PANGAN
A. FILSAFAT ILMU
1. Pengertian Filsafat
Filsafat berasal dari kata Yunani, yakni philosophia yang berarti adalah cinta
- Menurut N. Driyarkara
2. Pengertian Ilmu
Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang
kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ini berarti ilmu membatasi diri
mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji oleh pancaindera manusia).
3. Pengertian Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu, secara umum bisa dipahami dari dua sisi, yaitu sebagai disiplin ilmu
dan sebagai landasan filosofis bagi proses keilmuan. Sebagai sebuah disiplin ilmu,
filsafat ilmu merupakan cabang dari ilmu filsafat yang membicarakan objek khusus,
yaitu ilmu pengetahuan, dan sudah tentu memiliki sifat dan karakteristik yang
hampir sama dengan filsafat pada umumnya. Sementara sebagai landasan filosofis
bagi proses keilmuan, ia tak lain adalah kerangka dasar dari proses keilmuan itu
sendiri. Secara umum, filsafat ilmu pengetahuan adalah sebuah upaya untuk
memahami makna, metode, strukur logis dari ilmu pengetahuan, termasuk juga di
ilmu pengetahuan.
Ilmu pangan mempunyai pengertian yakni disiplin ilmu yang menerapkan dasar –
dasar biologi, kimia, fisika, dan teknik dalam mempelajari sifat – sifat, penyebab
Teknologi pangan merupakan aplikasi penerapan ilmu pangan mulai dari pasca
pangan dengan tidak mengabaikan penilaian mutu, nilai gizi, dan kesehatan
Ilmu dan teknologi pangan adalah disiplin ilmu yang menerapkan teknologi tentang
pengolahan bahan pangan mulai pasca panen hingga menjadi hidangan untuk
TEKNOLOGI PANGAN
Setiap jenis pengetahuan selalu mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai apa
disusun. Seperti pengertian diatas ilmu dan teknologi pangan adalah ilmu yang
mempelajari tentang dasar – dasar biologi, kimia, fisika, dan teknik dalam mempelajari
sifat – sifat, penyebab kerusakan dan prinsip dalam pengolahan bahan pangan dan
pangan.
Semakin majunya ilmu dan teknologi membuat manusia semakin pintar untuk
memilih makanan yang sehat untuk tubuhnya. Pola konsumsi makan manusia menjadi
berubah. Dahulu manusia hanya memikirkan makanan apa yang enak untuk dimakan
tanpa memikirkan efek dari makanan tersebut jika masuk ke dalam tubuh. Makanan
junk food sempat menjadi dalam masyarakat. Makanan junk food yang enak dan cepat
saji menjadi pilihan masyarakat untuk menjadi menu favorit dalam setiap hidangan
makanan. Namun seiring berjalannya waktu makanan junk food ternyata memiliki
beberapa bahaya yaitu Junk food mengandung sodium yang meningkatkan risiko sakit
kepala, Karbohidrat berat dan lemak tak jenuh dalam junk food menyebabkan jerawat,
Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi adalah dua faktor yang meningkatkan risiko
serangan jantung serta stroke dan Jika kurang olahraga, kalori berlebih akan berubah
cenderung berubah ke jenis makanan sehat. Masyarakat kini sadar bahwa manfaat
makanan bukan hanya mengenyangkan saja, tapi juga untuk pemenuhan gizi tubuh.
Makanan sehat ini harapannya dapat mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang, atau
dengan kata lain dapat berfungsi sebagai obat dalam menangani dan mencegah
penyakit. Hal ini disebut pangan fungsional, yaitu makanan yang mampu memberikan
efek kesehatan di samping efek zat gizi yang secara prinsip terdapat pada makanan.
sebagai suatu obat atau suplemen. Menurut penelitian jurnal pengembangan pangan
memiliki syarat-syarat: 1) dalam bentuk makanan (bukan kapsul, tablet, atau serbuk)
yang berasal dari bahan yang terdapat secara alami; 2) dapat dikonsumsi sehari-hari; 3)
bioaktif yang terdapat dalam bahan nabati (misalnya serat pangan, inulin, FOS dan
antioksidan) ataupun bahan hewani (EPA, DHA dan CLA). Sifat fungsional juga dapat
Banyak orang melakukan diet dengan harapan bisa mendapatkan bentuk tubuh
yang lebih ideal. Sayangnya, kurangnya pengetahuan tentang cara diet yang benar
membuat banyak orang melakukan diet yang salah. Diet yang salah justru tidak akan
membawa hasil dan manfaat. Malah sebaliknya, bisa berakibat buruk bagi tubuh dan
1. Tidak sarapan pagi Melewatkan waktu sarapan bukanlah cara diet yang
dianjurkan. Pasalnya, hal ini membuat kita justru makan lebih banyak
dengan porsi yang besar di siang harinya. Selain itu, melewatkan sarapan
Keseimbangan gula dan insulin dalam tubuh juga akan terganggu sehingga
2. Makan terlalu banyak protein dan lemak Membatasi asupan karbohidrat dan
tubuh. Kondisi ini dapat merusak ginjal dan meningkatkan kadar kolesterol
3. Makan tanpa garam Diet tanpa garam menjadi diet yang sedang populer.
tubuh, menjaga aktivitas sel saraf, kontraksi serta relaksasi otot, dan
meningkatkan fungsi otak. Namun, asupan garam harian tidak boleh sampai
berlebihan. Kelebihan garam juga bisa meningkatkan risiko hipertensi,
pengetahuan mereka terhadap diet yang sehat dan asupan gizi yang tepat untuk tubuh.
Banyaknya info-info yang beredar seperti artikel di sosial media yang tidak tahu
kebenarannya membuat remaja menerapkan pola diet tersebut. Pola fikiran tersebut
menjadi pemicu kesalahan penerapan pola diet tanpa ditelusuri dulu kebenarannya dan
malah berdampak buruk terhadap kesehatan. Diet yang aman dan sehat adalah diet yang
makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral setiap
hari dengan porsi dan jadwal yang sesuai. Diet yang optimal juga tidak ditempuh
dengan cara yang instan atau kilat. Tubuh perlu menyesuaikan diri dengan perubahan
pola makan baru supaya hasilnya awet dan berat badan tidak cepat naik lagi.
Contoh kasus diatas adalah beberapa kasus yang terjadi dimasyarakat. Contoh kasus di
atas adalah contoh pengembangan ilmu pangan yang kurang tepat dan semakin majunya
teknologi membuuat pola fikir manusia berubah. Filsafat sebagai fasilitator ilmu panga
hanyalah sebatas untuk mengorek isi yang terkandung dalam cangkupan ilmu dan teknologi
pangan serta mencari gejala-gejala ilmiah yang ada di alam semesta ini yang akhirnya
dimasukkan ke cangkupan ilmu dan teknologi pangan. Filsafat menjadi dasar untuk berfikir
untuk mencapai keseimbangan dan kebenaran. Maka, berfilsafat merupakan syarat dasar bagi
kemajuan sebuah ilmu pengetahuan dalam hal ini khususnya ilmu dan teknologi pangan dan
agama menjadi penuntun ke mana ilmu pengetahuan akan diimplementasikan dalam kehidupan
masyarakat.