Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH JENIS MAKANAN TERHADAP KESEHATAN DAN

ANGKA KEMATIAN

DISUSUN OLEH:

Fira Destiana Safitri

2118031031

Farmasi

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021
ABSTRAK

Di era modern ini, perkembangan teknologi sangatlah pesat. Banyak penemuan-


penemuan yang memudahkan pekerjaan manusia dan sangat efisien dan
menyingkat waktu. Selain teknologi yang berkembang mengikuti zaman, kita
juga sering mendapatkan hal-hal yang baru seperti menu makanan baru.
Makanan adalah hal terpenting pada hidup manusia dan merupakan kebutuhan
utama manusia. Banyak sekali zat-zat yang ada di dalam makanan yang dapat
mempengaruhi metabolisme tubuh. Makanan yang sehat, akan mengandung zat-zat
yang baik untuk metabolisme tubuh dan gizi-gizi yang diperlukan tubuh.
Namun, tidak selalu makanan sehat dan baik untuk tubuh. Di era ini, banyak sekali
makanan yang tidak baik untuk metabolisme tubuh. Seperti halnya makanan
cepat saji yang tidak asing bagi manusia dan sangat digemari karena tidak perlu
menunggu lama dan rasanya lezat. Makanan cepat saji disebut sebagai sebutan
“Junkfood” karena makanan cepat saji rata-rata sangat minim gizi dan
mengandung zat yang tidak baik untuk tubuh. Makanan ini biasanya
mengandung jumlah lemak yang besar, rendah serat, banyak mengandung garam,
gula, zat aditif dan kalori tinggi tetapi rendah nutrisi, rendah vitamin, dan rendah
mineral. Makanan ini berbahaya bila dikonsumsi terlalu sering. Efek dari zat-zat yang
ada di dalam junkfood menyebabkan berbagai penyakit hingga kematian.

Kata kunci: pengaruh makanan terhadap kesehatan dan kematian.

PENDAHULUAN

Di era modern seperti ini, semua orang menginginkan kemudahan dalam segala hal
termasuk memenuhi kebutuhan. Makanan merupakan kebutuhan yang paling penting
bagi manusia,karena makanan adalah energi bagi manusia untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup
manusia yaitu mengonsumsi makanan dan minuman. Dengan perubahan waktu dari
zaman ke zaman, semua yang ada di dunia ini berkembang dan mengalami
perubahan dan salah satunya yaitu makanan. Zaman dahulu, orang-orang sulit
menemukan makanan yang cepat diproduksi untuk langsung dikonsumsi dan. Saat
ini telah ditemukan makanan cepat saji atau yang sering dikenal dengan sebutan
junkfood. Makanan ini ditemukan seiring dengan berkembangnya zaman.
Makanan cepat saji ini sangat mudah didapatkan dan sudah ada dimana-mana
termasuk di Indonesia. Makanan ini sangat digemari dari kalangan yang muda,
hingga orang dewasa. Selain rasanya yang lezat, bagi sebagian orang makanan ini
sangat mempersingkat waktu karena pembuatannya yang tidak memperlukan waktu
yang lama. Namun, banyak zat-zat yang tidak baik untuk metabolisme tubuh dan
karena proses pembuatannya yang tidak membutuhkan waktu lama. Dikalangan
semua umur, remajalah yang sangat sering dan gemar mengonsumsi junkfood.
Makanan cepat saji dalam jenis junkfood biasanya diproses dengan cara digoreng di
dalam minyakyang banyak atau sampai terendam dan minyak tersebut harus dalam
suhu yang panas agar cepat matang karena mudah dan efisien dari segi waktu.
Pengolahan makanan dengan pemanasan berlebih inilah yang dapat
mempengaruhi dan merusak kandungan dan gizi makanan tersebut. Gizi yang
tergandung di salam bahan makanan tersebut terbuang bahkan menjadi zat yang
buruk.

Makanan cepat saji memang sangat digemari oleh banyak orang, namun banyak yang
belum menyadari, jika mengonsumsi makanan ini berlebihan akan membahayakan
kesehatan tubuh orang yang mengonsumsi makan tersebut dan bahkan
menimbulkan penyakit yang menyebabkan kematian. Penyakit yang biasa dialami
oleh orang yang sering mengonsumsi makanan cepat saji ini salah satunya adalah
penyakit obesitas. Junk food biasanya memiliki gizi-gizi yang tidak seimbang dan
bahkan menyebabkan ketidakseimbangan dengan apa yang dikonsumsi dan apa yang
dikeluarkan sebagai energi. Makanan ini juga mengandung kalori yang sangat tinggi
namun hanya sedikit mengandung mineral, vitamin, dan nutrisi. Padahal, tubuh
manusia sangat membutuhkan nutrisi, vitamin, mineral dan zat lain yang baik untuk
tubuh dari buah dan sayur-sayuran. Selain obesitas, masih banyak penyakit
lain yang disebabkan karena mengonsumsi makanan cepat saji terlalu
banyak. Selain obesitas, makanan cepat saji atau junk food dapat menyebabkan
penyakit yang dapat beresiko kematian seperti serangan jantung, stroke, dan
diabetes.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pola Konsumsi
Pola konsumsi pangan merupakan susunan jenis dan jumlah pangan yang
dikonsumsi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu. Pola makan yang
baik mengandung makanan pokok, lauk pauk, buah-buahan dan sayur-sayuran
serta dimakan dalam jumlah cukup sesuai dengan jumlah kebutuhan. Pola
makan yang baikdan jenis hidangan yang beraneka ragam dapat menjamin
terpenuhinya kecukupan sumber tenaga, zat pembangun dan pengatur bagi
kebutuhan gizi seseorang, sehingga status gizi seseorang akan lebih baik dan
memperkuat daya tahan tubuh (Baliwati, dkk, 2010).

B. Makanan Cepat Saji


Makanan cepat saji adalah makanan yang tersedia dalam waktu cepat dan siap
disajikan, seperti fried chicken, hamburger dan pizza. Makanan cepat saji
mudah diperoleh di pasaran kuliner atau tempat khusus yang
menyediakannya. Tersedianya variasi pangan sesuai selera dan daya beli.
Selain itu, pengolahan dan penyajiannya lebih mudah dan cepat, cocok bagi
mereka yang mempunyai kesibukan dalam pekerjaan (Sulistijani, 2002).
Industri makanan cepat saji di Indonesia sangat mempengaruhi pola makan
masyarakat. Makanan di restoran cepat saji menawarkan harga terjangaku
dengan uang saku yang mereka miliki. Penyajian yang cepat dan dan jenis
makanan yang bervariasi sehingga memenuhi selera pembelinya. Pada
umumnya makanan cepat saji mengandung kalori, kadar lemak, gula dan
sodium (Na) yang tinggi tetapi rendah serat, vitamin A, asam askorbat,
kalsium dan folat (Khomsan, 2004).

METODE
Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode
penelitian studi pustaka. Metode penelitian studi pustaka yaitu metode
yang mengumpulkan informasi yang relevan dengan masalah atau topik
dan menjadi suatu objek penelitian. Sumber-sumber tersebut didapatkan
melalui penelitian-penelitian, buku-buku, karya ilmiah, disertasi, tesis,
ensiklopedia, berita-berita, internet, dan berbagai sumber lainnya. Peneliti
atau penulis dapat melakukan metode penelitian ini dengan memanfaatkan
informasi-informasi serta pemikiran-pemikiran yang relevan dengan apa yang
akan diteliti atau ditulis. Peneliti akan melakukan studi kepustakaan, baik
sebelum maupun selama dia melakukan penelitian. Studi kepustakaan memuat
uraian sitematis tentang kajian literatur dan hasil penelitian sebelumnya
yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan dan
diusahakan menunjukkan kondisi mutakhir dari bidang ilmu tersebut.

HASIL DAN DISKUSI


A. Fungsi Makanan Bagi Tubuh
Makanan dapat membantu manusia dalam mendapatkan energi,
membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi
akan membantu pertumbuhan manusia, baikotak maupun badan. Setiap
makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein,karbohidrat,
dan lemak adalah salah satu contoh gizi yang akan didapatkan dari
makanan.Makanan juga memiliki berbagai fungsi lainnya. Berikut adalah
fungsi-funsgi makanan:
1. Menjaga Metabolisme Tubuh
Proses metabolisme tubuh membutuhkan beragam asupan gizi dengan
porsi seimbang, karena metabolisme pasti melibatkan semua organ
tubuh. Bila tubuh mulai kekurangan asupan gizi tertentu, fungsi organ
akan terganggu.
2. Menstabilkan Berat Badan
Dengan mengonsumsi berbagai makanan dengan takaran yang
pas,tubuh tidak akan menimbun kalori berlebihan. Berat badan pun
akan stabil meskipun usia terus bertambah.
3. Menjaga Kesehatan Fungsi Organ
Organ-organ tubuh bisa mengalami penurunan fungsi seiring
dengan bertambahnya usia. Semua organ tubuh butuh asupan gizi
yang memadai agar fungsinya tetap berjalan denganbaik tanpa
mengganggu metabolisme tubuh.
4. Memperkuat Konsentrasi dan Daya Ingat
Otak membutuhkan asupan lemak, protein, vitamin, dan mineral
dalam jumlah yang cukup agar dapat berfungsi dengan baik. Bila
manusia rajin mengonsumsi makanan bergizi, maka akan
terhindar dari risiko kerusakan otak di kemudian hari.
5. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuh sangat penting bagi manusia terutama bagi
yang sering beraktivitas, karena sistem kekebalan tubuh yang baik
akan membuat tubuh manusia tidak mudah sakit.

B. Penyakit yang Disebabkan oleh Makanan Tidak Sehat


Makanan yang tidak sehat adalah makanan yang memiliki gizi
yang tidak seimbang. Makanan yang tidak sehat, hanya mengandung
sedikit zat yang diperlukan oleh tubuh danhanya mengandung sedikit
serat untuk proses perkembangan tubuh. Berikut adalah macam-macam
penyakit akibat makanan yang kurang sehat, yaitu:
1. Diare
Diare adalah gangguan kesehatan yang dapat menyerang sistem
pencernaan. Diare biasa disebabkan oleh makan-makanan yang
pedas. Selain itu, makanan penyebab diare biasanya sudah
terkontaminasi dengan bakteri dan akan menyebabkan efek
mual,muntah, dan diare.
2. Obesitas
Obesitas adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak
tubuh yang berlebih sehingga berat badan seseorang jauh di atas
normal dan dapat membahayakan kesehatan. Obesitas terjadi karena
mengonsumsi karbohidrat dan lemak yang terlalu banyak sehingga
menjadi cadangan lemak di tubuh.
3. Hipertensi
Tekanan darah di atas kisaran normal. Makanan yang bisa
menyebabkan penyakit ini diantaranya makanan asin dan yang
diasap, keju, lemak hewani, minuman denganalkohol dan kafein.
4. Penyakit Ginjal
Makanan yang bisa menurunkan fungsi dari ginjal diantaranya
makanan dengan gula, lemak dan protein tinggi, makanan cepat
saji berpengawet, minuman beralkohol.
5. Penyakit Jantung dan Stroke
Penyakit jantung dan stroke disebabkan oleh tingginya tingkat
kolestrol. Makanan yang harus dihindari antara lain makanan yang
mengandung kolestrol yang tinggi seperti, olahan susu, krim keju, es
krim, mentega, udang, bebek, angsa dan juga berbagai macam jeroan.

C. Tingkat Kematian Efek Makanan Tidak Sehat


Tingkat kematian di Indonesia dapat terbilang cukup tinggi.
Banyak sekali penyebab tingginya kematian di Indonesia. Salah satunya
adalah penyakit yang disebabkan oleh buruknya kualitas makanan di
Indonesia. Dilansir dari Metro.co.uk, peneliti mengungkapkan makan
secara tidak sehat merupakan seperlima penyebab dari semua
kematian, dari pada merokok. Karena kaitannya dengan penyakit kanker
dan diabetes. Lebih dari 130 ilmuwan membandingkan kebiasaan diet
dengan tingkat kematian tinggi dan penyakit di 195 negara. Mereka
menemukan pada 2017, pola makan buruk ternyata menjadi penyebab 11
juta kematian, atau 22 persen dari total yang dicatat. Rincian
analisis inimenunjukkan rendahnya asupan biji-bijian, dan buah-
buahan konsumsi natrium yangmenyumbang lebih dari setenah
kematian akibat diet. Sisanya, dikaitkan dengan konsumsitinggi daging
merah, olahan minuman manis, makanan tidak sehat termasuk makan
yang mengandung asam trans-lemak. Berikut ini adalah tingkat kematian
yang disebabkan oleh penyakit karena mengonsumsi makanan yang tidak
baik untuk tubuh.
1. Jantung dan Stroke
Ischaemic heart disease (IHC) atau yang dikenal penyakit jantung
koroner memiliki tingkat kematian kasar tertinggi di Asia Tenggara.
Setidaknya terdapat 115 orang meninggal per 100 ribu
jiwa.Berdasarkan data 2016, sekitar 2,2 juta orang di Asia
Tenggara meninggal akibatpenyakit jantung koroner. Bila pada 2000
tercatat kurang lebih 7 juta kematian maka di tahun 2016 naik hingga
lebih dari 9 juta kematian. Di Indonesia setiap tahunnya tercatat rata-
rata ada 2 juta kasus penyakit jantung koroner. Serupa dengan
penyakit mematikan global, stroke juga menjadi penyakit paling
mematikan kedua di AsiaTenggara. Stroke mampu merenggut nyawa
64 orang per 100 ribu jiwa. Penyakit yang tergolong tak menular itu
telah memakan sekitar 1,3 juta korban jiwa.
2. Diare
Data dari World Health Organization (WHO) per 2012 menyebutkan
1,5 juta atau 2,7 persendari seluruh kematian di seluruh dunia
disebabkan oleh diare. Banyaknya kematian akibat diare disebabkan
masih banyaknya warga dunia yang hidup di bawah garis kemiskinan
dankondisi sanitasi yang buruk. Kasus kematian akibat diare paling
banyak ditemukan diAfrika dan Asia Selatan.
3. Hipertensi
Fakta menunjukkan bahwa prevalensihipertensi naik dari 25,8%
pada tahun 2013 menjadi 34,1% pada tahun 2018. Kondisi ini
mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang per tahun. Hipertensi
sering kali disebut the silent killer karena sebagian besar penderitanya
tidak mengalami tanda-tanda atau gejala, sehingga tidak menyadari
bahwa tubuhnya telah terkena hipertensi.Dalam beberapa kasus,
penderita baru mengetahuinya setelah terjadi komplikasi.
4. Gagal Ginjal
Keterlambatan deteksi dan penanganan terhadap penyakit ini membuat
prevalensi kematian cukup tinggi. Data pravelensi pada tahun 2013
mencatat, gagal ginjal kronis pada tahun tersebut adalah 2%, tapi telah
meningkat menjadi 3,8% pada tahun 2018.
5. Diabetes Mellitus
Ancaman penyakit diabetes melitus sangat berbahaya, karena
prevalensi penyakit ininaik dari 6,9% menjadi 8,5% per tahun
2018. Kondisi ini membuat harapan hidup berkurang 5 hingga 10
tahun. Indonesia masuk dalam peringkat keenam penderita diabetes
terbanyak didunia. Setiap tahunnya hampir 2 juta jiwa meninggal
akibat diabetes.

KESIMPULAN

Makanan sehat membutuhkan proses yang baik dalam pengolahannya.


Namun di era ini, orang orang ingin mengefisen waktu dan mereka mau
makanan yang langsung sudah di sedikan atau cepat matang. Haltersebut
dapat merusak gizi-gizi baik yang terkandung di dalam bahan makanan
tersebut. Tidak hanya merusak dan menghilangkan zat-zat baik, jika
mengolah dengan cara tidaksehat bahkan akan merubah zat tersebut
menjadi racun bagi tubuh. Makanan cepat sajijenis junk food merupakan
makanan yang gizinya hilang saat pengolahan. Makanan initermasuk
makanan yang sudah tersebar di seluruh dunia dan makanan ini menjadi
favorithampir semua orang. Masih banyak orang yang sering
mengonsumsi makanan cepat saji untuk makanan sehari-harinya. Mereka
tidak menyadari bahayanya mengonsumsi makanan cepat saji tersebut
secara terus menerus. Efek dari makanan yang sangat tidaksehat yaitu
menyebabkan berbagai macam penyakit. Dari penyakit ringan
maupun penyakit berat. Penyakit-penyakit seperti jantung koroners,
obesitas, gagal ginjal, danpenyakit lainnya adalah penyebab dari
mengonsumsi makanan yang tidak sehat.Penyakit-penyakit tersebut
merupakan penyebab tingginya kematian di dunia termasuk diIndonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Rahman Nurdin, Dewi Nikmah Utami. 2016. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan dengan Perilaku Makan pada Remaja SMA Negeri 1
Palu. Jurnal Preventif. 2(1) : 1-64.

Sari Yunita, Rachmawati Rika. 2020. Kontribusi Zat Gizi Makanan


Terhadap Asupan Energi di Indonesia. Jurnal of Nutrition and Food
Research. 43(1) : 29-40.

Dian Ariska, Muhammad Ali. 2018. Pengaruh Kebiasaan Junk Food


Terhadap Kejadian Obesitas Remaja. 23 September 2021 (16.20).

Wulan, Renny S. 2008. Bahaya Makanan Cepat Saji dan Gaya Hidup
Sehat. Yogyakarta: Penerbit O².

5 Jenis Penyakit Penyebab Kematian Tertinggi. (2020,


January 27).Home.https://www.siloamhospitals.com/Contents/News-
Events/Advertorial/2020/01/27/12/22/5-Jenis-Penyakit-Penyebab-
Kematian-Tertinggi

8 Manfaat Makanan Bergizi Untuk Tubuh - Kesehatan - Kecantikan -


Manfaat.co.id. (2018,May 30). Manfaat.co.id.
https://manfaat.co.id/manfaat-makanan-bergizi

Ditjen Yankes. (n.d.). Ditjen Yankes.


https://yankes.kemkes.go.id/read-obesitas-8156.html

Anda mungkin juga menyukai