Disusun Oleh:
2118031037
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
3
LEMBAR PENGESAHAN
4
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
beberapa panjang gelombang atau panjang gelombang berganda (multiple
wavelengths).
Tujuan dari penelitian ini untuk menetapkan kadar parasetamol dan
kafein dalam sediaan obat multikomponen dengan spektrofotometri UV-Vis
secara simultan. Manfaat penelitian ini yakni untuk memberikan alternatif
metode penetapan kadar parasetamol dan kafein dalam sediaan obat sakit
kepala multikomponen.
B. Tujuan Percobaan
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
7
Gambar 1. Struktur Kimia Paracetamol
8
Parasetamol adalah obat analgetik antipiretik yang populer dan tersedia
dalam berbagai bentuk sediaan farmasetik baik secara tunggal maupun kombinasi
dengan obat lain seperti kafein. Kafein merupakan alkaloid derivat xantin yang
terdapat dalam produk alam dan seringkali digunakan dalam terapi dengan
kombinasi bersama obat antiinflamasi non - steroid pada formulasi analgetic.
Sediaan obat yang mengandung kombinasi parasetamol, kafein dan propifena zon
banyak ditemukan di pasaran seperti tablet Saridon dan Bodrex migran, dengan
indikasi yaitu memberikan efek analgetik dan antipiretik pada sakit kepala dan flu.
Penggunaan obat ini semakin meningkat, sehingga sangat penting untuk
mengawasi kandungannya dalam formulasi farmasetik untuk menjamin
pencapaian efek terapi yang lebih baik dan penurunan toksisitas. Kombinasi obat
dalam sediaan multikomponen harus memenuhi persyaratan mutu, efikasi dan
keamanan, yang dapat dilakukan dengan beberapa analisis, salah satunya
penentuan kuantitatif kadar obat dalam sediaan untuk memastikan obat
mengandung jumlah yang sesuai etiket agar dapat memberikan efek yang
diinginkan (Yulyarti et al, 2018).
9
III. METODE PERCOBAAN
Alat – alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai
berikut.
1. Labu Takar 50 ml 100ml, dan 250 ml
2. Pipet Volume 1 ml, 2 ml, 5 ml, dan 10 ml
3. Timbangan Analitik
4. Spektrofotometri UV Vis
B. Diagram Alir
1. Pembuatan larutan NaOH 1 N sebanyak 1000 ml
NaOH 1 N
Hasil
10
2. Pembuatan NaOH 0,01 N sebanyak 1000 ml
NaOH 0,01 N
Hasil
HCl 0,1 N
Diisi labu takar ukuran 1000 ml dengan aquades sebanyak 250 ml,
lalu ditambahkan 8,3 ml HCl pekat secara perlahan.
Dikocok sebentar, kemudian ditambahkan aquades sampai tanda
batas pada labu takar.
Dihomogenkan.
Hasil
11
Sari NaOH untuk penetapan kadar parasetamol dan sari CHCL3
untuk penetapan kadar kofein.
Hasil
Hasil
Hasil
12
7. Penetapan kadar larutan uji coffein
Hasil
Hasil
13
IV. DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan
1. Absorban Larutan
2. Konsentrasi Standar
Paraceramol = 10 ppm
Coffein = 10 ppm
B. Perhitungan
14
1. Perhitungan Koefisien Absorptivitas
a. Paracetamol
Kadar = 10 ppm
λ1 = 244 λ2 = 273
A = ap1 . b . Cp A = ap2 . b . Cp
0,582 = ap1 . 1 . 10 0,143 = ap2 . 1 . 10
ap1 = 0,582 ap2 = 0,143
10 10
= 0,0582 = 0,0143
b. Coffein
Kadar = 10 ppm
λ1 = 244 λ2 = 273
A = ac1 . b . Cc A = ac2 . b . Cc
0,146 = ac1 . 1 . 10 0,489 = ac2 . 1 . 10
ac1 = 0,146 ac2 = 0,489
10 10
= 0,0146 = 0,0489
Pers. 1 Pers. 2
15
I : 0,605 = 0,0582 Cp + 0,0146 Cc x 0,0489
0,02064 = 0,002641 Cp + 0
0,02064
Cp = 0,002641 = 7,815 𝑝𝑝𝑚
0,605− 0,4548
Cc = = 10,288 𝑝𝑝𝑚
0,0146
Sehingga diperoleh
= 0,288 ppm
16
3. Perhitungan Kadar Sampel Dalam Tablet
Cp sampel = 7,815 ppm
X FP 100x
Cc sampel = 0,288 ppm
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
Kadar pertablet = 𝑥 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑐𝑒𝑡𝑎𝑚𝑜𝑙/𝑐𝑜𝑓𝑓𝑒𝑖𝑛
Cuplikan
a. Paracetamol
0,6704 𝑔
𝑥 78,15 𝑚𝑔 = 519, 76 𝑚𝑔/𝑡𝑎𝑏
0,1008 g
b. Coffein
0,6704 𝑔
𝑥 2,88 𝑚𝑔 = 19,15 𝑚𝑔/𝑡𝑎𝑏
0,1008 g
17
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
b. %Rec Coffein = 𝑥 100%
kadar dietiket
19,15 𝑚𝑔
= 𝑥 100%
65 mg
= 19,46%
18
C. Pembahasan
19
65mg. Penyebab perbedaan nilai kandungan yang dideteksi jauh dengan nilai
kandungan sebenarnya, mungkin dapat disebabkan antara lain :
Nama : Paracetamol
Berat molekul : 151,16 g/mol
Rumus empiris : C8H9NO2
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, sedikit pahit.
Kelarutan : Larut dalam air mendidih dan dalam NaOH 1N, mudah
larut dalam etanol.
20
Coffein (1, 3, 7, trimethylxanthine) merupakan sejenis alkaloid
heterosiklik yang termasuk dalam golongan methylxanthine. Menurut definisi
artinya senyawa organik yang mengandung nitrogen degan struktur dua cincin
atau dua siklik seperti pada gambar dibawah ini. Kafein memiliki berat
molekul 194,19 g/mol dan fungsinya untuk menstimulasi susunan saraf pusat
serta dapat memperkuat efek analgetik parasetamol.
Nama : Coffein
Berat molekul : 194,19 g/mol
Rumus empiris : C8H10N4O2
Pemerian : Serbuk atau hablur bentuk jarum mengkilat, putih, tidak
berbau, rasa pahit.
Kelarutan : Mudah larut dalam kloroform, sukar larut dalam eter,
agak sukar larut dalam air.
21
V. KESIMPULAN
22
DAFTAR PUSTAKA
Elfariyanti, Silviana, E., dan Sntika, M. 2020. Analisis Kandungan Pada Kopi
Seduhan Warung Kopi Di Kota Banda Aceh. Lantanida Journal. 8(1), 3.
Yulyarti, E., Rifai, Y., dan Yuliyanty, R. 2018. Penetapan Kadar Parasetamol,
Kafein Dan Propifenazon Secara Simultan Dalam Sediaan Tablet
Dengan Metode KCKT. Majalah Farmasi dan Farmakologi. 22(1), 1.
23