Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini di tengah-tengah masyarakat telah banyak beredar berbagai
macam makanan dan minuman instan yang mengandung zat pewarna, pengawet
makanan, penambah rasa makan yang dapat mempengaruhi kesehatan
masyarakat. Sebagian anggota masyarakat ada yang menyadari permasalahan
makan dan minuman tersebut namun ada pula yg tidak mengetahuinya sama
sekali.Juga hampir dapat dipastikan kalau anak-anak pasti lebih suka makan  mie
instant atau nugget daripada sayuran yang sehat.
Kenyataannya, banyak orang yang lebih memilih mengkonsumsi
makanan instan dengan berbagai alasan yang mereka hadapi. Salah satu
alasannya adalah karna kesibukan mereka.Padatnya rutinitas perkerjaan membuat
mereka tidak sempat untuk sekedar memasak makanan yang sehat.Sifat makanan
instan yang mudah didapat dan praktis penyajiannya, menjadi pilihan alternative
mereka untuk dikonsumsi sehari-hari.Makanan instan yang biasa digemari oleh
masyarakat Indonesia adalah mie instan.Tapi tahukah Anda ada banyak bahaya
yang mengancam di balik nikmatnya makanan cepat saji?
  World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural
Organization (FAO) menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu bahan
makanan terhadap kesehatan manusia dibagi dalam 3 katagori yaitu aspek
toksikologis (kategori residu bahan makanan yang dapat bersifat racun terhadap
organ-organ tubuh), aspek mikrobiologis (mikroba dalam bahan makanan yang
dapat mengganggu keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan), aspek
imunopatologis (keberadaan residu yang dapat menurunkan kekebalan tubuh).
Terlebih lagi, remaja yang sedang berada pada masa peralihan dari masa
kanak-kanak menuju dewasa kian sibuk dengan hal-hal yang baru mereka kenal
sehingga timbul pola hidup konsumtif yang terkadang berlebihan.Pola berpikir
mereka seakan ikut berubah.“Kalau ada yang mudah, kenapa harus memilih
yang susah?”Dalam sehari seorang remaja mampu mengonsumsi beberapa jenis
makanan instan dari makanan ringan sampai makanan pokok yang digantikan
dalam bentuk instan.Makanan instan seakan telah mendarah daging dalam diri
mereka.Bahkan ada yang menjadikannya sebagai makanan sehari-hari.
Akibat dari pengonsumsian makanan instan yang berlebihan dapat
membuat remaja mengabaikan pola makan yang sehat.Padahal pengonsumsian

1
makanan instan dalam jumlah banyak dan jangka waktu yang lama dapat
menimbulkan penimbunan zat aditif yang terkandung dalam makanan instan pada
tubuh mereka.Saat ini banyak remaja yang menderita penyakit maag, radang, dan
berbagai penyakit yang menyerang alat pencernaan.Hal ini tentu tidak lepas dari
kebiasaan mereka mengonsumsi makanan instan.

B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan remaja/anak-anak
peserta dapat memahami dan mengupayakan hidup yang lebih sehat terutama
dalam memilih makanan yang baik untuk kesehatan.
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti promosi kesehatan ini remaja/anak-anak peserta dapat :
1. Menyebutkan pengertian apa itu makanan instan
2. Menyebutkan jenis-jenis makanan instan
3. Menyebutkan zat-zat yang terkantung di dalam mkannan instan dan
bahayanya bagi kesehatan
4. Menyebutkan dampak makanan instan bagi kesehatan
5. Menyebutkan cara memilih makanan yang sehat
6. Mengupayakan untuk meminimalisasi dampak negatif dari makanan instan
D. Manfaat

Untuk itu Promosi kesehatan yang kami lakukan ini supaya menambah
pengetahuan agar dapat memilih makan sehat dan mengetahui bahaya makan
instan bagi kesehatan, kami berharap promosi kesehatan ini bisa
berkesinambungan sehingga dapat mencegah dampak negatif dari makan instan
dan zat-zat berbahaya yang terkandung didalamnya, dan juga agar dapat lebih
cermat memilih makan yang baik bagi kesehatan.
Sebagai mana tujuan Promosi Kesehatan adalah “Knowledge, Attitude,
Practice” agar Tahu, Mau dan Mampu melaksanakan program kesehatan dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini jajaran / praktisi kesehatan dituntut untuk
tidak bosan-bosannya melakukan Promosi Kesehatan kepada masyarakat
dimanapun dan kapanpun.

2
3
BAB II

KONSEP TEORI

A. Pengertian Makanan Instan


Makanan instan yang dimaksud adalah jenis makanan yang dikemas,
mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut
umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi
dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita
rasa bagi produk tersebut.Makanan siap saji biasanya berupa lauk pauk dalam
kemasan, mie instan, nugget, atau juga corn flakes sebagai makanan untuk
sarapan.
Makanan siap saji adalah istilah untuk makanan yang dapat disiapkan
dan dilayankan dengan cepat. Sementara makanan apapun yang dapat disiapkan
dengan segera dapat disebut makanan siap saji, biasanya istilah ini merujuk
kepada makanan yang dijual di sebuah restoran atau toko dengan persiapan yang
berkualitas rendah dan dilayankan kepada pelanggan dalam sebuah bentuk paket
untuk dibawa pergi. Istilah "makanan siap saji" diakui dalam bahasa kamus
bahasa Inggris Merriam-Webster pada 1951.

B. Jenis-jenis makanan instan


Menurut Badan kesehatan dunia (WHO), ada 10 jenis makanan sampah
yang perlu rekans kurangi, bahkan dihindari.Karena jika terus menerus
dikonsumsi akibat mengakibatkan efek mengganggu kesehatan.Nah, silahkan
rekans ambil kesimpulan sendiri dari 10 jenis makanan sampah (junk food)
dibawah ini.

1. Gorengan
Junk food ini mengandung kalori, lemak/minyak, dan oksidan yang
tinggi.Jika dikonsumsi secara teratur, dapat menimbulkan berbagai macam
penyakit mulai dari obesitas, penyakit jantung koroner, hingga kanker (karena zat
karsiogenik yang dihasilkan dalam proses penggorengan).
2. Mie instan atau Makanan Cepat saji (fast food)
Makanan yang sangat lezat dan praktis ini ternyata mengandung garam
dalam jumlah sangat tinggi, serta vitamin dan mineral dalam jumlah sangat
rendah. Kadar garam yang tinggi mengandung trans lipid, memperberat beban
ginjal dan pembuluh darah jantung, serta menaikkan tekanan darah.

4
3. Jeroan dan Daging Berlemak
Makanan ini mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi.Konsumsi
jeroan dalam jumlah banyak dan jangka waktu yang lama dapat menyebabkan
sakit jantung koroner, tumor ganas, dan kanker.
4. Asinan
Jumlah garam yang melebihi batas akan memberatkan beban ginjal,
merusak selaput lendir lambung, merusak usus, dan memperbesar resiko tekanan
darah tinggi serta kolesterol tinggi. Yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang
adalah bahwa amonium nitrit seringkali ditambahkan dalam proses pengasinan.
Zat ini menimbulkan resiko kanker hidung dan tenggorokan.
5. Daging Olahan
Makanan yang dapat dimasukkan ke dalam kategori ini adalah makanan
seperti baso, sosis, nugget,ham, corned, dan sebagainya. Makanan jenis ini
mengandung garam nitrit yang beresiko menimbulkan kanker, pengawet dan
pewarna yang beresiko bagi hati, serta natrium yang memberatkan kerja ginjal
dan membuat tekanan darah labil.
6. Makanan yang Di Panggang/Di Bakar
Jika dikonsumsi secara reguler dalam jumlah yang tinggi dan jangka
waktu lama, makanan jenis ini akan memperbesar resiko penyakit kanker karena
mengandung zat penyebab kanker.
7. Sajian Manis Beku
Es krim dan frozen cake adalah contoh junk food golongan ini. Junk food
ini mengandung kadar mentega tinggi yang menyebabkan obesitas, kadar gula
tinggi yang mengurangi nafsu makan, dan suhu rendah yang memberi efek
negatif bagi usus.
8. Manisan Kering
Mengandung garam nitrat, manisan kering akan bergabung dengan
amonium di dalam tubuh dan menghasilkan zat karsiogenik yang akan merusak
organ-organ tubuh, terutama hati. Makanan ini juga akan mengakibatkan tekanan
darah tinggi dan kerusakan ginjal.
9. Makanan Kaleng
Kandungan vitamin dan protein makanan dalam kaleng tentu saja sudah
berkurang jika dibandingkan dengan yang alami.Hal ini otomatis menurunkan
nilai gizinya, ditambah dengan interaksinya dengan kaleng dan pengawet yang

5
mengandung berbagai macam zat kimia berbahaya. Buah kaleng jauh lebih
berbahaya lagi, karena mengandung kadar gula dan kalori yang sangat tinggi.
10. Olahan Keju
Makanan olahan keju yang dikonsumsi dalam jumlah banyak akan
menambah berat badan yang menaikkan kadar gula darah. Kadar lemak dan gula
yang tinggi menyebabkan pengosongan perut, hyperakiditas, dan rasa terbakar.
C. Zat-zat yang terkandung dalam makanan instan dan Bahayanya bagi kesehatan
World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural Organization
(FAO) menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu bahan makanan
terhadap kesehatan manusia dibagi dalam 3 katagori yaitu aspek toksikologis
(kategori residu bahan makanan yang dapat bersifat racun terhadap organ-organ
tubuh), aspek mikrobiologis (mikroba dalam bahan makanan yang dapat
mengganggu keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan), aspek
imunopatologis (keberadaan residu yang dapat menurunkan kekebalan tubuh).
Apabila Anda cermati komposisi pada makanan cepat saji, pasti tidak lepas
dari berbagai zat aditif, seperti MSG ( Mono Sodium Glutamat), berbagai jenis
pewarna sintetis, juga pengawetseperti Natrium benzoat, dll
Penggunaan zat aditif yang berlebihan dan dikonsumsi secara terus menerus
dapat menimbulkan dampak negatif yang nyata bagi kesehatan. Mungkin Anda
tidak akan merasakan dampak negatif apapun meskipun Anda biasa
mengkonsumsi makanan cepat saji, tapi waspadalah karena dampak negatif zat
aditif yang terkandung dalam makanan cepat saji bisa terjadi sacara langsung
maupun tidak langsung, bisa terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang
bahkan hingga puluhan tahun kemudian baru terasa akibatnya. Sebagai
gambaran, kandungan zat aditif pada beberapa produk makanan adalah sebagai
berikut :
 ZAT ADDITIVE PADA BEBERAPA PRODUK MAKANAN
N NAMA
JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE
O PRODUK
1 Chitato Makanan Ringan TBHQ,MSG, CaCO3, DG, DI,
pewarna, NaB
2 Taro Makanan Ringan NB, FF, AS, CaCO3, KB, NaB, DG,
DI, MSG
3 Indomie Makanan Siap Saji Fe, PK, P, pewarna, AF, MSG, KB, SB,
Goreng Aas, NB
4 Kecap Bango Bumbu dalam Botol KB,CaB,NB,MSG,P
5 Kraft Singles Makanan Pelengkap dalam KB,NB,Kn,Nn,Re,Pt,SB,An,G
Kemasan Kertas

6
 ZAT ADDITIVE PADA BEBERAPA PRODUK MAKANAN
N NAMA
JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE
O PRODUK
6 Kopiko Permen Ga,F,Sl,pewarna,Sk,P
7 Oops Biskuit pewarna,Hp,NB,MSG
8 Okky Jelly I,Ks,Pe,pewarna
9 Mariza Selai AS,Ks,pewarna
10 Pocarri Sweat Minuman dalam kaleng AS,Ns,NaCl,CaCl,Kal,Mg,Prs
 Apa saja pengaruh zat-zat additive pada tubuh kita?
Dampak negatif zat aditif terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun
tidak langsung, dalam jangka pendek maupun jangka panjang.Dampak negatif zat
aditif berlebihan
Zat Aditif Dampak terhadap kesehatan
Sulfit · Menyebabkan sesak napas, gatal-gatal dan bengkak.( Intisari,2001)
Zat Warna ·Menimbulkanalergi
· Menimbulkan kanker hati
· Menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.
( Arbor,1997)
MSG · Kerusakan otak
· Kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi, mempercepat
proses penuaan, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma,
ketidakmampuan belajar, dan depresi. (Republika,2003)
BHT&BHA · Menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap
aspirin. (Intisari ,2001)
Pemanis · Menyebabkan kanker kantong kemih (saccarin).
· Gangguan saraf dan tumor otak (aspartan).
· Mutagenik.

1. Bahan pewarna
Pewarna digunakan dalam makanan untuk menambah daya tarik dan
meningkatkan selera makan.Zat pewarna makanan yang terbuat dari tumbuhan
tidak berbahaya bagi kesehatan manusia, misalnya tomat, wortel, kunir, kunyit,
daun pandan, dan lain-lain.Zat aditif yang berbahaya jika dikonsumsi manusia
adalah zat warna sintetik. Jika digunakan secara berlebihan dan terus menerus,
maka zat warna sintetik akan tertimbun dalam tubuh dan dapat merusak fungsi
organ-organ tertentu, terutama hati dan ginjal. Hati akan dipaksa bekerja keras
untuk merombak zat tersebut agar dapat dikeluarkan dari hati, padahal
kemampuan hati dalam hal ini sangat terbatas.

7
Dari organ hati, bahan aditif pewarna masuk ke dalam sistem peredaran
darah dan selanjutnya ke ginjal.Ginjal juga harus bekerja keras agar bahan
pewarna tersebut dapat dikeluarkan dari dalam tubuh.Zat-zat warna sintetik
tertentu juga diduga bersifat karsinogen atau bisa menyebabkan penyakit kanker.
2. Bahan pengawet
Tujuan penggunaan bahan pengawet pada makanan adalah untuk
mencegah atau kerusakan/pembusukan yang disebabkan oleh mikroorganisme,
sehingga makanan lebih tahan lama atau tidak mudah basi.Bahan pengawet alami
tidak berbahaya bagi kesehatan manusia, misalnya pemanfaatan garam dapur
untuk mengawetkan ikan asin.Namun bahan penggunaan pengawet sintetik dapat
membahayakan tubuh.Contoh bahan pengawet sintetik adalah natrium benzoat,
BHT (butil hidroksi toluena), BHA (butil hidroksi anisol), kalium nitrat, asam
sitrat, kalium nitrit, dan lain-lain.Bahan-bahan tersebut sering dipakai oleh
industri makanan sebagai bahan pengawet dalam makanan kaleng.
BHA dan BHT bersama asam sitrat juga sering digunakan untuk
mengawetkan minyak agar tidak tengik.Nitrit biasa dipakai manusia untuk
mengawetkan daging, padahal zat aditif ini dapat bereaksi dengan gugus amino
dalam daging dan membentuk nitrosamina yang bersifat racun dan
karsinogen.BHT&BHA menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang
alergi terhadap aspirin.
3. Pemanis Buatan
Macam – Macam Pemanis Buatan:
1. Siklamat
sudah lama diteliti tidak dianjurkan untuk anak, kerap dicampur dengan
pemanis lain. Citarasanya, menyenangkan, karena bisa menutupi rasa pahit
dan mempertajam rasa dari campuran.Di Amerika sudah lama dilarang
karena secara signifikan meningkatkan kejadian tumor buli – buli setelah
penggunaan siklamat dan sakarin sebanyak 2500mg /kg/hari.
2. Sakarin (sweet and low)
sudah dikenal 100 tahun lalu, namun masih diselidiki apakah mengandung
zat Karsinogenik. manisnya 700 kali gula
3. Aspartame(Nutrasweet,Equal)
mengandung berbagai toksin yang meyebabkan gejala sakit kepala, alergi,
dan gejala penyakit autoimun (autoimmune disease) serta menyebabkan
penumpukan formaldehide ang merusak syaraf otak

8
4. Sucralose
Klorinasi gula(sucrose), sudah bayak ditemukan efek samping seperti timbul
rasa cemas, serangan panik, sakit kepala, gelisah, alergi dan diare.
5. Xylitol
Biasanya akan terasa dingin jika mencair dalam mulut, sering dipakai pada
permen , tablet hisap
6. Sorbitol
Sudah dipakai selama 50 tahun terakhir. Sebagai pemanis , rasanya lembut,
memberi efek dingin pada mulut.
4. Zat penyedap rasa
Penyedap rasa ada yang alami dan ada pula yang sintesis.Penyedap rasa
alami seperti cuka, merica, garam, gula, dll lebih aman dan relatif tidak
menimbulkan efek samping.Kecuali di konsumsi secara berlebihan.
Penyedap rasa buatan mengandung monosodium glutamat ( MSG )
adalah penyedap sintesis yang banyak di gunakan secara luas di berbagai jenis
makanan baik fast food maupun makan yang di sajikan di dalam rumah tangga.
MSG adalah zat kimia yang dapat mempengaruhi kerja saraf. Konsumsi yang
terus menerus akan menyebabkan daya ingat ( memori ) sesorang menjadi lebih
lambat.
Disamping bahaya dari zat aditif makanan siap saji diatas, bahaya lain
yang dihadapi oleh konsumen/pengguna makanan siap saji adalah efek samping
bahan pengemas. Unsur-unsur bahan pengemas yang berbahaya bagi kesehatan
konsumen karena terdapatnya zat plastik berbahaya seperti PVC yang dapat
menghambat produksi hormon testosteron (Atterwill dan Flack, 1992) kemasan
kaleng disinyalir mengandung timbal (Pb) dan VCM (Vinyl Chlorid Monomer)
yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker (Media Indonesia, 2003),
dan styrofoam bersifat mutagenik (mengubah gen) dan karsinogenik (Kompas,
2003).
D. Cara memilih makanan yang sehat
Pola makan yang teratur di mana makanan yang dikonsumsi mengandung
zat-zat gizi yang jumlahnya sesuai dengan asupan gizi yang dibutuhkan tubuh.
Zat-zat Gizi
Mengonsumsi pola makan yang seimbang merupakan sudah anjuran
mendasar yang hakiki bagi semua orang.Di mana asupan zat gizi yang
terkonsumsi menentukan aspek kesehatan nutrisi setiap individu.

9
Zat-zat gizi tersebut adalah :
 Karbohidrat
Karbohidrat sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena zat inilah yang
memiliki peran penting sebagai penopang sumber tenaga utama untuk kegiatan
sehari-hari tubuh manusia. Zat karbohidrat terdapat pada makanan:
 Tepung-tepungan
Penting adanya untuk senantiasa mengonsumsi salah satu makanan
sumber tepung-tepungan setiap kali makan. Contohnya: nasi, kentang mie, ubi,
singkong, dan lainnya. Bila tubuh mengalami ketidakcukupan zat karbohidrat,
maka gejala paling awal yang paling mudah didapati adalah tubuh terasa lebih
cepat lelah karena kekurangan tenaga dari biasanya.
 Gula
Gula bisa didapat pada makanan, antara lain: gula pasir, gula merah, gula
batu, sirup, madu dan kue manis. Namun perlu diwaspadai, pola konsumsi gula
perlu dibatasi.Meninjau karena zat gula tidak memiliki kandungan zat gizi
lainnya kecuali karbohidrat. Dengan demikian kebanyakan gula hanya akan
mengakibatkan kegemukan pada tubuh. 
 Lemak
Banyak yang belum mengetahui, bahwasanya lemak merupakan sumber
tenaga juga, namun karena bentuknya lebih memakan waktu dan sulit diserap
oleh tubuh.Lemak merupakan zat yang bersifat sebagai cadangan energi bagi
tubuh.Lemak yang berlebihan dapat membuat tubuh menjadi gemuk.Lemak
terdapat pada minyak, margarin, santan, kulit ayam, kulit bebek dan lemak hewan
lainnya.
 Protein
Protein berfungsi untuk pertumbuhan tubuh dan mengganti jaringan yang
rusak pada tubuh.Jelas sekali kebutuhan zat protein sudah mutlak dibutuhkan
oleh tubuh setiap hari. Protein terdapat pada: Ikan, ayam, daging, telur, susu,
tahu, tempe serta kacang-kacangan.
 Vitamin & Mineral
Seperti telah diketahui bersama, vitamin dan mineral memiliki fungsi
untuk membantu melancarkan kinerja tubuh.Vitamin dan mineral banyak terdapat
pada sayuran dan buah-buahan.
 Serat
Serat memiliki banyak fungsi bagi tubuh, diantara lain :

10
 Membantu menurunkan glukosa darah
 Membantu menurunkan lemak darah
 Melancarkan buang air besar
E. Upaya Meminimalisasi Dampak Negatif
Untuk mengurangi dan meminimalisasi dampak negatif zat aditif
makanan dapat di upayakan dengan beberapa cara antara lain :
1.         Secara Internal
Mengurangi konsumsi makanan siap saji, meningkatkan konsumsi sayur
dan buah-buahan serta mengkonsumsi vitamin. Beberapa vitamin diduga
mengandung zat antikarsinogen diantaranya adalah Vitamin A, C, E banyak
terdapat dalam sayur dan buah; asam folat terdapat dalam brokoli, bayam dan
asparagus: Betakaroten, Vitamin B3 (niasin), vitamin D dalam bentuk aktif (1.25-
hidroksi) terdapat pada mentega, susu, kuning telur, hati, beras dan ikan.
Memberi pengertian pada keluarga tentang bahaya zat aditif, mengawasi,
mengontrol pemberiandan penggunaan uang jajan dan membiasakan membawa
bekal makanan sehat dari rumah
2.         Secara eksternal
Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap
penggunaan zat aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan
informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan
Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang
melanggar aturan yang berlaku.Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program
Makanan Tambahan-Anak Sekolah) dengan memanfaatkan sumber makanan
lokal.
Non-pemerintah; memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen,
mendorong peran serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik,
mengantisipasi kebijakan global yang berdampak pada konsumen, melakukan
pengawasan dan bertindak sebagai pembela konsumen.

11
BAB III
METODE
A. MetodePelaksanaan
Dalam promosi kesehatan yang akan dilakukan oleh kelompok 2 pada
masyarakat Temoran,Omben akan diberikan menggunakan metode pendidikan
kesehatan dengan SAP (Satuan Acara Pendidikan) terlampir.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAHAYA MAKANAN INSTAN

Pokok Bahasan : Bahaya Makanan Instan


Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian makanan instan
2. Jenis-jenis makanan instan
3. Zat-zat yang terkandung dalam makanan instan dan Bahayanya bagi kesehatan
4. Cara memilih makanan sehat
5. Upaya meminimalisasi dampak negatif pada makanan instan

Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Sasaran :
Penyuluhuan :
1. Narifatul Aisyah
2. Inayah Adelia S
3. Sukmawati Jamila
4. Sri Wahyu Ningsih
5. Edy Darmansyah

A. Latar Belakang
Saat ini di tengah-tengah masyarakat telah banyak beredar berbagai
macam makanan dan minuman instan yang mengandung zat pewarna, pengawet
makanan, penambah rasa makan yang dapat mempengaruhi kesehatan

12
masyarakat. Sebagian anggota masyarakat ada yang menyadari permasalahan
makan dan minuman tersebut namun ada pula yg tidak mengetahuinya sama
sekali.Juga hampir dapat dipastikan kalau anak-anak pasti lebih suka makan  mie
instant atau nugget daripada sayuran yang sehat.
Kenyataannya, banyak orang yang lebih memilih mengkonsumsi
makanan instan dengan berbagai alasan yang mereka hadapi. Salah satu
alasannya adalah karna kesibukan mereka.Padatnya rutinitas perkerjaan membuat
mereka tidak sempat untuk sekedar memasak makanan yang sehat.Sifat makanan
instan yang mudah didapat dan praktis penyajiannya, menjadi pilihan alternative
mereka untuk dikonsumsi sehari-hari.Makanan instan yang biasa digemari oleh
masyarakat Indonesia adalah mie instan.Tapi tahukah Anda ada banyak bahaya
yang mengancam di balik nikmatnya makanan cepat saji?
  World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural
Organization (FAO) menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu bahan
makanan terhadap kesehatan manusia dibagi dalam 3 katagori yaitu aspek
toksikologis (kategori residu bahan makanan yang dapat bersifat racun terhadap
organ-organ tubuh), aspek mikrobiologis (mikroba dalam bahan makanan yang
dapat mengganggu keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan), aspek
imunopatologis (keberadaan residu yang dapat menurunkan kekebalan tubuh).
Terlebih lagi, remaja yang sedang berada pada masa peralihan dari masa
kanak-kanak menuju dewasa kian sibuk dengan hal-hal yang baru mereka kenal
sehingga timbul pola hidup konsumtif yang terkadang berlebihan.Pola berpikir
mereka seakan ikut berubah.“Kalau ada yang mudah, kenapa harus memilih
yang susah?”Dalam sehari seorang remaja mampu mengonsumsi beberapa jenis
makanan instan dari makanan ringan sampai makanan pokok yang digantikan
dalam bentuk instan.Makanan instan seakan telah mendarah daging dalam diri
mereka.Bahkan ada yang menjadikannya sebagai makanan sehari-hari.
Akibat dari pengonsumsian makanan instan yang berlebihan dapat
membuat remaja mengabaikan pola makan yang sehat.Padahal pengonsumsian
makanan instan dalam jumlah banyak dan jangka waktu yang lama dapat
menimbulkan penimbunan zat aditif yang terkandung dalam makanan instan pada
tubuh mereka.Saat ini banyak remaja yang menderita penyakit maag, radang, dan
berbagai penyakit yang menyerang alat pencernaan.Hal ini tentu tidak lepas dari
kebiasaan mereka mengonsumsi makanan instan.

13
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah selesai mengikuti penyuluhan selama 50 menit diharapkan
Masyarakat Temoran, Omben mengetahui bahaya makanan instan.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan masyarakat mampu
memahami mengenai:
1. Pengertian makanan instan
2. Jenis-jenis makanan instan
3. Zat-zat yang terkandung dalam makanan instan dan Bahayanya bagi
kesehatan
4. Cara memilih makanan sehat
5. Upaya meminimalisasi dampak negatif pada makan

B. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Durasi


1. Pendahuluan : 5 Menit

1. Mengucapkan salam 1. Membalassalam


2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dengan aktif
3. Kontrak waktu 3. Mendengarkan dan member
4. Menjelaskan tujuan respon

2. Penjelasanmateri : 25 Menit
 Menyebutkan
pengertian apa itu Mendengarkan,

makanan instan memperhatikan,Menanyakan

 Menyebutkan jenis- hal-hal yang belum jelas

jenis makanan instan


 Menyebutkan zat-zat
yang terkantung di
dalam makanan
instan dan bahayanya
bagi kesehatan

14
 Menyebutkan cara
memilih makan yang
sehat
 Mengupayakan
untuk
meminimalisasi
dampak negatif dari
makanan instan
3. Evaluasi Menjawab pertanyaan 10 Menit
Memberikan pertanyaan
lisan
4. Penutup 10 Menit

1. Menyimpulkan hasil
penyuluhan Aktif bersama dalam menyimpulkan
2. Aktif bersama dalam
menyimpulkan Membalas salam

3. Mengucapkan salam

C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Makanan Instan
Makanan instan yang dimaksud adalah jenis makanan yang dikemas,
mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut
umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi
dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita
rasa bagi produk tersebut.Makanan siap saji biasanya berupa lauk pauk dalam
kemasan, mie instan, nugget, atau juga corn flakes sebagai makanan untuk
sarapan.
Makanan siap saji adalah istilah untuk makanan yang dapat disiapkan
dan dilayankan dengan cepat. Sementara makanan apapun yang dapat disiapkan
dengan segera dapat disebut makanan siap saji, biasanya istilah ini merujuk
kepada makanan yang dijual di sebuah restoran atau toko dengan persiapan yang
berkualitas rendah dan dilayankan kepada pelanggan dalam sebuah bentuk paket

15
untuk dibawa pergi. Istilah "makanan siap saji" diakui dalam bahasa kamus
bahasa Inggris Merriam-Webster pada 1951.

2. Jenis-jenis makanan instan


Menurut Badan kesehatan dunia (WHO), ada 10 jenis makanan sampah
yang perlu rekans kurangi, bahkan dihindari.Karena jika terus menerus
dikonsumsi akibat mengakibatkan efek mengganggu kesehatan.Nah, silahkan
rekans ambil kesimpulan sendiri dari 10 jenis makanan sampah (junk food)
dibawah ini.

1. Gorengan
Junk food ini mengandung kalori, lemak/minyak, dan oksidan yang
tinggi.Jika dikonsumsi secara teratur, dapat menimbulkan berbagai macam
penyakit mulai dari obesitas, penyakit jantung koroner, hingga kanker
(karena zat karsiogenik yang dihasilkan dalam proses penggorengan).
2. Mie instan atau Makanan Cepat saji (fast food)
Makanan yang sangat lezat dan praktis ini ternyata mengandung garam
dalam jumlah sangat tinggi, serta vitamin dan mineral dalam jumlah sangat
rendah. Kadar garam yang tinggi mengandung trans lipid, memperberat
beban ginjal dan pembuluh darah jantung, serta menaikkan tekanan darah.
3. Jeroan dan Daging Berlemak
Makanan ini mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi.Konsumsi
jeroan dalam jumlah banyak dan jangka waktu yang lama dapat
menyebabkan sakit jantung koroner, tumor ganas, dan kanker.
4. Asinan
Jumlah garam yang melebihi batas akan memberatkan beban ginjal,
merusak selaput lendir lambung, merusak usus, dan memperbesar resiko
tekanan darah tinggi serta kolesterol tinggi. Yang tidak diketahui oleh
kebanyakan orang adalah bahwa amonium nitrit seringkali ditambahkan
dalam proses pengasinan. Zat ini menimbulkan resiko kanker hidung dan
tenggorokan.
5. Daging Olahan
Makanan yang dapat dimasukkan ke dalam kategori ini adalah makanan
seperti baso, sosis, nugget,ham, corned, dan sebagainya. Makanan jenis ini
mengandung garam nitrit yang beresiko menimbulkan kanker, pengawet dan

16
pewarna yang beresiko bagi hati, serta natrium yang memberatkan kerja
ginjal dan membuat tekanan darah labil.
6. Makanan yang Di Panggang/Di Bakar
Jika dikonsumsi secara reguler dalam jumlah yang tinggi dan jangka
waktu lama, makanan jenis ini akan memperbesar resiko penyakit kanker
karena mengandung zat penyebab kanker.
7. Sajian Manis Beku
Es krim dan frozen cake adalah contoh junk food golongan ini. Junk food
ini mengandung kadar mentega tinggi yang menyebabkan obesitas, kadar
gula tinggi yang mengurangi nafsu makan, dan suhu rendah yang memberi
efek negatif bagi usus.
8. Manisan Kering
Mengandung garam nitrat, manisan kering akan bergabung dengan
amonium di dalam tubuh dan menghasilkan zat karsiogenik yang akan
merusak organ-organ tubuh, terutama hati. Makanan ini juga akan
mengakibatkan tekanan darah tinggi dan kerusakan ginjal.
9. Makanan Kaleng
Kandungan vitamin dan protein makanan dalam kaleng tentu saja sudah
berkurang jika dibandingkan dengan yang alami.Hal ini otomatis
menurunkan nilai gizinya, ditambah dengan interaksinya dengan kaleng dan
pengawet yang mengandung berbagai macam zat kimia berbahaya. Buah
kaleng jauh lebih berbahaya lagi, karena mengandung kadar gula dan kalori
yang sangat tinggi.
10. Olahan Keju
Makanan olahan keju yang dikonsumsi dalam jumlah banyak akan
menambah berat badan yang menaikkan kadar gula darah. Kadar lemak dan
gula yang tinggi menyebabkan pengosongan perut, hyperakiditas, dan rasa
terbakar.
3. Zat-zat yang terkandung dalam makanan instan dan Bahayanya bagi
kesehatan
World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural Organization
(FAO) menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu bahan makanan
terhadap kesehatan manusia dibagi dalam 3 katagori yaitu aspek toksikologis
(kategori residu bahan makanan yang dapat bersifat racun terhadap organ-organ
tubuh), aspek mikrobiologis (mikroba dalam bahan makanan yang dapat

17
mengganggu keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan), aspek
imunopatologis (keberadaan residu yang dapat menurunkan kekebalan tubuh).
Apabila Anda cermati komposisi pada makanan cepat saji, pasti tidak lepas
dari berbagai zat aditif, seperti MSG ( Mono Sodium Glutamat), berbagai jenis
pewarna sintetis, juga pengawetseperti Natrium benzoat, dll
Penggunaan zat aditif yang berlebihan dan dikonsumsi secara terus menerus
dapat menimbulkan dampak negatif yang nyata bagi kesehatan. Mungkin Anda
tidak akan merasakan dampak negatif apapun meskipun Anda biasa
mengkonsumsi makanan cepat saji, tapi waspadalah karena dampak negatif zat
aditif yang terkandung dalam makanan cepat saji bisa terjadi sacara langsung
maupun tidak langsung, bisa terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang
bahkan hingga puluhan tahun kemudian baru terasa akibatnya.
1. Bahan pewarna
Pewarna digunakan dalam makanan untuk menambah daya tarik
dan meningkatkan selera makan.Zat pewarna makanan yang terbuat
dari tumbuhan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia, misalnya
tomat, wortel, kunir, kunyit, daun pandan, dan lain-lain.Zat aditif
yang berbahaya jika dikonsumsi manusia adalah zat warna sintetik.
Jika digunakan secara berlebihan dan terus menerus, maka zat warna
sintetik akan tertimbun dalam tubuh dan dapat merusak fungsi organ-
organ tertentu, terutama hati dan ginjal. Hati akan dipaksa bekerja
keras untuk merombak zat tersebut agar dapat dikeluarkan dari hati,
padahal kemampuan hati dalam hal ini sangat terbatas.
Dari organ hati, bahan aditif pewarna masuk ke dalam sistem
peredaran darah dan selanjutnya ke ginjal.Ginjal juga harus bekerja
keras agar bahan pewarna tersebut dapat dikeluarkan dari dalam
tubuh.Zat-zat warna sintetik tertentu juga diduga bersifat karsinogen
atau bisa menyebabkan penyakit kanker.
2. Bahan pengawet
Tujuan penggunaan bahan pengawet pada makanan adalah untuk
mencegah atau kerusakan/pembusukan yang disebabkan oleh
mikroorganisme, sehingga makanan lebih tahan lama atau tidak
mudah basi.Bahan pengawet alami tidak berbahaya bagi kesehatan
manusia, misalnya pemanfaatan garam dapur untuk mengawetkan
ikan asin.Namun bahan penggunaan pengawet sintetik dapat

18
membahayakan tubuh.Contoh bahan pengawet sintetik adalah
natrium benzoat, BHT (butil hidroksi toluena), BHA (butil hidroksi
anisol), kalium nitrat, asam sitrat, kalium nitrit, dan lain-lain.Bahan-
bahan tersebut sering dipakai oleh industri makanan sebagai bahan
pengawet dalam makanan kaleng.
BHA dan BHT bersama asam sitrat juga sering digunakan untuk
mengawetkan minyak agar tidak tengik.Nitrit biasa dipakai manusia
untuk mengawetkan daging, padahal zat aditif ini dapat bereaksi
dengan gugus amino dalam daging dan membentuk nitrosamina yang
bersifat racun dan karsinogen.BHT&BHA menyebabkan kelainan
kromosom pada orang yang alergi terhadap aspirin.
3. Pemanis Buatan
Macam – Macam Pemanis Buatan:
i. Siklamat
sudah lama diteliti tidak dianjurkan untuk anak, kerap
dicampur dengan pemanis lain. Citarasanya, menyenangkan,
karena bisa menutupi rasa pahit dan mempertajam rasa dari
campuran.Di Amerika sudah lama dilarang karena secara
signifikan meningkatkan kejadian tumor buli – buli setelah
penggunaan siklamat dan sakarin sebanyak 2500mg /kg/hari.
ii. Sakarin (sweet and low)
sudah dikenal 100 tahun lalu, namun masih diselidiki
apakah mengandung zat Karsinogenik. manisnya 700 kali gula
iii. Aspartame(Nutrasweet,Equal)
mengandung berbagai toksin yang meyebabkan gejala
sakit kepala, alergi, dan gejala penyakit autoimun (autoimmune
disease) serta menyebabkan penumpukan formaldehide ang
merusak syaraf otak
iv. Sucralose
Klorinasi gula(sucrose), sudah bayak ditemukan efek
samping seperti timbul rasa cemas, serangan panik, sakit kepala,
gelisah, alergi dan diare.
v. Xylitol
Biasanya akan terasa dingin jika mencair dalam mulut,
sering dipakai pada permen , tablet hisap

19
vi. Sorbitol
selama 50 tahun terakhir. Sebagai pemanis , rasanya
lembut, memberi efek dingin pada mulut.

4. Zat penyedap rasa


Penyedap rasa ada yang alami dan ada pula yang
sintesis.Penyedap rasa alami seperti cuka, merica, garam, gula, dll
lebih aman dan relatif tidak menimbulkan efek samping.Kecuali di
konsumsi secara berlebihan.
Penyedap rasa buatan mengandung monosodium glutamat
( MSG ) adalah penyedap sintesis yang banyak di gunakan secara
luas di berbagai jenis makanan baik fast food maupun makan yang di
sajikan di dalam rumah tangga. MSG adalah zat kimia yang dapat
mempengaruhi kerja saraf. Konsumsi yang terus menerus akan
menyebabkan daya ingat ( memori ) sesorang menjadi lebih lambat.
Disamping bahaya dari zat aditif makanan siap saji diatas,
bahaya lain yang dihadapi oleh konsumen/pengguna makanan siap
saji adalah efek samping bahan pengemas. Unsur-unsur bahan
pengemas yang berbahaya bagi kesehatan konsumen karena
terdapatnya zat plastik berbahaya seperti PVC yang dapat
menghambat produksi hormon testosteron (Atterwill dan Flack,
1992) kemasan kaleng disinyalir mengandung timbal (Pb) dan VCM
(Vinyl Chlorid Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu memacu
sel kanker (Media Indonesia, 2003), dan styrofoam bersifat
mutagenik (mengubah gen) dan karsinogenik (Kompas, 2003).
4. Cara memilih makanan yang sehat
Pola makan yang teratur di mana makanan yang dikonsumsi mengandung
zat-zat gizi yang jumlahnya sesuai dengan asupan gizi yang dibutuhkan tubuh.
Zat-zat Gizi
Mengonsumsi pola makan yang seimbang merupakan sudah anjuran
mendasar yang hakiki bagi semua orang.Di mana asupan zat gizi yang
terkonsumsi menentukan aspek kesehatan nutrisi setiap individu.
Zat-zat gizi tersebut adalah :
 Karbohidrat

20
Karbohidrat sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena zat inilah yang
memiliki peran penting sebagai penopang sumber tenaga utama untuk kegiatan
sehari-hari tubuh manusia. Zat karbohidrat terdapat pada makanan:
 Tepung-tepungan
Penting adanya untuk senantiasa mengonsumsi salah satu makanan
sumber tepung-tepungan setiap kali makan. Contohnya: nasi, kentang mie, ubi,
singkong, dan lainnya. Bila tubuh mengalami ketidakcukupan zat karbohidrat,
maka gejala paling awal yang paling mudah didapati adalah tubuh terasa lebih
cepat lelah karena kekurangan tenaga dari biasanya.
 Gula
Gula bisa didapat pada makanan, antara lain: gula pasir, gula merah, gula
batu, sirup, madu dan kue manis. Namun perlu diwaspadai, pola konsumsi gula
perlu dibatasi.Meninjau karena zat gula tidak memiliki kandungan zat gizi
lainnya kecuali karbohidrat. Dengan demikian kebanyakan gula hanya akan
mengakibatkan kegemukan pada tubuh. 
 Lemak
Banyak yang belum mengetahui, bahwasanya lemak merupakan sumber
tenaga juga, namun karena bentuknya lebih memakan waktu dan sulit diserap
oleh tubuh.Lemak merupakan zat yang bersifat sebagai cadangan energi bagi
tubuh.Lemak yang berlebihan dapat membuat tubuh menjadi gemuk.Lemak
terdapat pada minyak, margarin, santan, kulit ayam, kulit bebek dan lemak hewan
lainnya.
 Protein
Protein berfungsi untuk pertumbuhan tubuh dan mengganti jaringan yang
rusak pada tubuh.Jelas sekali kebutuhan zat protein sudah mutlak dibutuhkan
oleh tubuh setiap hari. Protein terdapat pada: Ikan, ayam, daging, telur, susu,
tahu, tempe serta kacang-kacangan.
 Vitamin & Mineral
Seperti telah diketahui bersama, vitamin dan mineral memiliki fungsi
untuk membantu melancarkan kinerja tubuh.Vitamin dan mineral banyak terdapat
pada sayuran dan buah-buahan.
 Serat
Serat memiliki banyak fungsi bagi tubuh, diantara lain :
 Membantu menurunkan glukosa darah
 Membantu menurunkan lemak darah

21
 Melancarkan buang air besar
5. Upaya Meminimalisasi Dampak Negatif
Untuk mengurangi dan meminimalisasi dampak negatif zat aditif
makanan dapat di upayakan dengan beberapa cara antara lain :
1.         Secara Internal
Mengurangi konsumsi makanan siap saji, meningkatkan konsumsi sayur
dan buah-buahan serta mengkonsumsi vitamin. Beberapa vitamin diduga
mengandung zat antikarsinogen diantaranya adalah Vitamin A, C, E banyak
terdapat dalam sayur dan buah; asam folat terdapat dalam brokoli, bayam dan
asparagus: Betakaroten, Vitamin B3 (niasin), vitamin D dalam bentuk aktif (1.25-
hidroksi) terdapat pada mentega, susu, kuning telur, hati, beras dan ikan.
Memberi pengertian pada keluarga tentang bahaya zat aditif, mengawasi,
mengontrol pemberiandan penggunaan uang jajan dan membiasakan membawa
bekal makanan sehat dari rumah
2.         Secara eksternal
Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap
penggunaan zat aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan
informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan
Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang
melanggar aturan yang berlaku.Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program
Makanan Tambahan-Anak Sekolah) dengan memanfaatkan sumber makanan
lokal.
Non-pemerintah; memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen,
mendorong peran serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik,
mengantisipasi kebijakan global yang berdampak pada konsumen, melakukan
pengawasan dan bertindak sebagai pembela konsumen

22
PENUTUP

A. Kesimpulan
Makanan instan yang dimaksud adalah jenis makanan yang dikemas,
mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan
tersebut umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan
teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan
memberikan cita rasa bagi produk tersebut. Padahal pengonsumsian makanan
instan dalam jumlah banyak dan jangka waktu yang lama dapat menimbulkan
penimbunan zat aditif yang terkandung dalam makanan instan pada tubuh
mereka.Saat ini banyak remaja yang menderita penyakit maag, radang, dan
berbagai penyakit yang menyerang alat pencernaan.

B. Saran

Diharapkan agar masyarakat dapat mengurangi mengonsumsi makanan


instan yang berlebihan.

23
DAFTAR PUSTAKA

Alsuhendra. 2013. Bahan Toksik dalam Makanan. Bandung: Remaja Rosdakarya


Heru Husodo, Adi. 2011. Pewarna Makanan Pengawet Makanan Penambah rasa
Makanan dan Dampaknya Terhadap Kesehatan. Yogyakarta: Badranaya
Publisher

24

Anda mungkin juga menyukai