Anda di halaman 1dari 21

MODUL 4

MAKANAN
SEHAT
Kelompok 4:
Suyanti 856956099
Ana Pratiwi 836114513
Yosep Hermawan 836137732
Kegiatan Pembelajaran 1
Kandungan Gizi dan Gizi Seimbang
Setiap hari disadari atau tidak, kehidupan manusia tidak
pernah terlepas dari zat gizi. Hal ini disebabkan karena
setiap hari kita memerlukan makanan yang merupakan zat
besi.
Perlu diketahui adanya perbedaan antara zat makanan atau
nutrien/zat gizi dan bahan makanan. Zat makanan atau
nutrien atau sering disebut juga zat gizi adalah satuan yang
menyusun bahan makanan tersebut. Bahan makanan atau
sering disebut komoditas pangan dalam perdagangan, yaitu
apa yang dibeli, dimasak dan disusun menjadi hidangan.
Adapun contoh dari bahan makanan seperti, ikan,
telur, beras dan sebagainya, pada umumnya didalam
makanan telah mengandung zat gizi seperti,
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Secara umum juga pangan dikelompokkan menjadi
dua yaitu pangan nabati dan pangan hewani. Adapun
pangan hewani seperti daging, ikan, telur dan ada
banyak lagi sedangkan pangan nabati seperti,
sayur,buah, kacang-kacang dan lainnya.
Zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk hidup sehat
adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,
dan air. Karbohidrat,lemak, protein, dan vitamin
adalah jenis zat organik sedangkan mineral, dan air
sebagai zat anorganik. Zat-zat tersebut berfungsi
sebagai sumber energi atau tenaga ( karbohidrat,
protein, dan lemak ), sumber zat pembangun
terutama untuk tumbuh dan berkembang, serta untuk
mengganti sel-sel yang rusak adalah (protein, lemak,
vitamin ) dan sumber zat pengatur adalah ( vitamin,
mineral, dan air )
A. Makan Pagi ( Sarapan Pagi )

Kebiasan makan pagi juga dapat membantu seseorang untuk


memenuhi kecukupan gizinya sehari-hari. Jenis hidangan untuk
makan pagi akan lebih baik jika terdiri dari makanan sumber
tenaga, sumber zat pembangun, dan sumber zat pengatur.
Resiko untuk seseorang yang tidak makan pagi adalah
menderita gangguan kesehatan berupa gula darah menurun
(kondisi ini dapat menyebabkan gejala fisik seperti
pusing,lemas,sakit kepala dan detak jantung meningkat )dan
ada lain sebagainya, sedangkan untuk anak sekolah akan
mengalami merosotnya konsentrasi beljar yang mengakibatkan
dapat menurunkan prestasi belajar. Makan pagi yang
merupakan salah satu pesan dari PUGS(pedoman umum gizi
seimbang) dapat menyumbang ¼ dari kebutuhan gizi sehari
yaitu sekitar 450-500 kalori dengan 8-9 gram protein
B. Bekal Makanan
Makanan bekal juga dapat menjadi makanan tamahan bagi
anak. Kandungan gizi makanan bekal sebaiknya sekitar 300
kalori, 5-7 gram protein dapat berupa snack atau makanan
lengkap dalam porsi kecil.

C. Warung Sekolah
Kantin sekolah sangat berperan penting dalam mendorong
pesan-pesan dari kelas kerumah. Disarankan agar kantin tiap
sekolah membatasi penjualan makanan tinggi lemak seperti
hamburgur, sosis, keripik, dan ada lainnya, serta meningkatkan
makanan yang mengandung sayur, buah yogurt dan ada banyak
lagi.
D. Gizi Seimbang Bagi Anak Sekolah

Pesan dari PUGS hendaknya diterapkan dalam


menyusun makanan untuk anak usia sekolah, misal
makanlah aneka ragam makanan, kurangi makanan
sumber lemak dan susu rendah lemak ¼ dari
kebutuhan energi. Makanan dengan kandungan gizi
seimbang, cukup energi dan zat gizi sesuai
kebutuhan gizi anak sekolah, sangat dianjurkan ,
makanan tersebut sebaiknya terdiri dari makanan
pokok, lauk dan sayur serta buah.
E. Menu Seimbang

Yang dimaksud menu seimbang adalah susunan


hidangan sehari yang mengandung zat gizi dalam
jumlah dan kualitas yang sesuai dengan kubutuhan
tubuh untuk dapat hidup sehat secara optimal
Kegiatan Pembelajaran 2
Penilaian Gizi Pada Makanan
A. Pengaruh Cara Perlakuan ( Pengolahan)
Penyimpangan ( Pengawetan ) Terhadap Kandungan
Gizi

Kerusakan dapat secara cepat atau lambat tergantung dari


jenis makanannya, seperti susu akan mudah rusak
dibandingkan kacang-kacangan. Bila ditinjau dari
penyebabnya kerusakan bahan makanan dikelompokan
menjadi beberapa jenis yaitu kerusakan mikrobiologis,
mekanis, fiisik, kimia, dan biologis.
1. Kerusakan Mikrobiologis
Kerusak mikro biologis pada umumnya disebabkan oleh jenis-
jenis mikroba yaitu bakteri, kapang, dan khamir.

2. Kerusan mekanis
Kerusakan mekanis dapat terjadi jika ada benturan-benturan
mekanis, seperti benturan antar bahan itu sendiri ataupun
benturan dengan alat. Miasal pada saat mangga dipanen dengan
galah atau bambu lalu jatuh terbentur batu atau tanah. Kerusakan
mekanis juga dapat terjadi pada saat pengangkutan. Pengaturan
tumpukan yang tidak benar menyebabkan bagian bawah
tumpukan akan tertindih sehingga mengalami memar. Bahan
makanan yang mengalami kerusan mekanis sangat mudah terkena
atau tercemar mikroba sehingga terjadi kerusakan mikrobiologis.
3. Kerusana Fisik dan Kimia

Kerusakan fisik dapat terjadi akibat perlakuan fisik


seperti cara pengolahan dengan penggorengan,
pengeringan, dan pendinginan. Pada umumnya
kerusakan fisik terjadi bersama dengan bentuk
kerusakan lainnya. Bahan makanan yang gosong
secara fisik juga telah berubah setruktur kimiawinya.
Adanya sinar dapat membantu terjadinya kerusakan
kimiawi misal kerusakan vitamin A dan B pada
bahan makanan. Adanya oksigen menjadikan minyak
atau bahan makanan sumber lemak mudah tengik.
4. Kerusakan Biologis
Yang dimaksut dengan kerusakan biologis adalah
kerusakan yang disebabkan oleh serangga, binatang
pengerat, dan rusak secara fisiologis. Kerusakan
fisiologis meliputi kerusakan yang disebabkan oleh
reaksi reaksi metabolisme dalam bahan secara alami.

5. Tanda- tanda Kerusakan Bahan Makanan


Kerusakan secara umum dapat dinikmati dari
penamakan kaleng yaitu penyok yang dapat
menyebabkan, flipper, perforasi atau kebocoran,
korosi, kerusakan solderan dan berkarat.
B. Penanganan Pengelolahan dan Penyimpangan
Terhadap Kandungan Gizi Makanan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan


pangan adalah dengan melihat keadaan atau mutu baik,
normal, tidak/ belum ada tanda-tanda kerusakan baik secara
arganoleti maupun objektif. Kriteria bahan makanan yang
dapat dipilih seperti, serealia dan kacang-kacangan, buah dan
sayur, daging dan ikan, susu dan hasil olahnya, telur,
makanan kaleng atau makanan awetan. Adapun cara
penyimpanan untuk jenis makanan sesuai dengan sifatnya
yaitu, penyimpanan bahan makanan dengan kadar air rendah,
penyimpanan bahan makanan dengan kadar air sedang,
penyimpanan bahan makanan dengan kadar air tinggi.
Tujuan pengelolaan adalah untuk meningkatkan organoleptik
atau cita rasa pangan, meningkatkan daya guna, meningkatkan
nilai gizi dan mengurangi/ mematikan sat berbahaya,
meningkatkan daya simpan, meningkatkan nilai ekonomi
pangan, mendapatkan produkpangan baru.

C. Gizi Pada Makanan Tradisional Dan Makanan Siap Saji


Kemajuan ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat di
berbagai bidang termasuk dalam bidang pangan, kemajuan
teknologi ini membawa dampak positif dan negatif. Dampak
positi teknologi dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
pangan, juga diversifikasi, higiene, senitasi, praktis dan lebih
ekonomis. Dampak negatif dari hal tersebut tentunya sangat
besar pula dengan adanya penggunaan zat adiktif yang
berbahaya.
D. Pengertian Makanan Siap Saji dan Kesehatan Konsumen.

1. Makanan siap saji


Merupakan jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan,
praktis, atau diolah dengan cara sederhana.
2. Zat aditif makanan
Merupakan zat yang ditambahkan pada makanan guna menambah
cita rasa, membuat kualitas makanan baik, dan memantapkan
kesegaran produk.
3. Kemasan makanan
Merupakan wadah atau tempat makanan agar makanan tetap baik,
meningkatkan penampilan produk, dan memudahkan transportasi
4. Sehat
Sehat adalah berfungsinya organ tubuh secara funsional normal
E. Jenis Zat Aditif dan Kemasan Makan
1. Jenis Zat Aditif
Menurut Mejeed zat adiktif dapat dibagi menjadi
beberapa kelompok berdasar tujuan penggunaan
yaitu, agen emulsi, agen penstabil, gen penghalang
kerak, agen peningkat nutrisi, agen pengawet, agen
antioksida, agen pengembang untuk roti, agen
penyedap rasa, agen bahan pewarna. Mejeed juga
menyatakan terdapat bahan lain yang ditambah
dalam makanan seperti, agen peluntur, lemak
hewani, bahan pengasam, bahan pemisah, pati
temodifikasi, alkohol dan gelatin.
2. Kemasan Makanan Siap Saji
Beberapa faktor yang mempengaruhi produsen
dalam memilih kemasan adalah tampilan menarik,
mampu melindungi produk dan ekonomis. Bahan
yang digunakan selama ini berupa plastik atau
styrofoam, PVC dan kaleng.

3. Manfaat Makanan Siap Saji


Ketersediaan makanan siap saji akan memberikan
kemudahan pemilihan jenis makanan, keragaman
makanan, kualitas makanan dan praktis.
4. Bahaya/Dampak Makanan Siap Saji
Dampak zat aditif bagi kesehatan dapat secara
langsung maupun tidak lansung. Dalam waktu
panjang maupun pendek seperti contohnya, zat aditif
sulfit dampaknya dapat menyebabkan sesak nafas
gata-gatal dan bengkak, zat pewarna dapat
menimbulkan alergi serta kanker hati, MSG dapat
menyebabkan kerusakan otak, BTH&BHA dapat
menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang
alergi, san pemanis dapat menyebabkan kanker
kantong kemih dan gangguan saraf.
F. Makanan Tradisional
Berikut adalah langkah nyata untuk mendapatkan
hidup sehat dengan makanan tradisional yaitu, utama
kan bahan makanan segar, upayakan mendapat
makan makanan organik, lupakan bumbu instan dan
MSG, dan menggunakan bumbu instan segar dan
alami
TRIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai