Anda di halaman 1dari 10

RESUME BIOLOGI SEL

ASAM NUKLEAT

KELOMPOK 6
ANGGOTA:

1. Muhammad Noval Riandi (A1C422028)


2. Indana Zulfa (A1C422032)
3. Opela Futri Salsabila (A1C422012
4. Mia Susandira (A1C422016)
5. Syaidah Hidayati (A1C422073)
ASAM NUKLEAT

A. Pengertian Asam Nukleat


Asam nukleat adalah makromolekul yang terdapat sebagai polimer yang disebut
polinukleotida. Seperti yang diindikasikan oleh namanya, setiap polinukleotida terdiri atas
monomer-monomer yang disebut nukleotida (nucleotide). Setiap nukleotida tersusun dari tiga
bagian: basa nitrogen (nitrogenous base), gula berkarbon lima (pentosa), dan gugus fosfat.
Nukleotida yang tanpa gugus fosfat disebut nukleosida.

Asam nukleat terdapat dalam semua sel dan memiliki peranan yang sangat penting dalam
biosintesis protein. Molekul asam nukleat merupakan suatu polimer seperti protein, tetapi
yang menjadi monomer bukan asam amino, melainkan nukleotida (Frode, et al., 2012).
Nukleotida yang merupakan monomer asam nukleat (building block) memiliki banyak fungsi
dalam metabolisme selular.

Asam nukleat, jika unit – unit pembangunnya deoksiribonukleatida, disebut asam


deoksiribonukleotida (DNA) dan jika terdiri dari uni – unit ribonukleotida disebut asam
ribonukleotida (RNA). Sebagai konstituen asam nukleat, deoxyribonucleic acid (DNA) dan
ribonucleic acid (RNA), nukleotida berfungsi sebagai gudang informasi genetik. Struktur
protein dan metabolisme biomolekul dan komponen selular lainnya merupakan produk
informasi yang sudah terprogram dalam nukleotida. Asam asam nukleat terdapat pada
jaringan tubuh sebagai nukleoprotein, yaitu gabungan antara asam nukleat dengan protein.

Asam nukleat juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida.
Bila nukleotida mengandung ribosom, maka asam nukleat yang terjadi adalah RNA yang
berguna dalam sintesis protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam
nukleat yang akan terjadi adalah DNA yang merupakan bahan utama pembentukan inti sel
(Ngili, 2013). Asam nukleat merupakan jenis zat gizi yang penting karena merupakan materi
dasar dari gen. Hal ini menunjukkan bahwa asam nukleat dengan protein, lemak, gula,
mineral, vitamin, air, sangat penting bagi tubuh. Selain itu, pada asam nukleat juga terdapat
interpretasi kode kehidupan ke sejarah baru (Dalian, 2014).

B. Tipe Asam Nukleat


Asam Nukleat yang ada pada sel ada dua jenis yaitu DNA (deoxyribunucleic acid) atau
asam deoksiribonukleat, dan RNA (ribonucleic acid) atau asam ribonukleat). Keduanya
merupakan anion yang umumnya terikat oleh protein dan bersifat basa. Pada DNA dalam inti
sel terikat histon. Adapun nukleoprotein yang dimana ia merupakan senyawa gabungan
antara protein dan asam nukleat. Molekul pada asam nukleat adalah polimer seperti protein
tetapi unit penyusunnya adalah nukelotida, contoh nukleotida asam nukleat bebas seperti
ATP yang memilki fungsi sebagaai pembawa energi.

1. DNA (Deoxyribonucleic Acid)

Asam ini adalah polimer yang terdiri atas molekul-molekul deoksiribonukleotida


yang terikat satu sama lain sehingga membentuk rantai polinukleotida yang panjang.
Molekul DNA yang panjang ini terbentuk oleh ikatan antara atom C nomor 3 dengan
atom C nomor 5 pada molekul deoksiribosa dengan perantaraan gugus fosfat.

Secara kimia, DNA mengandung karakteristik/ sifat sebagai berikut:


• Memiliki gugus gula deoksiribosa
• Basa nitrogennya guanin (G), sitosin (C), timin (T) dan adenin (A)
• Memiliki rantai heliks ganda anti paralel
• Kandungan basa nitrogen antara kedua rantai sama banyak dan berpasangan
spesifik satu dengan lain. Guanin selalu berpasangan dengan sitosin (G - C),
dan adenin berpasangan dengan timin (A – T), sehingga jumlah guanin selalu
sama dengan jumlah sitosin. Demikian pula adenin dan timin.

2. RNA (Ribonucleic Acid)

Selain DNA, pada umunya sel-sel organisme prokariotik dan eukariotik


mengandung asam nukleat lain yang penting yaitu RNA. RNA merupakan polimer
nukleotida. Masing-masing nukleotida tersusun atas satu gula ribosa, satu gugus fosfat
dan satu basa nitrogen.

Didalam sel terdapat 3 macam RNA sesuai dengan tempat dan fungsinya yaitu
RNA duta (RNA massenger), RNAr (RNA ribosom), dan RNAt (RNA transfer) atau
RNAp (RNA pembawa). Pembentukan RNAm oleh DNA hanya pada saat diperlukan,
jadi tidak dicetak terus menerus. Sedangkan macam RNAm yang dicetak/dibentuk
tergantung pada macam protein yang akan disintesis di sitoplasma.

Dua jenis RNA yang lain (RNAr dan RNAt) berada di sitoplasma dan juga
ditranskripsi dari DNA. RNAt berbentuk daun semanggi, mengikat satu jenis asam
amino khusus, memiliki satu triplet basa yang disebut antikodon yang komplemen
dengan kodon tertentu dalam RNAm. RNA yang ketiga yaitu RNAr (RNA Ket: G :
Guanin A : Adenin U : Urasil C : Sitosin D : Gula Pentosa Ribosomal) yaitu RNA
yang terdapat di ribosom. Ketiga jenis RNA tersebut berperan penting pada proses
sintesis protein.

• RNA duta (mRNA). Merupakan asam nukleat yang berbentuk pita tunggal
dan merupakan RNA terbesar atau terpanjang yang bertindak sebagai pola
cetakan pembentuk polipeptida. Fungsi utama mRNA adalah membawa
kode-kode genetik dari DNA ke ribosom. mRNA juga berfungsi sebagai
cetakan dalam sintesis protein.
• RNA pemindah (tRNA). Merupakan RNA terpendek yang bertindak sebagai
penerjemah kodon dari mRNA. Selain itu, tRNA berfungsi mengikat asam-
asam amino yang akan disusun menjadi protein dan mengangkutnya ke
ribosom. Pada tRNA terdapat bagian yang berhubungan dengan kodon yang
disebut antikodon dan bagian yang berfungsi sebagai pengikat asam amino.
• RNA ribosom (rRNA). Merupakan RNA dengan jumlah terbanyak dan
penyusun ribosom. RNA ini berupa pita tunggal, tidak bercabang, dan
fleksibel. Lebih dari 80% RNA merupakan rRNA. Fungsi rRNA sampai
sekarang masih belum banyak diketahui, tetapi diduga memiliki peranan
penting dalam proses sintesis protein.

Perbedaan antara RNA dengan DNA yaitu :

• RNA umunya tersusun dari pita nukleotida tunggal sedangkan DNA


merupakan pita nukleotida ganda.
• RNA mengandung tipe molekul gulayang berbeda yaitu ribosa sebagai
pengganti molekul gula deoksiribosa pada DNA.
• Seperti pada DNA, RNA juga mengandung 4 basa nitrogen, tetapi basa
Timin (T) diganti dengan basa Urasil (U).
• Molekul DNA berbentuk rantai rangkap (double helix), sedangkan RNA
berbentuk rantai tunggal. Ukuran molekul DNA lebih besar daripada RNA.
• Fungsi DNA berkaitan dengan penurunan sifat dan sintesis protein,
sedangkan RNA berkaitan dengan sintesis protein.
• Kadar DNA tidak dipengaruhi oleh aktivitas sintesis protein sedangkan RNA
dipengaruhi oleh aktifitas sintesis protein.
• DNA terdapat pada inti sel, sedangkan RNA terdapat pada inti sel dan
sitoplasma

3. Nukeleotida dan Nukleosida

Nukleotida adalah molekul yang tersusun atas tiga karakteristik komponen yaitu
basa nitrogen heterosiklik, gula pentosa dan satu atau lebih gugus fosfat. Molekul
nukleotida terdiri atas nukleosida yang mengikat asam fosfat.

a) Nukleosida
Nukleotida adalah ester asam fosfat dari nukleosida. Ini terjadi baik dalam
bentuk bebas atau sebagai subunit dalam asam nukleat, fosfat diesterifikasi ke
bagian gula.
Fungsi Nukleotida
Selain peran mereka sebagai subunit asam nukleat, nukleotida melakukan
beberapa lainnya fungsi. Ini disebutkan di bawah ini:
• Sebagai pembawa energi kimia. Nukleotida mungkin memiliki satu, dua
atau tiga fosfat kelompok kovalen terhubung pada 5′-OH dari ribosa. Ini
disebut sebagai nukleosida mono-, didan triphos-phates dan disingkat
sebagai NMP, NDP dan NTP. 3 kelompok fosfat umumnya diberi label
sebagai α, β dan γ, mulai dari ribosa. NTP adalah digunakan sebagai
sumber energi kimia untuk mendorong banyak reaksi biokimia.
Adenosine triphosphate (ATP) adalah, sejauh ini, yang paling banyak
digunakan.
ATP + H2O ADP + Pi + Eneregi bebas
Ikatan energi tinggi fosfoanhidrat jika mengalami hidrolisis akan
menghasilkan energi. Energi yang dilepaskan berasal dari perubahan
kimia ke tingkat energi yang lebih rendah. Hidrolisis ATP terlibat
dalam metabolisme selular seperti mekanika, transport dan kimia.
Di dalam sel, energi dari reaksi eksergonik hidrolisis ATP akan
digunakan untuk reaksi endergonik. Reaksi eksergonik adalah reaksi
yang akan menghasilkan energi sedangkan reaksi endergonik adalah
reaksi yang memerlukan energi. ATP dapat mengalami regenerasi
dengan membentuk siklus melalui reaksi katabolisme dan anabolisme.
Hidrolisis ATP akan menghasilkan adenosine diphosphate (ADP) dan
gugus fosfat anorganik (Pi).
• Sebagai komponen faktor enzim. Contohnya adalah: koenzim A, NAD+
dan FAD) mengandung adenosine sebagai bagian dari strukturnya.
• Sebagai pembawa pesan kimia. Sel merespon lingkungannya dengan
mengambil hormon atau sinyal kimia lainnya di sekitar medium.
Interaksi sinyal kimia ekstrasel (pembawa pesan pertama) dengan
reseptor pada permukaan sel seringkali menstimulisasi produksi
pembawa pesan kedua di dalam sel, yang nantinya akan berperan dalam
mengadaptasi pesan pertama terhadap perubahan di dalam sel. Molekul
pembawa pesan kedua ini umumnya adalah nukleotida.

Beberapa nukleotida lain ialah sebagai berikut :

• Adenin nukleotida/ adenosinmonofosfat (AMP)


• Guanin nukleotida/ guanosinmonofosfat (GMP)
• Hipoksantin nukleotida/ inosinmonofosfat (IMP)
• Urasil nukleotida/ uridinmonofosfat (UMP)
• Sitidin nukleotida/ sitidinmonofosfat (SMP)
• Timin nukleotida/ timidinmonofosfat (TMP)
Ada beberapa nukleotida yang mempunyai gugus fosfat lebih dari satu,
misalnya adenosintrifosfat dan uridintrifosfat. Kedua nukleotida ini
mempunyai peranan penting dalam reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.

b) Nukleosida
Nukleosida adalah senyawa yang mengandung nitrogen basa (purin dan
pirimidin) terkonjugasi ke pentose gula (ribosa atau deoksiribosa) oleh
ikatan βglikosidik. Hubungan β-glikosidik melibatkan C-1 ′ gula dan atom
hidrogen N-9 (dalam kasus purin) atau N-1 (dalam kasus pirimidin),
sehingga menghilangkan sebuah molekul air. Oleh karena itu, nukleosida
purin adalah N-9 glikosida dan pirimidin nukleosida adalah N-1 glikosida.
Seperti O-glikosida, nukleosida stabil dalam alkali. Nukleosida
mengandung ribosa disebut ribonucleosides, sementara mereka yang
memiliki deoksiribosa sebagai deoxyribonucleosides.
Pada umumnya nukleosida diberi nama sesuai dengan nama basa purin
atau basa pirimidin yang membentuknya. Beberapa nukleosida berikut
ialah yang membentuk dari basa purin atau dari basa pirimidin dengan
ribosa : -
• Adenin nukleosida (adenosin)
• Guanin nukleosida (guanosin)
• Urasil nukleosida (uridin)
• Timin nukleosida (timidin)
• Sitosin nukleosida (sitidin)

Apabila pentosa yang diikat adalah deoksiribosa, maka nama


nukleosida diberi tambahan deoksi di depannya. Sebagai contoh
deoksiadenosin, deoksitidin, dan sebagainya. Di samping lima jenis basa
purin atau basa pirimidin yang biasa terdapat pada asam nukleat, ada pula
beberapa basa purin dan pirimidin lain yang membentuk nukleosida.
Hipoksantin dengan ribosa akan membentuk hipoksantin nukleosida atau
inosin.

4. Asam Fosfat

Nukleotida terdapat sebagai molekul bebas atau berikatan dengan sesama


nukleotida membentuk asam nukleat. Ikatan fosfat yang terdapat di nukleotida
membentuk keragaman tersendiri, misalnya : Hidrolisis RNA oleh enzim akan
menghasilkan ribonukleosida 5’-monofosfat atau ribonukleosida 3’-monofosfat.

5. Gula Pentosa
Merupakan suatu monosakarida yang memilki lima atom karbon, dengan satu
gugus fungsi aldehide pada posisi 1 (aldopentosa) atau keton pada posisi 2

6. Basa Nitrogen: Purin dan Pirimidin

Pirimidin adalah senyawa basa nitrogen yang mempunyai dua atom N dan hanya
satu gugus siklik. Berasal dari senyawa heterosiklik pirimidin, yang berisi enam
anggota cincin dengan dua atom nitrogen dan tiga ikatan rangkap.

Purin adalah sebuah senyawa organik heterosiklik aromatik yang terdiri dari cincin
pyrimidine dan cincin imidazole yang bergandeng bersebelahan. Purin merupakan
salah satu dari dua grup basa nitrogen. Berasal dari senyawa induk purin, yang
mengandung pirimidin beranggota enam cincin menyatu dengan cincin imidazol
beranggota lima dan berhubungan dengan asam urat.

C. Sintesis DNA dan RNA


Sintesis DNA disini dimaksud adalah replikasi DNA yaitu proses perbanyakan bahan
genetik. Pengkopian rangkaian molekul bahan genetik (DNA atau RNA) sehingga dihasilkan
molekul anakan yang sangat identik. Model replikasi DNA secara semikonservatif
menunjukkan bahwa DNA anakan terdiri atas pasangan untaian DNA induk dan untaian
DNA hasil sintesis baru.

Komponen utama pada proses replikasi, adalah sebagai berikut :


• DNA cetakan, yaitu molekul DNA atau RNA yang akan direplikasi.
• Molekul deoksiribonukleotida, yaitu dATP, dTTP, dCTP, dan dGTp.
Deoksiribonukleotida terdiri atas tiga komponen yaitu: (i) basa purin atau
pirimidin, (ii) gula 5-karbon (deoksiribosa) dan (iii) gugus fosfat.
• Enzim DNA polimerase, yaitu enzim utama yang mengkatalisi proses
polimerisasi nukleotida menjadi untaian DNA. Enzim primase, yaitu enzim yang
mengkatalisis sintesis primer untuk memulai replikasi DNA. Enzim pembuka
ikatan untaian DNA induk, yaitu enzim helikase dan enzim lain yang membantu
proses tersebut yaitu enzim girase. Enzim DNA ligase, yaitu suatu enzim yang
berfungsi untuk menyambung fragmen-fragmen DNA.
• Molekul protein yang menstabilkan untaian DNA yang sudah terbuka,yaitu
protein SSB (single strand binding protein).

Mekanisme dasar replikasi, adalah sebagai berikut:

• Denaturasi (pemisahan) untaian DNA induk,


• Peng-"awal"-an (initiation, inisiasi) sintesis DNA.
• Pemanjangan untaian DNA,
• Ligasi fragmen-fragmen DNA, dan
• Peng-"akhir"-an (termination, terminasi) sintesis DNA.

Sintesis RNA biasanya dikatalisis oleh enzim DNA-RNA polymerase menggunakan


sebagai template, sebuah proses yang dikenal sebagai transkripsi. Inisiasi transkripsi dimulai
dengan pengikatan enzim ke urutan promotor dalam DNA (biasanya ditemukan "upstream"
dari gen). DNA helix ganda dibatalkan oleh aktivitas helikase enzim. Enzim kemudian
berlanjut sepanjang untai template dalam arah 3 'to 5', mensintesiskan molekul RNA
komplementer dengan elongasi terjadi di 5 'ke 3' arah. Urutan DNA juga menentukan di
mana berakhirnya sintesis RNA akan terjadi. RNA sering dimodifikasi oleh enzim setelah
transkripsi. Misalnya, poli dan topi 5 'ditambahkan ke mRNA eukariotik intron pra-dan
dikeluarkan oleh spliceosome.

Ada juga sejumlah polimerase RNA RNA-tergantung yang menggunakan RNA


sebagai template mereka untuk sintesis untai baru RNA. Sebagai contoh, sejumlah virus
RNA (seperti virus polio) menggunakan jenis enzim untuk mereplikasi materi genetic
mereka. Juga, RNA-dependent RNA polimerase merupakan bagian dari jalur interferensi
RNA di banyak organisme.

Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu rantai cetakan
atau sense, sedangkan rantai komplemennya disebut rantai antisense. Rentangan DNA yang
ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit transkripsi. Informasi dari DNA untuk
sintesis protein dibawa oleh mRNA. RNA dihasilkan dari aktifitas enzim RNA polimerase.
Enzim polimerasi membuka pilinan kedua rantai DNA hingga terpisah dan merangkaikan
nukleotida RNA. Enzim RNA polymerase merangkai nukleotida-nukleotida RNA dari arah
5‟-3‟, saat terjadi perpasangan basa di sepanjang cetakan DNA. Urutan nukleotida spesifik
di sepanjang cetakan DNA. Urutan nukleotida spesifik di sepanjang DNA menandai dimana
transkripsi suatu gen dimulai dan diakhiri. Transkripsi terdiri dari 3 tahap yaitu: inisiasi
(permulaan), elongasi (pemanjangan), terminasi (pengakhiran) rantai mRNA.

Translasi adalah proses penerjemah urutan nucleotida yang ada pada molekul mRNA
menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein. Hanya
molekul mRNA yang ditranslasi, sedangkan rRNA dan tRNA tidak ditranslasi. Molekul
mRNA merupakan transkrip (salinan) urutan DNA yang menyusun suatu gen dalam bentuk
ORF (open reading frame, kerangka baca terbuka). Molekul rRNA adalah salah satu
molekul penyusun ribosom, yakni organel tempat berlangsungnya sintesis protein, tRNA
adalah pembawa asam-asam amino yang akan disambungkan menjadi rantai polipeptida.
Dalam proses translasi, rangkaian nukleotida pada mRNA akan dibaca tiap tiga nukleotida
sebagai satu kodon untuk satu asam amino, dan pembacaan dimulai dari urutan kodon
metionin (ATG pada DNA atau AUG pada RNA). Setiap kodon berpasangan dengan
antikodon yang sesuai yang terdapat pada molekul tRNA.Sebagai contoh, kodon metionin
(AUG) mempunyai komplemennya dalam bentuk antikodon UAC yang terdapat pada
tRNAMet.

Pada waktu tRNA yang membawa asam amino diikat ke dalam sisi A pada ribosom,
maka bagian antikodonnya berpasangan dengan kodon yang sesuai yang ada pada sisi A
tersebut. Oleh karena itu, suatu kodon akan menentukan asam amino yang disambungkan ke
dalam polipeptida yang sedang disintesis di dalam ribosom

D. Fungsi Asam Nukleat


• Penyusun materi genetik, Britten dan Davidson pada tahun 1969, yang
memnyebutkan bahwa sebagian besar genom manusia ditranskripsikan dan
kemungkinan memainkan peran fungsional (Weinberg, 2016). DNA mengandung
gen, informasi yang mengatur sintesis protein dan RNA. DNA mengandung
bagian – bagian yang menentukan pengaturan ekspresi gen (promoter, operator,
dll). Ribosom RNA (rRNA) merupakan komponen ribosom, mesin biologis
pembuat protein. Messenger RNAs (mRNA) merupakan bahan pembawa
informasi genetik dari gen ke ribosom.
• Berperan pentinh dalam 1000 HPK, Masa selama 270 hari (9 bulan) dalam
kandungan ditambah dengan 730 hari (2 tahun pasca lahir) dinamakan 1000 Hari
Pertama Kehidupan. Dampak yang ditimbulkan malnutrisi pada periode ini
bersifat pemanen dan berjangka panjang. Pada kehamilan 8 minggu pertama,
terbentuknya cikal bakal yang akan menjadi otak, hati, jantung, ginjal, tulang dan
lainnya. Sedangkan pada masa kehamilan 9 minggu sampai lahir merupakan
pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut organ tubuh, dalam artian siap untuk
hidup di dunia baru, di luar kandungan ibu. Maka dari itu, gen sangat berpengaruh
dalam fase ini.

E. Metabolisme Asam Nukleat


• Pemecah Asam Nukleat, Katabolisme asam nukleat merupakan jalur metabolisme
pemecahan yang menguraikan asam nukleat menjadi unsur – unsur penyusunnya.
Asam nukleat merupakan penyusun materi genetik pada setiap sel makhluk hidup.
Pencernaan asam nukleat terjadi setelah makanan telah dicerna oleh enzim –
enzim lain sehingga membentuk ukuran yang lebih kecil. setelah makanan dicerna
di dalam lambung, makanan akan berubah teksturnya menjadi bubur yang disebut
kim. kemudian kim akan memasuki usus dua belas jari dan akan mengalami
pencernaan secara kimiawi.
• Penyerapan Asam Nukelat, Basa purin dan pirimidin ditemukan di dalam
nukleotida dan dalam asam nukleat. Basa – basa tersebut diberntuk dalam de novo
oleh jalur yang menggunakan asam amino sebagai precursor dan menghasilkan
nukleotida. . Asam nukleat dan nukleotida yang dimakan yang karenanya bersifat
non esensial secara dietetik diuraikan disalurkan cerna menjadi mononukleotida
sehingga dapat diserap atau diubah menjadi basa purin dan pirimidin. Basa purin
kemudian dioksidasi menjadi asam urat yang dapat diabsorpsi atau diekskresikan
dalam urin. Jika hanya sedikit atau tidak ada purin atau pirimidin dlam makanan
untuk dijadikan asam nukleat jaringan, senyawa yang disuntikkan dapat
digunakan untuk membentuk asam nukleat. Oleh karena itu, penggabungan
timidin (senyawa yang disuntikkan) menjadi DNA ini dapat digunakan untuk
mengukur laju sintesis DNA.

F. Dampak Asam Nukleat Pada Kesehatan


• Kelainan Metabolisme Purin, Asam urat adalah produk akhir katabolisme purin
pada manusia, guanin yang berasal dari guanosin dan hiposantin. Yang berasal
dari andenosin melalui pembentukan santin keduanya dikonversi menjadi asam
urat, reaksinya berturutturut dikatalisis oleh enzim guanine deaminase dan xantin
oksidase.
• Penyakit Von Gierke’s Penderita Von Gierke ditandai dengan terjadinya
hipoglikemia, karena mengalami kekurangan enzim glukosa 6 fosfatase. Karena
kekurangan enzim ini maka menyebabkan pemecahan glikogen menjadi glukosa
terganggu sehingga terjadi menyebabkan kadar glukosa dalam darah menurun
(hipoglikemia) dan juga menyebabkan jumlah glikogen dalam sel meningkat.
Akibat kekurangan enzim glukosa 6 fosfatase ini pula maka kelebihan glukosa 6
fosfat akan masuk ke dalam jalur HMP Shunt dan menghasilkan ribose 5 fosfat,
yang selanjutnya akan meningkatkan pembentukan PRPP (pentose fosforibosil 1
pirofosfat). Peningkatan PRPP ini yang akan menyebabkan meningkatnya
pembentukan purin.
• Diabetes Mellitus Asupan gula yang berlebihan di samping makanan kaya purin
dapat menyebabkan peningkatan insiden hiperurisemia, obesitas dan DM. Sebuah
penelitian secara garis besar menunjukkan bahwa hyperuricemia merupakan
faktor risiko independen untuk resistensi insulin dan DM tipe 2 (Din, et. al., 2017).
Peningkatan produksi glukosa di hati adalah ciri khas resistensi insulin dan DM
tipe 2. Asam urat intraseluler merangsang AMPD (Adenosine Monophospate
Dehydrogenase) dan menghambat enzim AMPK (Adenosine Monophospate
Kinase). AMPK intraseluler menghambat glukoneogenesis hati. Sedangkan,
AMDP menstimulasi glukoneogenesis hati. Penurunan aktivitas endotelial NO
(Nitric Oxidase) synthase (eNOS) pada pasien hyperurisemia menyebabkan
resistensi insulin. Intraselular asam urat dipostulasikan sebagai penyebab
resistensi insulin dan peningkatan glukoneogenesis. Namun, studi epidemiologi
genetik juga disebut studi pengacakan mendelian, gagal membuktikan hubungan
antara asam urat dan DM tipe 2 (Din, et. al., 2017).

Anda mungkin juga menyukai