat, memberatkan beban pancreas.
Bersamaan dengan tingginya

kandungan kalori, juga dapat menyebabkan

obesitas.
3. Makanan asinan
Dalam proses pengasinan dibutuhkan penambahan garam secara
signifikan, hal mana dapat mengakibatkan kandungan garam makanan tersebut
melewati batas, menambah beban ginjal. Bagi pengkonsumsi makanan asinan
tersebut, bahaya hipertensi dihasilkan. Terlebih pada proses pengasinan sering
ditambahkan amonium nitrit yang menyebabkan peningkatan bahaya kanker
hidung dan tenggorokan. Kadar garam tinggi dapat merusak selaput lendir
pada lambung dan usus. Bagi mereka yang secara kontinyu mengkonsumsi
makanan asin dapat menyebabkan radang lambung dan usus.
4. Makanan daging yang di olah (hamburger, sosis, dll)
Dalam makanan golongan tersebut mengandung garam nitrit dapat
menyebabkan kanker, juga mengandung pengawet/pewarna dll yang
memberatkan beban hati / lever. Dalam ham dsb kadar natriumnya tinggi,
mengkonsumsi dalam jumlah besar dapat mengguncangkan tekanan darah dan
memberatkan kerja ginjal.
5. Makanan dan daging berlemak dan jeroan.
Walaupun makan ini mengandung kadar protein yang baik serta vitamin
dan mineral, tapi dalam daging berlemak dan jerohan mengandung lemak
jenuh dan kolestrol yang sudah divonis sebagai pencetus penyakit jantung.
Makan jeroan binatang dalam jumlah banyak dan waktu lama dapat

menyebabkan pernyakit jantung koroner dan tumor ganas (kanker usus besar),
kanker payudara dll.
6. Olahan keju
Sering mengkonsumsi olahan keju dapat menyebabkan penambahan berat
badan hingga gula drah meninggu. Mengkonsumsi cake/kue keju bertelur
menyebabkan kurang gairah makan. Konsumsi makanan berkadar lemak dan
gula tinggi sering mengakibatkan pengosongan perut. Banyak kasus terjadinya
hyperakiditas dan rasa terbakar.
7. Mie instan
Makanan ini tergolong makanan tinggi garam, miskin vitamin, mineral.
Kadar garam tinggi menyebabkan beratnya beban ginjal, meningkatkan
tekanan darah dan mengandung trans lipid, memberatkan beban pembuluh
darah jantung.
8. Makanan yang dipanggang / dibakar
Mengandung zat penyebab kanker / mengandung zat-zat karsinogenik.
9. Sajian manis beku
Termasuk golongan ini ice cream, cake beku dll. Golongan ini punya 3
masalah karena mengandung mentega tinggi yang menyebabkan obesitas
karena kadar gula tinggi mengurangi nafsu makan juga karena temperature
rendah sehingga mempengaruhi usus.
10. Manisan kering
Mengandung garam nitrat. Dalam tubuh bergabung dengan ammonium
menghasilkan zat karsinogenik juga mengandung esen segai tambahan yang
merusak fungsi hati dan organ lain, mengandung garam tinggi yang
menyebabkan tekanan darah tinggi dan memberatkan kerja ginjal.

D. Dampak Negatif Makanan Siap Saji Terhadap Kesehatan


Konsumen yang rata-rata memiliki jam sibuk atau tidak memiliki waktu
untuk memasak makanan sendiri, cenderung mengkonsumsi makanan cepat
saji secara terus menerus. Hal ini sangat berakibat buruk terhadap kesehatan
tubuh dan menimbulkan berbagai penyakit. Meskipun konsumen yang
mengkonsumsi makanan cepat saji tersebut hanya satu hari dan pada saat itu
juga tidak akan langsung terjadi reaksinya. Dampaknya akan terasa sekitar 10
tahun yang akan datang.
Pola makan yang konsumtif ini akan memperburuk pola makan seharihari. Konsumen lebih cenderung ngemil daripada makan makanan yang sehat
yang seharusnya mereka konsumsi (gizi seimbang) dan jadwal makan menjadi
tidak teratur.
Beberapa dampak negatif makanan cepat saji adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Resiko Serangan Jantung
Kandungan kolesterol yang tinggi pada makanan cepat saji dapat
mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah. Pembuluh darah yang
tersumbat akan membuat aliran darah tidak lancar yang dapat
mengakibatkan terjadinya serangan jantung koroner.
2. Membuat Ketagihan
Makanan cepat saji mengandung zat aditif yang dapat membuat ketagihan
dan merangsang untuk ingin terus memakannya sesering mungkin.
3. Meningkatkan Berat Badan
Jika suka mengonsumsi makanan cepat saji dan jarang berolahraga, maka
dalam beberapa minggu tubuh akan mengalami penambahan berat badan
yang tidak sehat. Lemak yang di dapat dari mengonsumsi makanan cepat
saji tidak digunakan dengan baik oleh tubuh jika tidak berolahraga. Lemak
inilah yang kemdian tersimpan dan menumpuk dalam tubuh.
4. Meningkatkan Resiko Kanker
Kandungan lemak yang tinggi yang terdapat dalam makanan cepat saji
dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker payudara dan usus
besar.
5. Memicu Diabetes

Kandungan kalori dan lemak jenuh yang tinggi dalam makanan cepat saji
akan memicu terjadinya resistensi insulin yang berujung pada penyakit
diabetes. Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel tubuh tidak merespon
insulin sehingga menurunkan penyerapan glukosa yang menyebabkan
banyak glukosa menumpuk di aliran darah.
6. Memicu Tekanan Darah Tinggi
Garam dapat membuat masakan menjadi jauh lebih nikmat. Hampir semua
makanan makanan cepat saji mengandung garam yang tinggi. Garam
mengandung natrium, ketika kadar natrium dalam darah tinggi dan tidak
dapat dikeluarkan oleh ginjal, volume darah meningkat karena natrium
bersifat menarik dan menahan air. Peningkatan ini menyebabkan jantung
bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh yang
menyebabkan tekanan darah tinggi.
7. Memicu Gagal Ginjal
Kegemaran dan kebiasaan masyarakat mengkonsumsi fast food (makanan
cepat saji) juga menyebabkan semakin tingginya asupan natrium dan
garam karena kadar garamnya mencapai dua kali lipat dari batas normal
yang dianjurkan yaitu sebesar <2,4 gram. Garam tinggi berpengaruh pada
orang dengan kondisi ginjal terganggu, dapat menjadi penyebab gagal
ginjal.Selain itu kadar protein yang tinggi akan semakin merusak ginjal
atau membuat kerja ginjal menjadi semakin berat. Dengan kata lain
menjadi penyebab gagal ginjal.
8. Memicu Maag
Penyakit maag atau juga biasa dikenal dengan nama gastritis merupakan
suatu keadaan kesehatan dimana terjadi pembengkakan, peradangan atau
iritasi pada lapisan lambung. Penyakit ini biasanya menyerang tiba-tiba
dan berlangsung singkat, namun ada saatnya juga merupakan bagian
penyakit kesehatan yang serius dan berlangsung cukup lama. Hingga saat
ini belum ada cara yang mudah untuk hidup sehat terbebas dari sakit maag
selain memperbaiki pola hidup dan pola makan.
E. Zat yang Terdapat dalam Makanan Siap Saji (Fast Food)
Beberapa jenis fast food kaya akan minyak dan mentega, dan hampir tidak
tersedia pilihan fast food dengan kadar lemak yang dikurangi. Di samping itu,

fast food juga cenderung hanya mengandung sedikit sayur dan buah sehingga
tidak mengandung beberapa unsur yang diperlukan tubuh (serat, vitamin,
mineral) dalam jumlah yang cukup. Berikut ini adalah zat-zat yang tidak baik
yang terkandung dalam berbagai macam fast food :
1. Zat Aditif. Penggunaan zat aditif yang berlebihan dan dikonsumsi secara
terus menerus dapat menimbulkan dampak negatif yang nyata bagi
kesehatan. Dampak negatif zat aditif yang terkandung dalam makanan
cepat saji bisa terjadi sacara langsung maupun tidak langsung, bisa terjadi
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dampak zat aditif yang
terkandung dalam makanan cepat saji dapat dilihat di bawah ini:

Sulfit : menyebabkan sesak napas, gatal gatal dan bengkak

Zat Warna : menimbulkan alergi, menimbulkan kanker hati,


menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.

MSG : kerusakan otak, kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam


tinggi, mempercepat proses penuaan, alergi kulit, mual, muntah,
migren, asma, ketidakmampuan belajar, dan depresi.

BHT&BHA : menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang


alergi terhadap aspirin.

Pemanis : menyebabkan kanker kantong kemih (saccarin),gangguan


saraf dan tumor otak (aspartan), mutagenik.

2. Lemak yang tinggi, termasuk kolesterol yang mencapai 70% serta hanya
sedikit mengandung serat yang justru sangat dibutuhkan oleh tubuh.
3. Kalori yang tinggi. Menurut peneliti, jumlah kalori dari fast food lebih
tinggi dari makanan yang dimasak sendiri di rumah. Jumlah kalori yang
seharusnya dikonsumsi dalam sehari bisa dipenuhi hanya dengan sekali
makan di fast food outlet dengan mengonsumsi makanan seperti burger,
kentang goreng, minuman dan makanan penutup.
4. Mengandung protein hewaninya yang cukup kaya. Protein hewani yang
cukup kaya bisa menyebabkan terhambatnya penyerapan kalsium di
dalam tubuh. Jika penyerapan kalsium terjadi maka kondisi ini dapat
merangsang cepatnya terjadi osteoporosis.
5. Natrium yang berlebihan. Kekurangan kalium akan terjadi apabila asupan
natrium berlebihan. Hal ini dapat menebabkan penurunan fungsi otot

jantung dan melambatnya proses penghantaran impuls oleh saraf. Dengan


menurunnya fungsi otot jantung resiko seranagan jantung pun meningkat.
Lambat dalam menanggapi rangsangan dan lambat dalam berpikir dapat
terjadi karena melambatnya penghantaran rangsangan saraf.
Selain bahaya yang ditimbulkan zat aditif makanan itu, juga yang perlu
diwaspadai adalah bahaya yang terdapat pada kemasan makanan cepat saji.
Kemasan makanan adalah wadah atau tempat makanan agar kualitas makanan
tetap baik, meningkatkan penampilan produk, dan memudahkan transportasi.
Sampai saat ini menurut Ketua Federasi Pengemasan Indonesia Hengky
Darmawan di Indonesia sistem pengemasannya baru 10% yang sesuai aturan
SNI. Pemilihan jenis kemasan harus memperhatikan food grade dan food
safety. Beberapa faktor yang mempengaruhi produsen dalam memilih
kemasan adalah tampil menarik, mampu melindungi produk yang dikemas,
dan pertimbangan ekonomis.
Bahan yang digunakan selama ini berupa plastik atau styrofoam
(pembungkus mie instant dan

nugget), PVC (polyvinyl clorida untuk

pembungkus kembang gula), kaleng (makanan buah, susu, makanan laukpauk). Unsur-unsur bahan pengemas yang berbahaya bagi kesehatan
konsumen karena terdapatnya zat plastik

berbahaya yang akan bereaksi

terhadap panas seperti PVC yang dapat menghambat produksi hormon


testosteron, kemasan kaleng disinyalir mengandung timbal (Pb) dan VCM
(Vinyl Chlorid Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker,
dan styrofoam bersifat mutagenik (mengubah gen) dan karsinogenik.
F. Tips untuk Mengurangi Resiko Terkena Dampak Negatif Fast Food
Bagi Anda yang tidak ada pilihan selain makan makanan siap saji, berikut
cara mengatasinya. Anda harus mengurangi konsumsi atau tidak sama sekali.
Untuk asupan penyeimbang banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan
serta vitamin yang cukup. Karena tubuh memerlukan antioksidan untuk
melawan zat - zat yang tidak berguna bagi tubuh yang bersifat merusak sel-sel
tubuh. Memberi pengertian pada diri sendiri dan komitmen mengatur pola
makan dan menerapkan pola hidup sehat. Untuk mengurangi resiko terkena

dampak negatif makanan cepat saji dapat diupayakan dengan beberapa cara
antara lain :
1. Membuat Sendiri Dirumah
Karena tidak mungkin Anda sepenuhnya menghindari makanan cepat saji
atau fast food, maka Anda dapat menggunakan trik yang telah disebutkan
tadi untuk meminimalkan efek negatif dari makanan cepat saji. Anda dapat
juga membuat sendiri di rumah sehingga bahan-bahan yang digunakan
lebih terjamin dan lebih menyehatkan.
2. Hendaknya memulai sarapan pagi dengan menu sehat seperti jus buah,
susu rendah lemak atau sereal tinggi serat, dan jangan lupa mengonsumsi
sayuran.
3. Mengimbangi dengan makanan tinggi serat seperti sayuran, baik yang
disajikan dalam bentuk mentah misalnya lalapan atau dalam bentuk olahan
seperti sop atau salad dari berbagai sayuran dan buah-buahan. Beberapa
vitamin diduga mengandung zat antikarsinogen diantaranya adalah
Vitamin A, C, E banyak terdapat dalam sayur dan buah; asam folat
terdapat dalam brokoli, bayam dan asparagus: Betakaroten, vitamin B3
(niasin)
4. Memilih Menu Nasi untuk Makanan Pokok
Ketika teman-teman datang ke restoran siap saji (fast food), cobalah pilih
nasi jangan kentang goreng. Karena dalam kentang goreng lebih banyak
lemak dan natrium.
5. Kurangi porsi
Ketika membeli di tempat siap saji, belilah porsi makanan yang
secukupnya, hal ini agar mengurangi asupan gizi yang berlebih khususnya
lemak yang dapat menimbulkan kegemukan bagi anda.
6. Minumlah Air Putih atau Jus Buah
Ketika memilih minuman, pilihlah air putih 8 10 gelas sehari atau jus
buah dibandingkan minuman soft drink. Konsumsi buah-buahan yang
merupakan pabrik senyawa vitamin, mineral, fitokimia, antioksidan, dan
serat makanan alami. Pengolahan buah-buahan menjadi jus merupakan
salah satu cara yang baik untuk meningkatkan konsumsi buah-buahan di
masyarakat.
7. Jangan mengkomsumsi kulit ayam
Ketika kita memakan ayam di restoran siap saji, kulit ayam pasti
merupakan salah satu makanan favorit kita. Karena rasa dan bumbunya

yang sedap. Tetapi ternyata dibalik itu kulit ayam adalah sumber lemak
jenuh dan kolesterol.
8. Mintalah salad sebagai tambahan asupan sayuran
Salad dapat berfungsi sebagai pengganti sayuran yang memilik banyak
vitamin dan serat.
9. Kurangi frekuensi makanan siap saji
Ini yang penting, cobalah untuk tidak terlalu sering mengkonsumsi
restoran fast food ini. Kurangi frekuensi minimal 3-4 kali dalam sebulan.
10. Pilih makanan yang dipanggang, direbus atau dikukus daripada digoreng
11. Kurangi kadar saus dan mayonaise
Makan makanan fast food akan lebih nikmat apabila kita menggunakan
saus, sambal dan mayonaise. Tetapi ternyata saus banyak mengandung
natrium dan pengawet, sedangkan untuk mayonaise sendiri memiliki
lemak yang tinggi.
12. Berolahraga secara disiplin dan teratur.
G. Contoh Makanan Siap Saji
1. Ayam Goreng Amerika
Ayam goreng Amerika atau yang sering dikenal dengan istilah fried
chicken merupakan salah satu makanan cepat saji yang paling digemari.
Berbagai restoran baik dari dalam dan luar negeri telah menjajakan ayam
goreng ini.
Alasan ayam goreng Amerika (fried chicken) kurang sehat:
Biasa menggunakan ayam ras yang biasanya diberikan suntikan hormon

dalam perkembangbiakannya.
Ayam jenis ini memiliki kandungan lemak yang banyak.
Menggunakan minyak goreng yang memiliki titik didih yang tinggi.

Minyak seperti ini mengandung kolesterol.


Agar mendapatkan kulit ayam yang kering tapi bagian dalamnya tetap
nikmat, ayam digoreng dengan menggunakan deep frying pada suhu yang
tinggi. Teknik ini membuat minyak semakin terserap ke dalam daging

ayam, bisa mencapai 65%.


Cara menikmati ayam goreng Amerika (fried chicken) agar lebih sehat:
Sisihkan kulit ayam. Pada bagian kulit, lemak yang terkandung di
dalamnya cukup banyak. Jika memungkinkan, bagian kulit tersebut tidak

usah dimakan meskipun pada bagian tersebut memang paling nikmat.


Pilih bagian dada, karena kandungan lemak pada bagian ini lebih sedikit
dari bagian paha ayam.

Makan makanan pendamping yang sehat. Salad dengan sedikit mayonaise


atau sayuran merupakan menu yang dapat Anda santap agar Anda tetap

memperoleh serat untuk tubuh.


2. Sosis dan Nugget
Sosis dan nugget juga merupakan salah satu makanan yang digemari.
Misalnya untuk burger atau hotdog. Sosis dan nuget tidak hanya tersedia di
restoran cepat saji, tapi juga tersedia dan dijual di berbagai pasar swalayan.
Alasan sosis dan nugget kurang sehat:
Sosis dan nugget sudah melewati berbagai tahap proses pengolahan yang
mengalami penambahan berbagai zat pengawet atau pewarna yang

membuat kerja ginjal menjadi berat.


Menggunakan daging yang tidak jelas. Karena sudah melalui proses
pengolahan, bahan yang digunakan menjadi tidak dapat diketahui dengan
pasti. Bagian jeroan, kulit atau bahkan tulang rawan mungkin digunakan

agar biaya produksi dapat diminimalkan.


Cara menikmati sosis dan nuget agar lebih sehat:
Makanlah dalam porsi kecil atau berbagi agar jumlah yang dimakan tidak

terlalu banyak.
Tambahkan menu sayuran dalam menu Anda seperti salad atau konsumsi

buah-buahan pada saat makan selanjutnya.


3. Bakso
Bakso merupakan makanan yang paling tersedia. Di mana-mana, dengan
mudah dijumpai penjual bakso, dari mal hingga daerah perumahan. Bakso
dengan berbagai sajiannya memang sungguh nikmat. Tapi ternyata bakso juga
kurang sehat jika dimakan secara sembarangan.
Alasan bakso kurang sehat:
Biasanya menggunakan daging yang berlemak tinggi yang dapat

menyebabkan kolesterol.
Ada bakso yang mengandung boraks atau formalin yang sangat berbahaya

untuk tubuh.
Cara menikmati bakso agar lebih sehat:
Jangan gunakan MSG. Kuah bakso yang gurih didapat karena saat
meramu biasa ditambahkan MSG. Untuk menghindarinya, Anda dapat

memesan agar tidak memakai MSG.


Saos yang bahan bakunya tidak jelas dan mengandung pengawet. Biasanya
tukang bakso menggunakan saos atau sambal dalam botol besar yang

harganya tidak mahal. Saos tomat atau sambal ini diragukan bahannya dan

mengandung bahan pewarna yang dapat membahayakan.


Minta lebih banyak sayuran. Bakso biasa dilengkapi dengan sawi atau
taoge. Maka agar tubuh mendapatkan serat, Anda bisa minta agar
ditambahkan lebih banyak sayuran dalam mangkuk bakso Anda.

4. Pizza
Komposisi gizi Pizza (100 g): Kalori (483 KKal), Lemak (48 g), Kolesterol
(52 g), Karbohidrat (3 g), Gula (3g),Protein (3 g).
5. Hamburger
Komposisi gizi Hamburger (100 g): Kalori (267 KKal), Lemak (10 g),
Kolesterol (29 mg), Protein (11 g), Karbohidrat (33 g), Serat kasar (3 g), Gula
(7 g).
6. Donuts
Komposisi gizi Donuts (I bh = 70 g) : Kalori (210 Kkal), Lemak (8 g),
Karbohidrat (32 g), Serat kasar (1g), Protein (3 g), Gula (11 g), Sodium (260
mg).
7. Fried Chicken
Komposisi gizi Fried Chicken (100 g): Kalori (298 Kkal), Lemak (16,8 g),
Protein (34,2 g), Karbohidrat (0,1 g).

Anda mungkin juga menyukai