Anda di halaman 1dari 34

BIOLOGI SEL DAN

MOLEKULER

Created by Andi Amaliah Dahlia


Asam Nukleat
Asam nukleat (nucleic acid) adalah
makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot
molekul tinggi, dan tersusun atas rantai
nukleotida yang mengandung informasi genetik.
Asam nukleat yang paling umum adalah
DNA and RNA. Asam nukleat ditemukan pada
semua sel hidup.

Created by Andi Amaliah Dahlia


Lanjut,…
Asam nukleat merupakan biopolimer dan
monomer penyusunnya adalah nukleotida.
Setiap nukleotida terdiri dari tiga
komponen, yaitu :
a. Sebuah basa nitrogen heterosiklik (purin
atau pirimidin).
b. Sebuah gula pentosa.
c. Sebuah gugus fosfat.

Created by Andi Amaliah Dahlia


Ada dua macam asam nukleat, yaitu:
A. asam deoksiribonukleat atau deoxyribonucleic
acid (DNA)
B. asam ribonukleat atau ribonucleic acid (RNA).
Dilihat dari strukturnya, perbedaan di antara kedua
macam asam nukleat ini terutama terletak pada
komponen gula pentosanya. Pada RNA gula
pentosanya adalah ribosa, sedangkan pada DNA
gula pentosanya mengalami kehilangan satu atom O
pada posisi C nomor 2’ sehingga dinamakan gula 2’-
deoksiribosa
Perbedaan struktur lainnya antara DNA dan RNA adalah pada basa N-
nya. Basa N, baik pada DNA maupun pada RNA, mempunyai struktur berupa
cincin aromatik heterosiklik (mengandung C dan N) dan dapat dikelompokkan
menjadi dua golongan, yaitu purin dan pirimidin. Basa purin mempunyai dua
buah cincin (bisiklik), sedangkan basa pirimidin hanya mempunyai satu cincin
(monosiklik). Pada DNA, dan juga RNA, purin terdiri atas adenin (A) dan
guanin (G). Akan tetapi, untuk pirimidin ada perbedaan antara DNA dan RNA.
Kalau pada DNA basa pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan timin (T), pada RNA
tidak ada timin dan sebagai gantinya terdapat urasil (U). Timin berbeda dengan
urasil hanya karena adanya gugus metil pada posisi nomor 5 sehingga timin
dapat juga dikatakan sebagai 5-metilurasil.
Perbedaan struktur gula antara RNA dan DNA
Komponen Penyusun Asam Nukleat
Komponen Penyusun DNA
Struktur molekul DNA
Molekul DNA Keterangan :
a. Atom karbon berwarna
hitam.
b. Oksigen merah.
c. Nitrogen biru.
d. Fosfor hijau.
e. Hidrogen putih.
Struktur DNA

Created by Andi Amaliah Dahlia


Gambar replikasi DNA

Created by Andi Amaliah Dahlia


Jarak antara dua pasangan basa yang berurutan adalah 0,34 nm. Sementara itu,
di dalam setiap putaran spiral terdapat 10 pasangan basa sehingga jarak antara dua basa
yang tegak lurus di dalam masing-masing rantai menjadi 3,4 nm. Namun, kondisi semacam
ini hanya dijumpai apabila DNA berada dalam medium larutan fisiologis dengan kadar garam
rendah seperti halnya yang terdapat di dalam protoplasma sel hidup. DNA semacam ini
dikatakan berada dalam bentuk B atau bentuk yang sesuai dengan model asli Watson-Crick.
Bentuk yang lain, misalnya bentuk A, akan dijumpai jika DNA berada dalam medium dengan
kadar garam tinggi. Pada bentuk A terdapat 11 pasangan basa dalam setiap putaran spiral.
Selain itu, ada pula bentuk Z, yaitu bentuk molekul DNA yang mempunyai arah pilinan spiral
ke kiri. Bermacam-macam bentuk DNA ini sifatnya fleksibel, artinya dapat berubah dari yang
satu ke yang lain bergantung kepada kondisi lingkungannya.
Asam Deoksiribonukleat (DNA)
Asam deoksiribonukleat dikenal dengan
DNA (deoxyribonukleat acid), adalah sejenis
asam nukleat yang tergolong biomolekul utama
penyusun berat kering setiap organisme. Di
dalam sel DNA umumnya terletak pada inti sel.

DNA merupakan polimer yang terdiri dari


tiga komponen utama, yaitu :
a. Gugus fosfat
b. Gugus deoksiribosa ( gula pentosa)
c. Basa nitrogen(purin dan pirimidin)
Di antara ketiga komponen monomer asam nukleat tersebut
di atas, hanya basa N-lah yang memungkinkan terjadinya
variasi. Pada kenyataannya memang urutan (sekuens) basa
N pada suatu molekul asam nukleat merupakan penentu bagi
spesifisitasnya. Dengan perkataan lain, identifikasi asam
nukleat dilakukan berdasarkan atas urutan basa N-nya
sehingga secara skema kita bisa menggambarkan suatu
molekul asam nukleat hanya dengan menuliskan urutan
basanya saja.
Lanjut,...
Sebuah unit monomer DNA yang terdiri
dari ketiga komponen tersebut dinamakan
nukleotida, sehingga DNA tergolong sebagai
polinukleotida.

Created by Andi Amaliah Dahlia


Fungsi DNA
• Sbg pembawa materi genetik
• Mengontrol aktivitas hdp scr lgsg maupun tdk
lgsg
• Melakukan sintesis protein
• Sbg autokatalis
• Sbg heterokatalis,mensintesis syw lain
Asam ribonukleat (RNA)
Asam ribonukleat (ribonucleic acid, RNA)
senyawa yang merupakan bahan genetik dan
memainkan peran utama dalam ekspresi
genetik.
Dalam dogma pokok (central dogma)
genetika molekular, RNA menjadi perantara
antara informasi yang dibawa DNA dan ekspresi
fenotipik yang diwujudkan dalam bentuk protein.

Created by Andi Amaliah Dahlia


Lanjut,...
Struktur dasar RNA mirip dengan DNA.
RNA merupakan polimer yang tersusun dari
sejumlah nukleotida.
Setiap nukleotida memiliki satu gugus
fosfat, satu gugus gula ribosa, dan satu
gugus basa nitrogen (basa N).

Created by Andi Amaliah Dahlia


Komponen Penyusun RNA
Struktur RNA

Created by Andi Amaliah Dahlia


Tipe-tipe RNA :
• RNA-kurir (messenger-RNA, mRNA/RNA -
duta )
• RNA-ribosom (ribosomal-RNA, rRNA
• RNA-transfer (transfer-RNA, tRNA/ RNA
pemindah)

Created by Andi Amaliah Dahlia


Sifat-sifat Fisika-Kimia Asam Nukleat
1. Stabilitas asam nukleat
Ikatan hidrogen di antara pasangan-pasangan basa hanya akan sama kuatnya
dengan ikatan hidrogen antara basa dan molekul air apabila DNA berada dalam
bentuk rantai tunggal. Jadi, ikatan hidrogen jelas tidak berpengaruh terhadap
stabilitas struktur asam nukleat, tetapi sekedar menentukan spesifitas
perpasangan basa.
Penentu stabilitas struktur asam nukleat terletak pada interaksi penempatan
(stacking interactions) antara pasangan-pasangan basa. Permukaan basa yang
bersifat hidrofobik menyebabkan molekul-molekul air dikeluarkan dari sela-sela
perpasangan basa sehingga perpasangan tersebut menjadi kuat.
2. Pengaruh asam
Di dalam asam pekat dan suhu tinggi, misalnya HClO4 dengan suhu
lebih dari 100ºC, asam nukleat akan mengalami hidrolisis sempurna
menjadi komponen-komponennya. Namun, di dalam asam mineral yang
lebih encer, hanya ikatan glikosidik antara gula dan basa purin saja yang
putus sehingga asam nukleat dikatakan bersifat apurinik.
3. Pengaruh alkali
Pengaruh alkali terhadap asam nukleat mengakibatkan terjadinya perubahan
status tautomerik basa. Sebagai contoh, peningkatan pH akan menyebabkan
perubahan struktur guanin dari bentuk keto menjadi bentuk enolat karena
molekul tersebut kehilangan sebuah proton. Selanjutnya, perubahan ini akan
menyebabkan terputusnya sejumlah ikatan hidrogen sehingga pada akhirnya
rantai ganda DNA mengalami denaturasi. Hal yang sama terjadi pula pada
RNA. Bahkan pada pH netral sekalipun, RNA jauh lebih rentan terhadap
hidrolisis bila dibadingkan dengan DNA karena adanya gugus OH pada atom
C nomor 2 di dalam gula ribosanya.
4. Denaturasi kimia
Sejumlah bahan kimia diketahui dapat menyebabkan denaturasi asam nukleat pada pH
netral. Contoh yang paling dikenal adalah urea (CO(NH2)2) dan formamid (COHNH2). Pada
konsentrasi yang relatif tinggi, senyawa-senyawa tersebut dapat merusak ikatan hidrogen.
Artinya, stabilitas struktur sekunder asam nukleat menjadi berkurang dan rantai ganda
mengalami denaturasi.

5. Viskositas
DNA kromosom dikatakan mempunyai nisbah aksial yang sangat tinggi karena
diameternya hanya sekitar 2 nm, tetapi panjangnya dapat mencapai beberapa sentimeter.
Dengan demikian, DNA tersebut berbentuk tipis memanjang. Selain itu, DNA merupakan
molekul yang relatif kaku sehingga larutan DNA akan mempunyai viskositas yang tinggi.
Karena sifatnya itulah molekul DNA menjadi sangat rentan terhadap fragmentasi fisik.
Hal ini menimbulkan masalah tersendiri ketika kita hendak melakukan isolasi DNA yang
utuh.
RNA-kurir (messenger-RNA, mRNA )
SEKIAN
WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai