Anda di halaman 1dari 8

KARYA TULIS ILMIAH

IPA
Zat aditif yang terkandung dalam makanan cepat saji atau
instan

Disusun oleh :

AISYAH ALMAGHFIRA HURIL JANNAH

Kelas: VIII C (8C)

MTs ANNUR Sawahan Turen

JLN RAYA NO 272 SAWAHAN TUREN

Tahun ajaran 2022-2023


BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan hidup manusia semakin meningkat.
Hal ini terjadi pada seluruh kalangan. Di sisi lain, kesibukan-kesibukan dalam berbagai
aktivitas seperti pekerjaan seringkali membuat kita menomorduakan kebutuhan-kebutuhan
pokok. seperti makanan. Hal tersebut rupanya disadari oleh berbagai pengelola badan usaha
sebagai peluang untuk mencari keuntungan Semakin hari badan usaha semakin berlomba-
lomba untuk memproduksi bahan makanan instan. Banyaknya produk makanan instan yang
beredar di pasaran semakin memanjakan konsumen apalagi utuk kalangan remaja
Terlebih lagi, remaja yang sedang berada pada masa peralihan dari masa kanak-kanak
menuju dewasa kian sibuk dengan hal-hal yang baru mereka kenal sehingga timbul pola
hidup konsumtif yang terkadang berlebihan. Pola berpikir mereka seakan ikut berubah.
"Kalau ada yang mudah, kenapa harus memilih yang sah?" Dalam sehari seorang remaja
mampu mengonsumsi beberapa jenis makanan instan dari makanan ringan sampai makanan
pokok yang digantikan dalam bentuk instan Makanan instan seakan telah mendarah daging
dalam diri mereka Bahkan ada yang menjadikannya sebagai makanan sehari-hari.
Akibat dari pengonsumsian makanan instan yang berlebihan dapat membuat remaja
mengabaikan pola makan yang sehat. Padahal pengonsumsian makanan instan dalam jumlah
banyak dan jangka waktu yang lama dapat menimbulkan penimbunan zat aditif yang
terkandung dalam makanan instan pada tubuh mereka. Saat ini banyak remaja yang
menderita penyakit maag, radang, dan berbagai penyakit yang menyerang alat pencernaan.
Hal ini tentu tidak lepas dari kebiasaan mereka mengonsumsi makanan instan. Lalu apakah
yang sebenarnya terkandung dalam makanan instan? Bagaimana pengaruhnya terhadap pola
makan dan kesehatan remaja?
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, rumusan masalah dalam
karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut
1. Apa saja zat yang terkandung dalam makanan instan?
2. Bagaimana pengaruh pada kesehatan tubuh manusia apabila manusia mengkonsumsi
secara berlebihan makanan instan yang mengandung zat aditif?
3. Mengapa zat aditif pada makanan instan dapat mempengaruhi pola makan?
4. Bagaimana cara menghindari ketagihan atau kecanduan pada makanan cepat saji?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kandungan makanan instan
2.Mengetahui pengaruhnya terhadap pola makan dan kesehatan
3. Menemukan solusi dan tips untuk mengatasi pengaruh makanan instan
4. Menemukan cara untuk mengkonsumsi makanan instan dengan tepat
BAB II
Pembahasan
1. Apa saja zat yang terkandung dalam makanan instan?
Jawabannya adalah:
1. Pemanis buatan. Aspartam adalah jenis pemanis buatan yang sering ditemukan dalam
makanan kemasan berlabel "diet" atau "bebas gula". Konsumsi aspartam yang berlebihan bisa
menghasilkan efek neurotoksik seperti pusing, sakit kepala, kebingungan mental, migrain,
dan kejang.
2. Sirup jagung fruktosa tinggi atau High Fructose Corn Syrup. Pemanis buatan ini bisa
ditemukan di hampir semua makanan olahan. Efek samping dari konsumsi sirup jagung
fruktosa tinggi adalah perkembangan diabetes dan kerusakan jaringan.
3. Monosodium glutamat. MSG adalah asam amino yang digunakan sebagai penambah rasa
dalam sup, saus salad, kentang goreng, dan masih banyak lagi. Sebuah studi menunjukkan
bahwa konsumsi rutin MSG mengakibatkan efek samping, seperti depresi, disorientasi,
kerusakan mata, kelelahan, sakit kepala, dan obesitas.
4. Trans fat atau lemak trans. Lemak trans digunakan untuk memperpanjang umur simpan
produk makanan dan merupakan salah satu zat paling berbahaya yang sering Anda konsumsi.
Banyak studi menunjukkan bahwa lemak trans meningkatkan kadar kolesterol LDL sekaligus
mengurangi HDL atau kadar kolesterol baik, meningkatkan risiko serangan jantung, penyakit
jantung dan stroke, meningkatkan risiko diabetes, peradangan, dan masalah kesehatan
lainnya.
5. Pewarna makanan buatan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pewarna makanan
buatan yang ditemukan dalam soda, jus buah, dan salad dressing, bisa menyebabkan masalah
perilaku dan penurunan IQ pada anak.
6. Natrium sulfit. Pengawet ini digunakan dalam pembuatan buah kering. Bagi orang yang
sensitif terhadap senyawa ini bisa mengalami sakit kepala, masalah pernapasan, dan ruam.
Pada kasus yang parah, natrium sulfit dapat menyebabkan kematian dan serangan jantung.
7. BHA dan BHT. Hydroxyanisole butylated (BHA) dan butylated hydrozyttoluene (BHT)
adalah pengawet yang ditemukan dalam sereal, permen karet, keripik kentang, dan minyak
sayur. Efek samping dari senyawa ini menyebabkan kerusakan sistem saraf otak dan kanker.
8. Sulfur Dioksida. Zat ini sering ditemukan pada buah dan sayuran mentah. Efek samping
dari senyawa kimia ini, termasuk masalah bronkial, terutama pada mereka yang rentan
terhadap asma, hipertensi (tekanan darah rendah), sensasi kesemutan atau syok anafilaksis.
9. Kalium Bromat. Zat aditif ini digunakan untuk meningkatkan volume tepung atau roti.
Ternyata, kandungan kalium bromat dalam jumlah kecil pada roti sangat berbahaya bagi
kesehatan manusia.
2. Bagaimana pengaruh pada kesehatan tubuh manusia apabila manusia mengkonsumsi
secara berlebihan, menkonsumsi makanan instan yang mengandung zat aditif?
Jawabannya adalah:
Gangguan Pencernaan
Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi garam seperti makanan siap
saji, akan membuat tubuh Anda menyerap lebih banyak air. Hal itu membuat perut Anda
kembung dan membengkak.
Gangguan Pernapasan
Sebuah penelitian mengatakan bahwa anak-anak yang mengkonsumsi makanan cepat saji
setidaknya tiga kali seminggu akan meningkatkan risiko terkena asma dan rinitis. Untuk
orang dewasa, makanan cepat saji bisa membuatnya mengalami obesitas. Dan dampak dari
obesitas tersebut adalah napas pendek, mengi, dan sleep apnea.
Pemicu Munculnya Jerawat
Biasanya, cokelat dan makanan berminyak adalah makanan pemicu munculnya jerawat,
padahal tidak sepenuhnya. Munculnya jerawat dapat disebabkan juga oleh makanan tinggi
karbohidrat. Makanan yang mengandung karbohidrat tinggi mampu meningkatkan kadar gula
darah yang bisa menjadi pemicu jerawat tersebut.
Meningkatkan Kadar Insulin
Makanan siap saji yang tinggi akan kalori dan karbohidrat tersebut mampu menyebabkan
lonjakan gula darah dalam tubuh Anda. Dan hal itu dapat mengubah kadar insulin normal.
Jika Anda sering mengonsumsi makanan ini, maka Anda berisiko lebih besar terkena
resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
Merusak Gigi
Makanan siap saji juga bisa merusak gigi. Ketika Anda mengonsumsi makanan tinggi
karbohidrat dan gula, bakteri yang berada di mulut Anda menghasilkan asam. Asam ini dapat
menghancurkan enamel (email) gigi yang bisa mengakibatkan gigi berlubang. Enamel yang
telah hilang tidak bisa diganti, dan kesehatan mulut yang buruk bisa menimbulkan masalah
kesehatan lainnya.
3. Mengapa zat aditif pada makanan instan dapat mempengaruhi pola makan?
Jawabannya adalah:
Dikarenakan zat aditif memiliki pengaruh terhadap makanan atau senyawa yang bikin pola
makan kita menjadi sangat lezat karena pada zat adiktif terdapat pewarna,, pemanis,
pengawet, dan penyedap yang bikin masakan itu sangat lezat untuk dimakan.
4. Bagaimana cara menghindari ketagihan atau kecanduan pada makanan cepat saji?
Jawabannya adalah:

Dibawah ini beberapa tips agar kita terhindar dari ketagihan atau kecanduan pada makanan
cepat saji:
1. Rencanakan Menu Makan
Kamu mungkin beranggapan bahwa cara paling cepat dan simpel untuk mengatasi kelaparan
adalah memesan makanan cepat saji. Cara ini memang tidak sepenuhnya salah, tapi
sebaiknya dihindari.
Caranya, buat rencana menu makan sehari-hari dan upayakan untuk menyiapkan bahan-
bahannya sendiri di rumah. Dengan perencanaan ini, kamu diharapkan tidak akan tergiur
untuk memesan dan mengonsumsi makanan cepat saji. Selain itu, menyiapkan makanan
sendiri di rumah juga lebih higienis dan sehat.
2. Konsumsi Cukup Serat
Ketika kamu mengonsumsi serat dalam jumlah cukup setiap hari, tubuh akan lebih mudah
kenyang. Untungnya lagi, rasa kenyang ini akan bertahan lebih lama, sehingga kamu tidak
mudah tergoda untuk mengonsumsi camilan tidak sehat. Memenuhi kebutuhan serat harian
juga dapat membantu melancarkan pencernaan kamu.
3. Konsumsi Cukup Protein
Selain serat, konsumsi protein yang cukup juga dapat membantu kamu untuk menahan
keinginan menyantap makanan lain, termasuk fast food. Karena, protein adalah jenis
makronutrien yang dapat menjaga rasa kenyang lebih lama dibandingkan karbohidrat.
Tingkatkan konsumsi protein dari ikan, kacang-kacangan, dan sayur. Jadi, keinginan untuk
konsumsi fast food dapat ditekan.
4. Siapkan Camilan Sehat
Konsumsi makanan cepat saji tidak selalu karena merasa lapar. Bisa saja karena kamu sedang
ingin ngemil yang simpel dan terasa nikmat di lidah. Akhirnya yang dijadikan sebagai pilihan
adalah fast food.Guna menyiasati hal tersebut, cobalah untuk mengalihkan keinginan makan
camilan dengan minum air putih. Jika tetap ingin ngemil, kamu dapat memilih camilan sehat
seperti buah-buahan.
5. Variasikan Menu Penuh Warna
Piring makan yang diisi dengan menu berwarna-warni tentu akan lebih menarik saat dilihat.
Karenanya, cobalah untuk mengombinasikan jenis menu sehat yang sebagian besar terdiri
dari sayur dan buah-buahan colorful.Kombinasi sayur dan buah yang beragam di atas piring
bisa membuat lidah kamu merasakan sensasi baru setiap harinya. Tentu saja, hal ini lebih
baik dibandingkan mengonsumsi junk food yang mungkin akan terasa begitu-begitu saja.
6. Berikan Sugesti bahwa Fast Food Tidak Sehat
Berbagai penelitian telah membuktikan bahaya makanan cepat saji bagi kesehatan. Selain
meningkatkan risiko obesitas, konsumsi makanan cepat saji berlebihan juga dapat
mencetuskan kolesterol tinggi dan penyakit jantung.Kamu sebaiknya paham betul akan hal
tersebut. Buat apa sering membeli makanan yang nilai gizinya kurang dan dapat mengundang
berbagai penyakit berbahaya? Hal inilah yang perlu ditanamkan dalam diri sebelum memilih
makanan cepat saji.
7. Cukupi Waktu Istirahat
Kebiasaan begadang dan kurang tidur dapat meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi
makanan cepat saji. Oleh karena itu, sebaiknya penuhi kebutuhan istirahat kamu dengan tidur
selama 7-8 jam setiap malam.Pastikan pula kamu mendapatkan kualitas tidur yang baik agar
bisa terbangun dengan kondisi segar dan bugar.
8. Hindari Stres
Salah satu momen seseorang cenderung mengonsumsi junk food yaitu ketika stres. Banyak
orang melakukan emotional eating saat stres. Nah, makanan yang paling sering dicari yaitu
makanan manis dan junk food. Mereka menyantap makanan tersebut dengan alasan untuk
mengatasi stres. Padahal, hal tersebut tidak mengatasi stres dan malah berisiko membawa
masalah kesehatan lain.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Makanan cepat saji itu makanan yang tidak baik bagi kesehatan karena dalam makanan cepat
saji itu terdapat zat aditif atau zat tambahan yang bisa menyebabkan kita ketagihan untuk
terus-menerus makan makanan cepat saji. Contohnya mie instan mie instan adalah makanan
yang tidak baik bagi tubuh kita karena di setiap kemasan mi instan rata-rata mengandung
MSG (monosodium glutamat), natrium, dan kalori tinggi. Kandungan inilah yang dapat
mengakibatkan beberapa penyakit.
Jadi kesimpulannya makanan instan atau cepat saji itu tidak baik bagi tubuh kita.

Anda mungkin juga menyukai