Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Fenobarbital merupakan obat sedatif dan hipnotik yang tersedia dalam bentuk sediaan tablet,
eliksir dan injeksi. Fenobarbital merupakan obat yang efektif untuk pasien yang tidak
mempunyai respon baik terhadap obat antiepilepsi lain pada pengobatan kejang tonik-klonik,
kejang parsial sederhana dan kejang parsial kompleks. Juga efektif pada pengobatan pada status
epileptikus (Gilroy, 2000). Mekanisme kerja fenobarbital adalah dengan menekan neuron
abnormal secara selektif, menghambat penyebaran dan rangsangan depolarisasi dengan cara
menyekat kanal Ca2+, memperlama pembukaan kanal Cldan menyekat respon eksikatorik yang
diinduksi oleh glutamat (Porter & Meldrum, 2002). Efek samping dari obat ini antara lain sedasi,
ataksia, nistagmus, dan reaksi hipersensitifitas dapat terjadi pada pasien anak (Wibowo & Gofir,
2006).

Praktikum kali ini mempalajari tentang pengaruh obat penekan susunan syaraf pusat (dalam
hal ini pada tubuh hewan uji). Mencit dipilih sebagai hewan uji karena proses
metabolisme dalam tubuhnya berlangsung cepat sehingga sangat cocok untuk dijadikan
sebagai objek pengamatan. Dari data yang didapatkan tentang rute pemberian melalui
intraperitonia, pada mencit yaitu disuntikkan kedalam ronggga perut. Perhitungan dosis yang
harus disuntikkan sebesar 0,76 ml. Penyerapan cepat karena rongga perotonium mempunyai
permukaan absorbsi yang sangat luas sehingga obat dapatmasuk ke sirkulasi sistemik secara
cepat serta didapatkan onset 48 menit setelah penyuntikan. Didapatkan pula hasil bahwa
mencit yang disuntikkan aquadest tidak berpengaruh pada aktivitas mencit. Kecepatan absorbsi
obat berbeda padamasing-masing cara pemberian sehingga dapat menunjukkan keefektifan
obattersebut.Pemberian secara intraperitonial menyebabkan obat langsung masuk ke dalam
pembuluh darah.

Pemberian secara intraperitonial menyebabkan obat langsung masuk ke dalam pembuluh darah.
Obat dengan kadar tinggi dimetabolisme serempak dan akan berikatan dengan reseptor. Sehingga
akan langsung berefek tetapi efek yang dihasilkan durasinya cepat karena setelah itu tidak ada
obat yang berikatan lagi dengan reseptor.

Efek onset yang bervariatif dan sedikit tidak sesuai dengan literatur dapat disebabkan oleh
hal-hal berikut :
 Mekanisme injeksi yang salah, yakni meliputi tempat penyuntikan yang kurang
tepat disebabkan praktikan yang masih kurang berpengalaman dalam melakukan
injeksi terhadap hewan uji.
 Pengamatan waktu onset dan durasi yang keliru. Kesalahan pada perhitungan waktu saat
obat mulai berefek, yaitu dengan terlihatnya aktivitas mencit yang menurun dan dicatat
sebagai waktu onset. Dengan kata lain, faktor yang mepengaruhi kadar efektif
minimum obat dalam tubuh hewan uji, dapat disebabkan karena sifat obat dan cara
pemberian obat, namun tidak menutup kemungkinan faktor kesalahan dalam
praktikum turut memberikan pengaruh terhadap ketepatan dan keberhasilan percobaan.

Anda mungkin juga menyukai