Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Tahukah Anda bahwa bahan-bahan yang terkandung dalam makanan instan itu
berbahaya? Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia
berusaha memenuhi kebutuhan primernya, dan salah satu kebutuhan primer tersebut
adalah makanan.

Pada zaman dahulu peranan makanan instan (junk food) bagi para nenek moyang kita
belum ada, karena pada zaman dahulu mereka lebih memilih menanam atau beternak
sendiri untuk memenuhi bahan pangan yang mereka butuhkan. Tidak hanya sekedar
untuk memenuhi bahan pangan tetapi mereka dapat menjualnya sebagai penambah
penghasilan. Dari tahun ke tahun dapat dirasakan perkembangan jenis-jenis makanan
terutama di negara kita sendiri yang berkembang dengan pesat, salah satunya
makanan instan (junk food) karena pengaruh akan makanan luar negeri yang di
perkenalkan di Indonesia dan sesuai dengan selera orang Indonesia.

Makanan instan tergolong makanan yang sangat digemari oleh masyarakat terutama
bagi para remaja. Makanan ini sangat beragam dari mulai makanan ringan hingga
makanan yang termasuk dalam makanan utama, karena di dalam kemasan sering kita
lihat bahan yang disertakan mengandung karbohidrat. Tetapi jangan menganggap
makanan ini sangat bergizi bagi tubuh kita karena kita tidak tahu pasti apa saja bahan
yang terkandung di dalamnya. Bahkan kita juga tidak tahu bagaimana nantinya tubuh
kita apabila kita terus menerus mengkonsumsi makanan instan ini. Dan tahukah kalian
bahwa dalam satu kemasan junk food terdapat berbagai macam bakteri berbahaya?
Mulai dari bahan makanannya, bumbunya serta kemasannya. Bakteri-bakteri ini akan
sangat berbahaya bagi tubuh kita. Apabila kita mengkonsumsinya secara berlebihan,
bisa-bisa kita terkena penyakit atau malah berakibat fatal yang berakhir pada kematian.
Sejak abad ke-19, ilmu pangan telah mengetahui cara mengisolasi protein, lemak
dankarbohidrat dari makanan utuh. Perkembangan ini menyebabkan penciptaan
junk food. Saat ini, 100% junk food buatan telah dijual sebagai makanan
sebenarnya. Namun tidak semua makanan yang diproses adalah junk food. Makanan
yang diproses sangat sulit dihindari pada zaman modern ini. Junk food, dengan
demikian,harus dianggap sebagai makanan yang diproses secara ekstrim.

Junk food adalah istilah informal yang diterapkan untuk beberapa makananyang
dianggap memiliki nilai gizi sedikit atau tidak ada, untuk produk dengan nilaigizi, tetapi
yang juga memiliki bahan-bahan dianggap tidak sehat ketika dimakansecara teratur,
atau untuk mereka yang dianggap tidak sehat untuk dikonsumsi samasekali.

Industri pengolahan makanan modern telah berhasil meyakinkan publik bahwa mereka
mendapatkan nilai gizi dari makanan olahan, padahal tidak. Denganmenghasilkan cita
rasa yang enak, junk food yang mengandung banyak lemak, garam,dan gula, termasuk
bahan tambahan dan bahan adiktif sintetik dapat berpotensi menimbulkan banyak
penyakit, dari yang ringan sampai yang berat, seperti obesitas, diabetes, rematik,
hipertensi, serangan jantung, struk, dan kanker. Saat ini penyakit- penyakit degeneratif
tersebut tidak hanya diderita orang tua yang sudah berumur, tetapi juga anak muda.

B. Rumusan Masalah

Sehubungan dengan judul makalah ini, penulis merumuskan pokok-pokok sebagai


berikut:

1. Apakah pengertian junk food?

2. Apa saja jenis junk food?

3. Apa saja bahan yang terkandung dalam junk food?

4. Bagaimanakah damapak negatif dari kebiasaan mengonsumsi Junk Food?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan memilih tema ini yaitu untuk:


1. Memberikan wawasan kepada para pelajar yang belun paham mengenai junk food.

2. Mengetahui jenis-jenisyang tergolong junk food.

3. Mengetahui bahan yang terkandung dalam junk food.

4. Mengetahui dampak negatif kebiasaan mengonsumsi junk food.

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini, yaitu sebagai sember referensi bagi
penulis selanjutnya. Makalah ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan
kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan yang sehat terhadap tubuh.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Junk Food

Junk food adalah makanan yang mempunyai kalori tinggi tapi nilai gizinya sedikit alias
minim atau sama sekali tidak ada nilai gizinya. Junk food ada didalam makanan yang
tinggi kadar garamnya, tinggi fat, mengandung soda, makanan yang mengandung
bahan aditif (pengawet, pewarna, pemanis buatan, penambah cita rasa), makanan yang
dimasak terlalu lama/dihangatkan berulang-ulang. Jenis makanan olahan (dalam
kaleng) maupun snack (asin maupun manis) yang sering kita dijumpai mengandung
bahan-bahan tersebut.

Junk food tidak hanya terdapat dalam makanan western (Pizza, hamburger, french
fries,) makanan dinegeri kita sendiri pun banyak yang tergolong junk food. Gudeg,
rendang, dan jenis-jenis masakan yang dimasak dalam jangka waktu lama, camilan
goreng usus goreng, kulit ayam digoreng kering, jenis-jenis keripik asin dan manis,
gorengan dipinggir jalan, nilai gizinya sudah berkurang kadang nyaris hilang. Beberapa
sumber zat gizi, berubah nilai gizinya jika diolah dengan cara tertentu, proses memasak
dengan pemanasan yg tinggi seperti di goreng, dipanggang/bake. Misal telur + gula +
tepung diolah menjadi cookies, cake, harus melalui proses yang panjang ini akan
mengakibatkan nilai gizi yang terkandung dari masing-masing bahan menjadi hilang
atau berkurang.

Junk food selalu ada disekitar kita, bahkan dimeja makan kita sekalipun. Untuk
menghindari junk food, hindari atau kurangi konsumsi makanan olahan (sosis, corned,
bakso, nugget dan sejenisnya), kue-kue yg banyak menggunakan produk-produk
olahan (cake, roti, cookies), minuman bersoda (soft drink), masakan yang dimasak
berulang-ulang, masakan yang mengandung fat tinggi (berlemak, bersantan, digoreng),
fast food dan teman-temannya.
Makanan apa yang biasa Anda bawa saat berwisata? Pasti kita tidak lupa akan
makanan ringan, karena makanan ini yang sangat praktis dibawa dan enak dimakan
meskipun tidak mengenyangkan. Makanan ringan termasuk dalam salah satu jenis junk
food.

Junk food sendiri adalah istilah untuk makanan siap saji yang disiapkan atau disajikan
dengan cepat dan mudah. Makanan ini banyak digemari dari mulai anak kecil (balita),
remaja hingga orang tua, karena rasanya yang bervariatif serta praktis dalam
penyajiannya. Berbagai macam makanan ini antara lain seperti pengganti makanan
utama, makanan ringan, minuman, bumbu-bumbu dapur, buah kalengan, dan masih
banyak lainnya. Makanan ini sangat berbahaya bagi tubuh kita apabila dikonsumsi
setiap hari.

Makanan siap saji sangat mudah ditemui di toko-toko ataupun swalayan, karena
harganya yang relatif murah dan makanan ini sering dicari para konsumen. Oleh karena
itu, mulai banyak produk rumahan yang memproduksi berbagai olahan makanan siap
saji walaupun tanpa takaran yang pas atau tanpa mempedulikan aturan AKG. Dan
mereka biasanya memperjualkan produk mereka di toko-toko rumahan. Biasanya pada
saat orang tua mengajak anaknya belanja di swalayan, mereka membiarkan anaknya
memilih makanan yang mereka suka. Padahal di swalayan tersedia bermacam-macam
makanan siap saji dengan berbagai pilihan. Dan pada usia anak yang relatif butuh
perhatian pola makan, apabila dibiarkan mereka akan memilih untuk dibelikan makanan
siap saji, seperti chiki (makanan ringan) karena anak-anak menyukai makanan ini.

Dalam pengolahan makanan siap saji, ada yang perlu diolah terlebih dahulu sebelum
disajikan, ada juga yang bisa disajikan secara langsung tanpa perlu diolah kembali.
Jenisnya tidak hanya makanan saja, tetapi minuman pun juga. Untuk minuman
biasanya bisa langsung dikonsumsi, yang disajikan dalam gelas, botol dan kaleng. Tapi
ada juga yang perlu diolah terlebih dahulu biasanya dikemas dalam plastik. Sedangkan
dalam makanan, kebanyakan harus diolah terlebih dahulu (biasanya untuk pengganti
makanan utama), dan ada juga tanpa proses pengolahan kembali (biasanya dalam
makanan ringan).
Istilah junk food diberikan pada makanan yang tidak memiliki nilai nutrisi y a n g b a i k
atau makanan yang sebetulnya kandungan nutrisinya cukup
t a p i mengandung zat-zat yang tidak sehat kalau dikonsumsi terus-menerus.
Karenatidak memiliki nutrisi yang baik, maka junk food tidak berguna bagi tubuh
apabiladikonsumsi. Makanan junk food biasanya lebih banyak mengandung kalori,
gula,garam dan lemak yang sangat tinggi.

B. Jenis-Jenis Junk Food

Kepopuleran makanan cepat saji yang telah merebut hampir semua segmen di
masyarakat dari semua umur dan sudah tidak asing dengan jajanan seperti fried
chicken, french fries, hamburger, pizza dan sejenisnya. Termasuk juga donat impor
yang berukuran besar dengan macam-macam citarasa, cemilan ekstruksi (semacam
chiki), minuman bersoda, minuman kola, es krim, milkshake, minuman kopi dengan
"float" krim, coklat dan sebagainya. Makanan-minuman keren tersebut memang sangat
mudah ditemui di mall-mall, plaza dan pertokoan besar di pusat dan pinggiran kota. Dan
agaknya telah membudaya dan menjadi santapan elit, terutama bagi kaum muda
perkotaan. Tapi, tahukah kita bahwa jenis-jenis jajanan yang ditawarkan resto-resto di
atas termasuk atau sangat berpotensi sebagai junk-food? Alias makanan sampah?
Mengapa makanan sampah? Produk pangan disebut junk-food jika kandungan
nutrisinya sangat rendah atau kalorinya terlalu tinggi dan hanya mengandalkan rasanya
yang enak.

Ciri-ciri golongan junk-food adalah

makanan berkadar garam tinggi;

bergula tinggi;

berlemak tinggi;

kandungan nutrisi lainnya tipis, seperti protein, vitamin dan mineral;

mengandung banyak sodium (garam-garaman);

lemak jenuh dan kolesterol mengutamakan citarasa.


secara ekonomi menguntungkan karena populer, sedangkan nilai gizinya prioritas ke
sekian. Akibat mengutamakan citarasa tersebut junk-food mengandung banyak lemak,
garam dan gula, termasuk bahan tambahan pangan atau aditif sintetik untuk
menimbulkan citarasa (seperti MSG). Maka junk-food berpotensi menimbulkan banyak
penyakit, dari yang ringan sampai berat, seperti obesitas, rematik akibat penimbunan
asam urat, tekanan darah tinggi, serangan jantung koroner, stroke dan kanker.

Banyak orang yang keliru menganggap bahwa fast food merupakan junk food.
Padahal sebenarnya fast food memiliki kandungan nutrisi yang baik
bagitubuh. Namun apabila terlalu berlebihan dalam mengkonsumsi fast food,
maka fast food tersebut akan menjadi junk food bagi tubuh kita. Jadi tidak
semua fast food seperti fried chicken, hamburger, pizza, dan lain-lain merupakan junk
food. Makanan-makanan tersebut dapat menjadi junk food apabila dikonsumsi
secara berlebihan dan terus-menerus. Karena itu bukan berarti bahwa semua
restoran-restoran fast food menjual junk food. Makanan-makanan fast food
yang dibuats e n d i r i di rumah juga akan m e n j a d i junk food apabila
dikonsumsi berlebihan. Bahkan makanan-makanan yang seharusnya
menyehatkan bias berubah menjadi junk food.

Menurut WHO ada 10 jenis makanan yang tergolong sebagaijunk food, yaitu:

a. Makanan gorengan

Makanan gorengan golongan makanan ini pada umunya kandungan kalorinya tinggi,
kandungan lemak/minyak dan oksidanya tinggi.

b. Makanan kalengan

Baik yang berupa buah kalengan atau daging kalengan, kandungan gizinya
sudah banyak dirusak, terlebih kandungan vitaminnya hampir seluruhnya
mengalami penurunan baik kualitas maupun kuantitas dari bahan asalnya. Terlebih dari
itukandungan proteinnya telah mengalami perubahan sifat hingga penyerapannya
diperlambat. Nilai gizinya jauh berkurang. Selain itu banyak buah kalengan berkadar
gula tinggi dan diasup ke tubuh dalam bentuk cair sehingga penyerapannya sangat
cepat.

c. Makanan asinan

Dalam proses pengasinan dibutuhkan penambahan garam secara signifikan


dan penambahan ammonium nitrit, hal mana dapat mengakibatkan kandungan garam
makanan tersebut melewati batas.

d. Makanan daging yang diproses

Dalam makanan golongan tersebut mengandung garam nitrit, pengawet/ pewarna dan
lain-lain.

e. Makanan daging berlemak dan jerohan

Walaupun makan ini mengandung kadar protein yang baik serta vitamin dan mineral,
tetapi mengandung lemak jenuh dan kolestrol.

f. Makanan olahan keju

g. Mie instant

Makanan ini tergolong makanan tinggi garam, miskin vitamin, mineral, dan
mengandung trans lipid.

h. Makanan yang dipanggang/dibakar

Golongan ini mengandung zat-zat karsinogenik.

i. Sajian manis beku

Golongan ini punya 3 masalah karena mengandung mentega tinggi, kadar gula tinggi,
temperature rendah.

j. Manisan kering
Mengandung garam nitrat. Dalam tubuh bergabung dengan ammonium menghasilkan
zat karsiogenik juga mengandung esen sebagai tambahan, serta mengandung garam
tinggi.

Berikut ini adalah contoh makanan sehat yang berubah menjadi junk food,
yaitu:

1. Hamburger

Makanan ini menggunakan daging sapi yangbanyak


mengandung lemak. Selain itu, roti putih yang digunakan
juga banyak mengandung gula sederhana yang
memberikan beban glukosa yang lebih tinggi bagi tubuh.

2. Pizza

Makanan khas Italia ini mengandung kalori dan lemak cukup tinggi.
Kalori berasal dari karbohidrat sederhana, sedangkan kandungan
lemak paling banyak terdapat pada penggunan minyak kering
paprika atau pepperoni.

3. Hot Dog

Hot Dog adalah suatu jenis sossis yang dimasak atau


diasapi dan memiliki tekstur yang lebih halus serta rasa
yang lebih lembut dan basah daripada kebanyakan sossis
dan umumnya sangat banyakmengandung lemak.

4. Popcorn

Sebenarnya jagung itu sehat karena memiliki zat besi tinggi, rendah kalori dan sedikit
gula. Namun banyak produk popcorn yang dijual di pasaran memiliki rasa yang
asin karena justru kandungan gula dan garam di dalam produk popcorn yang lebih
banyak sehingga tidak lagi menyehatkan.

5. Sereal
Sereal yang dijual di pasaran adalah produk gandum, oat, atau beras yang t e l a h
ditambahi gula, sirup, dan bahan-bahan lain ya n g justru
m e m b u a t sereal menjadi junk food bagi tubuh.

6. Kentang Russet

Kentang ini adalah jenis kentang yang biasanya dipakai untuk membuat french
fries. Ternyata jenis kentang ini dapat memicu terjadinya diabetes d a n o b e s i t a s
karena apabila dikonsumsi maka kentang ini
c e p a t terkonversi menjadi gula darah. Meskipun begitu banyak produsen
yangm e n a m b a h k a n g u l a d a n g a r a m p a d a p r o d u k k e n t a n g i n i , k a r e n a
j e n i s kentang ini memiliki rasa yang hambar.

7. Sup Kalengan

Awalnya sup kalengan memiliki komposisi yang ideal dan sehat.


Namun, l a m a - l a m a b a n y a k p r o d u s e n s u p k a l e n g a n y a n g h a n y a
m e m i k i r k a n keuntungan sehingga produk sup kalengan mereka tidak lagi
mengandung komposisi yang ideal dan tidak sehat.

8. Yoghurt

Banyak dijumpai yoghurt-yoghurt kemasan yang dijual di pasar swalayan. Sebagian


produk yoghurt tersebut biasanya mengandung banyak gula dan buah yang diproses,
kemudian disamarkan menjadi produk yoghurt yang sehat.

9. Nugget Ikan

Nugget ikan yang ada di pasaran memang membuat praktis, namun


justru m e n g a n d u n g l e b i h b a n ya k g a r a m d a n l e m a k s e h i n g g a t i d a k s e h a t
b a g i tubuh.

10. Teh Hijau

The hijau sebenarnya adalah minuman yang menyehatkan.


N a m u n sekarang banyak dipasarkan the hijau dalam kemasan botol yang
telah ditambahi zat-zat lain seperti gula, penambah rasa, dan pengawet
yang membuat the hijau tidak lagi menjadi minuman yang sehat.

11. Roti Tawar

Roti tawar yang sehat seharusnya terbuat dari tepung, air. Sedikt garamdan
ragi. Namun banyak produk roti tawar yang dipasarkan mengandung tepung
dengan ggula, sirup, bahkan bahan tambahan yang tidak berguna.

C. Bahan yang Terkandung dalam Junk Food

Junk food sering disebut-sebut tidak sehat bagi tubuh. Hal ini dikarenakan, kandungan
nutrisi junk food sangat rendah atau kalori terlalu tinggi dan hanya mengandalkan
rasanya yang enak. Umumnya yang termasuk dalam golongan junk food adalah
makanan berkadar garam (sodium) tinggi, bergula tinggi, berlemak jenuh,dan kolesterol
tinggi, namun kandungan nutrisi lainnya seperti protein, vitamin, dan mineral sangat
sedikit.

Mengonsumsi makanan siap saji (junk food) secara berlebihan sangat berisiko bagi
kesehatan. Terlebih makanan ini mengandung berbagai bahan kimia yang tidak baik
bagi tubuh kita. Bahan-bahan kimia tersebut antara lain pewarna makanan, pengawet,
penyedap, pemanis, lemak jenuh dan lemak trans (trans fat). Makanan ini umumnya
juga tidak cukup mengandung vitamin C, zat besi, garam asam folat, dan riboflavin,
kurang serat, tinggi kalori, lemak, serta garam.

Tahukah Anda bahwa tubuh kita memerlukan sejumlah jenis lemak tertentu yang
bermanfaat? Lemak tak jenuh ganda dan lemak tak jenuh tunggal sangat diperlukan
oleh tubuh kita yang dapat ditemukan pada kacang-kacangan, minyak ikan dan minyak
sayur. Tetapi dalam berbagai produk seperti mentega, pastri dan fast food, lemak yang
bermanfaat bagi tubuh kita diganti dengan lemak yang berbahaya bagi tubuh kita, yakni
seperti lemak trans dan lemak jenuh. Bahayanya yang akan didapat apabila semakin
banyak kita mangonsumsi makanan yang mengandung lemak trans, maka semakin
besar pula dampak buruk yang timbul.
Yang dimaksud lemak trans ini adalah jenis lemak yang dapat ditemukan pada bentuk
artifisal dalam produk-produk pastri. Sebagian besar lemak trans disintetiskan secara
artifisal melewati proses kimia yang menambah hidrogen ke dalam minyak sayur.
Dalam bahasa sederhana, itu artinya mengubah minyak cair menjadi lemak
padat. Sangat berbahaya apabila kita mengonsumsi makanan yang terdapat lemak
trans ini, terlebih dalam mengonsumsinya dilakukan dalam jangka waktu yang terbilang
sering. Berbagai penyakit dapat mengancam kesehatan kita, seperti penyakit jantung,
meningkatkan risiko mengidap depresi dan menurunkan kadar HDL kholestero.

D. Dampak Negatif Kebiasaan Mengonsumsi Junk Food

Junk food adalah kata slang untuk makanan dengan kandungan nutrisi yang rendah.
Biasanya junk food ini mengandung kadar garam, gula, lemak atau kalori yang tinggi,
tetapi rendah nutrisinya (rendah vitamin, mineral dan juga serat). Harganya biasanya
lebih murah daripada makanan yang sehat, dan rasanya lebih enak (tetapi tidak sehat).

Efek junk food untuk kesehatan

a. Junk food yang mengandung banyak gula, dapat merusak gigi dan menyebabkan
terjadinya kavitas (gigi berlubang).

b. Terlalu sering makan makanan yang banyak gula, membuat kadar insulin dalam
tubuh tidak stabil, dan memicu terjadinya penyakit Diabetes Melitus / kencing manis
dikemudian hari.

c. Junk food menyebabkan terjadinya obesitas (kegemukan) karena nilai kalori yang
tinggi. Obesitas akan meningkatkan resiko terjadinya penyakit Diabetes Melitus/
kencing manis, penyakit jantung, pembuluh darah, stroke dan menyebabkan masalah
sosial - psikologis.

d. Makan makanan tinggi lemak (terutama lemak jahat yang terdapat dalam junk food)
dapat meningkatkan kadar lemak dalam darah, dan meningkatkan resiko untuk
terjadinya aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah oleh plak lemak), penyakit
hipertensi/tekanan darah tinggi, jantung dan kanker dikemudian hari.
e. Terlalu banyak garam dapat memicu terjadinya penyakit hipertensi/tekanan darah
tinggi di masa yang akan datang.

f. Pengawet, pewarna, dapat merusak persarafan, meningkatkan faktor resiko


terjadinya kanker.

g. Makanan yang mengandung MSG (mono sodium glutamat) atau zat penyedap rasa
(biasanya ada dalam junk food), dapat memberikan efek samping : kemerahan pada
kulit, sakit kepala, mual-muntah, gejala asma, sesak napas, gangguan mood, migren,
serangan panik, jantung berdebar, kejang, atau depresi. Efek jangka panjangnya
adalah merusak otak, susunan saraf, dan retina.

Untuk menghasilkan cita rasa yang enak, junk food mengandung banyak lemak, garam,
dan gula, termasuk bahan tambahan sehingga junk food berpotensi menimbulkan
banyak penyakit, dari yang ringan sampai yang berat, seperti obesitas, diabetes,
rematik, hipertensi, serangan jantung, struk, dan kanker. Saat ini penyakit- penyakit
degeneratif tersebut tidak hanya diderita orang tua yang sudah berumur, tetapi juga
anak muda.

1. Kelelahan fisik

Junk food tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat.
Akibatnya, tubuh akan merasakan kelelahan yang kronik dan kekurangan energi yang
dibutuhkan untuk memenuhi aktivitas rutin. Pada jangka waktu singkat, tingginya
asupan lemak dapat menyebabkan kemampuan kognitif yang berkurang dan
sulit berkonsentrasi.

2. Perubahan bentuk tubuh dan obesitas

Obesitas merupakan suatu penyakit multifaktorial, yang terjadi akibat


akumulasi jaringan lemak yang berlebihan, sehingga dapat mengganggu kesehatan.
Prevalensi obesitas ini berhubungan erat dengan urbanisasi dan mudahnya
mendapatkan makanan yang salah satunya adalah fast food serta banyaknya jumlah
makanan yang tersedia.
Junk food mengandung jumlah lemak yang tinggi, dan dengan penumpukan lemak
dalam tubuh, berat badan akan semakin bertambah dan terjadi obesitas. Dengan
semakin bertambahnya berat badan, maka seseorang semakin memiliki resiko untuk
menderita penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan arthritis.

3. Diabetes

Seiring waktu, tingkat tinggi gula dan karbohidrat sederhana dalam junk food dapat
menyebabkan diabetes tipe 2. Hal ini terjadi karena asupan gula yang tinggi dapat
menyebabkan stress metabolisme. Ketika mengonsumsi banyak gula putih halus dan
karbohidrat sederhana, tubuh harus memproduksi insulin untuk mencegah
lonjakan berbahaya dalam kadar gula darah. Seiring waktu, stress ini merusak
kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin disekresikan oleh pankreas. Diet sehat
dapat membantu menjaga sensitivitas insulin tubuh.

4. Jantung, hati, ginjal, dan saluran

Tingkat lemak dan garam yang tinggi dalam junk food dapat berkontribusi
menyebabkan penyakit jantung. Peningkatkan kadar kolesterol darah akan
menyebabkan hiperlipidemia dan terbentuknya plak pada arteri (aterosklerosis) yang
menyebabkan penyakit jantung koroner. Berdasarkan survey WHO, usia rata-rata
seseorang menderita penyakit jantung koroner telah menurun dari usia 45 tahun
menjadi 35 tahun.

Tingkat asam lemak trans yang menyebabkan deposit lemak pada hati, berbagai bahan
karsinogenik, dan esen tambahan dapat menyebabkan penyakit dandisfungsi hati
seiring dengan berjalannya waktu.

Kelebihan asupan garam menyebabkan penambahan beban ginjal yang menyebabkan


hipertensi dan penyakit ginjal. Kadar garam tinggi dapat merusak selaput lendir pada
lambung dan usus sehingga dapat menyebabkan radang lambung dan usus bagi orang
yang mengonsumsi makanan asin secara kontinu.

5. Kanker
Tingginya jumlah lemak jenuh serta bahan-bahan karsinogenik yang terkandung
dalam junk food akan menimbulkan kanker, terutama kanker usus dan
kanker payudara. Kanker payudara merupakan pembunuh terbesar setelah kanker
usus.

6. Adiksi

kalori berlebih dapat memicu respon adiktif di Otak. Sifat adiktif makanan sampah itu
seperti narkoba memberi efek fly, tenang, nyaman. Selain itu, kadar lemak yang
dikandung makanan sampah dapat membuat konsumen lepas kendali, salah satu ciri
adiksi.

Sebuah studi oleh Paul Johnson dan Paul Kenny di The Scripps Research
Institute pada tahun 2008 menduga bahwa konsumsi junk food mengubah aktifitas
otak dengan cara yang mirip dengan obat adiktif seperti kokain atau heroin.
Setelah beberapa minggu dengan akses tidak terbatas akan junk food, pusat
kesenangan pada otak tikus menjadi terdesensitisasi sehingga memerlukan lebih
banyak junk food untuk mencapai kesenangan. Setelah junk food digantikan dengan
makanan sehat, tikus tersebut kelaparan selama 2 minggu daripada harus makan
makanan yang bergizi.

7. Ibu hamil dan bayi

Mengonsumsi makanan tidak sehat seperti junk food selama masa hamil
ataumenyusui tidak hanya berpotensi merugikan kesehatan ibu. Suatu riset
terhadap binatang mengindikasikan, konsumsi makanan tak sehat selama hamil dan
menyusui juga dapat menimbulkan kerugian jangka panjang pada bayi.

8. Kadar Gula dan Garam yang tinggi

Untuk mencapai rasa lezat, biasanya masakan sampah akan menambah


porsi garam dan atau gula pada makanan yang disajikan. Selain itu, penyedap
rasa MSG juga diberikan dalam takaran tinggi plus diberi tambahan zat pewarna dan
pengawet untuk memperbaik tampilan makanan-makanan tersebut. Tanpa kita sadari,
mengkonsumsi makanan dan zat-zat yang terkandung didalamnya secara teratur akan
mempercepat tumpukan kolesterol yang tinggi. Penyakit yang umum
disebabkan kolesteroltinggi adalah darah tinggi, Kegemukan, kadar gula darah naik,
serta Jantung.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

a. Junk food adalah istilah yang mendeskripsikan makanan yang tidak sehat atau
memiliki sedikit kandungan nutrisi atau makanan yang mempunyai kalori tinggi tapi nilai
gizinya sedikit alias minim atau sama sekali tidak ada nilai gizinya.

b. Ada berbagai macam jenis junk food yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari yang dimulai dari makanan gorengan, makanan asinan, makanan kalengan,
mie instant, makanan daging berlemak, makanan yang dipanggang/dibakar, dan
sebagainya.

c. Mengonsumsi makanan siap saji (junk food) secara berlebihan sangat berisiko bagi
kesehatan. Terlebih makanan ini mengandung berbagai bahan kimia yang tidak baik
bagi tubuh kita. Bahan-bahan kimia tersebut antara lain pewarna makanan, pengawet,
penyedap, pemanis, lemak jenuh dan lemak trans (trans fat). Makanan ini umumnya
juga tidak cukup mengandung vitamin C, zat besi, garam asam folat, dan riboflavin,
kurang serat, tinggi kalori, lemak, serta garam. Yang dimaksud lemak trans ini adalah
jenis lemak yang dapat ditemukan pada bentuk artifisal dalam produk-produk pastri
yang mengubah minyak cair cair menjadi lemak padat.

d. Makanan cepat saji umumnya tidak cukup mengandung berbagai nutrisi yang
diperlukan oleh tubuh. Oleh sebab itu makanan cepat saji (junk food) dapat
dikategorikan sebagai makanan penyebab timbulnya berbagai penyakit. Karena bahan
kimia yang terkandung di dalamnya membuat makanan ini tidak sehat. Penyakit yang
dapat ditimbulkan antara lain menyebabkan seseorang menderita jantung, dapat
meningkatkan risiko mengidap depresi, penuwaan sejak dini, obesitas (kegemukan),
kanker hingga berujung pada kematian.
B. Saran

Ada pepatah yang mengatakan bahwa sehat itu mahal. Ya, pepatah ini memang tidak
salah. Sehat memang menjadi impian bagi setiap orang, karena dengan sehat aktifitas
akan berjalan lancar dan tidak menjadi beban orang lain, khususnya keluarga bahkan
orang disekitar kita. Ingin hidup sehat tidak terlalu susah asalkan kita dapat menjaga
pola makan, berolahraga teratur dan banyak minum air putih.

Di zaman modernisasi seperti sekarang ini pasti banyak masyarakat yang lebih memilih
hidup praktis, yah salah satunya dengan mengonsumsi Junk Food. Namun, ada
baiknya kita mengonsumsi makanan sehat selain Junk Food dan mulai membiasakan
kebiasaan tersebut pada anak-anak selagi masih kecil.

Dalam pengolahan makanan junk food sebaiknya kita menghindari penggunaan bumbu
yang ada dalam kemasannya dan menggantinya dengan bumbu olahan sendiri,
misalnya dengan menggunakan bawang merah, bawang putih, garam, merica, dan
bumbu dapur lainnya. Sehingga dalam pengolahan makanan sendiri kita dapat
mengetahui bahan-bahan yang digunakan sudah steril atau belum. Kita juga dapat
menambahkan berbagai sayuran yang segar sehingga dapat mempercantik penampilan
dan dapat menambah selera makan kita.

Dalam mengonsumsi makanan sehari-hari usahakan kita mendapat asupan yang


mencukupi kebutuhan kalori, gizi, serat atau zat pada tubuh kita. Dalam mencukupi
kebutuhan tubuh tersebut kita dapat memenuhinya dengan makanan 4 sehat 5
sempurna, seperti karbohidrat, protein, makanan bervitamin, makanan berserat serta
susu sebagai minuman pelengkapnya.

Dalam membeli produk junk food kita lebih memperhatikan bahan yang terkandung
dalam makanan tersebut. Mulai dari kemasannya sampai isi makanannya, jangan
menjadi pembeli yang konsumtif.

Anda mungkin juga menyukai