Anda di halaman 1dari 20

DINAMIKA PERMINTAAN PASAR DAN ANALISIS PESAING UNTUK

PRODUK LOKAL DAN PRODUK OLAHAN KHAS MALUKU

Oleh :

Dhea Safya Maharani

2018-81-005

AGRIBISNIS

SOSIAL EKONOMI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

2020
KATA PENGANTAR
Puji yukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Dinamika
Permintaan Pasar dan Analisis Pesaing Untuk Produk Lokal dan Produk Olahan Khas
Maluku” dengan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini saya berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan saya. Namun sebagai manusia biasa, saya pun tidak luput dari kesalahan dan
kekhilafan baik dari segi teknik maupun tata bahasa yang saya gunakan. Tetapi walaupun
demikian, saya berusaha sebisa mungkin untuk meminimalisir kesalahan tersebut, sehingga
makalah ini dapat tersusun dengan baik.

Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini, khususnya untuk Dosen pembimbing mata kuliah Agroindustri,
yang telah memberikan arahan dan dorongan sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saya
sangat mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.
Demikian semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi saya sendiri maupun para
pembaca pada umumnya.

Ambon, Mei 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah.....................................................................................................3
BAB II METODE PENELITIAN..........................................................................................................4
2.1 Jenis dan Sumber Data...........................................................................................................4
2.1.1 Jenis Data.......................................................................................................................4
2.1.2 Sumber Data..................................................................................................................4
2.1.3 Teknik Pengumpulan Data.............................................................................................4
2.2 Metode Penelitian..................................................................................................................4
2.3 Metode Analisis.....................................................................................................................4
BAB III HASIL & PEMBAHASAN.....................................................................................................5
3.1 Dinamika Permintaan Pasar...................................................................................................5
3.1.1 Pengertian Dinamika Permintaan Pasar.........................................................................5
3.1.2 Strategi...........................................................................................................................6
3.2 Dinamika Permintaan Pasar Produk Lokal dan Produk Olahan Khas Maluku.......................8
3.3 Analisis Pesaing.....................................................................................................................9
3.3.1 Pengertian Persaingan....................................................................................................9
3.3.2 Analisis Pesaing...........................................................................................................10
3.3.3 Strategi Pesaing............................................................................................................11
3.4 Analisis Pesaing Produk Lokal dan Produk Olahan Khas Maluku.......................................13
3.4.1 Pendahuluan.................................................................................................................13
3.4.2 Profil Usaha.................................................................................................................13
3.4.3 Aspek Pemasaran.........................................................................................................14
3.4.4 Permintaan...................................................................................................................15
3.4.5 Permintaan ekspor........................................................................................................15
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................................16
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................16
4.2 Saran....................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permintaan pasar terhadap suatu produk tidak dapat dipastikan dan bersifat fluktuatif
sehingga perencanaan produksi harus tepat dan optimal. Kekurangan jumlah produksi
akan mengakibatkan permintaan tidak dapat terpenuhi dan mengakibatkan terjadinya
subkontrak sedangkan kelebihan jumlah produksi menimbulkan biaya persediaan
(inventory) dan penurunan harga jual. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan
kerugian sehingga keuntungan yang dihasilkan tidak maksimal.

Oleh karena itu, Mengamati permintaan pasar adalah bagian dari strategi pemasaran
(marketing) atau strategi manajemen pemasaran. Dinamika permintaan konsumen pada
dasarnya terjadi karena sifat alam pada manusia (human nature) bahwa manusia selalu
ingin mengejar kepuasan berdasarkan sumberdaya yang dipunyai. Keinginan konsumen
tidak terbatas, tetapi alat yang dipakai untuk memenuhi keinginan tersebut yang
terbatas.

Dinamika permintaan pasar adalah peristiwa yang terlihat biasa saja, tetapi penting
untuk dipahami oleh produsen. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memahami
dinamika tersebut baik melalui penelitian atau mengamati gejala yang ada tanpa harus
melakukan penelitian yang rumit. Kegiatan monotoring dan evaluasi yang rutin
terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi perubahan dinamika pasar perlu
dilakukan. Tujuannya tentu untuk tujuan kebijakan yang pada prinsipnya adalah untuk
meningkatkan penjualan.

Selain itu dalam dunia bisnis, persaingan pasti ada, entah itu bersaing dengan sehat
ataupun persaingan yang tidak sehat. Pada dasarnya perusahaan agroindustri harus
mengetahui siapa pesaingnya dan sampai seberapa besar pesaing tersebut berpengaruh
terhadap penampilan perusahaan.

Pembangunan merek yang kuat memerlukan pemahaman yang mendalam tentang


pesaing, dan persaingan tumbuh kian keras setiap tahun. Persaingan baru datang dari
semua arah, dari pesaing global yang ingin menumbuhkan penjualan di pasar baru, dari
pesaing online yang mencari cara yang efisien biaya untuk memperluas distribusi, dari
label pribadi dan merek toko yang dirancang untuk memberikan alternatif harga murah

1
dan dari perluasan merek yang dilakukan merek - merek besar dan kuat yang
meningkatkan kekuatan mereka utnuk bergerak ke kategori baru .

Salah satu cara yang baik untuk mulai menghadapi persaingan adalah melalui
program pemasaran yang dirancang secara kreatif dan dilaksanakan dengan baik.
Perusahaan harus memberikan banyak perhatian kepada pesaing mereka. Pasar
menjadi terlalu kompetitif untuk memusatkan perhatian pada konsumen saja.

Mengidentifkasi pesaing adalah tugas perusahan yang sederhana, namun cakupan


pesaing aktual dan potensial perusahaan sebenarnya jauh lebih luas. Perusahaan lebih
mungkin untuk dikalahkan oleh pesaingnya yang baru muncul atau oleh teknologi baru,
dibandingkan oleh pesaingnya saat ini.

Kualitas manusia akan meningkat akibat adanya persaingan yang sehat. Persaingan
yang tidak terkendali dalam jalan positif akan menimbulkan perpecahan bahkan
peperangan yang menciptakan banyak korban baik jiwa maupun harta. Banyak ajaran
dan nilai spiritual yang mengajarkan manusia untuk hidup rukun dan damai tanpa
menciptakan kekerasan yang merugikan, tetapi sejarah manusia telah mencatat, bahwa
manusia adalah pencipta kekerasan dan manusia memiliki karakter untuk membangun
dan sekaligus menghancurkan.

Sehingga untuk menghadapi pesaing bukanlah hal yang mudah, perusahaan harus
mengetahui kondisi pesaing baik dalam ataupun luarnya agar perusahaan dapat
membuat strategi untuk menghadapi pesaing tersebut.

Perusahaan agroindustri dapat melakukan identifikasi apa keunggulan (strength) dan


apa pula kelemahan (weakness) pesaingnya. Baik variabel strength maupun weakness
harus dicatat dan identifikasi. Kemudian ditetap mana variabel yang terkontrol dan
variabel yang tidak terkontrol. Hal ini diperlukan untuk keperluan pengambilan
kebijakan dari perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari yang telah diuraikan di bagian latar belakang, persoalaan permintaan dan
persaingan menjadi populer di kalangan perusahaan agribisnis. Maka itu saya akan
membahas mengenai Dinamika Permintaan Pasar dan Analisis Pesaing khususnya
untuk produk lokal dan produk olahan di tempat saya yaitu Provinsi Maluku

2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Makalah ini di buat dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui dinamika
permintaan pasar serta indutri pesaing khususnya untuk produk lokal dan produk olahan
Khas Maluku.

3
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Jenis dan Sumber Data
2.1.1 Jenis Data
Adapun data yang digunakan dalam paper ini adalah kualitatif dan kuantitatif.
a. Data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan
dalam bentuk angka.
b. Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara
langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan
bilangan atau berbentuk angka.
2.1.2 Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana
data dapat diperoleh. Dalam paper ini penulis menggunakan dua sumber data
yaitu :
a. Sumber data skunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh penulis
sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan data yang
tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen
2.1.3 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dikehendaki sesuai dengan permasalahan dalam
paper ini, maka penulis menggunakan metode metode sebagai berikut :
a. Metode Dokumentasi. Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, artinya
barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, penulis
mendapatkan data-data tertulis seperti jurnal jurnal serta buku yang
berhubungan dengan pembahasan.
2.2 Metode Penelitian
Metode Penelitian yang dilakukan adalah bersifat literatur yaitu dengan mengumpulkan
informasi dari referensi jurnal, atau dari penelitian sejenis yang pernah dilakukan
sebelumnya.
2.3 Metode Analisis
Metode Analisis yang dilakukan ialah dengan mengamati gejala yang ada tanpa harus
melakukan penelitan.

4
BAB III
HASIL & PEMBAHASAN
3.1 Dinamika Permintaan Pasar
3.1.1 Pengertian Dinamika Permintaan Pasar
Dinamika Permintaan Pasar ialah bagian dari strategi pemasaran (marketing) atau
strategi manajemen pemasaran. Dinamika permintaan konsumen pada dasarnya terjadi
karena sifat alam pada manusia (human nature) bahwa manusia selalu ingin mengejar
kepuasan berdasarkan sumberdaya yang dipunyai. Keinginan konsumen tidak terbatas,
tetapi alat yang dipakai untuk memenuhi keinginan tersebut yang terbatas.
Pada dasarnya, Dinamika permintaan pasar bertujuan untuk Meningkatkan penjualan
(sales) baik dilihat dari volume penjualan maupun jumlah nilai penjualan. Sasarannya
adalah bahwa sales harus melebihi target yang telah ditentukan. Dan Meningkatkan
keuntungan perusahaan.
Tidak mudah untuk mencapai peningkatan penjualan dan peningkatan keuntungan
perusahaan, untuk itu bagian pemasaran dituntut untuk kerja keras. Demi mencapai
target pasar maka pihak perusahaan khususnya Direktur Pemasaran harus mempunyai
strategi yang jitu.

Pada gambar di atas dapat dijelaskan bahwa :


a. Perencanaan awal ditetapkan agar mengikuti garis perencanaan. Pada garis (a)
Walaupun demikian, manajer atau Direktur pemasaran diminta untuk berusaha
melampaui target yang telah ditentukan tersebut.
b. Dengan berbagai cara, Manajer atau Direktur Pemasaran akhirnya berhasil
meningkatkan target tersebut seperti yang ditunjukkan oleh garis (b). Untuk
mendapatkan garis (b), Tambahan sales AB –AC = BC.
Target tersebut dapat dicapai karena strategi yang dilakukan oleh Manajer atau
Direktur pemasaran. Manajer atau Direktur Pemasaran menerapkan berbagai strategi
antara lain dapat dilakukan dengan:

5
1. Meneliti keinginan dan / atau kebutuhan konsumen
2. Meneliti persepsi konsumen
3. Meneliti perubahan preferensi konsumen
4. Menetapkan atau melaksanakan kegiatan pendukung berhasilnya peningkatan
pemasaran.
3.1.2 Strategi
1. Meneliti keinginan dan Kebutuhan Konsumen
Karakter umum yang dimiliki manusia atau kencendrungannya memenuhi
keinginan (wants) dan kebutuhan (needs) tidak terbatas pada sumberdaya yang
terbatas tetapi disisi lain alat untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah terbatas.
Faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan, antara lain:
1. Harga barang itu sendiri : jika harga suatu barang semakin rendah maka
permintaan terhadap barang tersebut akan semakin bertambah, begitu pula
sebaliknya.
2. Ketersediaan dan perubahan harga barang sejenis sebagai pengganti dan
pelengkap : apabila harga barang pengganti dan barang pelengkapnya turun,
maka permintaan akan barang tersebut akan semakin berkurang. Akan tetapi
apabila harga barang pengganti dan barang pelengkapnya naik, maka
permintaan atas barang tersebut akan meningkat.
3. Tingkat pendapatan atau daya beli konsumen : tingkat pendapatan
konsumen akan meunjukan daya beli konsumen tersebut.
4. Kebiasaan atau selera konsumen : kebiasaan atau selera konsumen juga
berpengaruh terhadap permintaan atas suatu barang.
5. Jumlah penduduk : semakin besar jumlah penduduk suatu daerah atau negara,
maka semakin tinggi pula jumlah permintaan atas suatu barang untuk harga
tertentu.
6. Prediksi konsumen tentang perkiraan harga pada masa yang akan datang :
jika konsumen memprediksi bahwa harga barang tertentu akan naik, maka
mereka akan membeli barang tersebut sekarang untuk menghembat uang belanja
di masa yang akan datang
Selain itu, ada beberapa faktor yang menyebabkan perubahan selera konsumen
untuk mengkonsumsi barang antara lain ;
1. Meningkatnya pendapatan konsumen : ketika pendapatan seseorang
meningkat maka akan berpengaruh terhadap meningkatnya pengeluaran karena
baik jenis, kualitas, kuantitas maupun harga barang yang dikonsumsi akan
berubah.
2. Meningkatnya tingkat pendidikan konsumen : apabila pendidikan konsumen
meningkat atau dalam kata lain jenjang pendidikannya semakin tinggi maka
pengetahuan yang dimilikinya pun akan semakin banyak sehingga berakibat
pada barang yang dibelinya, dimana ia akan lebih memilik untuk membeli
barang yang berkualitas.
3. Semakin meningkatnya informasi tentang produk agribisnis : dengan
adanya iklan serta promosi tentang produk agribisnis maka konsumen akan

6
mendapatkan informasi mengenai produk tersebut, sehingga ia bisa memilih
jenis mana yang sebaiknya ia beli.
4. Semakin murahnya harga barang : saat ini, dengan semakin banyak produsen
maka akan berpengaruh terhadap harga barang dengan kualitas dan kuantitas
yang sama. Sehingga konsumen akan lebih memilih membeli suatu produk
dengan kualitas dan kuantitas yang sama dengan harga yang murah.
5. Meningkatnya status sosial di masyarakat : dengan semakin tinggi status
sosial seseorang maka akan berubah pula selera orang tersebut dalam
mengkonsumsi suatu produk.
6. Perubahan tempat tinggal : perubahan tempat tinggal konsumen akan
mempengaruhi selera orang tersebut, misalkan selera seseorang yang tinggal di
desa akan berubah apabila ia pindah ke kota.
7. Berubahnya keadaan sosial-politik : dengan adanya perubahan social politik
maka selera konsumsinya pun akan berubah.
Perubahan tersedianya sumber daya yang semakin baik akan mempengaruhi
tingkat pilihan dan konsumsi mereka terhadap suatu barang ; bukan saja
volumenya tetapi juga macamnya dan kualitasnya. Tetapi karena pilihan barang
yang dikonsumsi adalah beragam, maka konsumen dihadapkan pada kesulitan
memilih. Untuk itu peran salesman dalam promosi
2. Meneliti Persepsi Konsumen
Mengetahui persepsi konsumen terhadap produk yang dihasilkan oleh
perusahaan agroindustri adalah penting. Produsen perlu terus menerus melakukan
monitoring dan evaluasi persepsi konsumen terhadap produk yang dihasilkan oleh
produsen. Kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap persepsi konsumen sebaiknya
dilakukan secara rutin tiap tiga bulan, enam bulan atau setahun sekali.
Cara monitoring dan evaluasi dapat bermacam-macam. Hal tersebut dapat
dilakukan antara lain dengan cara :
a. Rapid Appraisal Assessement (penilaian secara cepat dengan cara mengambil
beberapa contoh atau sampel kemudian ditanyakan presepsinya terhadap barang
yang mereka konsumsi).
b. Sampling Assessement (penilaian dengan melakukan pengambilan contoh). Ini
berarti perusahaan agroindustri melaksanakan penelitian.
Faktor-faktor penyebab perubahan persepsi konsumen:
1. Adanya perkembangan ilmu dan teknologi
2. Adanya perkembangan politik
3. Adanya perubahan kebijakan pemerintah
4. Adanya perkembangan sosial ekonomi konsumen apakah peningkatan tingkat
pendapatan, tingkat pendidikan atau variabel lainnya akan mempengaruhi selera
konsumen dalam menentukan pilihan barang yang akan dibeli.
5. Perkembangan hal-hal yang lain antara lain aspek psikis, sosial, ekonomi dan
sebagainya.
3. Meneliti Perubahan Preferensi Konsumen
Perubahan persepsi konsumen lebih banyak ditentukan oleh dimensi motivasi dan
waktu, sedangkan untuk meihat preferensi konsumen lebih banyak dipengaruhi oleh
perubahan sosial ekonomi.

7
Seperti yang dijelaskan pada poin 1 bahwa ada beberapa faktor yang menjadi
pemicu terhadap perubahan selera atau persepsi konsumen. Perubahan preferensi
konsumen erat kaitannya dengan proses pengambilan keputusan.
Proses pengambilan keputusan untuk membeli suatu barang melalui beberapa tahap
yaitu:
1. Ingin membeli
2. Mencari informasi sebelum konsumen membeli
3. Memberikan evaluasi terhadap informasi yang telah didapat
4. Keputusan untuk membeli
5. Melakukan evaluasi terhadap barang yang akan dibeli
Kelima proses tersebut dipegaruhi oleh motivasi, waktu dan kondisi sosial ekonomi
yang dipengaruhi oleh persepsi, proses dan sikap.
4. Menetapkan Kegiatan Pendukung
Faktor kegiatan pendukung sangat berpengaruh dalam peilaku konsumen membeli
suatu barang.
Yang dikategorikan sebagai kegiatan pendukung :
1. Tersedianya informasi pasar : Penguasaan informasi pasar sangat penting untuk
melihat gejolak harga dan arah perkembangan pasar, sebagai dasar untuk
membuat kebijakan
2. Identifikasi parameter-parameter ekonomi : Perubahan Parameter dapat dikuasi
maka ekspetasi (harapan) tentang arah dan target perusahaan agroindustri dapat
ditaksir secara baik dan benar.
3. Tersedianya Infrastruktur : Misalnya alat komunikasi, prasarana jalan dan
transportasi untuk kelencaran pasaran barang.
3.2 Dinamika Permintaan Pasar Produk Lokal dan Produk Olahan Khas
Maluku
Permintaan pasar akan produk lokal dan produk olahan khas Maluku terbilang sedikit.
Baik itu di Maluku sendiri maupun di daerah lain. Permintaan pasar terbilang tidak
mencapai target. Beberapa faktor menjadi penyebab permintaan pasar sedikit, antara
lain strategi yang dijalankan oleh perusahaan agribisnis untuk mencapai target tidak
mendukung, selain itu selera konsumen yang memilih produk luar dibandingkan produk
dalam daerahnya sendiri dan beberapa faktor lainnya.
Sagu merupakan salah satu produk lokal, namun permintaan akan sagu di pasar
sangatlah sedikit, selain karena perubahan pola konsumsi masyarakat yang berubah ke
beras, kurangnya dukungan pemerintah serta kebijakan – kebijakan impor barang dari
luar daerah pun menjadi salah satu alasan permintaan pasar akan sagu menurun.
Luas areal lahan sagu di Maluku mencapai 51,146 hektar, merupakan hutan sagu yang
tumbuh dengan sendiri bukan hasil budidaya masyarakat. Hutan sagu terbesar di
Maluku berada di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) yakni 36,075 hektar dengan
jumlah pohon sagu siap tebang mencapai 2,065,125 pohon per tahun, dan memiliki
1,542,375 pohon masak tebang per tahun. Sedangkan produksi tepung sagu basah
sebanyak 624,300 ton per hektar per tahun, dan produktivitas tepung sagu basah
mencapai 16,44 ton/ per hektar/ per tahun. Jumlah konsumsi sagu masyarakat Maluku
baru mencapai 70,220 ton per tahun, lebih sedikit dibandingkan jumlah produksi tepung

8
sagu yaitu sebanyak 888,025 ton per tahun. Sangat terlihat perbedaan jumlah konsumsi
dan jumlah produksi.
Saat ini pemerintah Maluku sedang bekerja keras untuk dapat meningkatkan produksi
pangan lokal di Maluku khususnya Sagu. Padahal yang menjadi masalah disini adalah
permintaan akan produk lokal tersebut, apabila produksi sudah meningkat namun
permintaan di pasar tetap sama ataupun menurun produsen akan merugi. Yang saat ini
harus menjadi perhatian pemerintah ialah bagaimana cara mengembalikan selera dan
pola konsumsi masyarakat agar kembali memprioritaskan konsumsinya akan produk
lokal. Sehingga permintaan pasar akan produk lokal dan produk olahan semakin
meningkat bersamaan dengan meningkatnya hasil produksi.
3.3 Analisis Pesaing
3.3.1 Pengertian Persaingan
Dalam pemasaran agribisnis ada istilah 3C yaitu Company, Costumer dan
Competition. Perusahaan agroindustri selalu memerlukan konsumen unuk membeli
barang yang di produksi. Sedangkan kompetisi atau persaingan diperlukan agar
perusahaan merasa tertantang untuk maju atau berkembang.
Persaingan berasal dari kata “saing” yang berati berlomba atau (mengatasi, dahulu
mendahului), dengan kata lain yakni usaha untuk memperhatikan keunggulan masing-
masing yang dilakukan perseorangan atau badan hukum dalam bidang perdagangan,
produksi, pertahanan dan sebagainya. Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan
atau menjual barang dan jasa yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan.
Persaingan yang lebih kompleks terjadi karena adanya evolusi menuju pasar global.
menurunnya perhatian pada pelaku Industri terhadap pasar tunggal dan naiknya
perhatian mereka terhadap pasar global membuat perusahaan yang ada ingin terus
meningkatkan persaingan nya di pasar.
 Contoh terjadinya dinamika persaingan :
Pemain pertama yang masuk ke industri tertentu sering dianggap memiliki volume
pertama untuk membangun pangsa pasar, mengendalikan arah perkembangan industri,
membangun merek dan saluran distribusi yang kuat, atau mengangkangi sumber daya
yang langka seperti lokasi strategis atau hak paten. Banyak perusahaan terutama di
dunia teknologi yang berlomba-lomba mengeluarkan inovasi radikal baru dengan
tujuan mengunci para pengguna terlebih dahulu. Selisih masa peluncuran beberapa
bulan saya sering berakibat fatal bila ada kompetitor yang mendahului. Realitanya tentu
saja tidak sesederhana itu. Kadang pelopor industri memang berhasil meraup
keuntungan ekonomis yang besar. Kadang penguasaan pangsa pasar nya mendekati
monopoli tetapi banyak juga contoh contoh pelopor yang gagal misalnya perusahaan
Blackberry yang gagal dan dikalahkan oleh perusahaan Samsung dan Apple kemudian
lotus 123 yang digulingkan oleh microsof excel
Kita dapat mempelajari persaingan dari sudut pandang industri dan pasar. Industri
adalah suatu kelompok perusahaan yang menawarkan produk atau kelas produk yang
merupakan pengganti erat satu sama lain. Pemasar mengklasifikasikan industry
menurut:

9
a. Jumlah penjual
b. Tingkat diferensiasi produk
c. Kehadiran atau ketiadaan penghalang untuk masuk, mobilitas, dan penghalang
untuk keluar
d. Struktur biaya
e. Tingkat integrasi vertikal
f. Tingkat globalisasi
Sedangkan dari sudut pandang pasar persaingan terbagi menjadi empat tingkatan,
yaitu :
a. Pesaing Merek : Perusahaan yang menawarkan produk sejenis kepada pasar yang
sama dengan harga yang relative sama, misalnya Teh Celup Sari Wangi dan Teh
Celup Sosro.
b. Pesaing Industri : Persaingan dalam satu industri, tidak hanya satu prdoduk.
Misalnya Tropicana Slim industrinya tidak hanya industry Gula saja, tetapi Produk
susu, karena itu pesaing nya adalah juga berasal dari industri susu.
c. Pesaing Bentuk : Persaingan dalam bentuk produk yang sama, misalnya persaingan
antara Teh Botol Sosro dengan susu Ultra, Yogurt.
d. Persaingan Umum : Persaingan pada semua industri , misalnya antara Ice Cream
Walls dengan Sari Roti
3.3.2 Analisis Pesaing
Ada 5 variabel penting yg perlu diperhatikan :
a. Rivalry among competition (peran pesaing).
b. Prospective new entrants (pesaing baru).
c. Buyers (pembeli)
d. Suppliers (penyedia atau produsen)
e. Possible subtitute (pengganti ang mungkin)
Ada 8 hal penting yang perlu diketahui dari para pesaing yaitu :
1. Macam produk yang dihasilkan
2. Strategi penentuan harga
3. Volume produksi yang dihasilkan
4. Pasar yang dikuasai
5. Strategi product mix
6. Cara pemasarannya
7. Cara distribusi produk yang dihasilkan
8. Strategi promosinya
Dalam analisis pesaing cara yang mudah dan cepat dilakukan adalah dengan membuat
dan mengklasifikasikan beberapa variabel menjadi 4 kuadran yaitu :
1. Adanya pesaing yang serius sehingga perlu direaksi secara cepat
2. Adanya pesaing yang serius tetapi tidak perlu direaksi secara cepat
3. Adanya pesaing yang tidak serius tetapi direaksi secara cepat
4. Adanya pesaing yang tidak serius dan tidak perlu direaksi secara cepat.

10
Setelah perusahaan mengidentifikasi pesaing utamanya, perusahaan harus menentukan
strategi, tujuan, kekuatan dan kelemahan mereka.
a. Strategi : Sekelompok perusahaan mengikuti strategi yang sama dalam pasar
sasaran tertentu disebut kelompok strategis.
b. Tujuan : Setelah perusahaan mengidentifikasi pesaing utamanya dan strategi
mereka, perusahaan harus bertanya, apa yang dicari masing-masing pesaing pasar?
apa yang menggerakkan masing-masing perilaku pesaing?. Banyak factor yang
membentuk tujuan pesaing, termasuk ukuran, sejarah, manajemen saat ini dan
situasi keuangan. Jika pesaing merupakan divisi dari perusahaan yang lebih besar,
penting untuk mengetahui apakah perusahaan induk menjalankannya untuk
pertumbuhan, laba atau memerahnya. Sebaiknya kita mengasumsikannya bahwa
pesaing berusaha memaksimalkan laba. Meskipun demikian, perusahaan
mempunyai penekanan yang relatif berbeda terhadap laba jangka pendek dan
jangka panjang.
c. Kekuatan dan Kelemahan : Perusahaan harus mengumpulkan informasi tentang
semua kekuatan dan kelemahan pesaing. Secara umum, perusahaan harus
memperhatikan tiga variable ini ketika menganalisis pesaing diantaranya :
1. Pangsa pasar ( Share of market ), pangsa pasar sasaran pesaing
2. Pangsa pikiran ( share of mind ), persentase pelanggan yang menyebut nama
pesaing dalam merespon pernyataan “Sebutkan nama perusahaan yang pertama
kali terlintas dalam pikirananda di industry ini”
3. Pangsa hati ( share of heart ), persentase pelanggan yang menyebutkan nama
pesaing dalam merespon pernyataan, “Sebutkan nama perusahaan dari mana
anda lebih suka membeli produk”
Setelah perusahaan melakukan analisis nilai pelanggan dan mempelajari pesaingnya
secara hati-hati, perusahaan dapat memfokuskan diri pada salah satu dari kelas pesaing
berikut :
1. Kuat melawan lemah, sebagian besar perusahaan membidik pesaing yang lemah,
karena memerlukan sumberdaya yang lebih sedikit untuk setiap titik pangsa yang
didapatkan. Tetapi perusahaan juga harus bertarung dengan pesaing kuat agar dapat
mengejar perusahaan terbaik. Bahkan pesaing kuat tetap mempunyai beberapa
kelemahan.
2. Dekat melawan jauh, sebagian besar perusahaan bersaing dengan pesaing yang
paling mirip dengan mereka. Chevrolet bersaing dengan Ford, bukan Ferrari, tetapi
perusahaan juga harus mengidentifikasi pesaing jauh. Coca Cola menyadari bahwa
pesaing nomor satunya adalah airledeng, bukan pepsi.
3. Baik melawan Buruk, semua industry memiliki pesaing “baik” dan “buruk”,
pesaing baik bermain sesuai aturan industri, mereka menetapkan harga yang sesuai
dengan biaya dan mereka menyukai industri yang sehat. Pesaing buruk berusaha
membeli pangsa dan tidak menghasilkannya, mereka mengambil banyak resiko,
mereka berinvestasi dalam kapasitas berlebih dan mereka merusak keseimbangan
industri. Perusahaan mungkin mendapati bahwa mereka harus menyerang pesaing
buruknya untuk mengurangi atau mengakhiri praktik disfungsional mereka.

11
3.3.3 Strategi Pesaing
Setelah mengindentifikasi pesaing dan menganalisis pesaing maka perusahaan harus
memilih strategi dalam menghadapi pesaing. Antara lain :
1. Strategi produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan di pasar atribut seperti : warna,
bungkus, prestise perusahaan serta pelayanan perusahan yang dibeli konsumen
untuk dapat memberikan pemuas kebutuhannya.
2. Strategi penetapan harga
Harga merupakan suatu strategi bagi seorang penjual untuk mengadakan
pembedaan penawaran produknya dari pesaing, sehingga penetapan harga adalah
salah satu bagian penting dalam pemasaran.
Penetapan harga dalam menghadapi pasar, antara lain:
a. Penetapan harga sama dengan harga pesaing.
b. Penetapan harga di bawah pesaing.
c. Menetapkan harga di atas harga pesaing
3. Strategi promosi
Promosi dilaksanakan dengan pendekatan komunikasi yang bersifat persuasi
(persuasive) atau membujuk. Sifat membujuk dapat dilakukan dengan cara:
a. Model retorika
Merupakan suatu model/cara seseorang berbicara dihadapan
suatu kelompok, misalnya berpidato dihadapan umum, salesman produk kepada
pembeli.
b. Model propaganda
Suatu cara untuk mencari pendukung oleh seseorang atau lembaga, cara ini
dilakukan dengan:
1. Rhetoric, memanipulasi kata-katanya menjadi menarik.
2. Atmosphere, yaitu suasana senang yang diciptakan sehingga memberikan
dorongan agar mau mengikuti atau menerima apa yang dikatakan.
3. Event, yaitu suatu kejadian yang digunakan sebagai alat propaganda agar
dapat menimbulkan kesan yang sulit dilupakan.
c. Model negoisasi
Suatu perundingan antara seseorang negosiator dengan negosiator lainnya saling
berhadapan. Masing-masing berusaha untuk mengusahakan pihaknya.\
4. Strategi distribusi
Untuk menyalurkan barang-barang konsumsi ada beberapa jenis saluran distribusi
yang dapat dipergunakan, yaitu:
a. Zero Stage: Manufacture Direct to Consumer (Saluran Distribusi Langsung ke
Konsumen)
b. One Stage: Manufacture To Retailer To Consumer (Saluran Distribusi Produsen
ke Pengencer ke Konsumen)
c. Two Stage: Manufacture to Retailer to Consumer (Produsen ke Pedagang Besar
ke Pengencer ke Konsumen)
d. Three Stage: Manufacture to Agent to Whole seller to Retailer to Consumer
(Saluran Melalui Agen)

12
Bila ada lawan yang menduduki daerah pemasaran tertentu, maka ada lima strategi
penyerangan yang bisa dilakukan, yaitu :
1. Serangan Frontal (Frontal Attack)
Penyerang dikatakan melakukan serangan frontal bila ia mengerahkan massa dan
kekuatannya tepat berhadapan dengan lawan. Ia lebih menyerang kekuatan lawan
daripada titik kelemahan lawan.
2. Serangan Samping (Flanking Attack)
Penyerang bersikap seolah-olah akan menyerang bagian yang kuat, sehingga lawan
mengerahkan semua daya ke bagian tersebut, namun serangan yang sesungguhnya
akan diarahkan pada bagian sayap atau belakang.
3. Serangan Mengepung (Encirclement Attack)
Serangan mengepung merupakan usaha menembus daerah pemasaran lawan.
Manuver mengepung ini dijalankan dengan serangan besar-besaran terhadap
berbagai front, sehingga lawan harus melindungi bagian depan, samping dan
belakang pada saat bersamaan.
4. Serangan Melambung (Bypass Attack)
Serangan jenis ini adalah strategi menyerang secara tidak langsung serta
menjauhkan diri dari setiap gerakan yang mengarah ke daerah pemasaran pesaing.
5. Serangan Gerilya (Guerilla Attack)
Serangan gerilya dilancarkan dengan serangan kecil dan terputus-putus pada
berbagai wilayah lawan.
3.4 Analisis Pesaing Produk Lokal dan Produk Olahan Khas Maluku
Disini saya mengambil analisis pesaing untuk produk lokal manisan pala.
3.4.1 Pendahuluan
Tanaman pala (Myristica fragrans houtt) adalah tanaman asli Indonesia berasal dari
kepulauan Banda dan Maluku. Tanaman pala dikenal dengan tanaman rempah yang
memiliki nilai ekonomis. Hasil tanaman pala yang biasa dimanfaatkan adalah buah
pala. Buah pala terdiri dari daging buah (77,8%), fuli (4%), tempurung (5,1%) dan biji
(13,1%). Bagian buah yang bernilai ekonomis cukup tinggi adalah biji pala dan pulih
yang dapat dijadikan minyak pala. Daging buah pala dapat dimanfaatkan untuk di olah
menjadi Manisan pala, asinan pala, dodol pala, selai pala dan sirup Pala. Indonesia
merupakan negara Pengekspor biji pala dan pulau terbesar di pasar dunia sekitar 60%
dan sisanya dipenuhi dari negara lainnya seperti Grenada India Srilangka dan Papua
New Guinea. Berdasarkan data Ditjen perkebunan tahun 2000 produksi pala Indonesia
tahun 2000 adalah sebesar 19,95 ribu ton. Produksi pala relatif stabil dan cenderung
meningkat sejak tahun 1994 yang berkisar antara 19,00 sampai 19,95 ribu ton per
tahun.
3.4.2 Profil Usaha
Usaha Manisan pala yang di survei merupakan usaha yang sudah dijalankan sejak
tahun 1970an Dan berlangsung secara turun menurun sampai sekarang dan cenderung
sebagai usaha rumah tangga. Sebagian rumah tangga menjadikan usaha ini sebagai
usaha pokok dan sebagian lagi menjadikannya sebagai usaha tambahan. Beberapa
alasan pengusaha Manisan pala menekuni usaha nya antara lain adalah tersedianya
sumber bahan baku, keterampilan yang dikuasai, harganya baik dan pasar yang sudah

13
terjamin. Selain itu ada juga pengu saya menyatakan melakukan usaha ini karena tidak
ada usaha lain.
Kegiatan usaha membuat Manisan pala dapat dilakukan oleh pria maupun wanita.
Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan di daerah sampai pada tahun 1099
Polima, pengelola dan tenaga kerja pada usaha pembuatan Manisan pala ini umumnya
wanita dan ibu rumah tangga.
Rata rata pengusaha Manisan pala memiliki jenjang pendidikan SD dan SLTP.
Keterampilan membuat Manisan pala diperoleh dengan belajar sendiri dari orang tua,
tetangga dan atau mengikuti pelatihan yang diadakan oleh lembaga dan Instansi terkait.
Dilihat dari kepemilikan usaha seluruhnya memiliki usaha milik sendiri dan umumnya
belum memiliki badan hukum. Tenaga kerja yang terlibat berasal dari dalam dan luar
keluarga tenaga kerja dalam keluarga umumnya sebagai pengelola dan tenaga
pemasaran. Tenaga kerja dari luar keluarga merupakan tenaga kerja Rian atau tenaga
borongan. Pengelolaan usaha ini masih dilakukan masing masing secara terpisah tidak
dalam satu kelompok serta belum pernah dilakukan kemitraan dengan pihak lain.
3.4.3 Aspek Pemasaran
1. Pemasaran
Hasil produk Manisan pala umumnya dipasarkan oleh pengusaha telepon rajin
Manisan pala kepada pedagang Pengecer dan distributor yang telah menjadi
lengganan tetap atau juga kepada para pembeli yang datang langsung. Pembelian
datang ke lokasi jumlahnya relatif sedikit sebagian pengrajin sudah pernah
melakukan kerjasama dengan supermarket, namun karena sistem pembayaran yang
terlalu lama (1 bulan) dirasakan sebagai hambatan bagi para pengusaha manisan
pala yang modal kerja yang relatif kecil.
2. Persaingan dan peluang pasar
Manisan pala ini merupakan salah satu jenis makanan ringan diantara sekian
banyak jenis makanan ringan yang tergolong dalam kelompok Manisan buah
buahan. Kekhasan dari rasa Manisan pala dan tidak di semua daerah tanpa dapat
ditemui produksi Manisan ini menyebabkan Manisan pala tetap menjadi salah satu
pilihan sebagai bingkisan untuk oleh oleh.
Usaha pembuatan pala tidak memerlukan teknologi yang sulit dan
pembuatannya cukup mudah, oleh karena itu usaha ini mudah dilakukan oleh para
pengusaha baru. Pembuatan Manisan pala umumnya dilakukan oleh pengusaha
kecil di daerah penghasil pala. Harga Manisan pala dari tingkat produsen kepada
pedagang relatif sama oleh karena itu kunci kemampuan bersaing antara unit usaha
yang sama adalah kemampuan pengusaha menghasilkan produk yang berkualitas
dengan biaya produksi serendah mungkin.
Peluang pasar untuk manisan pala masih sangat besar, mengingat manisan
pala yang diproduksi baru dipasarkan di wilayah sekitar. Di Indonesia sendiri
daerah penghasil pala hanya di beberapa provinsi saja yaitu Nangroe Aceh
Darusalam, Sumatera Barat, Jawabarat, Sulawesi Selatan, Sulawesi utara, Maluku
Utara dan Maluku Selatan serta Papua. karena itu pengenalan produk ini ke daerah
daerah lain dapat membuka peluang pasar yang baru. peluang untuk mengekspor
produk Manisan ini masih terbuka mengingat berdasarkan wawancara dengan

14
responden menyatakan bahwa pernah mendapat permintaan dari pembeli di luar
negeri namun belum dapat dilayani.
Berbeda dengan Manisan pala, produk pada lainnya seperti biji pala, fully dan
minyak pala telah dilakukan ekspor sejak lama dan sampai saat ini telah dilakukan
ekspor lebih ke 30 negara. Negara lain yang menjadi Pengekspor pala adalah
Grenada, Papua New Guinea, India dan Srilangka.
3.4.4 Permintaan
Permintaan pasar dalam negeri untuk Manisan pala secara khusus belum terdata,
namun berdasarkan hasil survei penjualan rata rata per bulan atau unit usaha berkisar 1
sampai 2 ton. permintaan Manisan pala akan meningkat pada bulan bulan tertentu,
seperti akhir tahun. Berdasarkan wawancara dengan seorang pedagang lokal penjualan
perhari mencapai 90 kg/hari Atau sekitar 2,7 ton per bulan. Umumnya pengusaha
Manisan pala di kota Bogor baru melayani permintaan dari dalam provinsi saja.
3.4.5 Permintaan ekspor
Berdasarkan wawancara dengan pengusaha Manisan pala keadaan permintaan pasar
terhadap Manisan pala cukup baik, selain permintaan Dardak negeri juga ada
permintaan dari luar negeri seperti dari singapur, Kuwait dan Syria. Namun permintaan
dari luar negeri sampai saat ini belum terealisir. Alasan yang dikemukakan pengusaha
antara lain kurangnya dana dan kapasitas produksi yang masih kecil.
Jadi dapat dikatakan bahwa pada industri manisan pala ini, persaingannya terbilang cukup
banyak namun tidak berat karena setiap industri punya rasa yang khas.

15
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dinamika Permintaan Pasar ialah bagian dari strategi pemasaran (marketing) atau
strategi manajemen pemasaran. Dinamika permintaan konsumen pada dasarnya terjadi
karena sifat alam pada manusia (human nature) bahwa manusia selalu ingin mengejar
kepuasan berdasarkan sumberdaya yang dipunyai. Keinginan konsumen tidak terbatas,
tetapi alat yang dipakai untuk memenuhi keinginan tersebut yang terbatas.
Pada dasarnya, Dinamika permintaan pasar bertujuan untuk Meningkatkan penjualan
(sales) baik dilihat dari volume penjualan maupun jumlah nilai penjualan. Sasarannya
adalah bahwa sales harus melebihi target yang telah ditentukan. Dan Meningkatkan
keuntungan perusahaan.
Persaingan berasal dari kata “saing” yang berati berlomba atau (mengatasi, dahulu
mendahului), dengan kata lain yakni usaha untuk memperhatikan keunggulan masing-
masing yang dilakukan perseorangan atau badan hukum dalam bidang perdagangan,
produksi, pertahanan dan sebagainya. Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan
atau menjual barang dan jasa yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan.
Dengan melakukan analisis pesaing dan bila ada perubahan-perubahan tertentu ada di
perusahaan, maka ada baiknya ditentukan dibagian atau aktivitas mana yang berubah
dan perubahan kebijakan apa yang dilakukan.
Permintaan pasar akan produk lokal dan produk olahan khas Maluku terbilang sedikit.
Baik itu di Maluku sendiri maupun di daerah lain. Permintaan pasar terbilang tidak
mencapai target. Beberapa faktor menjadi penyebab permintaan pasar sedikit
Persaingan yang terjadi pada pangan lokal Maluku terbilang sudah sangat banyak
namun persaingan ini bersifat sehat dikarenakan setiap produk khas memiliki rasa yang
khas pula.
4.2 Saran
Menurut saya, saat ini yang harus menjadi perhatian pemerintah ialah bagaimana cara
mengembalikan selera dan pola konsumsi masyarakat agar kembali memprioritaskan
konsumsinya akan produk lokal. Sehingga permintaan pasar akan produk lokal dan
produk olahan semakin meningkat bersamaan dengan meningkatnya hasil produksi.
Dan untuk persaingan antar industri ada baiknya dilakukan dengan persaingan yang
sehat.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, P. (t.thn.). Mengembalikan Citra Sagu. Diambil kembali dari Kompas .


Candra, A. (t.thn.). Analisa Pesaing. Diambil kembali dari ariacandra.blogspot.
Laporan Akhir Analisis Dinamika Konsumsi Pangan Masyarakat Indonesia. (t.thn.). Diambil
kembali dari Kementrian Perdagangan Repulik Indonesia.
Laras, S. (t.thn.). Makalah Analisis Pesaing. Diambil kembali dari Academia.edu.
M, L. S. (t.thn.). makalah ANALISIS PERSAINGAN Tugas Mata Kuliah Manajemen Funding
Bank Syari’ah. Diambil kembali dari lulukshoimah48.blogspot.
Persaingan Pasar Agribisnis. (t.thn.). Diambil kembali dari Slideshare.net.
Toselong, M. A. (2018). Pengembangan Agribisnis Sagu Sebagai Pangan Lokal
Berkelanjutan.
Yervi, D. (t.thn.). Dinamika Permintaan Pasar dan Analisis Pesaing Usaha Soto.

17

Anda mungkin juga menyukai