FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
OLEH:
NAMA : NUR AULIANNISA
STAMBUK : 15020220098
KELAS/KLP : C4/4 (EMPAT)
ASISTEN : NILMA SRI DEWI
BAB I PENDAHULUAN
90% dan tidak lebih dari 110%. Besarnya kadar zat aktif parasetamol
dalam sediaan obat tablet yaitu 500 mg. (Sayuthi, Kurniawati, 2017).
Kadar yang tidak sesuai dengan kadar yang telah ditetapkan
pada suatu senyawa obat akan mempengaruhi efek terapi yang
diharapkan dan dapat menimbulkan hal-hal buruk, baik ditunjukan
dengan timbulnya efek samping yang tidak diinginkan ataupun
timbulnya efek toksisitas yang dapat membahayakan bagi konsumen
obat tersebut. Oleh karena itu, penetapan kadar parasetamol sangat
penting dilakukan untuk mengetahui ketepatan kadar parasetamol
dalam sediaan tablet tersebut. (Sayuthi, Kurniawati, 2017).
Penetapan kadar parasetamol dalam satu sediaan dibutuhkan
metode yang teliti dan akurat. Oleh karena itu terlebih dahulu perlu
dilakukan validasi dimana prosedur ini digunakan untuk membuktikan
bahwa metode analisis memberikan hasil seperti yang diharapkan
dengan kecermatan dan ketelitian yang memadai (Tulandi, Sudewi Sri,
Lolo, 2015).
Metode yang digunakan untuk penetapan kadar parasetamol
dalam penelitian ini yaitu metode spektrofotometri UV-Visible.
Spektrofotometri UV-Visible merupakan suatu metode yang tidak baku.
Oleh karena itu, sebelum metode yang digunakan untuk penetapan
suatu kadar diterapkan dalam suatu pengujian laboratorium, terlebih
dahulu dilakukan validasi. (Sayuthi, Kurniawati, 2017).
Akurasi panjang gelombang didefinisikan sebagai penyimpangan
pembacaan gelombang pada suatu pita absorbsi dari suatu pita
panjang gelombang yang telah diketahui. Penyimpangan panjang
gelombang dapat menyebabkan kesalahan yang bermakna dalam
suatu analisis kualitatif maupun analisis kuantitatif. Tampak jelas
bahwa jika spektrofotometer tidak mampu menjaga skala panjang
gelombang secara akurat, maka profil absorbansi sampel yang diukur
dengan instrumen ini akan menjadi tidak akurat . Selain itu nilai panjang
gelombang maksimal dan panjang gelombang minimal yang
sebenarnya juga tidak dapat di karakterisasi secara akurat. Disamping
NUR AULIANNISA NILMA SRI DEWI
15020220098
ANALISIS KADAR PARASETAMOL PADA SEDIAAN TABLET
MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Data Percobaan
• Data Persiapan Sampel
Sampel Berat tablet
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Parasetamol 0,72g 0,70g 0,68g 0,72g 0,68g 0,71g 0,71g 0,70g 0,68g 0,73g
500 mg
tablet
Berat rata-rata tablet 0,703 gram
Berat sampel yang dianalisis 12 gram
Perhitungan sampel :
• Berat rata-rata sampel
𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡 1 + 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡 2 + ... + 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡 9 + 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡 10
= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡
0,72𝑔 + 0,70𝑔 + 0,68𝑔 + 0,72𝑔 + 0,68𝑔 + 0,71𝑔 + 0,71𝑔 + 0,70𝑔 + 0,68 + 0,73𝑔
= 10
7,03 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 10
= 0,703 gram
• Berat sampel yang ditimbang untuk analisis
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑒𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
= × 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑒𝑡𝑖𝑘𝑒𝑡
12 𝑚𝑔 0,012 𝑔
= 500 𝑚𝑔 × 0,703 𝑔𝑟𝑎𝑚 = × 0,703 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,016 𝑔𝑟𝑎𝑚
0,5 𝑔
Perhitungan pengenceran
1 𝑚𝑔 12 𝑚𝑔 20 240 𝑚𝑔
𝑃𝑝𝑚 = 1000 𝑚𝑙 = 50 𝑚𝑔 = 20 = 1000 𝑚𝑙 = 240 𝑝𝑝𝑚
M1.V1 = M2.V2
=12 ppm
Perhitungan kadar :
𝐷𝑖𝑘 = 𝐴𝑢 = 2,280
𝐴𝑠 = 2,228
𝐶 = 12𝜇𝑔/𝑚𝑙
𝐷𝑖𝑡 = 𝐶𝑎?
𝐴𝑢
𝑃𝑒𝑛𝑦 = 𝐶𝑎 = 10𝐶 ( )
𝐴𝑠
2,280
= 10,12 (2,228)
2,280
= 120 (2,228)
= 120(1,023)
= 203,3%
4.2 Pembahasan
Larutan baku parasetamol dengan kosentrasi tertentu dibuat
dengan cara melarutkan bahan parasetamol tersebut kedalam pelarut
yang digunakan. Pelarut yang digunakan pada penelitian ini adalah
metanol. Penggunaan metanol sebagai pelarut karena parasetamol
larut dalam metanol. Selain itu juga, diketahui metanol memiliki serapan
pada panjang gelombang dibawah 210 nm, sehingga metanol akan
meneruskan atau tidak akan menyerap sinar dengan panjang
gelombang diatas 210 nm, akibatnya metanol tidak akan menggangu
spektrum parasetamol.
Pada preparasi sampel ditimbang tablet parasetamol 500 mg
sebanyak 10 tablet dan didapatkan hasil penimbangan 0,72 g; 0,70 g;
0,68 g; 0,72 g; 0,68 g; 0,71 g; 0,71 g; 0,70 g; 0,68 g; dan 0,73 g.
50 mL) yang mengakibatkan adanya zat aktif yang masih tertinggal pada
labu ukur sehingga mempengaruhi nilai dari absorbansi sampel.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa pada analisis
kualitatif larutan uji ditambahkan pereaksi Fecl3, amonium molibdat dan
asam sulfat tidak terjadi perubahan warna sehinggal hasil yang
diperoleh negatif (-). Pada analisis kuantitatif menggunakan
Spektrofotometer UV-Vis didapatkan absorbansi larutan baku
parasetamol sebanyak 2, 228 dan larutan uji parasetamol sebbanyak
2, 280 pada panjang gelombang 242 nm. sehingga dikarenakan
terjadinya perbedaan nilai absorban yang berbeda antara larutan baku
dan larutan uji diperoleh % kadar yaitu 203, 3% dimana kadar yang
terkandung pada parasetamol hanya sedikit. Dan pada hasil praktikum
tidak memenuhi persyaratan kadar pada FI yaitu tidak kurang dari
90,0% dan tidak lebih dari 110, 0 % dari yang tertera pada etiket.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada saat melakukan praktikum
yaitu praktikan diwajibkan harus benar-benar teliti dalam melakukan
percobaan uji kualitatif dan uji kuantitatif agar tidak terjadi kesalahan.
Dan praktikan juga harus mengetahui prosedur kerja, dan tetap berhati-
hati dalam melakukan percobaan agar hasil yang didapatkan
semaksimal mungkin serta terhindar dari kesalahan dan sebaiknya
selalu bertanya kepada asisten pada saat akan melakukan pengerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Grace Pricilia Tulandi, Sri Sudewi, Widya Astuti Lolo, 2015. Validasi Metode
Analisis Untuk Penetapan Kadar Parasetamol Dalam Sediaan
Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet. Jurnal Ilmiah Farmasi-
UNSRAT Vol. 4 No. 4
SKEMA KERJA
Preparasi Sampel
10 tablet
Siapkan tablet
ditimbang satu
parasetamol Hitung bobot
persatu dan
sebanyak 10 rata-rata tablet
dicatat
tablet.
beratnya.
Hitung bobot
sampel Gerus ke-10
parasetamol yang tablet tersebut
akan dianalisis
Timbang sesuai
Simpan dalam dengan bobot
wadah sampel yang akan
dianalisis.
Timbang Masukkan ke
saksama lebih dalam labu Larutkan dalam
kurang 120 mg tentukur-500 ml 10 ml metanol p
zat (240 ppm)
Masukakan 5,0 ml
Encerkan
larutan ke dalam
dengan air
labu tentukur-100
sampai tanda
ml (12 ppm)
Encerkan
Campur atau
dengan air
homogenkan
sampai tanda
Analisis Kualitatif
• Perekasi FeCl3
Tambahkan
Diamati
beberapa tetes
perubahan yang
pereaksi FeCl3
terjadi
0,1
Reaksi positif
memberikan
warna ungu.
Masukkan
Dipipet 2 ml
dalam tabung
larutan uji
reaksi
Tambahkan 1 ml
Diamati
ammonium molibdat dan
perubahan yang
beberapa tetes asam
terjadi
kuat (asam sulfat pekat)
Reaksi positif
memberikan warna
molibdenum biru.
Analisis kuantitatif
LAMPIRAN