METODE PENELITIAN
Waktu Dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai
bulan Oktober 2012 sampai dengan
November 2012, yang mana pada bulan
Juni 2012 sampai dengan bulan
September 2012 bertepatan dengan
panen cengkeh. Penelitian ini dilakukan
di
wilayah
Kecamatan
Watulimo
Kabupaten
Trenggalek,
dengan
pertimbangan bahwa daerah tersebut
termasuk sentra penghasil cengkeh di
Kabupaten Trenggalek.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan
jenis penelitian deskriptif yaitu suatu
metode
dalam
meneliti
status
sekelompok manusia, suatu obyek, suatu
kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun
suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang. Adapun tujuan dari penelitian
deskriptif ini adalah untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai
ancaman
merupakan
penyebab
timbulnya persoalan yang datang dari
luar dan merupakan sesuatu yang perlu
di hindari atau di tanggulangi.
Analisis
SWOT
merupakan
ramuan utama perencanaan strategi dan
membantu
klasifikasi
pilihan
kebijaksanaan
yang
di
hadapi
perusahaan atau produsen. Proses
pengambilan keputusan strategi selalu
berkaitan dengan misi, tujuan, dan
kebijaksanaan
perusahaan
atau
organisasi.
Dengan
demikian
perencanaan strategi harus menganalisis
faktor-faktor strategi perusahaan atau
produsen dalam kondisi saat ini. Hal ini
disebut juga dengan analisis situasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 2
Luas Areal Tanaman Perkebunan Di
Kabupaten Trenggalek (HA) 2011
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Kecamatan
Panggul
Munjungan
Watulimo
Kampak
Dongko
Pule
Karangan
Suruh
Gandusari
Durenan
Pogalan
Trenggalek
Tugu
Bendungan
JUMLAH TOTAL
Kelapa
Cengkeh
1.763,75
587,25
1.091,75
327,75
1.264,75
801,75
652,75
322,75
1.005,75
569,50
639,50
1079
1.926,75
758,50
433,75
884,25
36,25
511,75
565,75
371,25
17,75
1.517,75
67,75
515,25
298,75
13.469,54
4542,25
Hutan
Hutan
Kecamatan lindung produksi
Panggul
525,5
5902,1
Munjungan
7183,6
2880
Watulimo
5826,6
5318,6
Kampak
634,1 4.340,8
Dongko
1468,4 5.806,2
Pule
238,8 3.609,9
Karangan
92,8
609,6
Suruh
15,6 2.163,5
Gandusari
3,1 1.760,8
Durenan
81,3 1.184,3
Pogalan
390,7
1.005
Trenggalek
74,9 2.152,4
Tugu
78,6
2.576
Bendungan
134,4 4.726,8
Jumlah
17.988,4 44.036,1
Jumlah
6.427,6
10.063,6
11.145,2
4.974,9
7.274,6
3.848,7
702,4
2.179,1
1.763,9
1.265,6
1.395,8
2.227,3
2.654,6
6.101,2
62.024,5
Tabel 4
Matrik faktor strategi internal peningkatan pendapatan petani dalam pengembangan
komoditas cengkeh di Kecamatan Watulimo
Faktor strategi internal
Bobot Rating
Skor
(a)
(b)
(a x b)
KEKUATAN (Strenght)
- Agroekologi
0,2
4
0,8
- Sumber Daya Manusia
0,1
3
0,3
- Kualitas Produk
0,1
3
0,3
- Pemasaran
0,1
2
0,2
Jumlah
0,5
1,6
KELEMAHAN (Weaknesses)
- Manajemen Usaha Tani
0,2
3
0,6
- Kepemilikan Lahan
0,1
3
0,3
- Permodalan
0,1
2
0,2
- Lokasi Usaha Tani
0,1
2
0,2
Jumlah
0,5
1,3
TOTAL
1
2,9
52
Tabel 5
Matrik faktor strategi eksternal peningkatan pendapatan petani dalam pengembangan
komoditas cengkeh di Kecamatan Watulimo
Faktor strategi eksternal
Bobot (a) Rating (b) Skor (a x b)
PELUANG (Opportunities)
- Pasar Global
0,2
4
0,8
- Keunikan Produk
0,1
3
0,3
- Kemitraan
0,1
2
0,2
- Jumlah Pembeli / Penimbun
0,1
2
0,2
Jumlah
0,5
1,5
ANCAMAN (Treaths)
- Iklim
0,2
3
0,6
- Hama Penyakit
0,1
2
0,2
- Tenaga Kerja
0,1
2
0,2
- Kebijakan Pemerintah
0,1
2
0,2
Jumlah
0,5
1,2
TOTAL
1
2,7
Dari jumlah faktor-faktor strategi
internal dan eksternal pengembangan
agribisnis cengkeh dalam meningkatkan
pendapatan petani diidentifikasi sebagai
berikut :
Kekuatan (Strengths)
: 1,6
Kelemahan (Weaknesses) : 1,3
Peluang (Opportunities)
: 1,5
Ancaman (Treaths)
: 1,2
WEAKNESSES (W)
(1,3)
STRATEGI (WO)
Meminimalkan kelemahan internal untuk
memanfaatkan peluang eksternal yang
ada = 2,8
STRATEGI (WT)
Meminimalkan kelemahan internal untuk
menghindari dan mengatasi ancaman
eksternal = 2,5
53
ANCAMAN (T)
-Iklim
-Hama Penyakit
-Tenaga Kerja
-Pesaing
SO
ST
- Perluasan agribisnis cengkeh
- Dengan agroklimak yang cocok
dengan memanfaatkan
untuk khusus menanam cengkeh
- Agroekologi
agroekologi karena pasokan
tanpa tumpangsari guna
- Sumber Daya Manusia pasar yang tinggi
mengurangi penyakit
- Kualitas Produk
- Dengan pengetahuan yang lebih - Mengoptimalkan penanaman
- Pemasaran
maka akan bisa membuat bahan cengkeh guna mengatasi
campuran produk lainnya
pesaing cengkeh dari luar daerah
- Kemudahan pemasaran yang
- Berfikir yang aktif dengan
selalu diiringi banyaknya pembeli menggunakan teknologi untuk
atau penimbun, petani harus jeli mengatasi iklim di waktu panen
memprediksi harga kalau untuk - Dengan kualitas cengkeh yang
menjual cengkeh
mampu bertahan lama, diiringi
- Kualitas cengkeh yang bisa
dengan upah tenaga kerja
bertahan lama, memanfaatkan
terampil yang layak maka tidak
untuk bermitra dengan lembaga
kesulitan mencari tenaga kerja
keuangan atau perorangan
WO
WT
KELEMAHAN (W)
- Meningkatkan manajemen usaha- Dengan manajemen usaha tani
tani guna peningkatan produk
yang baik untuk mengatasi iklim
- Manajemen Usaha
pasar global
di waktu musim panen tiba yang
Tani
- Menjalin hubungan dengan
biasanya musim hujan
- Kepemilikan Lahan
bermitra dengan perhutani
- Dengan manajemen usaha tani
- Permodalan
setempat agar petani
yang baik untuk membatasi
- Lokasi Usaha Tani
mendapatkan kenyamanan
pesaing yang ada
dalam penanaman cengkeh di - Mempersiapkan modal sebelum
kawasan hutan
panen tiba guna memberikan
- Bermitra dengan lembaga
upah yang baik kepada tenaga
keungan untuk menambah
kerja terampil
modal dalam penanganan di
- Dengan manajemen usaha tani
musim panen
yang baik guna mengatasi hama
- Mulai menanam cengkeh di
penyakit
kebun sendiri dengan optimal
guna memenuhi kebutuhan
pasar global
KEKUATAN (S)
eksternal
sebesar-besarnya.
alternatifnya antara lain :
1. Perluasan agribisnis cengkeh
dengan
memanfaatkan
agroekologi karena kebutuhan
pasokan pasar yang cukup tinggi
2. Dengan pengetahuan yang lebih
maka akan bisa membuat bahan
campuran produk lainnya
3. Kemudahan pemasaran yang
selalu diiringi banyaknya pembeli
atau penimbun, petani harus jeli
memprediksi harga kalau untuk
menjual cengkeh
4. Kualitas cengkeh yang bisa
bertahan lama, memanfaatkan
untuk bermitra dengan lembaga
keuangan atau perorangan
b. Strategi ST, menggunakan kekuatan
internal untuk mengatasi ancaman
eksternal secara intensif. alternatifnya
antara lain :
1. Dengan agroklimak yang cocok
untuk khusus menanam cengkeh
tanpa
tumpangsari
guna
mengurangi penyakit
2. Mengoptimalkan
penanaman
cengkeh guna mengatasi pesaing
cengkeh dari luar daerah
3. Berfikir
yang
aktif
dengan
menggunakan teknologi untuk
mengatasi iklim di waktu musim
panen yang biasanya dibarengi
musim hujan
4. Dengan kualitas cengkeh yang
mampu bertahan lama, diiringi
dengan upah
tenaga
kerja
terampil yang layak maka tidak
kesulitan mencari tenaga kerja.
Dengan maksud tidak dijual
bersamaan
diwaktu
akan
membayar upah tenaga kerja,
melainkan dijual di lain waktu
guna memperoleh harga tinggi.
c. Strategi
WO,
strategi
yang
meminimalkan kelemahan internal
untuk
memanfaatkan
peluang
eksternal yang ada. Alternatifnya
antara lain :
1. Meningkatkan manajemen usaha
tani guna peningkatan produk
yang berkualitas di pasar global
2. Menjalin
hubungan
dengan
bermitra
dengan
perhutani
setempat
agar
petani
mendapatkan kenyamanan dalam
penanaman cengkeh di kawasan
hutan.
3. Bermitra
dengan
lembaga
keungan untuk menambah modal
dalam penanganan di musim
panen
4. Mulai menanam cengkeh di kebun
sendiri dengan optimal guna
memenuhi
kebutuhan
pasar
global
d. Strategi
WT,
strategi
yang
meminimalkan kelemahan internal
untuk menghindari dan mengatasi
ancaman eksternal. Alternatifnya
antara lain :
1. Dengan manajemen usaha tani
yang baik untuk mengatasi iklim di
waktu musim panen tiba yang
biasanya musim hujan
2. Dengan manajemen usaha tani
yang baik untuk membatasi
pesaing yang ada
3. Mempersiapkan modal sebelum
panen tiba guna memberikan
upah yang baik kepada tenaga
kerja terampil.
4. Dengan manajemen usaha tani
yang baik guna mengatasi hama
penyakit.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data
dan pembahasan pada bab sebelumnya
maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Perkembangan agribisnis tanaman
cengkeh di Kecamatan Watulimo
Kabupaten Trenggalek cukup baik
mengingat di kawasan ini merupakan
penghasil
cengkeh
terbesar
di
Kabupaten
Trenggalek,
serta
mayoritas tanaman yang ditanam oleh
petani adalah tanaman cengkeh.
2. Petani dalam memasarkan hasil
produksi cengkeh tidak mengalami
kesulitan. Hal ini dikarenakan, produk
cengkeh adalah produk yang banyak
55
56