Anda di halaman 1dari 15

BAB I

JENIS PASAR DAN PENENTUAN HARGA OUTPUT

Kompetensi Dasar:
Mahasiswa dapat menjelaskan penentuan harga output dalam jangka pendek, jangka
panjang dan skala hasil di Pasar persaingan Sempurna (PPS)

Materi Pokok:
1. Penentuan harga output dalam periode pasar di PPS
2. Penentuan harga output dalam jangka pendek di PPS
3. Penentuan harga output dalam jangka panjang di PPS
4. Skala hasil

Indikator Capaian:
Mahasiswa mampu:
- Menjelaskan perbedaan jangka waktu dalam perusahaan
- Menyebutkan dan menjelaskan syarat untuk menentukan harga output
- Menggambarkan penentuan harga secara grafik dalam setiap jangka waktu
- Menggambarkan kurva penawaran pasar dalam jangka panjang

1.1. Pasar Persaingan Sempurna

Ada berbagai macam model pasar. Model pertama yang dibahas adalah persaingan
sempurna. Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal karena
dianggap system pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan
memproduksi barang atau jasa yang sangat tinggi efisiensinya. Dalam analisis ekonomi
sering dimisalkan bahwa perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna sehingga
dapat dianggap sebagai ujung dari serangkaian model pasar. Akan tetapi dalam prakteknya
tidaklah mudah untuk menentukan jenis perusahaan yang strukturnya dapat digolongkan
kepada persaingan sempurna. Namun demikian walaupun pasar persaingan sempurna tidak
ada dalam pratek, adalah sangat penting untuk mempelajari tentang corak kegiatan
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna. Pengetahuan tentang keadaan persaingan
sempurna dapat dijadikan landasan dalam membuat perbandingan dengan ketiga jenis model
pasar lainnya. Di samping itu analisis atas pasar persaingan sempurna adalah suatu
permulaan yang baik dalam mempelajari cara-cara perusahaan menentukan harga dan
produksi di dalam usaha mereka untuk mencari keuntungan maksimum.

P age |1
Dalam organisasi pasar terdapat 4 model organisasi pasar yaitu:
1. Pasar Persaingan Sempurna (PPS)
2. Pasar Monopoli
3. Pasar Oligopoli
4. Pasar Persaingan Monopolistik
Dua model pasar yang pertama yaitu Pasar Persaingan Sempurna dan Monopoli
merupakan model yang sangat ekstrim yang satu jumlah penjual dan pembeli sangat banyak
dan yang kedua hanya satu penjual. Dua model yang pertama jarang ada dalam kenyataan,
akan tetapi berbagai hasil analisis menunjukkan bahwa model ini dapat memberikan
penjelasan dan prediksi yang baik.
Sedangkan dua model terakhir yang lebih mendekati kenyataan menimbulkan banyak
model teori yang bermacam-macam dan kenyataan bahwa analisis yang digunakan banyak
menggunakan pendekatan dua model pertama dengan modifikasi. Dan memang dua model
yang terakhir ini yaitu oligopoli dan persaingan monopolistik terletak di antara PPS dan
Monopoli. Oligopoli dengan beberapa penjual (lebih dari satu) tetapi tidak banyak,
persaingan monopolistik penjual banyak tetapi barang tidak homogen.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna aanra lain:
1. Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak
2. Barang homogen
3. Mobilitas sumber daya sempurna
4. Pengetahuan yang sempurna
Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak sehingga tiap penjual dan pembeli hanya
menjual dan membeli sebagian kecil saja dari jumlah barang yang ada di pasar. Perubahan
jumlah yang dijual dan dibeli masing-masing tidak dapat mempengaruhi harga pasar.
Barang homogen artinya kualitas semua barang yang dijual dan dibeli sama sehingga
tidak mungkin penjual menjual dengan harga yang lebih tinggi atau pembeli membeli
dengan harga yang lebih rendah.
Mobilitas sumber daya sempurna artinya sumber daya dengan mudah dapat berpindah
dari usaha produksi yang satu ke usaha produksi lainnya yang lebih menguntungkan.
Pengetahuan sempurna artinya memperoleh informasi sempurna tentang keadaan pasar
termasuk harga pasar yang terjadi sehingga:

P age |2
 Tidak ada penjual yang menjual dengan harga lebih rendah dari harga pasar
 Tidak ada pembeli yang membeli dengan harga lebih tinggi dari harga pasar
 Tidak ada sumber daya yang digunakan untuk memproduksi usaha produksi yang kurang
menguntungkan daripada yang lain

1.1.1. Keseimbangan Jangka Pendek (Shortrun Equilibrium)

P P P
MC=S S

d1=MR E
P1 AC P1 P1 s’
Po A do=MR Po A Po A so
F B AVC

D’ d’
D d
O qO Q O q
qo q1 Qo Q1 qo q1

Perusahaan Pasar Konsumen

Gambar 1-1

Keseimbangan terjadi di pasar pada titik A dengan harga Po dan jumlah barang Qo.
Keseimbangan ini terjadi kalau jumlah barang yang ditawarkan = jumlah barang yang
diminta = Qo, atau merupakan titik perpotongan antara permintaan dan penawaran pasar.
Permintaan pasar = jumlah permintaan konsumen individual yang ada di pasar tersebut.
Penawaran pasar = jumlah penawaran produsen individual yang tidak lain adalah biaya
marginal (MC)
Dari segi konsumen penawaran elastis sempurna (horizontal), konsumen sebagai price
taker (tidak dapat merubah harga)
Dari segi produsen permintaan elastis sempurna (horizontal), produsen sebagai price taker.
Kalau terjadi perubahan permintaan konsumen, dimulai dari pergeseran permintaan
konsumen individual (d’), maka permintaan pasar bergeser (D’) dan keseimbangan pasar
berpindah ke E dengan harga dan jumlah keseimbangan P1 Q1. Harga P1 ini akan diterima
oleh produsen dan konsumen sebagai keadaaan sehingga konsumsi individual, q1 dan
produksi perusahaan individual q1.

P age |3
Keseimbangan jangka pendek semula A (Po, Qo). Keseimbangan produsen terjadi pada
penawaran (MC) = permintaan (d=Po) pada titik A, jadi MC = P
 = TR – TC
 = Pq – C(q), Keuntungan maksimum bila  ’ = 0 := dan  ” < 0
1.   /  q = 0
  /  q = P –  C/  q = 0
 C/  q = MC ; P – MC = 0
MC = P
2 2
2.   /  q < 0
(MC)/ q < 0
Keuntungan merupakan selisih antara harga dengan AC dikalikan dengan jumlah barang =
luas segi empat PoABF. Apabila:

P > AC, maka  > 0

P = AC, maka  = 0

AVC < P < AC, maka  < 0 (rugi), namun dalam jangka pendek tetap bisa memproduksi
kecuali bila P < AVC (gulung tikar).

1.1.2. Periode Pasar (Market Equilibrium)


Pada periode ini produksi sudah terjadi sehingga penawaran inelastis sempurna (garis
lurus vertikal). Perubahan permintaan akan mengakibatkan perubahan harga yang besar
seperti pada gambar berikut.
P s P S

P1 d’ P1

Po do Po
D’

D
O qo q O Qo Q

Perusahaan Pasar
Gambar 1-2

P age |4
1.1.3. Keseimbangan Jangka Panjang (Longrun Equilibrium)

P LMC P S
SMC1 SMC2 S’

A1 SAC1 A2 LAC A1
P1 SAC2 P1
SAC3 A3
P3 A3 P3

SMC3
D
O q O Q
q1 q3 q2 Q1 Q3

Perusahaan Pasar
Gambar 1-3

Keseimbangan mula-mula dalam jangka pendek pada A1 dengan produksi q1 dan Q1


pada harga P1 (perpotongan antara SMC1 dan P1), keuntungan positif karena P1 > SAC1.
Keuntungan ini akan mengakibatkan produksi naik karena dua kemungkinan:
1. Tiap Perusahaan akan menginvestasi lebih banyak karena dilihat dari fungsi biaya
jangka panjang, A1 bukan optimum jangka panjang. Optimum jangka panjang pada
LMC = P1 yaitu pada A2 (P1, q2).
2. Timbulnya perusahaan baru yang memproduksi barang tersebut karena menguntungkan
(mobilitas sumber daya sempurna).
Akibat dari dua hal ini, maka penawaran pasar akan bergeser sampai S’ dan keseimbangan
harga P3 = LAC pada titik A3 (P3, Q3, q3). Jadi keseimbangan jangka panjang terjadi pada
harga = biaya rata-rata jangka panjang minimum (P = LAC minimum), artinya keuntungan
normal (zero profit) dan proses produksi pada tingkat efisiensi yang tinggi.

2. Skala Biaya Industri


Pada pasar persaingan sempurna, terdapat tiga skala biaya dalam industri yaitu:
1. Skala biaya tetap (Constant Cost Industry)
2. Skala biaya menaik (Increasing Cost industry)
3. Skala biaya menurun (Decreasing Cost Industry)

P age |5
2.1. Constant Cost Industry
S
P SMC1 SMC2 LMC P S’
SAC1 SAC2 LAC
P1 A1 A2 P1 A1
Po Po Ao A2 LS
Ao

D’
D

O qo q1 q2 q O Qo Q1 Q2 Q

Perusahaan Pasar
Gambar 1-4

Semula keseimbangan pada Ao (Po,qo,Qo). Apabila ada kenaikan permintaan menjadi D’


dalam jangka pendek terjadi kenaikan harga pada P1 dengan produksi tiap perusahaan
meningkat menjadi q1 terus q2 dan produksi/penawaran pasar = Q1. Keseimbangan jangka
panjang, penawaran pasar menjadi Q2 karena timbulnya usaha-usaha baru yang tertarik pada
keuntungan positif sehingga harga turun kembali ke Po dan penawaran jangka panjang
(longrun supply) horizontal.

2.2. Increasing Cost industry


P LMC’ P S
LMC LAC’ S’
SAC’ A1 LAC A1 LS
P1 A2 SAC P1 A2
P2 P2 Ao
Po SMC ’ Ao Po
SMC D’
D
O q O Q
qo q1 Qo Q1 Q2
Perusahaan Pasar
Gambar 1-5

Pada increasing cost industry proses seperti di atas juga terjadi hanya bedanya dengan
tambahnya produksi mengakibatkan harga sumber daya naik sehingga fungsi biaya
bergeser ke atas dan biaya produksi naik dengan demikian Longrun Supply (LS) naik atau
slope positif.

P age |6
2.3. Decreasing Cost Industry

P LMC P S
SAC SMC A1 LAC
P1 Ao LAC2 P1 A1 S’
Po SAC2 Po Ao
P2 A2 P2 A2
SMC2
LMC2 D’
D
O qo q1 q O Qo Q1 Q2 Q
Perusahaan Pasar
Gambar 1-6

Pada decreasing cost industry bertambahnya usaha produksi yang meningkatkan


permintaan sumber daya menyebabkan harga sumber daya turun karena produksi sumber
daya menjadi lebih efisien (pengangkutan lebih efisien dan prasarana, sarana lain lebih
efisien).

Soal Latihan:
1. a. Apa ciri pasar persaingan sempurna? Apakah model ini ada dalam kenyataan?
b. Mengapa kita mempelajari model pasar ini?
2. Pada pasar persaingan sempurna diketahui :
market demand : Qd = 70.000 – 5.000 P
market supply : Qs = 40.000 + 2.500 P
a. Gambarkan market demand dan market supply!
b. Berapakah harga keseimbangan yang terjadi?
3. Diketahui penawaran pasar Qs = 50.000
a. Apakah termasuk jangka pendek, jangka panjang atau periode pasar?
b. Bila permintaan pasar Qd = 70.000 – 5.000 P, berapakah harga
keseimbangan?
c. Kalau permintaan pasar naik menjadi Qd’ = 100.000 – 5.000 P berapa
harga keseimbangan?
d. Gambarkan grafik a, b dan c!

P age |7
BAB II
PASAR MONOPOLI

Kompetensi Dasar:
Mahasiswa dapat menjelaskan penentuan harga output dalam jangka pendek dan jangka
panjang di Pasar Monopoli dan pengaruh kebijakan pemerintah terhadap monopoli.

Materi Pokok:
1. Penentuan harga output dalam jangka pendek dan jangka panjang di Pasar monopoli
2. Kebijakan pemerintah terhadap monopoli
3. Pengaruh kebijakan pemerintah terhadap penentuan harga output di pasar monopoli

Indikator Capaian:
Mahasiswa mampu:
- Menyebutkan dan menjelaskan syarat untuk menentukan harga output di pasar monopoli
- Menggambarkan penentuan harga secara grafik dalam jangka pendek dan jangka panjang
di pasar monopoli
- Menyebutkan dan menjelaskan masing-msing kenijakan pemerintah bagi monopoli
- Menjelaskan dan menggambarkan perubahan harga akibat kebijakan pemerintah

2.1. Ciri-ciri pasar monopoli

Monopoli adalah suatu model pasar di mana hanya satu penjual, output yang
dihasilkan bersifat unik dan di pasar ada rintangan bagi produsen lain untuk memasukinya.
Pasar monopoli adalah suatu pasar yang mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
1. Hanya ada satu penjual
2. Tidak ada barang substitusi yang dekat
3. Masuknya usaha-usaha baru sangat sukar
Ciri pasar ini juga sukar dipenuhi selengkapnya dari pasar yang ada terutama tiadanya barang
substitusi. Karena hanya ada satu-satunya penjual/produsen, maka perusahaan menghadapi
keseluruhan permintaan pasar/slope negatif. Perusahaan monopolist dapat menentukan harga
atau jumlah barang yang diproduksi, tetapi tidak kedua-duanya, biasanya jumlah barang yang
ditentukan.
Sebab-sebab terjadinya monopoli antara lain:
 Adanya hak patent
 Adanya hak yang diberikan oleh pemerintah mis. Peraturan (listrik, telpon, pos)

P age |8
 Sebab-sebab teknis yang wajar karena economies of scale
 Penguasaan bahan mentah
 Sebab-sebab penguasaan teknologi tertentu.

P Q TR MR
8 0 0 -
7 1 7 7
6 2 12 5
5 3 15 3
4 4 16 1
3 5 15 -1
2 6 12 -3
1 7 7 -5
0 8 0 -7
O Q
MR

Gambar 2-1

MR = tambahan penerimaan per kesatuan tambahan produksi


MR =  R/  Q
MR =  R/  Q =  (PQ)/  Q =  P/  Q.Q +  Q/  Q.P
=  P/  Q.Q + P
= P(  P/  Q.Q/P + 1)
= P (1/  + 1)
Mis;=-2 ;P=1
MR = P (1/  + 1)
= 1 (1/-2 + 1)

Bila D elastis,  < -1 : MR > 0
D inelastic,  > -1 : MR < 0
D elastis unit,  = -1: MR = 0

P age |9
2.1.1. Keseimbangan Jangka Pendek (Shortrun Equilibrium)

P
MC
Pm A
AC

MR D

O Qm Q
Gambar 2-2

Monopolist memaksimumkan keuntungan bila:


 = TR – TC
 max :   /  Q = 0
2 2
  / Q < 0
1.   /  Q :  TR/  Q –  TC/  Q = 0
: MR – MC = 0
: MR = MC
2 2
2.   /  Q < 0
 (MR)/  Q -  (MC)/  Q < 0
 (MR)/  Q <  (MC)/  Q
Slope MR < slope MC
2
Contoh: TC = 50 + 2 Q + 4Q
QD = 124 – P
Berapa produksi, harga dan keuntungan ?
Jawab:
MC =  TC/  Q = 4Q + 4
Q = 124 – P atau P = 124 – Q
TR = P.Q = (124 – Q) Q
2
= 124 Q - Q
MR =  TR/  Q = 124 – 2Q
 max: MR = MC

P a g e | 10
124 – 2Q = 4Q + 4
6Q = 120
Q = 120/6 = 20
P = 124 – Q
= 124 – 20 = 104
TR = P.Q = 104 (20) = 2080
2
TC = 50 + 2 (20) + 4(20) = 930
 = TR – TC
= 2080 – 930 = 1150

2.1.2. Keseimbangan Jangka Panjang (Longrun Equilibrium)

Bila mula-mula pada keseimbangan jangka pendek harga terjadi pada P1 dan jumlah
barang Q1 di mana SMC1 berpotongan dengan MR (A1), karena produksi ini masih jauh
lebih rendah dari perpotongan antara LMC dan MR (A2). Monopolist akan menambah
investasi sampai pad akeseimbangan jangka panjang P2, Q2. Ini tidka pada LAC minimum,
tidak pada efisiensi produksi tertinggi seperti pada gambar berikut :

P1 LMC
P2 SMC1
SAC1 SMC2 LAC
SAC2

MR D
O Q1 Q2 Q
Gambar 2-3

2.2. Kebijakan Pemerintah Pada Monopoli


Monopoli, sesuai ciri-ciri memiliki kewenangan penuh untuk menetapkan harga
sendiri, namun karena monopili timbul karena kebijakan pemerintah, pemerintah dapat
mengendalikan harga monopoli melalui dua kebijakan yaitu:
1. Pengendalian harga (price control)
2. Pengenaan pajak: pajak tetap dan pajak per satuan output

P a g e | 11
2.2.1. Pengendalian harga (price control)

P1 A1 MC
AC
P2 A2

MR D

O Q1 Q2 Q

Gambar 2-4

Tanpa campur tangan pemerintah monopolist memproduksi Q1 dengan harga P1


(titik A1). Dengan price control harga maksimum P2, monopolist memproduksi Q2 pada
perpotongan antara MR dan MC. MR baru adalah garis horizontal P2 tepat pada
perpotongan MC dengan demand (D) pada titik A2 dengankeuntungan yang wajar (fair
profit). Hal ini disebut Marginal Cost Pricing Policy yaitu produksi lebih besar dan harga
lebih rendah.

2.2.2. Kebijakan Pajak


1. Lumpsum Tax (Pajak tetap perusahaan)

P
MC
AC’
P1 E
AC
P2
A1

MR D
O Q1 Q
Gambar 2-5

Pajak tetap tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi sehingga MC tetap dan MR
tetap dan perpotongannya tetap pada A1. Dengan demikian jumlah produksi dan harga
yang dibayar konsumen tetap Q1 dan P1 tetapi harga yang diterima produsen hanya P2 dan
keuntungan normal (nol) kalau AC’ menyinggung kurva permintaan (D).

P a g e | 12
2. Pajak per satuan produksi

P MC’

AC’
P1 A1
Po Ao MC

AC

MR
D
O Q
Q1 Qo
Gambar 2-6

MC bergeser ke atas karena adanya pajak per satuan produksi sehingga perpotongan
dengan MR berpindah dari Ao ke A1. Demikian juga jumlah barang yang diproduksi turun
dari Qo ke Q1 dan harga naik dari Po ke P1.

2.3. Surplus Konsumen dan Diskriminasi Harga

P B
P1 A1
P2 A2

Pm A MC

AC

MR D
O Q1 Q2 Qm Q

Gambar 2-7

Seorang monopolist dalam memaksimumkan keuntungannya, akan menghasilkan


keseimbangan pada A dengan harga Pm dan produksi Qm. Kalau ia dapat membuat harga
yang berbeda untuk tiap konsumen, maka ia dapat menjual Q1 pada harga P1 (A1) untuk
konsumen golongan mampu, Kemudian Q2 pada harga P2 (A2) dst, sehingga monopolist
dapat memperoleh tambahan keuntungan. Hal ini disebut dengan diskriminasi harga

P a g e | 13
dengan syarat bahwa pembeli dengan harga rendah tidak dapat menukarkan dengan harga
yang tinggi.
Jadi kalau harga pasar yang terjadi pada Pm, maka golongan mampu Q1 juga hanya
mau membayar seharga Pm meskipun dia sebenarnya mau membayar pada harga P1.
Perbedaan ini disebut surplus konsumen. Karena konsumen golongan Q1 ini memperoleh
surplus yang dapat digunakan untuk membeli barang lain. Jumlah surplus konsumen
seluruhnya sebesar segitiga PmAB. Diskriminasi harga adalah usaha untuk menambah
keuntungan dengan menggaet surplus konsumen. Secara grafik dapat digambarkan sebagai
berikut:
P

MC
P1

AC
P2

D2
D1
O Q1 Q2 Q MR2 MR Q
MR1
Gambar 2-8

Kalau dua golongan konsumen yang satu daya beli tinggi jumlah sedikit, permintaan
inelastis (D1), yang kedua daya beli rendah jumlah banyak, permintaan elastis (D2).
Dengan diskriminasi harga monopolist membedakan harga P1 lebih tinggi untuk golongan
satu dan P2 untuk golongan dua.
MR = MC pada titik A
MR1 = MR2 = MR pada titik A1 dan A2
Dengan diskriminasi harga monopolist dapat memproduksi, kalau tanpa diskriminasi harga
monopoli rugi karena yang terjadi selalu di bawah biaya rata-rata (AC).
Contoh:
Dua kelompok masyarakat dengan permintaan masing-masing:
P1 = 180 – 5Q1
P2 = 70 – Q2

P a g e | 14
2
Fungsi biaya monopolist: TC = 40 + ½ Q + 4Q
Berapakah harga dan jumlah dan keuntungan pada masing-masing kelompok?
P1 = 180 – 5 Q1 P2 = 70 – Q2
2 2
TR1 = P1Q1 = 180Q1 – 5Q1 TR2 = P2Q2 = 70Q2 – Q2
MR1 = 180 – 10 Q1 MR2 = 70 – 2Q2
MC1 = Q1 + 4 MC2 = Q2 + 4
MR1 = MC1 MR2 = MC2
180 – 10 Q1 = Q1 + 4 70 – 2Q2 = Q2 + 4
11Q1 = 176 3Q2 = 66
Q1 = 16 Q2 = 22
P1 = 180 – 5(16) = 100 P2 = 70 – 22 = 48

Soal Latihan:
1. Apa ciri pasar monopoli? Apakah sebab terjadinya monopoli?
2. Diketahui Qd = 12 – P
a. Buatlah skedul permintaan dari P = 0 sampai P = 12!
b. Hitunglah TR dan MR!
c. Gambarkan kurva permintaan dan MR!

3. Fungsi biaya monopolist TC = ½ Q 2 + 5


Fungsi permintaan Qd = 12 – P
a. Hitunglah TR, MR dan MC!
b. Gambarkan grafik permintaan, MR dan MC dan tunjukkan harga dan jumlah produksi
yang terjadi!
c. Berapa harga, jumlah produksi dan keuntungan yang diperoleh monopolist!
e. Kalau terdapat pengendalian harga/price control berapakah harga yang
ditetapkan dan produksi yang terjadi?
4. Dua kelompok masyarakat dengan permintaan masing-masing sebagai berikut:
QD1 = 6,75 – 0,25 P1
QD2 = 16 – 2 P2
Fungsi biaya monopolist TC = ½ Q 2 + 2
a. Carilah MR1, MR2 dan MC!
b. Gambarkan QD1, QD2, MR1, MR2 dan MC!
c. Berapakah Q1, Q2, P1 dan P2?

P a g e | 15

Anda mungkin juga menyukai