Nomor : 510/I.1/N/VIII/2014
Ten t ang
Bismillahirrahmanirrahim
MEMUTUSKAN
BAB 1
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
PENGERTIAN
Pasal 2
POLA HUBUNGAN INTERNAL ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Pasal 3
POLA HUBUNGAN EKSTERNAL ORGANISASI KEMAHASISWAAN
BAB II
ORGANISASI KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
Pasal 4
JENIS DAN STRUKTUR ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Pasal 5
SYARAT-SYARAT UMUM MENJADI PENGURUS
HARIAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Pasal 6
HAK PENGURUS ORGANISASI KEMAHASISWAAN
1. Mendapat pembinaan,
pembimbingan, pendampingan, dan pengarahan dari
pimpinan/pembina/pembimbing/pendamping.
2. Mendapat penghargaan
disesuaikan dengan prestasi dan dedikasinya sesuai dengan aturan yang
berlaku.
Pasal 7
KEWAJIBAN PENGURUS ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Pasal 8
PELANGGARAN DAN SANKSI
1. Setiap pengurus organisasi kemahasiswaan yang melanggar ketentuan
dan aturan yang terdapat dalam buku pedoman pola pembinaan dan
pengembangan mahasiswa ini akan dikenai sanksi.
2. Sanksi yang dikenakan pada pengurus organisasi kemahasiswaan dapat
berupa:
a. Peringatan lisan, dan atau
b. Peringatan tertulis, dan atau
c. Diberhentikan sebagai pengurus organisasi kemahasiswaan
3. Pelaksanaan ketentuan dalam ayat 1 dan 2 pasal 8 ini dibuat dengan
surat keputusan oleh yang berwenang.
BAB III
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA (DPM)
Pasal 9
KEDUDUKAN
1. DPM berkedudukan ditingkat Universitas.
2. DPM merupakan representasi mahasiswa ditingkat Universitas secara
internal.
Pasal 10
TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 11
STRUKTUR
Pasal 12
PROSEDUR PEMBENTUKAN
Pasal 13
HAK DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 14
SIDANG-SIDANG
1. Masa bakti DPM adalah 1 (satu) tahun, khusus jabatan ketua tidak dapat
diperpanjang dan dipilih lagi untuk periode berikutnya.
2. Pengurus DPM diberhentikan karena :
a. Masa baktinya sudah habis
b. Meninggal dunia
c. Melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di
Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
d. Telah lulus atau non aktif selama 3 bulan kepengurusan
e. Tidak memenuhi persyaratan lagi sebagai pengurus organisasi
kemahasiswaan.
3. Rektor memberhentikan pengurus DPM dengan Surat Keputusan.
4. Dalam keadaan tertentu untuk kepentingan organisasi kemahasiswaan,
Ketua DPM dapat melakukan penggantian pengurus antar waktu
berdasarkan hasil musyawarah.
5. Rektor dapat menetapkan penggantian pengurus DPM antar waktu dengan
Surat Keputusan berdasarkan surat dari DPM.
BAB IV
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS (BEM-U)
Pasal 16
KEDUDUKAN
Pasal 17
TUGAS DAN FUNGSI
2. BEM-U bertugas :
a. Melaksanakan semua program yang telah ditentukan di dalam Garis-
garis Besar Program Kegiatan (GBPK) yang dibuat oleh BEM-U.
b. Merencanakan dan mengorganisasi seluruh program kegiatan
kemahasiswaan dalam bidang manajerial dan leadership di tingkat
Universitas
3. BEM-U mempunyai fungsi :
a. Eksekusi/pelaksana aspirasi mahasiswa (student aspiration service)
b. Manajerial/Leadership kemahasiswaan di tingkat universitas.
c. Mempunyai fungsi koordinasi dengan BEM-F.
Pasal 18
STRUKTUR
Pasal 19
PROSEDUR PEMBENTUKAN
Pasal 20
HAK DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 21
SIDANG-SIDANG
Pasal 22
MASA BAKTI, PEMBERHENTIAN DAN PENGGANTIAN
1. Masa bakti BEM-U satu tahun dan untuk jabatan ketua tidak dapat
diperpanjang dan dipilih lagi untuk periode berikutnya.
2. Pengurus BEM-U diberhentikan karena :
a. Masa baktinya sudah habis
b. Meninggal dunia
c. Melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di
Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
d. Telah lulus atau non aktif selama 3 bulan kepengurusan
e. Tidak memenuhi persyaratan lagi sebagai pengurus organisasi
kemahasiswaan
3. Rektor memberhentikan pengurus BEM-U dengan Surat Keputusan.
4. Dalam keadaan tertentu untuk kepentingan organisasi, Ketua BEM-U
dapat melakukan penggantian pengurus antar waktu berdasarkan hasil
musyawarah.
5. Hasil penggantian pengurus antar waktu dapat ditetapkan oleh Rektor.
BAB V
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS (BEM-F)
Pasal 23
KEDUDUKAN
1. BEM-F berkedudukan di tingkat Fakultas
2. BEM-F merupakan organisasi kemahasiswaan yang bergerak dibidang
managerial dan leadership tingkat Fakultas
Pasal 24
STRUKTUR
Pasal 25
TUGAS DAN FUNGSI
1. BEM-F bertugas :
a. Melaksanakan Semua program kerja yang telah ditetapkan
berdasarkan Garis-garis Besar Program Kegiatan (GBPK) yang dibuat
oleh BEM-F
b. Merencanakan dan mengkoordinasikan program kegiatan
kemahasiswaan di tingkat Fakultas
2. BEM-F mempunyai fungsi :
a. Eksekusi/pelaksana aspirasi mahasiswa di tingkat fakultas
b. Manajerial/leadership kemahasiswaan di tingkat fakultas
Pasal 26
PROSEDUR PEMBENTUKAN
Pasal 27
HAK DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 28
SIDANG-SIDANG
Pasal 29
MASA BAKTI, PEMBERHENTIAN DAN PENGGANTIAN
1. Masa bakti BEM-F adalah satu tahun dan khusus jabatan tidak dapat
diperpanjang dan dipilih lagi untuk periode berikutnya.
2. Pengurus BEM-F diberhentikan karena :
a. Masa baktinya sudah habis
b. Meninggal dunia
c. Melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di
Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
d. Telah lulus atau non aktif selama 3 bulan kepengurusan
e. Tidak memenuhi persyaratan lagi sebagai pengurus organisasi
kemahasiswaan
3. Dekan memberhentikan pengurus BEM-F dengan Surat Keputusan.
4. Dalam keadaan tertentu untuk kepentingan organisasi kemahasiswaan,
Ketua BEM-F dapat melakukan penggantian pengurus antar waktu.
5. Dekan dapat menetapkan penggantian pengurus BEM-F antar waktu
dengan Surat Ketetapan.
BAB VI
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN / PROGRAM STUDI (HMJ/HMPS)
Pasal 30
KEDUDUKAN
Pasal 31
TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 32
HAK DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 33
STRUKTUR
Kepengurusan HMJ/HMPS sekurang-kurangnya terdiri atas
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Bendahara
4. Ketua-ketua bagian sesuai kebutuhan
Pasal 34
PROSEDUR PEMBENTUKAN
Pasal 35
MASA BAKTI, PEMBERHENTIAN DAN PENGGANTIAN
1. Masa bakti HMJ/HMPS adalah satu tahun, khusus jabatan ketua tidak
dapat diperpanjang dan dipilih lagi untuk periode berikutnya.
2. Pengurus HMJ/HMPS diberhentikan karena :
a. Masa baktinya sudah habis
b. Meninggal dunia
c. Melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di
Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
d. Telah lulus atau non aktif selama 3 bulan kepengurusan
e. Tidak memenuhi persyaratan lagi sebagai pengurus organisasi
kemahasiswaan
3. Dekan memberhentikan pengurus HMJ/ HMPS berdasarkan
rekomendasi dari Ketua Jurusan/Ketua Program Studi
4. Dalam keadaan tertentu untuk kepentingan organisasi kemahasiswaan,
Ketua HMJ/HMPS dapat melalui penggantian pengurus antar waktu.
5. Dekan dapat menetapkan penggantian pengurus HMJ/HMPS antar
waktu dengan Surat Ketetapan.
BAB VII
UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM)
Pasal 36
KEDUDUKAN,TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 37
PEMBENTUKAN, PENGESAHAN DAN MASA BAKTI
Pasal 38
EVALUASI
BAB VIII
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH (IMM)
Pasal 39
STATUS, FUNGSI, DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 40
PEMBINAAN DAN PENYELENGGARAAN
BAB IX
KOPMA (KOPERASI MAHASISWA)
Pasal 41
KEDUDUKAN,TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 42
PEMBENTUKAN, PENGESAHAN DAN MASA BAKTI
Pasal 43
EVALUASI
Pasal 44
KEDUDUKAN,TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 45
PEMBENTUKAN, PENGESAHAN DAN MASA BAKTI
Pasal 46
EVALUASI
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
PASAL 47
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Surat Keputusan akan diatur dalam
peraturan tersendiri.
2. Segala peraturan kemahasiswaan yang telah ada dan tidak bertentangan
dengan Surat Keputusan ini masih tetap berlaku.
3. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika terdapat kekeliruan dan mulai
berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Ponorogo
Pada tanggal : 26 Agustus 2014
a.n Rektor,