Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

            Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini dengan judul PENGARUH JUNK FOOD DAN FAST FOOD DALAM
KEHIDUPAN SEHARI – HARI khususnya di kota metro.

            Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan harapan dapat memberi informasi pengetahuan
dan wawasan kita semua. Karya Tulis ini terselesaikan tidak lepas dari bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Tak lupa pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan, penulis mengharapkan kritikan dan saran dari
berbagai pihak yang sifatnya membangun dari kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini dan
bermanfaat bagi para pembaca atau yang membutuhkan

ABSTRAK

  fast food tidak sama dengan junk food (makanan sampah yang hanya padat kalori). Bahan
penyusun fast food termasuk golongan pangan bergizi. Yang penting dilakukan adalah
bagaimana mengatur frekuensi makan fast food agar tidak dikonsumsi secara berlebihan. Junk
food adalah kata lain untuk makanan yang jumlah kandungan nutrisinya terbatas. Umumnya
yang termasuk dalam golongan junk food adalah makanan yang kandungan garam, gula, lemak,
dan kalorinya tinggi, tetapi kandungan gizinya sedikit.
Kandungan junk food yang sebagian besar merupakan zat adiktif yang membahayakan tubuh
apabila dikonsumsi secara berlebihan. Zat adiktif yang dikonsumsi secara berlebihan dapat
mengakibatkan tumbuhnya kanker dalam darah yang berakibat fatal.Beberapa junk food juga
ditengarai mengandung banyak gula. Gula, terutama gula buatan, yang sangat tidak baik bagi
kesehatan karena bisa menyebabkan penyakit gula atau diabetes, kerusakan gigi, dan obesitas.
Minuman bersoda, cake, dan cookies mengandung banyak gula dan sangat sedikit vitamin serta
mineralnya.
Makanan cepat saji sering dianggap sebagai junk food, sementara makanan yang lain
tidak dianggap, meskipun nutrisi yang dimilikinya hampir sama. Yang paling mudah masuk
dalam jenis ini adalah keripik kentang yang mengandung garam,permen, semua dessert manis,
makanan fast food yang digoreng, dan minuman soda atau
minuman berkarbonasi. Biasanya di makanan yang punya label junk food ini kandungan vitamin,
protein, atau mineralnya sangat sedikit. Padahal, semua itu sangat dibutuhkan untuk
kesehatan tubuh.
            Junk food sering disebut-sebut tidak sehat bagi tubuh. Hal ini dikarenakan, kandungan
nutrisi junk food sangat rendah atau kalorinya terlalu tinggi dan hanya mengandalkan rasanya
yang enak. Umumnya yang termasuk dalam golongan junk food adalah makanan berkadar garam
(sodium) tinggi, bergula tinggi, berlemak jenuh dan kolesterol tinggi, namun kandungan nutrisi
lainnya seperti protein, vitamin dan mineral sangat sedikit. Bila jumlah ini terlalu banyak di
dalam tubuh, maka akan menimbulkan banyak penyakit. Dari penyakit ringan sampai penyakit
berat seperti darah tinggi, stroke, jantung, dan kanker.
            Ada beberapa dampak dari junk food yaitu : (Meningkatkan Risiko Serangan Jantung)
Kandungan kolesterol yang tinggi pada makanan fast food dapat mengakibatkan penyumbatan
pembuluh darah, (Kanker kolorektal) kanker kolorektal atau kanker yang menyerang organ usus
besar dan anus, kebanyakan menyerang orang di atas usia 50 tahun, IQ pada anak lebih rendah.
   Ada beberapa cara mengurangi mengkonsumsi makanan junk food atau fast food yaitu
memilih menu nasi untuk makanan pokok ,kurangi porsi, minumlah air putih, jangan
mengkonsumsi kulit ayam, mintalah salat sabagai tambahan asupan, kurangi kadar saus dan
mayonnaise, dan kurangi frekuensi makanan siap saji

           

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
ABSTRAK.........................................................................................................................iv

   BAB I          PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang...................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................5
1.3              Tujuan.....................................................................................5
1.4              Manfaat...............................................................................................5

   BAB II         KAJIAN TEORI


2.1  Perbedaan Junk Food dan Fast Food....................................................6
2.2  Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Junk Food dan Fast Food........7
2.3  Kandungan dari Junk Food dan Fast Food...........................................8
2.4  dampak negatif  junk food dan Fast Food terhadap kesehatan............9
2.5  Cara mengurangi Junk Food dan Fast Food.........................................10

  
   BAB III       PENUTUP
5.1  Kesimpulan.........................................................................................11
5.2  Saran...................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA
                                 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Siapa yang tidak suka menyantap makanan jenis fast food atau cepat saji, sepertinya sulit
untuk disangkal jika hampir semua orang pernah menyantapnya. Baik saat kita belanja di
supermarket atau saat di rumah ketika menonton film kita juga ditemani dengan makanan junk
food.
Selain itu, dalam setiap kesempatan kita mengkonsumsi makanan jenis junk food, kita juga
mengkonsumsi minuman bersoda sebagai penambah selera dalam makanan. Dan hal ini
umumnya tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa tapi juga anak-anak.Namun, tanpa disadari
makanan yang digolongkan junk food ternyata berbahaya bagi kesehatan, di bandingkan dengan
makanan tradisional lainya. Sehingga hal ini sangat memprihatinkan, karena kondisi kesehatan
anak-anak akan mudah terganggu akibat dari seringnya mengkonsumsi makanan jenis junk food
dan fast food.
Junk food mengandung banyak sodium, saturated fat, dan kolesterol. Bila dalam tubuh
jumlah ini banyak, maka akan menimbulkan banyak penyakit. Dari penyakit ringan sampai
penyakitberat macam darah tinggi, stroke, jantung, dan kanker. Dulu, penyakit-penyakit "berat"
tersebut hanya diderita oleh orang-orang tua yang umurnya di atas 40 tahun. Sodium banyak
ditemukan pada makanan yang dimakan dan minum. Sodium adalah bagian dari garam. Banyak
makanan kemasan atau kalengan itu berkadar sodium tinggi. Sodium
banyak terdapat pada french fries (apalagi bila ditambah dengan shakers), ayam goreng, burger,
cheese burger, bologna, piza, segala jenis snack keripik kentang, dan mi instan.
Sayuran dalam kaleng dan kadang-kadang juga keju mengandung zat ini. Beberapa penyedap,
seperti soy sauce (biasanya disediakan di resto Jepang atau Asia Timur), garlic salt, dan onion
salt. Hal serupa juga jika menyantap bakso atau mie ayam di pinggir jalan, garam meja yang
disediakan pun mengandung sodium.
Dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang pesat, sehingga semakin
mudahnya manusia dalam melakukan segala sesuatu. Terjadi pula perubahan pola dan gaya
hidup manusia pada saat ini. Kita dapat melihat salah satu contohnya yaitu semakin maraknya
makanan siap saji atau biasa disebut junk food atau fast food atau yang sering terdengar dengan
sebutan makanan instant.
Tanpa kita sadari, maraknya fast food selain memiliki dampak positif  juga memiliki dampak
negatif untuk kesehatan tentunya. Dampak positif dapat dibuktikan dari cara penyajian yang
cepat untuk menghemat waktu yang miliki. Tapi selain itu kita juga harus melihat dampak
negatif yang ditimbulkan oleh junk food atau fast food, misalnya bertambahnya kadar lemak
dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan obesitas atau kegemukan.
Kandungan junk food yang sebagian besar merupakan zat adiktif yang membahayakan tubuh
apabila dikonsumsi secara berlebihan. Zat adiktif yang dikonsumsi secara berlebihan dapat
mengakibatkan tumbuhnya kanker dalam darah yang berakibat fatal.Beberapa junk food juga
ditengarai mengandung banyak gula. Gula, terutama gula buatan, yang sangat tidak baik bagi
kesehatan karena bisa menyebabkan penyakit gula atau diabetes, kerusakan gigi, dan obesitas.
Minuman bersoda, cake, dan cookies mengandung banyak gula dan sangat sedikit vitamin serta
mineralnya.
Minuman bersoda mengandung paling banyak gula. Paling tidak satu kaleng minuman
bersoda mengandung sembilan sendok teh gula. Padahal, kebutuhan gula dalam tubuh tidak
boleh lebih dari empat gram atau satu sendok teh sehari. Bayangkan jika meminum minuman
bersoda dua sampai tiga kaleng sehari. Betapa banyaknya gula yang menumpuk di dalam tubuh.
Parahnya lagi, minuman bersoda tidak hanya mengandung banyak gula, tetapi juga mengandung
kafein.
                Ada letak perbedaan antara junk food dengan fast food, bila junk food sudah pasti
termasuk fast food (makanan siap saji), tetapi tidak semua fast food dikategorikan sebagai junk
food, jadi ada pula makanan cepat saji tersebut masih memiliki gizi yang terkadung di dalamnya.
Memang fast food adalah makanan dengan bahan-bahan bergizi tinggi, akan tetapi proses
pengolahannya serta penyajiannya membuat makanan fast food kehilangan nilai gizi, hal itu pula
yang merubahnya sebagai junk food.
1.2  Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah:
1.      Apa perbedaan dari junk food dan fast food ?
2.      apa saja jenis-jenis Junk Food Dan Fast Food
3.      Apa kandungan dari  Junk Food dan Fast food ?
     4. Apa dampak negatif  junk food dan Fast Food terhadap kesehatan?
     5. Bagaimana cara mengurangi konsumsi junk food dan Fast Food dalam
         kehidupan sehari–hari?

1.3  Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :


1)      Untuk mengetahui perbedaan Junk Food dan Fast Food
2)      Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Junk Food Dan Fast Food
3)      Untuk mengetahui dampak dari Junk food dan Fast food
4)      Untuk mengetahui dampak dari Junk Food dan Fast Food
5)      Untuk mengetahui Cara mengurangi Junk Food dan Fast Food

1.4  Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :

1)      Menambah pengetahuan dan wawasan tentang Junk Food dan Fast Food

2)      Masyarakat dapat mengetahui kandungan berbahaya dalam Junk Food dan Fast Food

3)      Mengetahui dampak dari junk food dan Fast food

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Perbedaan Junk Food dan Fast Food

Fast food atau makanan siap saji menjadi pilihan utama bagi masyarakat perkotaan,  dan
sering kali kita beranggapan bahwa fast food adalah junk food, namun hal tersebut belum tentu
benar, Junk food sendiri adalah istilah yang mendeskripsikan makanan yang tidak sehat atau
memiliki sedikit kandungan nutrisi. Junk food mengandung jumlah lemak yang besar. Makanan
cepat saji seperti hamburger, kentang goreng dari McDonald, KFC dan Pizza Hut sering
dianggap sebagai junk food. Junk food termasuk kedalamnya jenis makanan yang tinggi
kandungan garam, gula, lemak dan tinggi kalori serta rendah nutrisi. Makanan bergaram,
permen, permen karet, makanan penutup yang mengandung gula, makanan cepat saji gorengan,
dan minuman yang berkarbonasi adalah jenis junk food yang utama.
Sedangkan pengertian dari fast food lebih kepada cara penyajiannya, fast food menjadi
salah satu simbol kehidupan modern karena orang sibuk dengan aktivitasnya sehingga tidak
sempat memasak dan hampir tidak memiliki waktu untuk makan. namun sekarang banyak
restoran siap saji menyajikan menu yang mulai baragam bahkan sebagian ada yang dibuat
khusus bagi para vegetarian.
Umumnya, junk food menawarkan sedikit protein, vitamin dan mineral dan tinggi kalori
yang berasal dari gula atau lemak. Istilah nol kalori mencerminkan sedikit nutrisi pada junk food
ini. Junk food juga dapat diartikan secara harfiah menjadi “makanan rongsokan” atau bisa
disebut juga “makanan tak berguna”. Makanan yang dijadikan sebagai perilaku gaya hidup yang
muncul karena globalisasi dan modernisasi ini ternyata tidak memiliki nilai-nilai nutrisi yang
baik untuk kesehatan tubuh kita, sehingga sebutan junk food ini benar-benar sesuai untuk
disandangnya.
Masyarakat di era modern ini ternyata terlalu berlebihan mengonsumsi junk food, bahkan
dijadikan sebagai makanan favoritnya. Tidak aneh juga, karena iklan-iklan yang digencarkannya
melalui televisi dan media cetak dapat memberikan pengaruh besar dalam mempromosikan junk
food ini. Umumnya anak dan remaja merupakan golongan yang sering memakan junk food.
Seorang ahli menyatakan bahwa terlalu banyak memakan junk food merupakan salah satu faktor
yang mengkontribusi terjadinya obesitas pada anak.
Orang tua biasanya mengenali kebanyakan junk food seperti permen, biscuit, donat, sereal,
es krim, soda, dan minuman buah, namun biasanya orangtua tak terlalu memperhatikannya.
Sebagai tambahan, junk food tidak hanya makanan yang mengandung banyak gula, tetapi juga
yang mengandung tinggi garam, atau tinggi kalori yang tidak mengandung nilai kalori seperti
serat, vitamin dan mineral. Juga perlu diingat bahwa junk food bisa mengandung banyak kalori
yang berasal dari gula atau lemak. Contoh junk food selain permen dan snack antara lain :
hamburger daging, hamburger keju, tacos, roti lapis ayam, kentang goreng, nugget, nachos,
keripik kentang, pizza.
Kehadiran fast food langsung disukai oleh masyarakat karena cocok untuk gaya hidup
orang modern. Cara penyajiannya cepat sehingga semua orang bisa menyantapnya sambil berdiri
atau berjalan, bahkan jalan-jalan di taman kota. Bertahun-tahun gaya hidup serba instan itu
berjalan, sampai akhirnya mereka tersadar bahwa maraknya fast food telah membuat jumlah
orang gemuk di AS juga meningkat tajam. Sebenarnya fast food tidak sama dengan junk food
(makanan sampah yang hanya padat kalori). Bahan penyusun fast food termasuk golongan
pangan bergizi. Yang penting dilakukan adalah bagaimana mengatur frekuensi makan fast food
agar tidak dikonsumsi secara berlebihan. Junk food adalah kata lain untuk makanan yang jumlah
kandungan nutrisinya terbatas. Umumnya yang termasuk dalam golongan junk food adalah
makanan yang kandungan garam, gula, lemak, dan kalorinya tinggi, tetapi kandungan gizinya
sedikit.

2.2   Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Junk Food dan Fast Food

1.             Makanan Gorengan
         Golongan makanan ini pada umunya kandungan kalorinya tinggi, kandungan lemak/minyak dan
oksidanya tinggi. Bila dikonsumsi secara regular dapat menyebabkan kegemukan,
mengakibatkan hyperlipitdema dan sakit jantung korener. Dalam prosese menggoreng sering
terjadi banyak zat karsiogenik, hal mana telah dibuktikan kecenderungan kanker bagi mereka
yang mengkonsumsi makanan gorengan jauh lebih tinggi dari yang tidak / sedikit mengkonsumsi
makanan gorengan.

2.             Makanan Kalengan
          Baik yang berupa buah kalengan atau daging kalengan, kandungan gizinya sudah banyak
dirusak, terlebih kandungan vitaminnya hampir seluruhnya mengalami penurunan baik kualitas
maupun kuantitas dari bahan asalnya. Terlebih dari itu kandungan proteinnya telah mengalami
perubahan sifat hingga penyerapannya diperlambat. Nilai gizinya jauh berkurang. Selain itu
banyak buah kalengan berkadar gula tinggi dan diasup ke tubuh dalam bentuk cair sehingga
penyerapannya sangat cepat. Dalam waktu singkat dapat menyebabkan kadar gula darah
meningkat, memberatkan beban pancreas. Bersamaan dengan tingginya  kandungan kalori, juga
dapat menyebabkan obesitas.

3.             Makanan Asinan
          Dalam proses pengasinan dibutuhkan penambahan garam secara signifikan, hal mana dapat
mengakibatkan kandungan garam makanan tersebut melewati batas, menambah beban ginjal.
Bagi pengkonsumsi makanan asinan tersebut, bahaya hipertensi dihasilkan. Terlebih pada proses
pengasinan sering ditambahkan amonium nitrit yang menyebabkan peningkatan bahaya kanker
hidung dan tenggorokan. Kadar garam tinggi dapat merusak selaput lendir pada lambung dan
usus. Bagi mereka yang secara kontinyu mengkonsumsi makanan asin dapat menyebabkan
radang lambung dan usus.

4.             Makanan daging yang di olah (hamburger, sosis, dll)


          Dalam makanan golongan tersebut mengandung garam nitrit dapat menyebabkan kanker, juga
mengandung pengawet/pewarna dll yang memberatkan beban hati / lever. Dalam ham dsb kadar
natriumnya tinggi, mengkonsumsi dalam jumlah besar dapat mengguncangkan tekanan darah
dan memberatkan kerja ginjal.

5.             Makanan dan daging berlemak dan jerohan.


          Walaupun makan ini mengandung kadar protein yang baik serta vitamin dan mineral, tapi dalam
daging berlemak dan jerohan mengandung lemak jenuh dan kolestrol yang sudah divonis sebagai
pencetus penyakit jantung. Makan jerohan binatang dalam jumlah banyak dan waktu lama dapat
menyebabkan pernyakit jantung koroner dan tumor ganas (kanker usus besar), kanker payudara
dll.

6.             Olahan Keju
         Sering mengkonsumsi olahan keju dapat menyebabkan penambahan berat badan hingga gula
drah meninggu. Mengkonsumsi cake/kue keju bertelur menyebabkan kurang gairah makan.
Konsumsi makanan berkadar lemak dan gula tinggi sering mengakibatkan pengosongan perut.
Banyak kasus terjadinya hyperakiditas dan rasa terbakar.

7.             Mie Instan
         Makanan ini tergolong makanan tinggi garam, miskin vitamin, mineral. Kadar garam tinggi
menyebabkan beratnya beban ginjal, meningkatkan tekanan darah dan mengandung trans lipid,
memberatkan beban pembuluh darah jantung.

8.         Manisan kering
         Mengandung garam nitrat. Dalam tubuh bergabung dengan ammonium menghasilkan zat
karsiogenik juga mengandung esen segai tambahan yang merusak fungsi hati dan organ lain,
mengandung garam tinggi yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan memberatkan kerja
ginjal.

2.3                Kandungan dari Junk Food dan Fast Food


Junk food sering disebut-sebut tidak sehat bagi tubuh. Hal ini dikarenakan, kandungan
nutrisi junk food sangat rendah atau kalorinya terlalu tinggi dan hanya mengandalkan rasanya
yang enak. Umumnya yang termasuk dalam golongan junk food adalah makanan berkadar garam
(sodium) tinggi, bergula tinggi, berlemak jenuh dan kolesterol tinggi, namun kandungan nutrisi
lainnya seperti protein, vitamin dan mineral sangat sedikit. Bila jumlah ini terlalu banyak di
dalam tubuh, maka akan menimbulkan banyak penyakit. Dari penyakit ringan sampai penyakit
berat seperti darah tinggi, stroke, jantung, dan kanker.
            Sodium tidak boleh kebanyakan terdapat di dalam tubuh kita. Untuk ukuran orang
dewasa, sodium yang aman jumlahnya tidak boleh lebih dari 3300 miligram. Ini sama dengan 1
3/5 sendok teh. Bila sodium terlalu banyak, maka dapat meningkatkan aliran dan tekanan darah
sehingga bisa membuat tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang tinggi juga akan berpengaruh
munculnya gangguan ginjal, penyakit jantung, dan stroke. Satured fat berbahaya bagi tubuh
karena zat tersebut merangsang organ hati untuk memproduksi banyak kolesterol. Kolesterol
sendiri didapat dengan 2 cara, yaitu oleh tubuh itu sendiri dan ada juga yang berasal dari produk
hewani yang kita makan.
            Kolesterol banyak terdapat dalam daging, ayam, ikan, telur,mentega, susu, dan keju. Bila
jumlahnya banyak, kolesterol dapat menutup saluran darah dan oksigen yang seharusnya
mengalir ke seluruh tubuh. Tingginya jumlah satured fat akan menimbulkan kanker, terutama
kanker usus dan kanker  payudara. Kanker payudara merupakan pembunuh terbesar setelah
kanker usus. Lemak dari daging, susu, dan produk-produk susu merupakan sumber utama dari
satured fat. Selain itu, beberapa junk food juga mengandung banyak gula. Gula, terutama gula
buatan, tidak baik untuk kesehatan karena dapat menyebabkan penyakit gula atau diabetes,
kerusakan gigi, dan obesitas. Minuman bersoda, cake,dan cookies mengandung banyak gula dan
sangat sedikit vitamin serta mineralnya. Minuman bersoda mengandung paling banyak gula,
sedangkan kebutuhan gula dalam tubuh tidak boleh lebih dari 4 gram atau satu sendok teh sehari.
            Beberapa jenis fast food kaya akan minyak dan mentega, dan hampir tidak tersedia
pilihan fast food dengan kadar lemak yang dikurangi. Di samping itu, fast food juga cenderung
hanya mengandung sedikit sayur dan buah. Berikut ini adalah zat-zat yang tidak baik yang
terkandung dalam berbagai macam fast food :

1.            Zat Aditif. Zat ini diperuntukkan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga. Zat yang
sangat sering di gunakan untuk hal ini adalah penyedap rasa (mono sodium glutamate), pengawet
seperti BHA, K-nitrit dll, anti kempal, pemutif dan pematang tepung (aseton peroksida)dan
sekustran (asam fosfat).
2.            Lemak yang tinggi, termasuk kolesterol yang mencapai 70% serta hanya sedikit mengandung
serat yang justru sangat dibutuhkan oleh tubuh.

3.            Kalori yang tinggi. Menurut peneliti, jumlah kalori dari fast food lebih tinggi dari makanan
yang dimasak sendiri di rumah. Jumlah kalori yang seharusnya dikonsumsi dalam sehari bisa
dipenuhi hanya dengan sekali makan di fast food outlet dengan mengonsumsi makanan seperti
burger, kentang goreng, minuman dan makanan penutup.
4.            Mengandung protein hewaninya yang cukup kaya.

5.            Natrium yang berlebihan.

2.4 Dampak negatif  junk food dan Fast Food terhadap kesehatan


Beberapa dampak yang ditimbulkan dari junk food dan fast food adalah:
1.                   Meningkatkan risiko penyakit jantung
Sebuah studi yang dilakukan University of Minnesota School of Public Health, meneliti tentang
efek berbahaya dari junk food. Penelitian ini dilakukan selama 10 tahun yang melibatkan lebih
dari 60.000 orang Singapura keturunan Cina. Partisipan berusia antara 45-74 tahun. Selama 10
tahun periode studi, menunjukkan 1.397 partisipan meninggal akibat penyakit jantung dan 2.252
menderita penyakit diabetes tipe 2.
             Penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa makan fast food dua  kali atau lebih dalam
seminggu memiliki kemungkinan 27 persen lebih besar untuk terserang diabetes dan 56 persen
meninggal akibat penyakit jantung, dibandingkan dengan partisipan yang jarang atau tidak
pernah makan fast food. Bahkan 811 partisipan yang diketahui makan fast food empat kali atau
lebih perminggu, risiko kematian akibat serangan jantung meningkat hingga 80 persen.

2.                   Kanker kolorektal
Kanker kolorektal atau kanker yang menyerang organ usus besar dan anus, kebanyakan
menyerang orang di atas usia 50 tahun. Namun di Indonesia diketahui beberapa pasien di bawah
usia 50 tahun juga menderita kanker ini. Menjamurnya restoran makanan cepat saji atau fast food
dituduh sebagai penyebab tingginya penderita kanker kolorektal di Indonesia.
DR. dr. Noorwati Sutandyo, Sp.PD, KHOM menyarankan untuk mencegah kanker kolorektal
sejak dini. Hal ini bisa diusahakan dengan banyak makan sayuran, buah-buahan, ikan dan banyak
berolahraga. Selain itu sedini mungkin untuk mengurangi atau tidak makan fast food sama
sekali. Kanker kolorektal merupakan kanker yang bisa dicegah dan diobati jika masih dalam
stadium rendah.
3.                   IQ pada anak lebih rendah
Penelitian dari University of Adelaide menunjukkan bahwa pola makan yang sarat cepat saji di
usia kecil, akan membuat IQ anak lebih rendah dua poin dari anak yang tak banyak makan
makanan cepat saji saat masih kecil.
Walaupun perbedaan IQ-nya tak begitu kentara, studi ini membuktikan bahwa pola makan anak
berusia 6 sampai 24 bulan memberikan efek yang kecil namun signifikan terhadap IQ saat
usianya mencapai 8 tahun. Oleh karena itu penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan
dampak jangka panjang makanan yang diberikan pada anak.
4.                  Memicu Diabetes

Kandungan kalori dan lemak jenuh yang tinggi dalam makanan cepat saji akan memicu
terjadinya resistensi insulin yang berujung pada penyakit diabetes. Resistensi insulin terjadi
ketika sel-sel tubuh tidak merespon insulin sehingga menurunkan penyerapan glukosa yang
menyebabkan banyak glukosa menumpuk di aliran darah.

5.                  Memicu Tekanan Darah Tinggi

Garam dapat membuat masakan menjadi jauh lebih nikmat. Hampir semua makanan makanan
cepat saji mengandung garam yang tinggi. Garam mengandung natrium, ketika kadar natrium
dalam darah tinggi dan tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal, volume darah meningkat karena
natrium bersifat menarik dan menahan air. Peningkatan ini menyebabkan jantung bekerja lebih
keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh yang menyebabkan tekanan darah tinggi.

2.5 Cara mengurangi konsumsi Junk Food dan Fast Food

1.        Memilih Menu Nasi untuk makanan Pokok


Ketika teman-teman datang ke restoran siap saji (fast food), cobalah pilih nasi jangan kentang
goreng.  Karena dalam kentang goreng lebih banyak lemak dan natrium. 
2.       Kurangi porsi
Ketika membeli di tempat siap saji, belilah porsi makanan yang secukupnya, hal ini agar
mengurangi asupan gizi yang berlebih khususnya lemak yang dapat menimbulkan kegemukan
bagi anda.

3.       Minumlah Air Putih atau Jus Buah


Ketika memilih minuman, pilihlah air putih atau jus buah dibandingkan minuman soft drink.  Hal
ini dikarenakan air putih dan jus buah memiliki kandungan vitamin yang lebih dibanding soft
drink
4.       Jangan mengkomsumsi kulit ayam
Ketika kita memakan ayam di restoran siap saji, kulit ayam pasti merupakan salah satu makanan
favorit kita.  Karena rasa dan bumbunya yang sedap.  Tetapi ternyata dibalik itu kulit ayam
adalah sumber lemak jenuh dan kolesterol.
5.       Mintalah salad sebagai tambahan asupan sayuran
Salad dapat berfungsi sebagai pengganti sayuran yang memilik banyak vitamin dan serat.
6.       Kurangi kadar saus dan mayonnaise
Makan makanan junk food atau fast food akan lebih nikmat apabila kita menggunakan saus,
sambal dan mayonnaise.  Tetapi ternyata saus banyak mengandung natrium dan pengawet,
sedangkan untuk mayonnaise sendiri memiliki lemak yang tinggi.
7.       Kurangi frekuensi makan junk food
Ini yang penting, cobalah untuk tidak terlalu sering mengkonsumsi restoran junk food ini. 
Kurangi frekuensi minimal 3-4 kali dalam sebulan.
BAB III
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
                  Junk food dan zat aditif ada kalanya mempunyai hubungan, bahan-bahan yang
digunakan membuat makanan tersebut sering menggunakan zat aditif untuk cita rasa masakan
serta lebih awet dan tetap menarik untuk konsumen mengonsumsinya. Penambahan dengan
menggunakan zat aditif non alami dirasa para produsen lebih efisien, cepat, dan murah dibanding
yang alami. Hal itu menjadikan kecenderungan pemakaian zat-zat kimia yang terlalu sering,
sehingga di masa sekarang sudah jarang ditemukan makanan yang 100% berbahan aman dan
proses pembuatannya dilakukan secara alami atau tradisional.
                 Junk food maupun zat aditif bila dikonsumsi seminimal mungkin tidak akan terlalu
berdampak buruk bagi kesehatan. Tetapi bila hal itu dikonsumsi berlebihan terlalu sering akan
sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita.

5.2 Saran
                  Setidaknya kita dapat menganalisa dan memilih makanan dengan tepat, himbauan
WHO atas daftar makanan di atas bukan berarti kita dilarang mengkonsumsinya, paling tidak
pola hidup sehat juga didukung oleh pola makanan sehat dapat menyeimbangkan keduanya. Dan
Hindari makanan yang berbau junk food maupun fast food. Jangan pedulikan gengsi tapi
kesehatan. Jika akan bepergian makan dahulu di rumah agar tidak ada keinginan untuk mencoba
makanan ala barat itu, atau kalau perlu bawa bekal dari rumah. Selain kesehatan terjaga , kita
juga bias menghemat uang untuk hari esok.
DAFTAR PUSTAKA

Bancroft, Tony. (2006). Creating Characters with Personality, Watson-Guptill Publication:


New York Blair, Preston. (1994). Cartoon Animation, Walter T. Foster: USA Canal, Maria
Fernanda. (2006). All About Techniques in Drawing for Animation Production, Parramon:
Spain Goldberg, Eric. (2008). Character Animation Crash Course!. Silman James Press: Los
Angeles Gunawan, Bambi Bambang. (2013). Nganimasi Bersama Mas Be!, Elex Media
Komputindo: Jakarta Johnston, O & Frank T. (1981). The Illusion of Life: Disney, Hyperion:
USA Prakosa, Gotot. (2010). Animasi Pengetahuan Dasar Film Animasi. Fakultas Film dan
Televisi-Institut Kesenian Jakarta dengan Yayasan Visual Seni Indonesia: Jakarta Pratista,
Himawan. (2008). Memahami Film, Hoermerian Pustaka: Yogyakarta Sari, Reni Wulan dkk.
(2008). Dangerous Junk food, Penerbit O2: Yogyakarta White, Tony. (2009). How to Make
Animated Films, Focal Press : USA Wiliams, Richard. (2001). Animator’s Survival Kit, Faber &
Faber

Anda mungkin juga menyukai