Organisasi merupakan suatu sistem sosial, dimana kaidah yang terkandung adalah
ada dalam organisasi dengan sendirinya menuntut adanya suatu manajemen yang baik
khususnya terhadap sumber dari manusia, yang bukan saja merupakan subjek, akan
Sumber daya manusia merupakan sumber daya terpenting yang dimiliki oleh
manusia tentu tujuan organisasi tidak akan tercapai. Sebagaimana yang dikemukakan
Handoko (2008:11) bahwa sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya
manusia, orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas dan usaha mereka
kepada organisasi. Tanpa orang-orang yang cakap, organisasi dan manajemen akan
Setiap perusahaan bukan saja mengharapkan pegawai yang mampu, cakap dan
terampil tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk
mencapai hasil kerja yang maksimal. Oleh karena itu Sumber daya manusia penting
dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan karena manusia
organisasi. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi
karena manusia menjadi perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi
1
(Hasibuan,2003:101). Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa bagaimanapun
baiknya suatu organisasi, lengkapnya sarana dan fasilitas kerja, semua itu tidak akan
berarti apa-apa bagi perusahaan apabila tidak ada yang mengatur, menjalankan, dan
pengelola administrasi ataupun sumber daya manusia yang sangat diperlukan untuk
menjalankan manajemen lembaga dan juga merupakan sumber daya terpenting yang
daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orang-orang yang akan
memberikan tenaga, bakat, kreativitas dan usaha mereka kepada organisasi. Tanpa
orang-orang yang cakap dan profesional, organisasi dan manajemen akan gagal
mencapai tujuannya.
Untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi, maka peran
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), pemimpin perlu memberikan
motivasi atau dorongan dan semangat kerja kepada pegawai yang pada akhirnya
menunjukkan suatu prestasi kerja. Pegawai yang semangat kerjanya tinggi akan dapat
terpenting dari seluruh proses kekaryaan dan merupakan hasil kerja seorang karyawan
selama periode tertentu yang dinilai oleh atasan pegawai itu sendiri. Hasil penilaian
prestasi kerja dapat digunakan untuk kepentingan pegawai itu sendiri dan kepentingan
organisasi.
2
Performance Appraisal, yang biasa juga disebut penilaian prestasi kerja, penilaian
pelaksanaan pekerjaan, penilaian kondite dan lain sebagainya adalah salah satu upaya
mengetahui kualitas dan kuantitas kinerja, kendala serta sikap karyawan dalam
belakang pendidikan dan pengalaman yang berbeda karyawan berpeluang besar untuk
menampilkan pola sikap yang berbeda, menunjukkan prestasi kerja yang juga berbeda.
Oleh sebab itu, maka penilaian prestasi kerja merupakan sesuatu yang sangat penting
untuk dilaksanakan.
dengan baik sehingga dapat menigkatkan prestasi kerja pegawai. Prestasi kerja adalah
suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan
atau dengan kata lain sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, melalui penilaian
Penilaian prestasi kerja jelas akan mempengaruhi prestasi kerja pegawai dan
organisasi secara keseluruhan karena mereka akan merasa dihargai, diperhatikan dan
atau dimutasikan. Sistem mutasi dan promosi jabatan sangat penting karena individu
sebagai pekerja akan merasa dihargai karena tidak disia-siakan oleh instansi atau
perusahaan, tetapi lebih menempatkan tenaga kerja pada tempat yang tepat. Hal ini
dapat memberikan dorongan kepada individu tersebut agar prestasinya meningkat sesuai
3
Lembaga/Organisasi dalam keadaan tertentu juga melakukan mutasi bagi para
masalah, namun sering kali mutasi diartikan sebagai semacam hukuman atau kejadian
yang kurang menyenangkan bagi pegawai yang dimutasi, sebab sebelum dimutasi
seringkali para pegawai sudah merasa nyaman dan cocok dengan jenis dan lokasi
pekerjaannya. Mutasi pegawai dilakukan sebagai salah satu tindak lanjut yang
dilakukan dari hasil penilaian prestasi kerja pegawai, karena dengan penilaian prestasi
yang dibebankan kepadanya. Mutasi ini harus didasarkan atas indeks prestasi yang dapat
pegawai yang bersangkutan memperoleh suasana baru dan kepuasan kerja setinggi
mungkin dan dapat menunjukkan prestasi yang lebih tinggi lagi. Mutasi dapat dilakukan
secara horisontal antarjabatan maupun vertikal dalam bentuk promosi dalam suatu
pegawai, agar mengemban tugas yang lebih baik, dipandang dari sudut tanggung jawab
yang lebih berat, martabat atau status yang lebih tinggi, kecakapan yang lebih baik.
utamanya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dalam organisasi
yang bersangkutan. Umumnya mutasi merupakan tindak lanjut dari penilaian prestasi
kerja pegawai. Dari penilaian prestasi kerja akan diketahui kecakapan seorang
4
(authority), tanggung jawab (responbility), serta penghasilan (outcomes) yang semakin
Secara teoritis, apabila setiap pegawai memiliki akses atas promosi berdasarkan
asas keadilan dan objektivitas, pegawai akan terdorong untuk lebih giat bekerja,
bersemangat, berdisiplin dan berprestasi kerja. Promosi merupakan salah satu tindak
lanjut yang dilakukan dari hasil penilaian prestasi pegawai. Promosi harus didasarkan
atas indeks prestasi yang dapat dicapai oleh pegawai yang bersangkutan.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka dapat penulis tertarik untuk mengkaji
1.2 Permasalahan
3.1. Tujuan
5
3. Mengetahui pengaruh mutasi secara parsial terhadap kinerja.
3.2 Manfaat
sumbangan pemikiran dan informasi serta dapat digunakan sebagai bahan masukan
bagi manajemen , mengenai penilaian prestasi, mutasi dan promosi terhadap kinerja
pegawai.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penilaian prestasi kerja adalah sebagai penyedia informasi yang sangat membantu
dan memberikan umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaak kerja mereka.
Pengertian penilaian prestasi kerja menurut Lloyd L. Byars dan Leslie W. Rue
membangun kariernya.
Penilaian prestasi kerja (performance appraisal) merupakan salah satu tugas yang
paling penting bagi setiap manajer, yang diakui pula bahwa banyak kesulitan dialami
dalam menanganinya secara memadai. Tidaklah selalu mudah untuk menilai prestasi
seorang karyawan bawahan secara akurat, dan lagi pula adalah serba sulit untuk
7
menyampaikan hasil penilaian tersebut kepada bawahan yang bersangkutan tanpa
kebajikan atau efisiensi pengharkatan dari sudut pandang pihak karyawan pengharkatan
Apa yang dapat ia perbuat selanjutnya untuk mengubah perilaku kerjanya agar
memperoleh kompensasi dan imbalan-imbalan lain yang lebih meningkat pada waktu-
waktu mendatang.
Dari sudut pandang pihak perusahaan evaluasi mempunyai empat maksud yaitu :
pelatihan.
perusahaan.
sepanjang karyawan ada dalam ikatan kerja. Tidak ada hari lewat tanpa terjadi diskusi
mengenai nilai dan kemampuan karyawan. Kebanyakan diskusi mengenai nilai dan
8
prestasi kerja pembahasan kita batasi pada prosedur-prosedur formal yang diterapkan
potensi para anggota organisasi. Siapa yang bertanggung jawab atas penilaian
2.1.2 Mutasi
seseorang dalam suatu organisasi yang memiliki tingkat level yang sama dari posisi
Salah satu tindak lanjut yang dilakukan dari hasil penilaian prestasi kerja
pegawai adalah mutasi karyawan. Karena dengan penilaian prestasi pegawai akan
kepadanya. Mutasi ini harus didasarkan atas indeks prestasi yang dapat dicapai oleh
suasana baru dan kepuasan kerja setinggi mungkin dan dapat menunjukkan prestasi
yang lebih tinggi lagi. Martoyo (2007:71). Mutasi adalah suatu perubahan
9
posisi/jabatan/ tempat/pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun
pemindahan fungsi, tanggung jawab dan status ketenagakerjaan tenaga kerja ke situasi
tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja
yang mendalam dan dapat memberikan prtestasi kerja yang semaksimal mungkin
karyawan.
e. Untuk alat pendorong agar spirit kerja meningkat melalui persaingan terbuka.
Prinsip mutasi adalah memutasikan karyawan kepada posisi yang tepat dan
pekerjaan yang sesuai, agar semangat dan produktivitas kerjanya meningkat. (Hasibuan,
2009:10).
Ada dua cara mutasi yang dilakukan dalam suatu organisasi (Hasibuan,
transfer) Alasan-alasanya adalah Kesehatan, Keluarga, Kerja sama; dan alih tugas
2.1.3 Promosi
10
Promosi adalah penghargaan dengan kenaikan jabatan dalam suatu organisasi
ataupun instansi baik dalam pemerintahan maupun non pemerintah (swasta). Menurut
Husein (2003) seseorang yang menerima promosi harus memiliki kualifikasi yang baik
Promosi jabatan merupakan perkembangan yang positif dari seorang pekerja atau
pegawai karena tugasnya dinilai baik oleh pejabat yang berwenang. Oleh karena itu,
pemberian tanggung jawab dan kewenangan yang lebih tinggi patut diberikan kepada
mereka yang berprestasi. Promosi jabatan adalah peningktan dari seorang tenaga kerja
atau pegawai pada suatu bidang tugas yang lebih baik, dibanding dengan sebelumnya
dari sisi tanggung jawab yang lebih besar, prestasi, fasilitas, status yang lebih
tinggi, tuntutan kecakapan yang lebih tinggi, dan adanya penambahan upah atau gaji
memperbesar wewenang dan tanggung jawab karyawan ke jabatan yang lebih tinggi di
dalam organisasi kewajiban, hak, status dan penghasilannya semakin besar. Hasibuan
(2002:108).
pekerjaan lain dalam hirarki wewenang dan tanggung jawab yang lebih tinggi daripada
dengan wewenang dan tanggung jawab yang telah diberikan kepada tenaga kerja pada
pada umunya sebagai berikut meliputi kejujuran, disiplin, prestasi kerja, kerja sama,
11
promosi kecil (Small Scale Promotion) dan promosi kering (Dry Promotion)
(Hasibuan,2009:113).
a. Untuk memberikan pengakuan, jabatan dan imbalan jasa yang berprestasi kerja
tinggi.
produktivitas kerjanya.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian terdahulu dapat dilihat pada Mapping berikut:
12
4 Kecakapan
PENGARUH 1 Kepercayaan Promosi jabatan berpengaruh
PROMOSI Promosi
1 2 Keadilan secara parsial dan signifikan
JABATAN DAN Jabatan
3 Formasi terhadap prestasi kerja
MUTASI
TERHADAP
PRESTASI
KERJA
PEGAWAI promosi jabatan dan mutasi
PT.BANK 1 Kesehatan berpengaruh secara serempak dan
MANDIRI signifikan terhadap prestasi kerja
(PERSERO) 2 Mutasi
pegawai PT. Bank Mandiri
CABANG (Persero) Tbk Jl. Ahmad Yani No.
2 AHMAD YANI 10 Medan
MEDAN
2 Keluarga
3 Kerja sama
1 Efektivitas
Dr. H.Muhammad promosi jabatan dan mutasi
Isa Indrawan, S.E., 2 Kualitas
bukan cara yang terbaik untuk
M.M (2015) Waktu
Prestasi 3 meningkatkan prestasi kerja
3 penyelesaian kerja
Kerja pegawai PT. Bank Mandiri
Tingkat kecelakan (Persero) Tbk Jl. Ahmad Yani
4
menurun No. 10 Medan
5 Penurunan biaya
PENGARUH Indikator penilaian
1
PENILAIAN kinerja
KINERJA metode penilaian Penilaian kinerja berpengaruh
TERHADAP Penilaian 2
1 kinerja secara signifikan terhadap
KEPUASAN Kinerja
3 penilai variabel kepuasan kerja
KERJA DAN pelaksanaan
PRESTASI 4
penilaian kinerja
KERJA (Studi 1 The Wok it Self
pada Karyawan PT.
2 Supervision
3 Telekomunikasi
Indonesia, Tbk kepuasan kerja berpengaruh
Kepuasan 3 Cowokers
Wilayah Malang) 2 secara signifikan terhadap
Kerja
4 Pay variabel prestasi kerja
Opportunity of
5
Promotion
Cindi Ismi Januari 1 Kualitas
dkk (2015) penilaian kinerja berpengaruh
Prestasi 2 Kuantitas
3 secara signifikan terhadap
Kerja 3 Ketepatan Waktu variabel prestasi kerja
4 Kerjasama
PENGARUH 1 Relevansi
PENILAIAN 2 Reliabilitas
KINERJA 3 Sensitivitas
TERHADAP
Penilaian 4 Akseptabilitas
SEMANGAT 1
Kinerja 5 Praktikal
KERJA (Studi Penilaian Kinerja Karyawan
4 pada Karyawan Tidak melanggar berpengaruh positif terhadap
Tetap PT. 6 Semangat Kerja Karyawan
Undang-Undang
Aggiomultimex)
1 Presensi
Erlinda Listyanti Disiplin Kerja
Semangat 2
Purwaningrum dkk 2
Kerja 3 Kerjasama
(2014)
4 Tanggungjawab
13
5 Produktivitas Kerja
MUTASI DAN 1 Promosi
PROMOSI Mutasi tidak berpengaruh secara
Keusangan
JABATAN 1 Mutasi 2 parsial terhadap prestasi kerja
Karyawan
PENGARUHNYA pegawai
3 Demosi
TERHADAP
PRESTASI
KERJA
PEGAWAI PADA
KANWIL DITJEN
KEKAYAAN 1 Loyalitas
NEGARA Promosi Promosi jabatan berpengaruh
5 2
SULUTTENGGO Jabatan terhadap prestasi kerja pegawai
DAN MALUKU
UTARA DI
MANADO
2 Insiatif
3 Pengalaman Kerja
Agnetha Judas 1 Kecakapan
(2013) Disiplin Mutasi dan promosi jabatan
Prestasi 2
3 berpengaruh secara simultan
Kerja 3 Kepribadian terhadap prestasi kerja pegawai
4 Tanggungjawab
PENGARUH 1 Kemampuan
PENILAIAN
PRESTASI
KERJA
PEGAWAI
TERHADAP
Penilaian
PROMOSI
1 Prestasi
JABATAN PADA 2 Motivasi
Kerja Prestasi kerja berpengaruh
6 BAGIAN
ADMINISTRASI terhadap promosi jabatan
PT KERETA API
(PERSERO)
DAOP II
BANDUNG
Pengembangan
Promosi 1
Gurawan Dayona 2 Karir
Jabatan
2 Kemajuan Karir
PENGARUH 1 Realibility
PENILAIAN 2 Relevance
PRESTASI 3 Sensitivity
KERJA
TERHADAP Penilaian
KINERJA 1 Prestasi
KARYAWAN Kerja
PADA CV 4 Practicality
EMPAT
SERANGKAI Penilaian Prestasi Kerja
7 PALEMBANG berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan
1 Kesetiaan
2 Prestasi Kerja
3 Tanggungjawab
4 Ketaatan
Rismansyah 2 Kinerja
5 Kejujuran
6 Kerjasama
7 Prakarsa
8 Kepemimpinan
14
2.3 Hubungan Antar Variabel
Hubungan antar variabel dalam penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Penilaian
prestasi, mutasi dan promosi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja. (2)
Penilaian Kerja berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap prestasi kerja.
(3) Mutasi berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap prestasi kerja. Dan
(4) Promosi berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap prestasi kerja.
15
BAB III
Suatu instansi atau perusahaan tentunya memiliki tujuan, tujuan inilah yang
membuat instansi atau perusahaan tersebut ada namun terkadang muncul kendala yang
membuat tujuan tersebut tidak tercapai. Untuk mencegahnya maka perusahaan harus
mendorong karyawan untuk mencapai kinerja dan prestasi yang lebih baik dari waktu
ke waktu. Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melakukan tugas- tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan,
kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
Penilaian prestasi kerja mempunyai dasar yang sangat penting bagi perusahaan
(1995:135) terdapat sepuluh manfaat yang dapat dipetik dari penilaian prestasi kerja
2. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi.
16
3. Keputusan-keputusan penempatan.
7. Ketidakakuratan informasional.
Menurut Robert Bacal (2002:116), ada tiga pendekatan yang paling sering dipakai
a. Sistem Penilaian (rating system), Sistem ini terdiri dari dua bagian, yaitu suatu
daftar karakteristik, bidang, ataupun perilaku yang akan dinilai dan sebuah skala
ataupun cara lain untuk menunjukkan tingkat kinerja dari tiap halnya. Perusahaan
konsistensi dalam proses penilaian prestasi kerja. Kelemahan sistem ini adalah
karena sangat mudahnya untuk dilakukan, para manajerpun jadi mudah lupa
Hal ini dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya, misalnya:
total pendapatan ataupun kemampuan manajemen. Sistem ini hampir selalu tidak
tepat untuk digunakan, karena sistem ini mempunyai efek samping yang lebih besar
daripada keuntungannya. Sistem ini memaksa karyawan untuk bersaing satu sama
lain dalam pengertian yang sebenarnya. Pada kejadian yang positif, para karyawan
akan menunjukkan kinerja yang lebih baik dan menghasilkan lebih banyak prestasi
17
untuk bisa mendapatkan peringkat yang lebih tinggi. Sedangkan pada kejadian yang
negatif, para karyawan akan berusaha untuk membuat rekan sekerja (pesaing)-nya
menghasilkan kinerja yang lebih buruk dan mencapai prestasi yang lebih sedikit
dibandingkan dirinya.
dan standar tersebut ditetapkan secara perorangan agar memiliki fleksibilitas yang
mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Ada terdapat dua metoda di dalam
dalam hal prestasi kerja yang telah dilakukan dan telah terjadi dan sampai batas
tertentu, dapat diukur. Kelemahannya adalah bahwa prestasi kerja dimasa lalu tidak
dapat diubah, tetapi dengan mengevaluasi prestasi kerja dimasa lalu, maka para
antara lain:
1) Rating Scale
2) Checklist
18
Penilaian yang berorientasi masa depan dilakukan melalui penilaian potensi
karyawan untuk menentukan prestasi kerja diwaktu yang akan datang atau penetapan
sasaran-sasaran prestasi kerja dimasa mendatang. Metode yang digunakan terdiri dari :
seseorang dalam suatu organisasi yang memiliki tingkat level yang sama dari posisi
perkerjaan sebelum mengalami pindah kerja. Kompensasi gaji, tugas dan tanggung
jawab yang baru umumnya adalah sama seperti sedia kala. Mutasi atau rotasi kerja
pekerjaan yang terkadang membosankan serta memiliki fungsi tujuan lain supaya
seseorang dapat menguasai dan mendalami pekerjaan lain di bidang yang berbeda pada
suatu perusahaan. Transfer terkadang dapat dijadikan sebagai tahapan awal atau batu
atau jabatan.
19
5. Untuk memberikan perangsang agar karyawan mau berupaya meningkatkan karir
6. Untuk alat pendorong agar spirit kerja meningkat melalui pesaingan terbuka.
berikut:
a. Permintaan sendiri adalah mutasi yang dilakukan atasa keinginan sendiri dari
b. Alih tugas produktif (ATP) adalah mutasi karena kehendak pimpinanan perusahaan
ataupun instansi baik dalam pemerintahan maupun non pemerintah (swasta). Menurut
Husein (2003) seseorang yang menerima promosi harus memiliki kualifikasi yang baik
dibanding kandidat-kandidat yang lainnya. Terkadang jender pria wanita serta senioritas
tua muda mempengaruhi keputusan tersebut. Hal inilah yang banyak diusahakan oleh
kalangan pekerja agar bias menjadi lebih baik dari jabatan yang sebelumnya ia jabat.
Dan juga demi peningkatan dalam status social. Promosi merupakan kesempatan untuk
berkembang dan maju yang dapat mendorong karyawan untuk lebih baik atau lebih
perusahaan.
20
Dengan adanya target promosi, pasti karyawan akan merasa dihargai,
sehingga mereka akan menghasilkan keluaran (output) yang tinggi serta akan
mempertinggi loyalitas (kesetiaan) pada perusahaan. Oleh karena itu, pimpinan harus
disiplin kerja, tingkat absensi yang tinggi atau bahkan masalah-masalah pemogokan
kerja. Untuk dapat memutuskan imbalan yang sepenuhnya diberikan kepada seorang
karyawan atas hasil kerjanya, maka perusahaan harus memiliki sesuatu sistem balas jasa
yang tepat. Mekanisme untuk dapat menentukan balas jasa yang pantas bagi suatu
menetapkan balas jasa yang sepantasnya atas prestasi kerja tersebut. Penilaian prestasi
kerja juga dapat digunakan perusahaan untuk mengetahui kekurangan dan potensi
perencanaan sumber daya manusia secara menyeluruh dalam menghadapi masa depan
jalur-jalur karir atau promosi-promosi jabatan para karyawannya. Lain halnya dengan
demosi, demosi adalah penurunan jabatan dalam suatu instansi yang biasa dikarenakan
oleh berbagai hal, contohnya adalah keteledoran dalam bekerja. Demosi adalah suatu
21
hal yang sangat dihindari oleh setiap pekerja karena dapat menurunkan status, jabatan,
dan gaji.
3.2 Hipotesis
1. Penilaian Kerja, Mutasi dan promosi berpengaruh positif dan signifikan secara
22
2. Penilaian Kerja berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap prestasi
kerja.
3. Mutasi berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap prestasi kerja.
4. Promosi berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap prestasi kerja.
BAB IV
METODE PENELITIAN
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausalitas research yang
bertujuan menguji hubungan dua atau lebih variabel independen terhadap variabel
dependen.
Obyek dari penelitian ini adalah penilaian kerja, mutasi dan promosi sebagai
Jumlah Populasi dalam penelitian ini adalah 200 orang dengan sampel sebanyak 100
orang dengan penentuan sampel melalui probability sampling yang dilakukan secara
random.
23
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
Metode Pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan: (1) Data Primer, yaitu data yang diambil langsung dari pusat data atau
bersumber langsung dari responden yang berhubungan dengan objek penelitian, yaitu
100 orang karyawan yang di wawancara secara langsung dan memberikan kuesioner
dengan format tertutup. dan (2) Data Sekunder, yaitu data yang biasanya telah
idealnya, membuat rencana untuk membangun kariernya, Lloyd L. Byars dan Leslie
W. Rue (2004:251).
2 Mutasi atau transfer adalah perpindahan pekerjaan seseorang dalam suatu organisasi
yang memiliki tingkat level yang sama dari posisi perkerjaan sebelum mengalami
24
3 Promosi adalah perpindahan yang memperbesar wewenang dan tanggung jawab
karyawan ke jabatan yang lebih tinggi di dalam organisasi kewajiban, hak, status dan
4 Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
Uji Instrument yang digunakan adalah Analisa regresi berganda dilakukan untuk
mengadakan prediksi nilai dari variabel dependen yaitu prestasi kerja (X1), mutasi (X2)
Analisis regresi berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 18.00
for Windows. Model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut rumus :
Dimana :
Y = Kinerja
a = Koefisien regresi
X2 = Mutasi
X3 = Promosi
25
1. Analisis Deskriptif.
2. Metode kuantitatif.
Sebelum dilakukan analisis dan evaluasi selanjutnya perlu dilakukan uji asumsi
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi variabel penganggu
2. Uji Multikolinieritas
Tujuan uji multikolinieritas adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan
3. Uji Heteroskedasitas
26
DAFTAR RUJUKAN
Byars, Lloyd L dan Leslie W. Rue. 2000. Human Resources Management, International
Edition. New York USA : Irwin-McGraw-Hill.
27
T. Hani Handoko, 1995, Manajemen Sumber daya Manusia, bpfe, Yogyakarta.
28