NIM : 200502080
Prodi : S-1 Manajemen
Kelas : Mr.B
Mata Kuliah : Manajemen Agribisnis
Dosen Pengampu : Helova Leonard Panjaitan SP, MP
LATIHAN SOAL 1
Dalam kondisi yang ideal, tujuan utama yang ingin dicapai dalam melakukan kemitraan
yaitu:
Sebagai wujud tanggung jawab sosial dari pengusaha besar dapat diwujudkan melalui
pembinaan dan pembimbingan kepada pengusaha kecil, sehingga dapat tumbuh dan
berkembang sebagai komponen ekonomi yang tangguh dan mandiri. Dari segi pendekatan
kultural, tujuan kemitraan adalah agar mitra usaha dapat menerima dan mengadaptasikan
nilai-nilai baru dalam berusaha seperti perluasan wawasan, prakarsa dan kreativitas, berani
mengambil resiko, etos kerja, perencanaan dan berwawasan ke depan.
Dengan adanya usaha kecil mempunyai skala usaha yang kecil baik dari sisi modal,
penggunaan tenaga kerja maupun orientasi pasar, maka diharapkan dengan adanya
kemitraan, pengusaha besar dapat membina dan membimbing pengusaha kecil untuk
mengembangkan kemampuan teknologi produksi sehingga dapat meningkatkan produktivitas
dan efisiensi usaha.
Dikarenakan pengusaha kecil memiliki tingkat teknologi yang rendah juga memiliki
pemahaman manajemen usaha yang rendah pula, maka diharapkan pengusaha besar dapat
membina pengusaha kecil untuk membenahi manajemen, meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia dan memantapkan organisasi usaha.
- Pola kemitraan dagang umum adalah pelaksanaan kemitraan di mana pihak perusahaan
menengah atau besar selaku perusahaan mitra dengan pihak usaha mikro dan kecil selaku
pemasok kebutuhan yang diperlukan oleh perusahaan mitra. Sifat dari kemitraan dagang umum
ini yaitu adanya jaminan harga atau produk yang dihasilkan dan kualitas sesuai dengan yang
telah ditentukan atau disepakati.
- Pola kemitraan keagenan adalah pola kemitraan dimana Kelompok Mitra diberi hak khusus
untuk memasarkan produk dari usaha Perusahaan Mitra. Pihak perusahaan mitra (perusahaan
besar) memberikan hak khusus kepada kelompok mitra untuk memasarkan barang atau jasa
perusahaan yang dipasok oleh perusahaan mitra. Sedangkan perusahaan mitra bertanggung
jawab atas mutu dan volume produk (barang atau jasa).
- Pola kemitraan inti-plasma adalah pola yang menghubungkan antara petani, kelompok tani,
atau Kelompok Mitra (Plasma) dengan Perusahaan Mitra (Inti) bermitra usaha. Perusahaan Mitra
menyediakan lahan, sarana produksi, bimbingan teknis, manajemen, menampung dan mengolah,
serta memasarkan hasil produksi. Sementara itu Kelompok Mitra bertugas memenuhi kebutuhan
Perusahaan Mitra sesuai dengan persyeratan yang telah ditentukan. Pada intinya pola inti plasma
adalah hubungan kemitraan antara Inti dengan Plasma, dimana Inti membina dan
mengembangkan Plasma menjadi lebih besar dan maju