Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MANDIRI

”KASUS-KASUS PENYELENGGARAAN
AGRIBISNIS DI INDONESIA AGRIBISNIS
TANAMANA SAYUR “

DOSEN PEMBIMBING
IKSAN GUNAWAN, SP.M.MA

DISUSUN OLEH
WAZA ROBI N
NIM. 1826001
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
2019 /2020
”KASUS-KASUS PENYELENGGARAAN
AGRIBISNIS DI INDONESIA AGRIBISNIS
TANAMANA BUAH “

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia-
Nya lah, Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya. KASUS-KASUS
PENYELENGGARAAN AGRIBISNIS DI INDONESIA AGRIBISNIS TANAMANA BUAH
“Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang Pencemaran
Lingkungan.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan
makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran yang bersifat positif, guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan
datang.

Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi manfaat tersendiri bagi
teman-teman sekalian.

PENDAHULUAAN

Contoh kasus/fenomena/isu yang akan di berikan dalam materi pembelajaran ini adalah yang
terkait dengan komoditas tanaman pangan, yaitu komoditas padi, palawija, dan hortikultura dan
selain itu tentang kelembagaan dan kemitraan.

1. Komoditas padi/beras
Indonesia masih mengimpor beras? Data impor beras? Pada tahun 2009 ditargetkan
produktivitas padi di Indonesia meningkat menjadi 50,4 kw/ha dengan luas lahan meningkat menjadi
12,45 juta ha. Diharapkan produksi padi pada tahun 2009 mencapai 63 juta ton GKG (gabah kering
giling). Bila target ini tercapai, Indonesia surplus 3 juta ton GKG. Berarti Indonesia :

1. Tidak impor beras


2. Mampu ekspor beras
3. Harga beras turun
4. Mengurangi impor gandum
5. Makanan berbahan gandum dirubah menjadi berbahan beras (mie gandum menjadi mie)

korupsi dari tahun ke tahun semakin meningkat, baik dari kuantitas atau jumlah kerugian keuangan
negara maupun dari segi kualitas yang semakin sistematis, canggih serta lingkupnya sudah meluas
dalam seluruh aspek masyarakat. Meningkatnya tindak pidana korupsi yang tidak terkendali akan
membawa bencana tidak saja terhadap kehidupan perekonomian nasional tetapi juga pada kehidupan
berbangsa dan bernegara pada umumnya. Maraknya kasus tindak pidana korupsi di Indonesia, tidak
lagi mengenal batas-batas siapa, mengapa, dan bagaimana. Tidak hanya pemangku jabatan dan
kepentingan saja yang melakukan tindak pidana korupsi, baik di sektor publik maupun privat, tetapi
tindak pidana korupsi sudah menjadi suatu fenomena. Penyelenggaraan negara yang bersih menjadi
penting dan sangat diperlukan untuk menghindari praktek-praktek korupsi yang tidak saja
melibatkan pejabat bersangkutan, tetapi juga oleh keluarga dan kroninya, yang apabila dibiarkan,
maka rakyat Indonesia akan berada dalam posisi yang sangat dirugikan. Menurut Nyoman Serikat
Putra Jaya menyebutkan bahwa tindak pidana korupsi tidak hanya dilakukan oleh penyelenggara
negara, antar penyelenggara negara, melainkan juga penyelenggara negara dengan pihak lain 2
seperti keluarga, kroni dan para pengusaha, sehingga merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta membahayakan eksistensi negara. 1 Tindak pidana korupsi
merupakan perbuatan yang bukan saja dapat merugikan keuangan negara akan tetapi juga dapat
menimbulkan kerugiankerugian pada perekonomian rakyat. Barda Nawawi Arief berpendapat
bahwa, tindak pidana korupsi merupakan perbuatan yang sangat tercela, terkutuk dan sangat dibenci
oleh sebagian besar masyarakat; tidak hanya oleh masyarakat dan bangsa Indonesia tetapi juga oleh
masyarakat bangsa-bangsa di dunia. 2 Perkembangan korupsi di Indonesia masih tergolong tinggi,
sedangkan pemberantasannya masih sangat lamban. Romli Atmasasmita menyatakan bahwa korupsi
di Indonesia sudah merupakan virus flu yang menyebar ke seluruh tubuh pemerintahan sejak tahun
1960-an langkah-langkah pemberantasannya pun masih tersendat-sendat sampai sekarang.
Selanjutnya, dikatakan bahwa korupsi berkaitan pula dengan kekuasaan karena dengan kekuasaan itu
penguasa dapat menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi, keluarga dan kroninya.
3 Oleh karena itu, tindak pidana korupsi tidak lagi dapat digolongkan sebagai kejahatan biasa
melainkan telah menjadi suatu kejahatan luar biasa (extraordinary crime). Hal ini dikarenakan,
metode konvensional yang selama

AGIBISNIS TANAMA BUAH-BUHAN


Ada berpuluh macam tanaman buah-buahan yang tumbuh di Indonesia. Dari yang sekecil anggur
sampai yang sebesar nangka. Dari yang semerah manggis sampai yang sekuning belimbing.
Minat orang terhadap buah – buahan beragam pula. Beberapa jenis buah hanya di pandang
sebelah mata, sedangkan sebagian yang lain sangat di gemari. Buah-buahan seperti manga, apel,
gemari dan beberapa jenis lainnya banyak dicari orang. Di toko-toko swalayan, kios-kios, dipinggir
alan, pasar umum, dan pedagang kaki lima buah-buahan ini dijajakan dalam bentuk segar ataupun
awetan. Malah, yang, kualitasnya bagus dipilih dan dikemas untuk di ekspor. Karena banyak
diminati dan tak pernah sepi dari pembeli, orang-oranag menyebutnya sebagai buah-buahan
komersial.
Pertambahan jumlah penduduk, peningkatan taraf sector industry dan pariwisata berdampak
positif terhadap peningkatan kebutuhan buah-buahan. Baik itu dalam hal jumlah, mutu, ataupun
ragamnya. Di pasar-pasar domestic pembeli terus mengalir mengkonsumsi komuditi yang pada
mulanya diangap merupakan kebutuhan orang-orang berduit. Bahkan, tidak jarang buah-buahan
sudah laku ketika masih di pohon.
Sementara itu prospek buah untuk dijagokan sebagai komoditi ekspor juga semakin cerah. Negara-
negara maju yang cenderung mengalihkan usaha taninya ke arah industrialisasi merupakan pasar
yang semakin luas untuk menampung ekspor buah-buahan kita.
Hanya saja, kenyataannya, kesempatan ini belum dapat dimanfaatkan dengan baik oleh
pengusaha buah-buahan di Indonesia. Pada usaha tani yang pada umumnya dilakukan di tanah
pekarangan dengan modal kecil menyebabkan rendahnya produksi.
Sifat tanaman buah yang kebanyakan memerlukan lingkungan spesifik sebagai tempat
tumbuhnya, masa berproduksi yang biasanya dipengaruohi oleh musim, dan sifat buah itu sendiri
yang, mudah rusak, merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam usaha tani.
Oleh karena itu, makalah ini kami sajikan sebagai bahan acuan dalam mengaplikasikan bisnis
buah-buahan.
Polausaha yang, kebanyakan masih bersifat tradisional merupakan sebab rendahnya
produktivitas dan lemahnya pemasaran buah-buahan di Indonesia.
Dalam agribisnis, penanganan kegiatan mulai dari perencanaan usaha, penyediaan sarana dan
prasarana, budidaya tanaman, sampai dengan penanganan hasil dan pemasarannya dilakukan secara
terintegrasi dan saling menunjang. Oleh karena itu, diperlukan suatu manajemen (pengelolaan) yang
dapat merangkum faktor-faktor alam, modal, tenaga kerja, dan teknologi dengan fak-tor
sarana/prasarana dan pemasarannya.

A. Perencanaan Sistem Produksi

1. Pemilihan jenis buah


Mengingat konsumen sangat bervariasi maka sebelum melakukan usaha ini, kita harus jeli
menentukan jenis buah-buahan yang akan kita tawarkan kepada meraka.
Selain hal tersebut, kita juga perlu memperhatikan keadaan buah itu sendiri (mengenai rasa, aroma,
keadaan daging buah, warna kulit, dan bahkan bentuk buahnya).
2. Penentuan skala usaha
Penetuan skala usaha harus memperhitungkan daya serap pasar yang akan kita masuki. Seberapa
besarkah jumlah permintaan pasar terhadap komoditi yang dibudidayakan? Apakah permintaan
itu bersifat terns menerus atau musiman? Dalam jangka waktu yang lama, ataukah
hanya sementara saja?.
Setelah diketahui jumlah permintaan pasarjanakah berikutnya adalah menentukan berapa jumlah
buah yang, akan diproduksi untuk memenuhi permintaan pasar tersebut. Selanj*uvnya dapat
ditentukan lugs lahan yang dibutuhkan, jumlah dan kemampuan tenaga kerja yang hams
didatangkan sarana dan prasarana produksi yang perlu disediakan serta modal yang harus
disiapkan.
3. Pemilihan dan pengadaan lahan
a. Sentral produksi
Bila kita menghubungkan faktor-faktor ekologi denganjen~is tanaman buah yang ada disuatu daerah,
akan tampak jelas adanya syarat tertentu untuk tumbuhnya tanaman tersebut. Sebagai Negara
yang terdiri dari beragam agroklimat, Indonesia memiliki jenis tanaman
buah yang beraneka ragam pula.
b. Daerah pengembangan
4. Penentitan waktu produksi
Masalah yang, sering dihadapi petani atau pengusaha buah-buahan ialah jatuhnya. harga karena saat
panen yang bersamaan. Untuk menghindari atau paling tidak mengurangi resiko ini, kita harus
menatur waktu produksi tanaman yang kita budidayakan.
Untuk beberapa jenis tanaman yang dapat diproduksi sepanjang tahun, pengaturan waktu yang
pengaturan sudah dilakukan oleh perkebunan-perkebunan besar. Mereka mengatur produksi
buah buahan sedemikian rupa sehingga saat panen dapat dilakukan secara bertahap. Dengan
pengaturan semacam ini, mereka mendapatkan tiga keuntungan sekaligus. Pertama,
menghindari jatuhnya harga. karena produksi yang menumpuk. Kedua, memperoleh harga t
tinggi pada saat par sepi produksi. Ketiga, yang paling penting, mereka dapat menjaga 0
kontinuitas suplai buah di pasaran.

5. Pengaturan tenaga kerja


Tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi dapat berupa tenaga kerja manusia, hewan atau
mesin. Dari ketiga macam tenaga kerja ini, manusia mempunyai pengaruh ynag sangat besar
dalam keberhasilan proses produksi. Olehkarena itu, kita harus mengaturnya mulai dari
perekrutan, pengaturan, pengawasan sampai pen-gajiannya.
Perekrutan tenacya kerja pada umunya didasarkan atas tiga macam golongan, yaitu tenaga staf,
tenaga harian tetap, dan tenaga harian lepas ynag bersifat musiman.
Tenaga staf umumnya merupakan tenaga-tenaga ahli dengan tingkat pendidikan sarjana/sarjana
muda. Tenaga-tenaga ini bertugas sebagai perencana, pengawas, dan mengurus segala sesuatu
yang berhubungan dengan keuancan dan pemasaran hasil produksi. Disamping itu terdapat
beberapa tenaga lulusan sekolah menengah atas sebagai tenaga administrasi.
B. Pengendalian Produksi
Pembudidayaan tanaman buah memerlukan penanaman yang, serius sejak perencanaan hingga
pemeliharaan dan penanamannya hal ini meliputi penggarapan budi daya yang kurang hati-hati
bisa menyebabkan kegagalan dalam usaha ini.
1. Mengenal jenis – jenis buah
2. Sifat buah
a. Buah- buahan tidak tergantung musim
Sebagian besar buah dapat diproduksi sepanjang tahun seperti pisang.papayajambu dan belimbing.
b. Buah mudah busuk
Buah mnempunyai sifat mudah rusak dan sangat peka terhadap lingkungan. Sifat ini menyebabkan
buah mempunyai resiko yang, tinggi dan umur setelah panen sangat pendek.
c. Perputaran modal cepat
Sifat buah yang mudah rusak kadang dipandang sebagai mutu yang kurang menguntungkan.
3. Agroklimat
a. Sinar matahari
b. Ketingaian. tempat (elevasi)
c. Curate hujan
Tanaman tidak dapat terbebas dari kebutuhan air. Sumber air yang pelbing dominant terhadap
kehidupan tanaman berasal dari hujan. Oleh karena itu, dalam pembagian tempat tumbuh
tanaman, bila dikaitkan dengan keberadaan air, faktor yang paling perlu untuk diperhatikan
adalah curah hujannya.
d. Keadaan tanah
Sebenarnya agar usaha tarsi dapat berproduksi dengan baik, dalam pengelolaannya kita harus
memperhatikan juga sifat-sifat tanah yang lain.
4. Pemupukan
Pemupukan salah satu faktor yang mempengaruhi berhasil-tidaknya usaha kita.
5. Pemberatasan hama
Seperti tanaman yang lain, tanaman buah juga tidak terlepas dari scrangan hama dan penyakit. Hama
merupakan binatang penganggu tanaman. Hama buah antara lain kutu, ulat, lalat buah,
belalang, tungau dan codot.
Pemberantasan hama dan penyakit sangat diperlukan sejak dini. Ada banyak cara pemberantasan dan
dapat dibagi menjadi tiga golongan secara fisikbiologi clan kimia.
6. Pasca panen
a. Buah segar
1.Pencucian
Pencucian bertujuan agar buah bersih dari segala kotoran seperti debu, tanah atau penyakit.
2.Sortasi
Sortasi dilakukan berdasarkan kualitas clan ukuran.
3.Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan bila buah tidak langsung dijual.
a) Mempercepat kematangan buah
Istilah yang sering dipakai untuk mempercepat kematangan buah adalah pemeraman. Buah
yang memerlukan pemeraman adalah buah klimaterik dan buah non klimaterik yang dipetik
sebelum masak.
b) Memperlambat kematangan buah
Apabila buah tidak dikonsumsi langsung atau masih beberapa waktu lagi maka dihambat
kematangannya.
4. Pengepakan
Pengepakan bertujuan melindungi komoditi dari penurunan mutu dan kerusakan mekanis,
fisik, kimia dan mikrobiologi selama pengangkutan, penyimpanan dan pemasaran.
MANAJEMEN PEMASARAN
Pemasaran merupakan "jurus penutup" dalam kegiatan agribisnis bauh-buahan. Berarti
tidaknya jerih payah yang telah kita lakukan selama memproduksi buah-buahan tergantung pada
keberhasilan pemasarannya. Oleh karena itu, sebagai petani atau pengusaha buah-buahan, kita perlu
menoetahul kemana harus melempar dagangan Berta mana yang dapat kita lalui. Ada beberapa hal
yang harus dipelajari pengusaha sebelum is memasuki pasar, antara lain sasaran, pemasaran,
persaingan dan strategi pemasaran.
Jalur pemasaran hasil pertanian adalah saluran yang digunakan petani produsen untuk
menyalurkan hasil pertanian dari produsen sampai ke konsumen. Lembaga-lembaga yang ikut aktif
dalam saluran-saluran ini adalah petani produsen, pedagang pengumpul, pedagang besar, pengecer
dan konsumen.

MANAJEMEN PERMODALAN/KEUANGAN
Modal dan keuangan merupakan aspek penting dalam kegiatan suatu bisnis. Tanpa memiliki
modal, suatu usaha tidak akan dapat berjalan walaupun syarat-syarat lain utuk mendirikan suatu
bisnis sudah dimiliki. Pengetahuan dan keberanian memulai suatu usaha saja tidak cukup, masih
diperlukan dukungan modal yang memadai.
Modal yang disediakan dapat diperoleh dari modal sendiri. Berarti, semua pembiayaan untuk
usaha agribisnis buah-buahan menggunakan uang pemilik usaha ini. Namun, apabila modal sendiri
tidak mencukupi maka harus mendatangkan modal dari luar. Ada beberapa Alternatif yang dapat
diambil dapat diambil guna mendapatkan modal ini.
1. Meminjam dari bank
Ada dua macam kredit yang biasa diberikan pihak bank untuk suatu bidang usaha kredit
yangmmodal kerja dan kredit investasi.
a. Kredit modal kerja
Contoh modal kredit modal kerja antara lain sebac-,ai berikut:
- Besar kredit maksimum Rp. 200.000,- untuk usaha pertanian semusim. Pengembalian
angsuran dapat mingguan atau bulanan tergantung sifat usahanya. Kredit ini bisa
dikeluarkan oleh BRI unit desa dengan jaminan berupa barang yang, dapat dilihatKredit
modal kerja permanen
- Besar pinjaman maksimum Rp. 100.000.000,-. Jangka waktu pengembalian maksimum
lima tahun. Anasuran dilakukan setiap tiga bulan. Jaminan kredit ini adalah usaha yang
dibiayai dengan kredit tersebut. Bisa juga dengan jaminan tambahan maksimum 50% dari
besarnya kredit. Banyak bank yang memberikan jenis kredit ini, antara lain bank-bank
umum pemerintah, BPD, BPI, dan bank-bank umum swasta nasional yang telah ditunjuk.
b. Kredit investasi

Kredit investasi adalah kredit jangka menengah atau jangka panjang yang diberikan oleh
suatu bank kepada perusahaan untuk melakukan investasi atau penanaman modal.
2. Melibatkan para penanam modal
Alternatif lain selain mengambil kredit dari bank adalah kerjasama dengan pihak lain.
3. Usaha patungan
Untuk memperbesar volume usaha, tidak jarang, dua orang atau lebih pengusaha bergabung
menjadi satu.

RANGKUMAN

Ada berpuluh macam tanaman buah-buahan yang tumbuh di Indonesia. Dari yang sekecil anggur
sampai yang sebesar nangka. Dari yang semerah manggis sampai yang sekuning belimbing.
Minat orang terhadap buah – buahan beragam pula. Beberapa jenis buah hanya di pandang
sebelah mata, sedangkan sebagian yang lain sangat di gemari. Buah-buahan seperti manga, apel,
gemari dan beberapa jenis lainnya banyak dicari orang. Di toko-toko swalayan, kios-kios, dipinggir
alan, pasar umum, dan pedagang kaki lima buah-buahan ini dijajakan dalam bentuk segar ataupun
awetan. Malah, yang, kualitasnya bagus dipilih dan dikemas untuk di ekspor. Karena banyak
diminati dan tak pernah sepi dari pembeli, orang-oranag menyebutnya sebagai buah-buahan
komersial.
Pertambahan jumlah penduduk, peningkatan taraf sector industry dan pariwisata berdampak
positif terhadap peningkatan kebutuhan buah-buahan. Baik itu dalam hal jumlah, mutu, ataupun
ragamnya. Di pasar-pasar domestic pembeli terus mengalir mengkonsumsi komuditi yang pada
mulanya diangap merupakan kebutuhan orang-orang berduit. Bahkan, tidak jarang buah-buahan
sudah laku ketika masih di pohon.
Sementara itu prospek buah untuk dijagokan sebagai komoditi ekspor juga semakin cerah. Negara-
negara maju yang cenderung mengalihkan usaha taninya ke arah industrialisasi merupakan pasar
yang semakin luas untuk menampung ekspor buah-buahan kita.
Hanya saja, kenyataannya, kesempatan ini belum dapat dimanfaatkan dengan baik oleh
pengusaha buah-buahan di Indonesia. Pada usaha tani yang pada umumnya dilakukan di tanah
pekarangan dengan modal kecil menyebabkan rendahnya produksi.
Sifat tanaman buah yang kebanyakan memerlukan lingkungan spesifik sebagai tempat
tumbuhnya, masa berproduksi yang biasanya dipengaruohi oleh musim, dan sifat buah itu sendiri
yang, mudah rusak, merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam usaha tani.
Oleh karena itu, makalah ini kami sajikan sebagai bahan acuan dalam mengaplikasikan bisnis
buah-buahan.
Polausaha yang, kebanyakan masih bersifat tradisional merupakan sebab rendahnya
produktivitas dan lemahnya pemasaran buah-buahan di Indonesia.
Dalam agribisnis, penanganan kegiatan mulai dari perencanaan usaha, penyediaan sarana dan
prasarana, budidaya tanaman, sampai dengan penanganan hasil dan pemasarannya dilakukan
secara terintegrasi dan saling menunjang. Oleh karena itu, diperlukan suatu manajemen
(pengelolaan) yang dapat merangkum faktor-faktor alam, modal, tenaga kerja, dan teknologi
dengan fak-tor sarana/prasarana dan pemasarannya

SUMBER REFERENSI
edu/7553495/TUGAS_MANAJEMEN_AGRIBISNIS_CONTOH_KASUS_ISU_DALAM_KEGIA
TAN_AGRIBISNIS_NAMA_JIELLY_HAISYAM_PRATAMA_NIM_C1G013108_FAKULTAS_
PERTANIAN_UNIVERSITAS_MATARAMA_NUSA_TENGGARA_BARAT_NTB_2014_2015_
CONTOH_KASUS_ISU_DALAM_KEGIATAN_AGRIBISNIS

http://serbamakalah.blogspot.com/2013/02/agribisnis-tanaman-buah.html

Anda mungkin juga menyukai