KELOMPOK DNA:
Jasmine Humaira (1706985754)
Merinda Innayah F (1706038626)
Nisa Methilda Andriana R (1706985810)
Salsabela Putri Dellyana (1706038563)
Vennycia Johan (1706038632)
idePendahuluana
Asam nukleat adalah senyawa organik kompleks yang ditemukan di semua organisme hidup. Asam
nukleat ditemukan pada tahun 1869 oleh ahli biokimia Swiss Johann Friedrich Miescher (1844-
1895). Miescher menemukan adanya senyawa organik yang tidak biasa dalam inti sel dan
memberikan senyawa yang nama nuklein. Senyawa tidak biasa karena mengandung kedua nitrogen
dan fosfor, selain karbon, hidrogen, dan oksigen. Asam nukleat merupakan polimer yang tersusun
dari monomer – monomer. Monomer dari asam nukleat disebut dengan nukletida, sehingga asam
nukleat juga disebut dengan polinukleotida. Secara umun, nukleotida terdiri dari gula pentosa (gula
dengan 5 atom karbon), basa nitrogen, dan gugus fosfat. Potongan nukleotida tanpa gugus fosfat
disebut dengan nukleosida.
Gula,
Fosfat
➔ Berdasarkan Tingkatan
ideNukleosida dan Nukleotidaa
Nukleosida terdiri dari basa nitrogen yang terikat secara kovalen dengan gula (ribosa atau
deoksiribosa) tetapi tanpa gugus fosfat. Sedangkan, Nukleotida terdiri dari basa nitrogen, gula
(ribosa atau deoksiribosa) dan gugus fosfat.
● Nukleosida = Basa + Gula
● Nukleotida = Gula + Basa + Fosfat
Hubungan
● Ketika nukleosida terfosforilasi oleh kinase spesifik (sejenis enzim dalam sel pada kelompok
alkohol utama gula (-CH2-OH), nukleotida diproduksi.
● Nukleotidase adalah enzim hidrolitik yang memecah nukleotida (seperti nukleotida timin)
menjadi nukleosida (seperti timidin) dan fosfat.
ideGulaa
● Deoksiribosa: Deoksiribosa, atau lebih tepatnya 2-deoksiribosa, adalah monosakarida, dan namanya
menunjukkan bahwa itu adalah gula deoksi, yang berarti berasal dari gula ribosa dengan hilangnya satu
atom oksigen. Rumus kimia gula deoksiribosa adalah C5H10O4. Merupakan gula aldopentosa karena
memiliki gugus aldehida yang melekat padanya.Massa molekul Deoksiribosa 134,13 g/mol
● Ribosa: Ribosa adalah aldo-pentosa atau, dengan kata lain, monosakarida yang mengandung lima atom
karbon. Gula ribosa adalah monosakarida biasa di mana satu atom oksigen melekat pada setiap atom
karbon dalam rantai. Pada atom karbon kedua, bukan hidrogen, gugus hidroksil terpasang. Gugus-gugus
hidroksil pada atom karbon kedua, ketiga dan kelima bebas sehingga tiga atom fosfat dapat menempel.
Massa molekul Ribosa 150,13 g / mol
idStruktur Gula
Sumber : https://www.referensibiologi.com/2018/04/asam-nukleat-basa-nitrogen-gula-pentosa.html
ideBasa Nitrogena
Ada 2 golongan basa nitrogen penyusun nukleotida, yaitu golongan
pirimidin dan purin. Basa nitrogen golongan pirimidin mempuyai 1
struktur cincin yang tersusun dari 6 atom karbon. Basa nitrogen
golongan pirimidin yang ada pada asam nukleat adalah sitosin (C),
timin (T), dan urasil (U). Basa nitrogen golongan purin mempuyai 2
struktur cincin yang menyatu, yaitu struktur cincin dengan 6 atom
karbon dan 5 atom karbon. Basa nitrogen golongan purin yang ada
pada asam nukleat adalah adenin (A) dan guanin (G).
ideBasa Nitrogena
● Adenin adalah molekul organik yang ditemukan dalam DNA, asam ribonukleat (dikenal
sebagai RNA) dan adenosine trifosfat, lebih umum dikenal sebagai ATP. Ini adalah purin,
cincin 6-anggota yang berikatan dengan 5 anggota cincin pirimidin. Dalam DNA, ikatan ini
dengan timin, membuat struktur yang akrab disebut double-helix.
● Guanin adalah basa purin ditemukan di kedua DNA dan RNA yang berikatan eksklusif
dengan sitosin membentuk ribonukleosida disebut guanosin atau deoksiribosa membentuk
deoxyguanosine.
● Timin adalah basa pirimidin ditemukan dalam DNA yang berikatan dengan adenin. Ketika
dikombinasikan dengan deoksiribosa, ia menciptakan thymadine nukleosida
● Sitosin adalah basa nitrogen berbentuk piramida yang berikatan dengan guanin di RNA dan
DNA sebagai nukleotida dan fungsi sebagai bagian dari kode genetik.
● Urasil adalah jenis pirimidin basa nitrogen yang hanya ditemukan dalam molekul RNA.
Selalu berpasangan dengan adenin.
idePasangan Basaa
Setiap basa nitrogen memiliki pasangan. Kemampuan basa untuk berpasangan berasal dari atom
nitrogen mereka .Setiap nitrogen memiliki sepasang elektron yang membuatnya sedikit negatif,
sehingga dapat tertarik ke atom hidrogen yang sedikit positif pada mitranya. Kita menyebutnya
ikatan hidrogen, dan itu digambarkan sebagai garis putus-putus.
Sumber : Wikipedia
ideFosfata
Gugus fosfat adalah gugus yang terdapat dalam asam
nukleat , dalam bentuk nukleotida. Yang memiliki rumus
HPO4. Fosfat berikatan dengan atom C5 nya, dan atom C3
dari nukleotida sebelumnya atau sesudahnya. ini disebut
sebagai ikatan fosfodiester, dimana ikatan ini
menghubungkan nukleotida 1 dengan lainnya.
ideRNAa
RNA adalah polimer asam nukleotida dari empat jenis ribonukleotida. Berdasarkan letak serta
fungsinya, RNA non-genetik dibedakan menjadi tiga macam,yaitu :
● RNA duta (m-RNA )
Merupakan asam nukleat yang berbentuk pita tunggal dan merupakan RNA terbesar atau
terpanjang yang bertindak sebagai pola cetakan pembentuk polipeptida.
● RNA transfer (tRNA)
Merupakan RNA terpendek yang bertindak sebagai penerjemah kodon dari mRNA. Pada
tRNA terdapat bagian yang berhubungan dengan kodon yang disebut antikodon dan bagian
yang berfungsi sebagai pengikat asam amino.
● RNA ribosom (rRNA)
Merupakan RNA dengan jumlah terbanyak dan penyusun ribosom. RNA ini berupa pita
tunggal, tidak bercabang, dan fleksibel.
ideStruktur RNAa
● B-DNA
B-DNA adalah bentuk yang umumnya diamati pada kromosom. B-DNA adalah heliks tangan kanan dengan 10
pasangan basa per putaran.
● A-DNA
A-DNA juga heliks tangan kanan. Namun, ada banyak pasangan basa per putaran. A-DNA memiliki 11 pasangan
basa per putaran. Selain struktur yang lebih kompak, A-DNA mirip dengan B-DNA.
● Z-DNA
Z-DNA adalah jenis DNA yang merupakan heliks tangan kiri. Ia juga dikenal secara biologis aktif dalam formasi
zigzag berulang urutan pasangan basa. Z-DNA memiliki 12 pasangan basa per putaran
ideStruktur DNAa
Sumber : https://www.sridianti.com/apa-saja-berbagai-jenis-dna.html
ideDNA VS RNAa
DNA
● Terdapat dalam nukleus, mitokondria, dan kloroplas
● Berupa rantai ganda
● Kadarnya tidak dipengaruhi oleh kecepatan sintesis
protein
● Basa nitrogennya adalah adenin (A), guanin (G), sitosin
(C), dan timin (T)
● Gula penyusunnya adalah deoksiribosa,
RNA
● Terdapat dalam nukleus, sitoplasma, dan ribosom
● Strukturnya berupa rantai tunggal
● Kadarnya dipengaruhi kecepatan sintesis protein
● Basa nitrogennya adalah adenin (A), guanin (G), sitosin
(C), dan urasil (U)
● Gula penyusunnya adalah ribosa
eStruktur berdasarkan Tingakatan
1. PRIMER
Struktur utama asam nukleat adalah urutan linear nukleotida, yang dihubungkan
satu sama lain dengan sambungan fosfodiester. Nukleotida terdiri dari tiga
komponen - dasar nitrogen, gula 5-karbon dan gugus fosfat
Sumber : https://usaha321.net/struktur-dan-fungsi-asam-nukleat.html
Struktur berdasarkan Tingakatan
2. SEKUNDER
Struktur sekunder adalah interaksi
antara dasar. Struktur ini menunjukkan
bagian mana helai terikat satu sama
lain. Dua untai DNA dalam double
helix DNA terikat satu sama lain
dengan batas hidrogen. Nukleotida pada
satu untai pasangan basa dengan
nukleotida untai lainnya. Struktur
sekunder DNA didominasi pasangan
dasar dua helai polinukleotida
membentuk heliks ganda.
Struktur berdasarkan Tingakatan
3. TERSIER
Struktur tersier terjadi dari lipatan
komponen struktur sekunder polipeptida
yang membentuk konfigurasi tiga dimensi.
Struktur tersier terjadi karena bermacam-
macam gaya kimiawi terutama ikatan
hidrogen antara individu asam amino dan
gaya hidrofobik yang mengatur bahwa asam
amino dengan sisi gugus non-polar harus
dilindungi dari air dengan menenpatkannya
di bagian dalam protein.
Struktur berdasarkan Tingakatan
4. KUARTER
Struktur Kuarter adalah tingkat
yang lebih tinggi dari organisasi
asam nukleat. Struktur ini mengacu
pada interaksi asam nukleat dengan
molekul lain. Tidak semua protein
membentuk struktur kuaternair.
Hanya protein yang mempunyai
fungsi kompleks yang memiliki
struktur ini termasuk beberapa
protein yang terlibat dalam ekspresi
gen.
FUNGSI ASAM
NUKLEAT
Fungsi DNA secara umum:
➔ Pembawa Informasi Genetik
➔ Mengatur Perkembangan Fenotip
Organisme
➔ Pendorong Adaptasi dan Evolusi
➔ Kumpulan Unit Informasi dan Agen
Replikasi
➔ Agen Sintesis Protein Tertentu
➔ Autokatalis
Fungsi DNA secara umum
•B-DNA •Z-DNA
B-DNA direplikasi dan digunakan dalam Z-DNA berperan dalam transkripsi RNA,
transkripsi dan translasi RNA, yang yang merupakan proses sintesis protein untuk
merupakan molekul yang digunakan untuk menciptakan mRNA dari untai DNA.
sintesis protein.
•DNA Mitokondria
•A-DNA
DNA mitokondria memiliki fungsi untuk
A-DNA adalah biologis aktif dalam sel, dan mengkode enzim dan beberapa protein yang
membentuk struktur mengkristal dalam diperlukan untuk aktivitas mitokondria yaitu
percobaan laboratorium. respirasi sel.
Jenis DNA dibedakan oleh pembentukan dan struktur heliks
•DNA Ligase
DNA ligase memiliki peran untuk
menggabungkan fragmen yang terbentuk saat
proses replikasi, menyambungkan atau
menghubungkan potongan-potongan DNA
yang baru disintesis, dan berperan dalam
proses reparasi DNA.
Fungsi RNA:
➔ Sebagai Transfer Kode Genetik
Dalam proses ini, RNA yang
terlibat, yakni mRNA, tRNA, rRNA,
miRNA, siRNA, snoRNA, snRNA, xis
RNA , RNAP, hnRNA, ncRNA, RNA
Switches, Catalytic RNA, RNAi,
smyRNA, dan gRNA.
Tahap 6 dan 7 hanya terjadi pada bakteri dan fungi. Pada eukariot, AIR langsung
mengalami karboksilasi menjadi CAIR oleh CO2 dan enzim AIR karboksilase
8. Dengan bantuan ATP, terjadi donor gugus amino dari aspartate sehingga terbentuk
ikatan amida membentuk SAICAR
9. Furmate terlepas dari rangkaian karena terjadi eliminasi rangka karbon aspartate
membentuk AICAR
11. Terjadi dehidrasi sehingga membentuk cincin kedua pada inti purin membentuk
IMP.
Konversi IMP menjadi AMP dan GMP
1. Konversi IMP menjadi AMP
Terjadi hidrolisis melibatkan NAD+ untuk Gambar 3.3 Konversi IMP menjadi AMP dan GMP
Sumber : Lehninger, 2008)
mengoksidasi IMP pada C2, membentuk XMP.
Penambahan NH2 oleh glutamin dengan bantuan
ATP membentuk GMP
1. De Novo Pathways
1.2 Biosintesis Pirimidin
Enzim RNRs mengganti gugus -OH pada atom C2 gula ribosa dengan -H melalui
mekanisme radikal bebas.
dan dieksresikan
3. Replikasi DNA
Replikasi DNA terjadi di dalam nukleus. Sumber energinya
berasal dari nukleosida trifosfat. Mekanisme replikasi DNA :
1. Elektroforesis Gel
● Definisi: Teknik pemisahan fragmen DNA berdasarkan ukuran
dan muatan fragmen menggunakan media gel yang akan dialiri
arus listrik
● Pemisahan DNA berukuran kecil (< 200 bp) menggunakan gel
poliakrilamida, sementara pemisahan DNA berukuran besar
menggunakan gel agarosa
Gambar 4.1 Skema Kerja Elektroforesis Gel ● Prinsip Kerja:
Sumber: khanacademy.orgcc
1. Gel ditempatkan di boks gel pada alat elektroforesis Ujung
boks gel tempat dimana wells berada dihubungkan dengan
elektroda negatif sedangkan ujung lainnya dihubungkan dengan
elektroda positif. Larutan buffer yang mengandung garam yang
mampu memicu arus listrik kemudian dituangkan di atas gel
2. Sampel DNA yang telah dicampurkan dengan dye dimasukkan
satu persatu dengan bantuan pipet ke dalam wells. Satu buah
wells disisakan untuk tempat DNA ladder yang mana
mengandung fragmen-fragmen DNA dengan panjang masing-
masing yang telah diketahui sebagai standar
Gambar 4.2 Penampakan Hasil Elektroforesis Gel
Sumber: khanacademy.org
ANALISIS KUALITATIF
2. Insituhibridization
● Tujuan: penentuan letak spesifik sekuen DNA atau mRNA
dalam organisme
● Teknik ini disebut insitu karena dalam kerjanya melibatkan
penggabungan rantai DNA yang disintesis sendiri pada wadah
tertentu ( di laboratorium)
● Prinsip kerja:
1. Denaturasi DNA double strand
2. Probeyang telah disinteiss sebelumnya dan dilabeli dengan
fluorescent dye atau isotop radioaktif ditambahkan ke sekuens
Gambar 4.3. Penampakan probe yang telah terikat pada sekuens DNA yang telah berupa rantai tunggal dan terjadilah hibridisasi.
DNA target dari pendaran fluoresens Perlu diingat, probe hanya akan berikatan pada sekuens DNA
Sumber: researchgate. net
komplementernya
3. Probe berlebih dihilangkan, dan keberadaan sekuends DNA
target dari pendaran fluoresens probe dalam genom dapat
dideteksi
ANALISIS KUALITATIF
3. Uji Murexide
4. Blotting
● Teknik lanjutan dari elektroforesis gel dimana DNA atau RNA akan
dipindahkan ke membran nilon nitroselulosa yang bermuatan positif untuk
dipisahkan
● Untuk analisis asam nukleat, Blotting dibagi menjadi 2 jenis sesuai objek
analisis:
a. Southern Blotting - Analisis DNA
Prinsip Kerja:
4. Blotting
4. Membran dicampur dengan probe yang merupakan sekuens DNA komplementer dengan
sekuens DNA target dan telah berlabel radioaktif/fluoresens yang dapat berpendar.
5. Probe diinkubasi dengan membran agar dapat berhibdrisasi dengan fragmen DNA
6. Setelah hibridisasi selesai, probe yang tidak terikat dicuci dari membran
Teknik untuk mempelajari ekspresi gen dengan mendeteksi RNA/ mRNA terisolasi. Prinsip
Gambar 4.5 Skema Southern Blotting
Sumber: kerja Nothern Blotting mirip dengan Southern Blotting. Namun pada Nothern Blotting, jika
https://www.mybiosource.com/learn/southern-blotting/ sekuens target kita adah mRNA, maka sampel terlebih dahulu perlu diisolasi dengan
menggunakan teknik kromatografi oligoselulosa. Selain itu perbedaannya adalah pada
Nothern Blotting,digunakan gel agarosa formal dehid
ANALISIS KUALITATIF
5. DNA Profiling/fingerprinting
5. DNA Sequencing
3.Setelah primer terikat dengan template DNA, temperatur dinaikkan kembali sehingga
DNA polimerase dapat mensintesis DNA yang dimulai dari primer
4.DNA polimerasi akan terus menerus menambahkan nukleotida hingga akhirnya dideoxy
nukelotidaterikat sehingga tidak ada lagi gugus nukleotida yang dapat ditambahkan.
Tahapan ini berlangsung terus menerus sehingga nanti kita dapat melihat dideoxy
nukleotida terikat pada ujung nukleotida tertentu pada tiap fragmen DNA
6. Reverse Transcription
Gambar 4.8 Skema DNA sequencing
Sumber: khanacademy.org ● Definisi: teknik sintesis DNA dari template RNA atau proses transkripsi untai
tunggal RNA menjadi DNA komplemennya )cDNA) dengan katalisator enzim
reverse transcriptase, primer dNTP dan enzim RNAse inhibitor
● Alasan mengapa dilakukan konversi mRNA menjadi DNA sebab DNA bersifat
lebih stabil dari RNA
2. ANALISIS KUANTITATIF
1. Microarrays
● Prinsip kerja: hibridisasi sampel DNA pada chip DNA. Chip inilah yang disebut microarray. Lebih lanjut, microarray terbuat dari
lempengan kaca yang berisi ribuan hingga puluhan ribu macam gen dalam bentuk fragmen DNA yang berasal dari penggandaan
cDA
● Prosedur:
1. Isolasi mRNA dari sel yang akan dianalisis
2. mRNA ditranskripsi menjadi cDNA. Untuk membandingkan ekspresi gen dua sampel berbeda, digunakan labeling terpisah yaitu
Cy3 dan Cy5 untuk kedua sampel.
3. Sampel cDNA kemudian ditambahkan ke chip microarray. Terjadilah hibridisasi cDNA dengan DNA chip. Scanner kemudian
mendeteksi ekspresi gen dari panjang gelombang spesifik Cy3 dan Cy5 yang ditunjukkan
● Kelebihan: mampu melakukan kuantifikasi ribuan hingga puluh ribuan gen atau DNA sehingga analissi perbandingan ekspresi gen
semisal dalam eksperimen antara kelompok kontrol dan yang terjangkit penyakit dapat dilakukan
ANALISIS KUANTITATIF
Nn = N0 × (1 + E)n
Tiga oligonukelotida digunakan untuk mengkuantifikasi tiap sekuens dimana dua oligonukelotida pertama adalah primer
untuk ampifikasi PCR sementara oligonukleotida ketiga adalah probe yang ditujukan untuk menghibridisasi sekuens
teramplifikasi spesifik. Probe ini memiliki fluorescent dye (R) pada 5’ dan quencher dye (Q) pada 3’. Ketika probe ini berada
dalam keadaan utuh, warna fluorescent dye akan hilang akibat quenching oleh quncher dye (ketika Q berdekatan dengan R).
Pada proses ekstensi primer dengan adanya PCR, DNA polimerase akan memutus probe dengan aktivitas enzim
eksonukleasenya. Banyaknya warna fluoresens yang terdeteksi dianalisis sebagai akumulasi produk PCR dan dapat
digunakan untuk memonitor produk PCR seiring waktu.
ANALISIS KUANTITATIF
● Pada real competitive PCR, DNA standar dengan synthetic point mutation dispike ke dalam sampel cDNA dan diamplifikasi
bersamaan dengan target gen. Sebab targen gen dan DNA standar identik dalam sekuens, maka mereka teramplifikasi dengan
kinetik yang sama. Namun, dengan adanya mutasi yang ditambahkan, maka enzim restriksi dapat dibuat atau dieliminasi
sehingga target gen dan DNA standar dapat dibedakan. Meskipun begitu, DNA heterodupleks yang dihasilkan target gen dan DNA
standar bersifat resitan terhadap enzymatic digestion sehingga perlu dicari metode yang mampu memisahkan sekaligus
mengkuantifikasi produk PCR. Metode yang dimaksud salah satunya ialah MALDI-TOF MS (Flight mass spectrometry).
● Prosedur MALDI TOF MS:
1. PRC kompetitor, basa tunggal dan MALDI-TOF MS digabung
2. Setelah RNA diisolasi dan ditranskripsi balik, DNA displike dengan oligonukleotida sintesis sebagai kompetitor yang memiliki
sekuens identik kecuali satu basa tunggal yang terdapat pada tengah cDNA
3. Kompetitior dan cDNA target diamplifikasi bersamaan
4. dNTP berlebih dihilangkan dengan treatment menggunakan shrimp alkaline phosphate
5. Reaksi base extension dijalankan dengan mengkombinasikan primer base extension, dNTP dan ddNTP serta ThermoSequenase. Pada
reaksi ini, primer base extension akan berhibridisasi di sebelah tempat mutai berada dan antara satu atau dua basa ditambahkan
untuk kompetitor maupun cDNA sehingga dihasilkan dua produk oligonukleotida yangmemiliki berat molekul berbeda
6. Produk reaksi base extension ini kemudian dipisah dan rasio konsentrasinya dikuantifikasi dengan MALDI-TOF MS
ANALISIS KUANTITATIF
3. Differential Display
● Prosedur:
1. mRNA dari sel berbeda- beda ditranskripsi balik menjadi cDNA dengan menggunakan tiga primer oligo (dT) yang berbeda satu
sama lain
2. Tiga cDNA kemudian diamplifikasi dengan menambahkan sepasang second primer yang berukuran pendek (sekitar 13 bp).
3. Kombinasi primer oligo (dT) dan second primer kemudian digunakan untuk mengamplifikasi sekitar 50-100 mRNA.
4. Produk PCR kemudian dilabeli dengn isotop atau fluorescent dye dan dipisah dengan elektroforesis gel
5. Pola cDNA kemudian ditampilkan di atas gel. Ketika kedua sampel cDNA ditampilkan bersebelahan, perubahan ekspresi keduanya
dapat dideteksi dan dibandingkan
Untuk mencapai produk transkprisi secara keseluruhan maka banyak reaksi berbeda harus dilangsungkan. Hal inilah yang menjadi
kekurangan dari Differential Display
ANALISIS KUANTITATIF
4. Blunt-end tags diligasi bersamaan untuk mendapatkan ditags. Produk ligasi kemudian
diamplifikasi dengan PCR dengan menggunakan primer A dan B
5. Enzim restriksi digunakan kembali untuk membelah ditags untuk menyingkirkan
oligonukleotida A dan B sehingga ditags dapat membentuk rantai panjang cDA yang
disebut dengan cDNA concatemer
5. Spektrofotometri UV-VIS
● Spektrofotometri UV VIS memanfaatkan kemampuan DNA murni yang dapat menyerap cahaya ultraviolet karena keberadaan
basa-basa purin dan purimidin
● Pada spektrofotometri UV VIS, material yang perlu digunakan selain alat spektrofotometer dan sinar UV adalah kuvet dan
larutan DNA terpurifikasi.
● Pembacaan absorbansi DNA dilakukan pada 260 nm sebab pada panjang gelombang tersebut, DNA menyerap sinar UV
paling maksimum. Absorbansi tersebut kemudian dimasukkan dalam rumus untuk mencari konsentrasi DNA dalam sampel:
● DNA berkualitas baik memiliki rasio A,260 / A280 = 1.7-2. Semakin rendah rasio A,260 / A280 maka menandakan semakin banyak
kontaminan pada sampel DNA
APLIKASI ASAM
NUKLEAT
Source: futurity.org
Golden Rice
October 2014 October 2015 October 2015
Latar Belakang Cara Pembuatan Kerugian
OUTLINE
● Setelah DNA rekombina terbentuk dilakukan proses transformasi ke host sel daan
dilakukan inkubasi sel bakteri dengan DNA rekombinan.
Anonim. (2015). Pengertian dan Proses Transkripsi RNA. [online] Available at:
https://www.edubio.info/2017/08/pengertian-dan-proses-transkripsi-dna.html [Accessed 7 Apr. 2019].
Anonim. (2018). Nucleotide Biosynthesis (De Novo and Salvage Synthesis of Purine and Pyrimidine Nucleotides in the Cells
[online] Available at: https://www.easybiologyclass.com/nucleotide-biosynthesis-de-novo-salvage-purine-pyrimidine-
nucleotides-cells/l [Accessed 7 Apr. 2019].
Anonim. (2019). Referensi Biologi: Asam Nukleat : Basa Nitrogen, Gula Pentosa, Struktur DNA dan RNA. [online] Available
at: https://www.referensibiologi.com /2018/04/asam-nukleat -basa-nitrogen-gula-pentosa.html [Accessed
13 Apr. 2019].
Askabiologist.asu.edu. (2019). Southern
Blotting Technique I Ask a Biologist. [online] Available at: https://askabilogist,asu.edu/southern-blotting [Accessed 7 Apr 2019]
Bayer, P., et al. 2002. Golden rice : Intoducing the beta-carotene biosynthesis pathway into rice endosperm by genetic
engineering to defeat vitamin A deficiency. American socienty for nutrional science.
Bitesize Bio. (2019). Learn Serial Analysis of Gene Expression or SAGE. [online] Available at:
https://bitesizebio.com/30076/serial-analysis-of-gene-expression-sage-part-1/ [Accessed 14 Apr. 2019].
Budisma.net. (2019). Perbedaan Deoksiribosa dan Ribosa – Perbedaan. [online] Available at:
https://perbedaan.budisma.net/perbedaan- deoksiribosa -dan- ribosa.html [Accessed 13 Apr. 2019].
Referensi
Cantor, Charles R., Ding, Chunning. (2004) Quantitative
Analysis of Nucleic Acids- the Last Few Years of Progress. Journal of
Biochemistry and Molecular Biology, Vol 37, No 1, pp. 1-6
Hisham.id. (2019). Perbedaan ribosa dan deoksiribosa | Hisham.id. [online] Available at: https:// hisham.id/2015/07/perbedaan-
ribosa-dan-deoksiribosa.html
[Accessed 13 Apr.2019].
Irnangtyas. (2013). Biologi. Jakarta: Erlangga.
Jacinda, V. 2013. Golden Rice
KhanAcademy. (2019). DNA Sequencing. Available
at: khanacademy.org [Accessed 7 April 2019]
KhanAcademy. (2019). Gel electrophoresis. Available at: khanacademy.org [Accessed 7 April 2019]
Kuttabku.com. (2019). Struktur, Fungsi, Susunan Kimia Penyusun dan Macam -Macam Jenis RNA Serta Perbandingan Dengan
DNA. [online] Available at: http://www.kuttabku.com/
2017/10/struktur-fungsi-susunan-kimia-penyusun-dan-macam-macam-jenis-rna-serta-per
bandingan-dengan-dna.html [Accessed 13 Apr. 2019].
Lehninger, Nelson, David L., and Cox, Michael M.
(2008). Principles of Biochemistry Fifth Edition. USA : W. H. Freeman Company.
Sridianti.com. (2019). Mengenal Empat Jenis Basa Nitrogen – Sridianti.com. [online] Available at:
https://www.sridianti.com/mengenal- empat-jenis-basa -nitrogen.html [Accessed 13 Apr. 2019].
Worldwide. promega .com (2019). How do I
determine concentration, yield, and purity of a DNA sample. Available at:
worldwide.promega.com [Accessed 7 April 2019]