Pertanian merupakan sektor penting dalam stabilisasi ekonomi yang diperlukan dalam proses pembangunan ekonomi. Instabilitas ekonomi dan Industri tidak begitu berpengaruh pada produksi pertanian sektor penyangga/buffer Pada keadaan ekonomi dan ketenagakerjaan baik, pertanian mengalami tekanan pendapatan Di negara maju lapangan kerja non pertanian, sementara di negara sedang berkembang lebih rendah ketersediannya
Masalah pertanian mengikuti suatu pola tertentu dalam pembangunan ekonomi. Ada 2 macam: a) kekurangan produksi bagaimana usaha untuk meningkatkan supply dari produksi b) kelebihan produksi.bagaimana membatasi supply atau mempertahankan supply agar tidak merugikan produsen
Kebijakan pertanian dibuat dengan ujuan untuk: Kepentingan produsen Kepentingan konsumen Kepentingan produsen dan konsumen Kepentingan masyarakat keseluruhan Ada 2 macam:
1. 2.
Akibat pergeseran kurva penawaran: a) pada harga tertentu, jumlah yang ditawarkan bertambah b) pada jumlah yang sama harga lebih rendah
Pergeseran kurva penawaran : a) produksi lebih efisien b) harga input lebih rendah c) pembukaan lahan baru
1.
Permulaan kebijakan pada pemulaan perkembangan ekonomi dan pertanian lahan tersedia luas, tenaga kerja lebih berperan dalam proses produksi, modal dan teknologi terbatas peningkatan produksi dilakukan dengan kebijakan ekstensifikasi dengan penyediaan atau pembagian lahan
Tujuan:
Menyediakan lahan bagi petani untuk memperoleh pendapatan dan memproduksi bahan makanan Mengembangkan dan mengamankan teritorial negara
Contoh:
Transmigrasi Redistribusi lahan di Amerika Latin, Jepang, Cina, Taiwan
2.
setelah semua lahan diusahakan dan redistribusi lahan berjalan, kebijakan peningkatan produksi dilakukan dengan :
mendorong penelitian pertanian untuk menghasilkan teknologi baru Kebijakan harga Pengalokasian sumberdaya lebih efisien
tahap tertentu di mana kenaikan produksi akan meningkatkan pendapatan petani dan menguntungkan konsumen
Membatasi produksi dengan cara memperlambat penawaran Dilakukan dengan membei kompensasi atas pengorbanannya dalam membatasi produksi
Contoh: Di Indonesia ada UU No 12 tahun 1992 tentang budi daya tanaman (petani yang menanam
tanaman dalam program pemerintah kalau dirugikan berhak mendapatkan kompensasi sebesar selisih antara tanaman dalam program dengan tanaman pilihan petani)