Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMEN FARMASI

PRAKTIKUM KE-6

“Penentuan Kadar Paracetamol Dalam Sediaan Tablet


Dengan Metode Spektrofotometer UV-Vis”

KELOMPOK 2

1. Annisa Eka Febryanti (17010084)


2. Delia Lisnawati (17010092)
3. Didit Perdana (17010096)
4. Erni Kartini (17010106)
5. Linda Sandi Indriani (17010120)
6. Lutfiansyah (17010122)
7. Monica Laudy Kurnia (17010128)
8. Nanda Berlyana (17010140)
9. Queen Sahara H.A (17010150)
10. Riana Indah (17010156)
11. Rio Prilia Saputra (17010160)
12.VeronikaApricanti Purba (17010172)
13. Andi (00000000)

Tanggal Praktikum : 24 Maret 2019


Dosen Pembimbing : Rakhmat Ramdhani A.,S.SSi

S1 Farmasi
Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor
2019
Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa kami pajatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas semua limpahan rahmat-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Praktikum Instrumen Farmasi yang berjudul “Penentuan
Kadar Paracetamol Dalam Sediaan Tablet Dengan Metode Spektrofotometer
UV-Vis” ini meskipun dengan sangat sederhana untuk memenuhi salah satu
syarat penilaian Mata Kuliah Praktikum Instrumen Farmasi dengan dosen
pengampu Bapak Rakhmat Ramdhani A,S.Si

Harapan Kami semoga Laporan Praktikum Instrumen Farmasi yang telah


tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi
para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya Kami
dapat memperbaiki bentuk ataupun isi Laporan Praktikum Praktikum Instrumen
Farmasi ini menjadi lebih baik lagi.

Sebagai mahasiswa, Kami mengakui bahwasanya masih banyak


kekurangan yang terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu, dengan penuh
kerendahan hati Kami berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik
dan saran demi lebih memperbaiki Laporan Praktikum Instrumen Farmasi ini.

Terima Kasih.

Bogor, Maret 2019

Penyusun

Penentuan Kadar Paracetamol Dalam Sediaan Tablet Dengan Metode


Spektrofotometer UV-Vis Hal 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................1


DAFTAR ISI ............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................3

1.1 Latar Belakang ..................................................................................3

1.2 Tujuan Praktikum ..............................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................6

2.1 Landasan Teori ..................................................................................6

BAB III METODE PRAKTIKUM ..........................................................9

3.1 Alat dan Bahan ..................................................................................9

3.2 Cara Kerja ..........................................................................................10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................12

4.1 Data Pengamatan ...............................................................................12

4.2 Pembahasan .......................................................................................15

BAB V PENUTUP ..................................................................................17

5.1 Kesimpulan .......................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................16

Penentuan Kadar Paracetamol Dalam Sediaan Tablet Dengan Metode


Spektrofotometer UV-Vis Hal 2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Parasetamol (asetaminofen) merupakan salah satu obat analgesik-

antipiretik yang sangat populer. Parasetamol dapat tersedia dalam berbagai

macam sediaan seperti tablet, kapsul, tetes, eliksir, suspensi, dan

supositoria. Parasetamol pada umumnya diberikan dalam bentuk tablet

yang mengandung 500 mg bahan aktif. Parasetamol juga sering

dikombinasikan dengan bahan obat lain dalam satu formulasi (Rohman,

2008).

Untuk menghilangkan rasa sakit dan nyeri yang ringan sampai moderat,

serta untuk menurunkan suhu badan pada keadaan panas badan yang tinggi

dibutuhkan obat yang memberikan efek antipiretik (menurunkan demam)

dan analgesik. Dimana antipiretik bekerja dengan meningkatkan eliminasi

panas dengan cara menimbulkan dilatasi pembuluh darah parifer dan

mebolisasi air sehingga terjadi pengenceran darah dan mengeluarkan

keringat yang dapat mengakibatkan penurunan suhu tubuh. Penurunan suhu

tersebut adalah hasil kerja obat pada sistem saraf pusat yang

mengakibatkan pusat kontrol di hipotalamus. Adapun contoh obat yang

mengandung antipiretik dan analgesik antara lain parasetamol, dimana

dalam perdagangan biasa parasetamol diformulasikan dalam bentuk

sediaan tablet dengan dosis 500 mg untuk tiap tablet (Siswandono dan

Soekardjo, 1995).

Penentuan Kadar Paracetamol Dalam Sediaan Tablet Dengan Metode


Spektrofotometer UV-Vis Hal 3
Parameter uji yang dilakukan untuk pengujian setiap tablet adalah

keseragaman bobot untuk menjamin keseragam tiap tablet, kekerasan agar

tablet dapat bertahan terhadap berbagai guncangan, kerenyahan untuk

mengetahui kerenyahan tablet, waktu hancur untuk mengetahui kesesuaian

batas waktu hancur, disolusi untuk mengetahui lama obat melarut dan

penetapan kadar untuk mengetahui apakah tablet tersebut memenuhi syarat

(Ditjen POM, 2014).

Salah satu parameter uji yang dilakukan untuk pengujian sediaan tablet

adalah dilakukan uji disolusi. Uji ini dilakukan untuk menentukan

kesesuain dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam masing-masing

monografi untuk sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada etiket dinyatakan

bahwa tablet harus dikunyah. Persyaratan disolusi tidak berlaku untuk

kapsul gelatin lunak kecuali bila dinyatakan lain dalam monografi (Ditjen

POM, 2014).

Dalam ilmu kefarmasiaan spektrofotometri digunakan untuk

menganalisis kadar obat. Spektrofotometridapat mengindikasikan

bahwasetiap obat harus dapat bekerja secara maksimal dalam tubuh

terutama dalam hal penyerapannya. Spektrofotometri merupakan metode

analisis yang didasarkan pada absorpsiradiasi elektromagnet. Cahaya terdiri

dari radiasi terhadap kepekaan mata manusia. Gelombang dengan panjang

berlainan akan menimbulkan cahaya yang berlainan sedangkancampuran

cahaya dengan panjang-panjang ini akan menyusun cahaya putih. Cahaya


Penentuan Kadar Paracetamol Dalam Sediaan Tablet Dengan Metode
Spektrofotometer UV-Vis Hal 4
putihmeliputi seluruh spektrum nampak 400-760 nm. Dalam analisis

spektrofotometri digunakansuatu sumber radiasi yang menjorok ke dalam

daerah spektrum ultraviolet itu. Dari spektrumini, dipilih panjang-panjang

gelombang tertentu dengan lebar pita kurang dari 1nm.

1.2 TUJUAN PERCOBAAN

Menentuan kadar paracetamol dalam sediaan tablet dengan metode

spektrofotometer uv-vis .

Penentuan Kadar Paracetamol Dalam Sediaan Tablet Dengan Metode


Spektrofotometer UV-Vis Hal 5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI

Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis


yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara
kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi
dengan cahaya. Peralatan yang digunakan dalam spektrofotometri disebut
spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV
dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun
yang lebih berperan adalah elektron valensi.
Sinar atau cahaya yang berasal dari sumber tertentu disebut juga
sebagai radiasi elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik yang dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari adalah cahaya matahari.
Spektrofotometer UV-Vis (Ultra Violet-Visible) adalah salah satu
instrumen yang biasa digunakan dalam menganalisa suatu senyawa kimia.
Spektrofotometer umum digunakan karena kemampuannya dalam
menganalisa begitu banyak senyawa kimia, serta kepraktisannya dalam hal
preparasi sampel .
Sesuai dengan namanya spektrofotometer UV-Vis merupakan
gabungan antara spektrofotometer UV dan Visible. Pada spektrofotometer
UV-Vis menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda yakni sumber
cahaya UV dan sumber cahaya visible.
Spektrofotometer UV-Vis merupakan spektrofotometer berkas ganda
sedangkan pada spektrofotometer VIS ataupun UV termasuk
spektrofotometer berkas tunggal. Pada spektrofotometer berkas ganda
blanko dan sampel dimasukan atau disinari secara bersamaan, sedangkan
spektrofotometer berkas tunggal blanko dimasukan atau disinari secara
terpisah.

Penentuan Kadar Paracetamol Dalam Sediaan Tablet Dengan Metode


Spektrofotometer UV-Vis Hal 6
Kini spektrofotometer yang digunakan hanya menggunakan satu
lampu sebagai sumber cahaya. Lampu yang digunakan sebagai sumber
cahaya yaitu photodiode yang telah dilengkapi monokromator.
Monokromator disini berfungsi untuk mengubah cahaya yang berasal dari
sumber cahaya sehingga diperoleh cahaya hanya dengan satu jenis panjang
gelombang.
Pengukuran menggunakan alat spektrofotometri UV-Vis ini
didasarkan pada hubungan antara berkas radiasi elektromagnetik yang
ditransmisikan (diteruskan) atau yang diabsorpsi dengan tebalnya cuplikan
dan konsentrasi dari komponen penyerap. Berdasarkan hal ini maka untuk
dapat mengetahui konsentrasi sampel berdasarkan data serapan (A) sampel,
perlu dibuat suatu kurva kalibrasi yang menyatakan hubungan antara berkas
radiasi yang diabsorpsi (A) dengan konsentrasi (C) dari serangkaian zat
standar yang telah diketahui.
Parasetamol
Parasetamol (Asetaminofen) merupakan salah satu obat yang paling
banyak digunakan sehari-hari. Obat ini berfungsi sebagai pereda nyeri dan
penurun panas. Setelah puluhan tahun digunakan, parasetamol terbukti
sebagai obat yang aman dan efektif. Tetapi, jika diminum dalam dosis
berlebihan (overdosis), parasetamol dapat menimbulkan kematian.
Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin dan
ibuprofen, parasetamol tak memiliki sifat antiradang. Jadi parasetamol tidak
tergolong dalam obat jenis NSAID. Dalam dosis normal, parasetamol tidak
menyakiti permukaan dalam perut atau mengganggu gumpalan darah,
ginjal atau duktus arteriosus pada janin.
Parasetamol dapat dijumpai di dalam berbagai macam obat, baik sebagai
bentuk tunggal atau berkombinasi dengan obat lain, seperti misalnya obat

Penentuan Kadar Paracetamol Dalam Sediaan Tablet Dengan Metode


Spektrofotometer UV-Vis Hal 7
flu dan batuk. Antidotum overdosis parasetamol adalah N-asetilsistein (N-
acetylcysteine, NAC). Antidotum ini efektif jika diberikan dalam 8 jam
setelah mengkonsumsi parasetamol dalam jumlah besar. NAC juga dapat
mencegah kerusakan hati jika diberikan lebih dini.

Penentuan Kadar Paracetamol Dalam Sediaan Tablet Dengan Metode


Spektrofotometer UV-Vis Hal 8
BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 ALAT DAN BAHAN

ALAT : BAHAN :
 Sediaan obat Paracetamol
 Timbangan
 Aquadest
 Labu ukur
 Sampel Standar Paracetamol
 Gelas piala 100ml
 Beaker gelas
 Pipet 10ml
 Corong
 Pipet ukur
 Spektrofotometer UV-VIS
 Corong
 Bulb
 Kertas saring
3.2 CARA KERJA

Pembuatan standar Induk


Paracetamol
ditimbang 100 mg

Dilarutkan

Aqua dest ad 100ml

Penentuan Kadar Paracetamol Dalam Sediaan Tablet Dengan Metode


Spektrofotometer UV-Vis Hal 9
Pembuatan Deret Standar

Larutan Standar Induk


0.5 ml dilarutkan dengan
aquadest ad 100ml

dipipet

0,5 ml 1,0 ml 1,5 ml 2,0 ml 2,5 ml 3,0 ml 0 ml

Tambahkan
aquadest ad 100
ml

Lakukan uji
spektrofotometer

Pembuatan larutan sampel


1
1 Butir Sampel Ditimbang

2 Sample lalu digerus ad homogen

Larutkan sampel dengan aquadest ad 100 ml

Pipet sebanyak 0,5 ml Pipet sebanyak 1,0 ml


lalu larutkan dengan lalu larutkan dengan
aquadest ad 100ml aquadest ad 100ml

( Fp : 200 x ) ( Fp : 100 x )

Penentuan Kadar Paracetamol Dalam Sediaan Tablet Dengan Metode Spektrofotometer UV-Vis
Hal 10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 DATA PENGAMATAN

ml pipet ppm abs k*abs


0 0 0,000 0,0001
0,5 ml 5 0,285 0,2853
1,0 ml 10 0,594 0,5942
1,5 ml 15 0,885 0,8851
2,0 ml 20 1,190 1,1898
2,5 ml 25 1,597 1,5974
3,0 ml 30 1,749 1,7490
SAMPLE 0,979 0,9789

Deret Standar Paracetamol


2
1.8 y = 0.0608x - 0.0134
1.6 R² = 0.9924
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 5 10 15 20 25 30 35

x = ppm

y = abs

Penentuan Kadar Paracetamol Dalam Sediaan Tablet Dengan Metode


Spektrofotometer UV-Vis Hal 11
Perhitungan :

0,5 ml = 0,5 X 1000 = (x ) X 100

(x) = 5 ppm

1 ml = 1 X 1000 = (x) X 100

(x) = 10 ppm

1,5 ml = 1,5 X 1000 = (x) X 100

(x) = 15 ppm

2,0 ml = 2,0 X 1000 = (x) X 100

(x) = 20 ppm

2,5 ml = 2,5 X 1000 = (x) X 100

(x) = 25 ppm

3,0 ml = 3,0 X 1000 = (x) X 100

(x) = 30 ppm

Konsentrasi Sample :

Y = a + b (x)

0,979 = 0,00746 + 0,0605 (x)

0,979 – 0,00746 = 0,0605 (x)

0,97154 = 0,0605 (x)

(x) = 16,06 ppm

Konsentrasi = 16,06 X 200

= 3.212 ppm

= 3.212 mg/L --> 321,2 mg/ 0,1 L


Penentuan Kadar Paracetamol Dalam Sediaan Tablet Dengan Metode
Spektrofotometer UV-Vis Hal 12
4.2 PEMBAHASAN

1. Larutan sampel dilarutkan dengan menggunakan air. Karena parasetamol


terdiri dari gugus polar dan gugus nonpolar dimana apabila dilarutkan
dengan air maka hanya bagian polar yang dapat larut. Oleh karenanya
digunakan pelarut methanol karena methanol memiliki gugus polar dan non
polar sama halnya seperti sampel. Sehingga bagian yang polar akan
melarutkan bagian polar pada sampel dan bagian nonpolar akan melarutkan
bagian nonpolar pada sampel.
2. Sebelum ditanda bataskan, labu ukur yang berisi larutan dimasukkan
kedalam ultrasonic, tujuannya agar pelarutan sampelnya maksimal.
3. Pada pengukuran daerah sinar UV kita harus menggunakan kuvet kaca
kuarsa karena kuvet gelas tidak tembus cahaya pada daerah ini.
4. Sebelum digunakan, kuvet harus dibilas terlebih dahulu dengan larutan
yang akan digunakan. Tujuannya agar pengukurannya akurat.
5. Sebelum dimasukkan kedalam alat spektofotometer, kuvet harus
dikeringkan terlebih dahulu dengan tissue. Karena jika tidak dikeringkan,
khawatir ada air dari luar dinding kuvet yang bisa menyebabkan alat cepat
rusak. Alat pengeringnya juga harus tissue karena tissue memiliki
permukaan yang lembut, dan tidak akan merusak kuvet.
6. Cara meletakkan kuvet dalam alat spektofotometer adalah dengan
menghadapkan kuvet bagian bening ke alat detector dan monokromator.
Hal ini karena bagian bening kuvet itu ialah tempat dimana cahaya diserap.
7. Pengukuran pertama dilakukan terhadap blanko. Blanko adalah larutan
yang mendapat perlakukan sama dengan analat tetapi tidak mengandung
komponen analat. Blanko dibuat untuk mengetahui besarnya serapan yang
disebabkan oleh zat yang bukan analat, baik hanya pelarut untuk
melarutkan atau mengencerkan larutan.

Penentuan Kadar Paracetamol Dalam Sediaan Tablet Dengan Metode


Spektrofotometer UV-Vis Hal 13
8. Larutan standar paracetamol harus dalam keadaan fresh, karena jika
larutan standarnya tidak fresh, tidak bisa terdeteksi oleh alat
spektrofotometer, sehingga tidak muncul absorbannya.
9. Setelah digunakan kuvet ini harus dibilas dengan Aqua Dm dan di
rendam kembali dengan ethanol, tujuannya agar kuvet bebas lemak.
10. Alasan penggunaan panjang gelombang maksimum yakni panjang
gelombang maksimum memiliki kepekaan maksimal karena terjadi
perubahan absorbansi yang paling besar serta pada panjang gelombang
maksimum bentuk kurva absorbansi memenuhi hukum Lambert-Beer.

Penentuan Kadar Paracetamol Dalam Sediaan Tablet Dengan Metode


Spektrofotometer UV-Vis Hal 14
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari penetapan panjang gelombang maksimum kurva


baku dan kadar parasetamol secara spektrofotometri ultraviolet dengan 321,2
mg/0,1 L Berdasarkan hasil praktikum penetapan kadar paracetamol sampel D
yang telah dilakukan menggunakan spektrofotometri UV-Vis diperoleh absorban
sampel 0,979 dan dengan kadar paracetamol dalam sampel sebesar 0,9789

Penentuan Kadar Paracetamol Dalam Sediaan Tablet Dengan Metode


Spektrofotometer UV-Vis Hal 15
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim.1995.Farmakope Indonesia Edisi IV .Jakarta:Departemen


Kesehatan Republik Indonesia. Roth, H., G. Blasshe,
2. Farmasi Analysis, terjemahan S. Kisman dan S. Ibrahim. Cetakan II.
Gajah Mada Univ. Press, Yogyakarta. 1995 Anonim. 2009.
3. British Pharmacopoeia. London : The Stationery Office. Sudjadi dan
Abdul Rohman . 2008.
4. Analisis Kuantitatif Obat . Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Day, R. A. 1990.
5. Analisis Kimia Kuantitatif edisi keempat. Jakarta : Erlangga Gandjar,
Gholib.,dan Rohman,2009. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar

Penentuan Kadar Paracetamol Dalam Sediaan Tablet Dengan Metode


Spektrofotometer UV-Vis Hal 16

Anda mungkin juga menyukai