Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rosa Nuriah

Kelas : XII MIPA 3

ARTIKEL BAHASA INDONESIA

BAHAYA JUNK FOOD BAGI KESEHATAN

Junk food adalah istilah yang mendeskripsikan makanan yang tidak sehat atau memiliki
sedikit kandungan nutrisi. Junk food mengandung jumlah lemak yang besar. Makanan cepat saji
seperti hamburger, kentang goreng dari McDonald’s, KFC dan Pizza Hut sering dianggap
sebagai junk food. Junk Food atau makanan cepat saji yang kini telah berkembang pesat di
seluruh dunia. Makanan cepat saji dinilai sebagian orang lebih efektif terhadap waktu dan mudah
ditemukan. Tak hanya itu saja, makanan cepat saji juga memiliki cita rasa yang lezat ditambah
lagi harganya yang terjangkau.

Seorang pakar dan ahli gizi Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes menjelaskan tentang apa
itu junk food, yang ternyata bukan hanya makanan cepat saji saja.

“Junk food adalah makanan yang kandungan gizinya rendah, tetapi kaya dengan zat zat yang
tidak dibutuhkan oleh tubuh. Biasanya junk food yang ada di sekitar kita itu sangat tinggi gula,
sangat tinggi garam dan sangat tinggi lemak trans,” paparnya saat ditemui dalam acara Nestum
101 Healthy Bowls di Jakarta (29/01).

“Lemak trans tidak dibutuhkan tubuh, begitu pula dengan gula dan garam hanya dibutuhkan oleh
tubuh dalam jumlah yang sangat terbatas. Tapi pada junk food, komposisi ke 3 bahan ini sangat
tinggi,” tambahnya.
“Selain itu, junk food juga merupakan makanan yang kaya akan 1 zat gizi saja, kalau tidak kaya
karbohidrat atau kaya lemak, sedangkan kandungan zat gizi lainnya rendah dan tidak seimbang
dengan kandungan lemak atau kandungan karbohidratnya,” tegas Dr. Rita.

Makanan cepat saji memiliki beberapa dampak buruk yang disebabkan oleh kandungan
zat-zat berbahaya diantaranya seperti di dalam mie instan yang mengandung lilin. Kandungan
lilin tersebut akan merusak system kerja pencernaan dalam tubuh karena baru bisa dicerna oleh
tubuh dalam waktu minimal 2 hari. Selain itu kebanyakan dalam junk food mengandung bahan
pengawet dan penyedap rasa yang disebut dengan micin. Penggunaan micin terlalu banyak dapat
menyebabkan sakit kepala, mati rasa, kemerahan, kesemutan, jantung berdebar, nyeri dada,
mual, lemah, letih, dan mengantuk. Selain itu ayam dan nasi saja bisa dikatakan junk food,
karena kedua makanan ini hanya menyumbang zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak),
namun sangat rendah vitamin dan mineral.
Menurut para ahli gizi, efek jangka panjang mengosumsi junk food menimbulkan
penyakit tidak menular seperti obesitas, diabetes, kanker, menghambat pencernaan, hipertensi,
anemia, dan penyakit lainnya.
 Obesitas
Junk food mengandung sedikit nutrisi namun kaya akan gula, kalori, dan lemak tak sehat.
Hal ini menyebabkan berat badan seseorang dapat melonjak naik. Tubuh akan menimbun
banyak lemak tak sehat yang mana lemak ini dapat memicu berbagai penyakit berbahaya
lain seperti diabetes, jantung, jantung, dll.
 Diabetes
Diabetes kini tak hanya disebabkan oleh faktor keturunan atau usia, namun dapat juga
disebabkan oleh pola hidup yang tak sehat seperti terlalu banyak konsumsi junk food.
Mengapa? Dalam junk food mengandung kalori tak jenuh yang tinggi, di mana ini dapat
menyebabkan resistensi terhadap insulin sehingga menyebabkan banyak glukosa
menumpuk di aliran darah.
 Kanker
Kanker disebabkan oleh junk food contohnyan Makanan yang dikalengkan mengandung
bisphenol-A (BPA), di mana BPA ini bersifat estrogenik dalam sel kanker payudara dan
dapat mengganggu fungsi normal hormon. Selain BPA, makanan cepat saji juga
mengandung banyak zat kimia berbahaya dan pengawet yang jika dikonsumsi dalam
waktu yang lama akan memicu kanker.
 Menghambat Pencernaan
Karena junk food mengandung sedikit serat sehingga ini membuat sistem pencernaan
harus bekerja lebih ekstra untuk mengolah makanan. Selain kurang serat, minyak yang
terdapat dalam junk food dapat menempel pada dinding lambung sehingga meningkatkan
produksi asam. Maka tak jarang jika pada akhirnya mereka yang sering mengkonsumsi
junk food akan mengalami masalah lambung.
 Hipertensi
Pakar Hipertensi, dr Arieska Ann Soenarta menyebutkan bahwa dalam survey di Eropa
disebutkan bahwa penduduk di perumahan yang berdekatan dengan restoran junk food
banyak mengalami hipertensi. Kandungan garam pada junk food sangat tinggi. Tidak
heran bila anak-anak dan remaja banyak mengalami Hipertensi atau tekanan darah
tinggi.Garam memiliki pengaruh besar terhadap Hipertensi karena dapat menyebabkan
cairan dalam tubuh sehingga menambah beban kerja pembuluh darah.
 Anemia
Disebabkan karena junk food hanya kaya zat gizi makro.

Jika seseorang mengosumsi junk food terus-menerus sejak kecil mereka akan rentan
terkena penyakit yang sudah disebutkan di atas. Dampak buruk junk food memang terlihat
menyeramkan. Untuk mengantisipasi itu semua ada baiknya jika anda mengontrol konsumsi junk
food tiap harinya. Anda bisa membatasi hanya makan sekali atau dua kali dalam sebulan untuk
jenis junk food. Selain itu anda juga dapat mengimbanginya dengan makan lebih banyak sayuran
sehat, minum air putih, dan rajin berolahraga. Kesehatan adalah investasi masa depan, jadi jangan
ragu untuk melakukan apapun demi itu, lebih baik mencegah daripada mengobati.

Anda mungkin juga menyukai