Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH JUNK FOOD TERHADAP

KESEHATAN

FARIDHA
41204720118017

UNIVERSITAS NUSA BANGSA

KOTA BOGOR

2018
PENGARUH JUNK FOOD TERHADAP KESEHATAN

Faridha

1. Pengantar

Makanan adalah kebutuhan pokok manusia, karena itu manusia harus


memenuhinya untuk bertahan hidup. Dewasa ini banyak bermunculan berbagai
makanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan manusia, mulai dari
makanan yang cukup akan gizi hingga makanan yang mengandung kadar
garam, gula, lemak atau kalori yang tinggi, tetapi sangat rendah nilai
nutrisi, vitamin, mineral dan juga serat atau yang lebih sering dikenal dengan
istilah junk food (Amelia, 2014).

Di era globalisasi ini manusia selalu menginginkan hidup yang praktis.


Perubahan gaya hidup masyarakat masa kini, masyarakat lebih menyukai fast
food karena tepat untuk gaya hidup orang modern yang tidak menginginkan
waktunya terbuang sia-sia hanya untuk makan. Cara penyajiannya yang cepat
sehingga semua orang bisa menyantap sambil berdiri, berjalan dan tak perlu
berlama-lama untuk menunggu makanan yang dipesan. Fast food berupa fried
chicken, french fries, hamburger, pizza merupakan makanan yang disajikan
serba instant dan tidak mempunyai nilai gizi yang baik. Makanan-makanan

1
tersebut tergolong ke dalam junkfood dan bila dikonsumsi secara terus-menerus
dapat merusak kesehatan.

2
2

tersebut tergolong ke dalam junk food dan bila dikonsumsi secara terus-
menerus dapat merusak kesehatan (Amelia, 2014).
Karena banyaknya pengaruh yang kurang baik dari junk food ini,
akhirnya saya memilih tema ini untuk dijadikan karya tulis. Dan adapun tujuan
dari pembuatan karya tulis ini untuk melengkapi tugas bahasa indonesia serta
memahami dampak negatif yang terkandung dalam junk food.

2. Pembahasan

Fast food ialah makanan siap saji atau makanan yang cepat dimakan,
istilah untuk makanan yang dapat disiapkan dan dilayani dengan cepat. Fast
food bukan dikategorikan makanan. Namun merupakan teknik penyajian
makanan. terdiri dari dua kata, yaitu fast yang berarti cepat sedangkan food
makanan (Wahyudi, 2016). Makanan cepat saji adalah jenis makanan yang
dikemas, mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Junk
food termasuk kedalamnya. jenis makanan yang tinggi kandungan garam, gula,
lemak dan tinggi kalori serta rendah nutrisi. Makanan bergaram, permen,
permen karet, makanan penutup yang mengandung gula, makanan cepat saji
gorengan, dan minuman yang berkarbonasi adalah jenis junk food yang utama.
Secara harfiah junk food berarti “makanan rongsokan, makanan sampah, atau
makanan tak berguna”. Makanan ini tidak memiliki nutrisi yang baik untuk
tubuh. Mengkonsumsi makanan ini hanyalah sia-sia, bahkan dapat merusak
kesehatan (Joice, 2013).
Masyarakat di era modern ini ternyata terlalu berlebihan mengonsumsi
junk food, bahkan dijadikan sebagai makanan favoritnya. Tidak aneh juga,
karena iklan-iklan yang digencarkannya melalui televisi dan media cetak dapat
3

memberikan pengaruh besar dalam mempromosikan junk food ini. Umumnya


anak dan remaja merupakan golongan yang sering memakan junk food. Seorang
ahli menyatakan bahwa terlalu banyak memakan junk food merupakan salah
satu faktor yang mengkontribusi terjadinya obesitas pada anak (Kinti, 2015).

Junk food sering disebut-sebut tidak sehat bagi tubuh dikarenakan,


kandungan nutrisi junk food sangat rendah atau kalorinya terlalu tinggi dan
hanya mengandalkan rasanya yang enak. Umumnya yang termasuk dalam
golongan junk food adalah makanan berkadar garam (sodium) tinggi, bergula
tinggi, berlemak jenuh dan kolesterol tinggi, namun kandungan nutrisi lainnya
seperti protein, vitamin dan mineral sangat sedikit. Makanan tersebut tanpa kita
sadari ternyata berdampak buruk bagi kesehatan. Bila jumlah ini terlalu banyak
di dalam tubuh, maka akan menimbulkan banyak penyakit.

Junk food tidak hanya terdapat dalam makanan western (Pizza,


hamburger, french fries,) makanan di negeri kita sendiri pun banyak yang
tergolong junk food. Gudeg, rendang, dan jenis-jenis masakan yang dimasak
dalam jangka waktu lama, camilan goreng usus goreng, kulit ayam digoreng
kering, jenis-jenis keripik asin dan manis, gorengan dipinggir jalan, nilai
gizinya sudah berkurang kadang nyaris hilang. Beberapa sumber zat gizi,
berubah nilai gizinya jika diolah dengan cara tertentu, proses memasak dengan
pemanasan yg tinggi seperti di goreng, dipanggang. Misal telur + gula + tepung
diolah menjadi cookies, cake, harus melalui proses yang panjang ini akan
mengakibatkan nilai gizi yang terkandung dari masing-masing bahan menjadi
hilang atau berkurang (Suliani, 2012).
4

Banyak orang yang keliru menganggap bahwa fast food merupakan junk
food. Padahal sebenarnya fast food memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi
tubuh. Namun apabila terlalu berlebihan dalam mengkonsumsi fast food, maka
fast food tersebut akan menjadi junk food bagi tubuh kita. Jadi tidak semua
fast food seperti fried chicken, hamburger, pizza, dan lain-lain merupakan junk
food. Makanan-makanan tersebut dapat menjadi junk food apabila dikonsumsi
secara berlebihan dan terus-menerus. Karena itu bukan berarti bahwa semua
restoran-restoran fast food menjual junk food. Makanan-makanan fast food
yang dibuat sendiri di rumah juga akan menjadi junk food apabila dikonsumsi
berlebihan. Bahkan makanan-makanan yang seharusnya menyehatkan bisa
berubah menjadi junk food (Suliani, 2012).

Makanan ini juga dibuat dengan kebanyakan yang digoreng dan itu
berisiko besar bagi kesehatan kita. Apalagi minyak yang digunakan untuk
menggoreng mungkin sudah digunakan beberapa kali dan itu salah satu resiko
kita bisa terkena penyakit, kita bisa saja mengidap penyakit kolesterol dan
banyaknya bisul yang tumbuh di badan kita karena banyak lemak yang hidup
merdeka didalam tubuh kita (Nuni, 2016).

Akibat mengutamakan citarasa tersebut junk food mengandung banyak


lemak, garam dan gula, termasuk bahan tambahan pangan atau aditif sintetik
untuk menimbulkan citarasa (seperti MSG). Kandungan junk food yang
sebagian besar merupakan zat adiktif yang membahayakan tubuh apabila
dikonsumsi secara berlebihan. Zat adiktif yang dikonsumsi secara berlebihan
dapat mengakibatkan tumbuhnya kanker dalam darah yang berakibat fatal.
Maka junk food berpotensi menimbulkan banyak penyakit, dari yang ringan
5

sampai berat, seperti obesitas, rematik akibat penimbunan asam urat, tekanan
darah tinggi, serangan jantung koroner, stroke dan kanker.

Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan


dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan
memantapkan kesegaran produk tersebut. Fast food biasanya mengandung zat
aditif yang dapat membuat ketagihan dan merangsang kita untuk ingin terus
memakannya sesering mungkin. Hal ini terkadang membuat kita
mengonsumsinya secara rutin tiap hari. Hindari kebiasaan ini dengan
mengganti makanan fast food dengan makanan yang lebih sehat, seperti buah-
buahan dan sayuran segar.

Kandungan kolesterol yang tinggi pada makanan dapat mengakibatkan


penyumbatan pembuluh darah. Pembuluh darah yang tersumbat akan membuat
aliran darah tidak lancar yang dapat mengakibatkan terjadinya serangan jantung
koroner. Jika Anda suka mengonsumsi junk food dan jarang berolahraga, maka
dalam beberapa minggu tubuh Anda akan mengalami penambahan berat badan
yang tidak sehat. Lemak yang Anda dapat dari mengonsumsi junk food tidak
digunakan dengan baik oleh tubuh jika Anda tidak berolahraga. Lemak inilah
yang kemudian tersimpan dan menumpuk dalam tubuh Anda. Kandungan
lemak yang tinggi yang terdapat dalam junk food dapat meningkatkan risiko
kanker, terutama kanker payudara dan usus besar.

Garam dapat membuat masakan menjadi jauh lebih nikmat. Hampir


semua makanan junk food mengandung garam yang tinggi. Garam
mengandung natrium, ketika kadar natrium dalam darah tinggi dan tidak dapat
dikeluarkan oleh ginjal, volume darah meningkat karena natrium bersifat
6

menarik dan menahan air. Peningkatan ini menyebabkan jantung Anda bekerja
lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh yang menyebabkan
tekanan darah tinggi (Rubianingtyas, 2015).

Lebih memilih makanan cepat saji membuat tubuh kita terlalu banyak
mengkonsumsi lemak, kolesterol, zat pengawet, zat pewarna, makan makanan
yang terpolusi, bahkan alkohol. Pola makan yang seperti itu menyebabkan
penumpukan kolesterol, penyumbatan pembuluh darah, pengentalan darah
yang akan mengakibatkan berbagai penyakit. Maka dari itu konsumsi makanan
cepat saji yang berlebihan akan menimbulkan dampak yang buruk.

Untuk mengurangi dan meminimalisasi dampak negatif zat aditif


makanan dapat diupayakan dengan beberapa cara antara lain:

1) Mengurangi konsumsi makanan siap saji, meningkatkan konsumsi sayur


dan buah-buahan serta mengkonsumsi vitamin.
2) Memberi pengertian pada keluarga tentang bahaya zat aditif, mengawasi,
mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan membiasakan
membawa bekal makanan sehat dari rumah

Untuk menghindari dampak buruk yang ditimbulkan oleh


pengkonsumsian junk food secara terus menerus, sebaiknya manusia tidak
mengkonsumsi junk food sebagai makanan sehari-hari. Kita hanya
mengkonsumsi junk food sebagai makanan tambahan, yang tidak setiap hari
masuk dan dicerna oleh tubuh kita. Biarlah makanan 4 sehat 5 sempurna yang
dicerna oleh tubuh kita.
7

3. Kesimpulan

Dari penjelasan yang sudah diterangkan, dapat disimpulkan bahwa junk


food itu tidak baik untuk dikonsumsi secara terus menerus atau dikonsumsi
sebagai makanan sehari-hari karna kandungan nutrisi yang sedikit dan dapat
menimbulkan berbagai penyakit.
Daftar Pustaka

Amelia, Deasy. 2014. Junk Food.


https://www.academia.edu/8901467/Junk_Food : diakses tanggal 30
Desember 2018.

Joice. 2013. Makalah Junk Food.


http://joice99.blogspot.com/2013/07/makalah-junk-food.html : diakses
tanggal 30 Desember 2018.

Kinti, Novia. 2015. Pengaruh Junk Food Dan Fast Food Dalam Kehidupan
Sehari – Hari. http://makalahjunkfood.blogspot.com/2015/10/karya-
tulis-ilmiah-junk-food-dan-fast.html : diakses tanggal 30 Desember
2018.

Nuni, Nur Kalsum. 2016. Esai Argumentatif tentang Makanan


Instan. https://nurkalsumblog.wordpress.com/2016/05/22/tugas-esai/ :
diakses tanggal 30 Desember 2018.

Rubianingtyas, Hasya Lusiana. 2015. Pengaruh Makanan Cepat Saji Terhadap


Kesehatan. Bandung : Universitas Islam Bandung.

8
Suliani, Lilis. 2012. Dampak Negatif Kebiasaan Mengonsumsi Junk Food.
http://lilizslany.blogspot.com/2012/03/makalah-junk-food.html :
diakses tanggal 30 Desember 2018.

Wahyudi. 2016. Pengaruh Makanan Fastfood Terhadap Gaya Hidup Modern.


https://www.kompasiana.com/yudiyud/57f98c9df39673cd078b4568/p
engaruh-makanan-fastfood-terhadap-gaya-hidup-modern : diakses
tanggal 30 Desember 2018.

Anda mungkin juga menyukai