Anda di halaman 1dari 24

Kelompok 5

ASAM NUKLEAT sebagai agen


genetik
GEN SEBAGAI UNIT GENETIKA TERKECIL

Genetika berasal dari bahasa latin


genos yang berarti suku bangsa atau
asal-usul. Jadi genetika sendiri bisa
diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang bagaimana
sifat hereditas (keturunan) bisa
diwariskan dimana substansi
genetika meliputi materi atau bahan
pembawa sifat genetik yaitu
kromosom yang terdiri dari protein
dan asam nukleat, asam nukleat
sendiri terdiri dari DNA dan RNA dan
pada DNA terdapat gen yang
merupakan substansi terkecil yang
menyimpan informasi genetika serta
Substansi genetika yang mengatur
mengatur metabolisme tubuh. metabolisme tubuh.
Gen merupakan unit substansi genetik terkecil yang
mengandung informasi genetika dan merupakan suatu
unit instruksi yang mengatur pewarisan sifat yang akan
diturunkan pada suatu organisme. Gen
bertanggungjawab mengontrol satu sifat khusus dan
secara kimiawi gen merupakan sepenggal DNA. Genom
merupakan total seluruh informasi genetis yang
disimpan dalam DNA.
Istilah Gen pertama kali diperkenalkan oleh W.
Johansen. Seorang ahli dari Amerika bernama
Thomas Hunt Morgan melakukan percobaan pada
lalat buah (Drosophila melanogaster)
mengemukakan faktor keturunan yang dinamakan
gen tersimpan dalam lokus(lokasi) di kromosom.

W. Johansen Thomas Hunt


Morgan
Gen terletak dalam lokus kromosom secara
teratur pada satu deretan, lokus adalah
lokasi yang diperuntukan bagi gen dalam
kromosom, lokus sendiri merupakan istilah
yang diperkenalkan Morgan untuk
kromomer. Gen memiliki fungsi antara lain :
1.   Mengatur perkembangan dan proses
metabolisme individu.
2.   Mengandung informasi genetik yang
akan disampaikan dari satu generasi ke
generasi berikutnya.
3.   Mengontrol pembuatan polipeptida.
Gen biasa dituliskan dalam bentuk huruf,
dimana huruf kapital untuk gen pembawa
sifat dominan dan huruf kecil untuk gen
pembawa sifat resesif.
Keanekaragaman Gen
ASAM NUKLEAT Sebagai agen genetik

Gregor Mendel adalah ilmuan pertama yang menduga bahwa


di dalam tubuh terdapat suatu zat yang berperan sebagai gen
genetik. Zat tersebut adalah Asam Nukleat yang terdapat
dalam setiap organisme yang diturunkan pada anaknya.

Asam Nukleat merupakan makromolekul yang tersusun dari


polimer nukleotida. Nukleotida sebagai monomer dari asam nukleat
tersusun dari :
1. Gula Pentosa (d-2-deoksiribosa dan d-ribosa
2. Asam Fosfat berfungsi sebagai pengikat dan penghubung antara
molekul gula berikutnya
3. Basa Nitrogen yang terikat padamolekul gula, terdiri atas basa
purin dan basa pirimidin
Asam Nukleat memiliki fungsi utama dalam
tubuh yaitu atara lain sebagai genetik dan juga
koenzim.
Asam Nukleat yang berperan sebagai materi
genetik adalah
DNA dan RNA
Asam Nukleat yang berperan sebagai koenzim
adalah
ATP, NAD, dsb
Asam Deoksiribose Nukleat (DNA)
DNA merupakan polimer nukleotida.
DNA ditemukan pada sel hidup yang
berkembang biak pada sel prokariotik
maupun eukariotik . DNA pada sel
prokariotik terdapat bebas tersebar
pada sitoplasma sel yang disebut
plasmid. Pada sel eukariotik , DNA
terikat dengan molekul protein yang
disebut histon. Peran DNA adalah
pembawa infoemasi genetik
• DNA prokariotik
Bakteri adalah contoh yang terkenal untuk
prokariota. Meskipun, sebagian besar prokariota
adalah uniseluler, beberapa memiliki tahap
multiseluler dalam siklus hidup mereka. Umumnya,
sitoplasma prokariot mengandung ribosom dan
nulleoid dengan untai DNA tidak teratur. Hanya ada
satu loop dari DNA pada nukleoid tersebut. Tidak
memiliki protein histon dan terjadi sebagai
kromosom melingkar.
• DNA eukariotik
• Semua hewan, tumbuhan, dan jamur adalah
organisme eukariotik; selubung inti adalah
karakter yang paling menentukan bagi semua
organisme eukariotik. Pada eukariota, sebagian
besar DNA disimpan di dalam inti sel, namun ada
juga yang ditemukan dalam organel seperti
kloroplas dan mitokondria. Protein histon dan DNA
terorganisir yang dipadatkan dalam kromosom
Perbedaan DNA eukariot dan prokariot
Apa perbedaan antara DNA prokariotik dan DNA eukariotik ?
Pada eukariota, DNA kebanyakan ditemukan dalam inti sel, tetapi beberapa pada
mitokondria dan kloroplas sementara pada prokariota, ditemukan dalam sitoplasma.
DNA biasanya terjadi dalam kromosom yang melingkar pada Prokariota sedangkan
kromosom linear pada Eukariota.
DNA eukariot memiliki protein histon, tapi prokariota tidak memiliki itu.
Prokariota hanya berisi satu loop DNA kromosom, sedangkan DNA eukariot ditemukan
pada kromosom terikat erat dan terorganisir.
Dalam Prokariota, banyak gen penting yang disimpan dalam DNA satelit, yang disebut
sebagai plasmid, tetapi hanya beberapa eukariota memiliki plasmid ini.
 
Struktur DNA
Struktur DNA adalah heliks ganda yang tersusun atas
dua utas polinukleotida yang saling terhubung oleh
ikatan hidrogen yang lemah. Ikatan hidrogen
tersebut terbentuk antara dua basa nitrogen, purin
dan pirimidin, yang saling berpasangan. Adenin
(basa purin) berpasangan dengan Timin (basa
pirimidin) yang terhubung dengan ikatan rangkap
dua, sementara Guanin (basa purin) berpasangan
dengan Sitosin (basa pirimidin) yang terhubung
dengan ikatan rangkap tiga. Nah, berikut ini struktur
molekul dari Adenin dan Guanin, serta Timin dan
Sitosin:
Replikasi DNA
Replikasi DNA adalah proses penggandaan rantai ganda
DNA. Pada sel, replikasi DNA terjadi sebelum
pembelahan sel. Prokariota terus-menerus melakukan
replikasi DNA. Pada eukariota, waktu terjadinya replikasi
DNA sangatlah diatur, yaitu pada fase S siklus sel, sebelum
mitosis atau meiosis I. Penggandaan tersebut
memanfaatkan enzim DNA polimerase yang membantu
pembentukan ikatan antara nukleotida-nukleotida
penyusun polimer DNA. Proses replikasi DNA dapat pula
dilakukan in vitro dalam proses yang disebut
reaksi berantai polimerase (PCR).
Replikasi DNA. Mula-mula, heliks ganda DNA (merah) dibuka menjadi dua
untai tunggal oleh enzim helikase dengan bantuan topoisomerase (11) yang
mengurangi tegangan untai DNA. Untaian DNA tunggal dilekati oleh protein-
protein pengikat untaian tunggal (10) untuk mencegahnya membentuk
heliks ganda kembali. Primase (6) membentuk oligonukleotida RNA yang
disebut primer (5) dan molekul DNA polimerase (3 & 8) melekat pada
seuntai tunggal DNA dan bergerak sepanjang untai tersebut
memperpanjang primer, membentuk untaian tunggal DNA baru yang
disebut leading strand (2) dan lagging strand (1). DNA polimerase yang
membentuk lagging strand harus mensintesis segmen-segmen
polinukleotida diskontinu (disebut fragmen Okazaki (7)). Enzim DNA ligase
(4) kemudian menyambungkan potongan-potongan lagging strand tersebut.
Asam Ribose Nukleat (RNA)
Asam ribonukleat (ARN, bahasa Inggris: ribonucleic acid, RNA)
adalah molekul polimer yang terlibat dalam berbagai peran biologis
dalam mengkode, dekode, regulasi, dan ekspresi gen. RNA dan DNA
adalah asam nukleat, dan, bersama dengan protein dan karbohidrat,
merupakan empat makromolekul utama yang penting untuk semua
bentuk kehidupan yang diketahui. Seperti DNA, RNA dirakit sebagai
rantai nukleotida, tapi tidak seperti DNA, RNA lebih sering
ditemukan di alam sebagai untai tunggal yang melipat ke dirinya
sendiri, daripada untai ganda berpasangan. Organisme selular
menggunakan RNA duta (bahasa Inggris: messenger RNA, mRNA)
untuk menyampaikan informasi genetik (menggunakan huruf G, U,
A, dan C untuk menunjukkan basa nitrogen guanin, urasil, adenin,
dan sitosin (bahasa Inggris: cytosine)) yang mengarahkan sintesis
protein spesifik. Banyak virus mengkodekan informasi genetik
mereka menggunakan genom RNA.
Beberapa molekul RNA berperan aktif dalam sel dengan
mengkatalis reaksi biologis, mengendalikan ekspresi gen,
atau merasakan dan mengkomunikasikan tanggapan
terhadap sinyal seluler. Salah satu dari proses aktif ini
adalah sintesis protein, fungsi yang universal dimana
molekul mRNA mengarhkan perakitan protein pada
ribosom. Proses ini menggunakan molekul RNA transfer
(bahasa Inggris: transfer RNA, tRNA) untuk memberikan
asam amino ke ribosom, di mana RNA ribosomal (bahasa
Inggris: ribosomal RNA, rRNA) kemudian
menghubungkan asam amino bersama-sama untuk
membentuk protein.
Struktur RNA
Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan
polimer yang tersusun dari sejumlah nukleotida. Setiap
nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus pentosa, dan
satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari ikatan
berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan
gugus pentosa dari nukleotida yang lain.
Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil
cincin gula pentosa, sehingga dinamakan ribosa, sedangkan
gugus pentosa pada DNA disebut deoksiribosa.[1] Basa nitrogen
pada RNA sama dengan DNA, kecuali basa timina pada DNA
diganti dengan urasil pada RNA. Jadi tetap ada empat pilihan:
adenina, guanina, sitosina, atau urasil untuk suatu nukleotida.
Selain itu, bentuk konformasi RNA tidak berupa pilin ganda
sebagaimana DNA, tetapi bervariasi sesuai dengan tipe dan
fungsinya.
Tipe-tipe RNA
RNA hadir di alam dalam berbagai macam/tipe.
Sebagai bahan genetik, RNA berwujud sepasang pita
(Inggris double-stranded RNA, dsRNA). Genetika
molekular klasik mengajarkan, pada eukariota terdapat
tiga tipe RNA yang terlibat dalam proses sintesis
protein:[2]
RNA-kurir (bahasa Inggris: messenger-RNA, mRNA),
yang disintesis dengan RNA polimerase I.
RNA-ribosom (bahasa Inggris: ribosomal-RNA, rRNA
), yang disintesis dengan RNA polimerase II
RNA-transfer (bahasa Inggris: transfer-RNA,
tRNA), yang disintesis dengan RNA polimerase
III.Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21
diketahui bahwa
RNA hadir dalam berbagai macam bentuk dan
terlibat dalam proses pascatranslasi. Dalam
pengaturan ekspresi genetik orang sekarang
mengenal RNA-mikro (miRNA) yang terlibat
dalam "peredaman gen" atau gene silencing dan
small-interfering RNA (siRNA) yang terlibat
dalam proses pertahanan terhadap serangan
virus
Fungsi RNA
Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag),
RNA merupakan bahan genetik. Ia berfungsi
sebagai penyimpan informasi genetik,
sebagaimana DNA pada organisme hidup lain.
Ketika virus ini menyerang sel hidup, RNA yang
dibawanya masuk ke sitoplasma sel korban,
yang kemudian ditranslasi oleh sel inang untuk
menghasilkan virus-virus baru.
Namun, peran penting RNA terletak pada
fungsinya sebagai perantara antara DNA dan
protein dalam proses ekspresi genetik karena ini
berlaku untuk semua organisme hidup. Dalam
peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode
urutan basa nitrogen DNA dalam proses
transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam
bentuk 'triplet', tiga urutan basa N, yang dikenal
dengan nama kodon. Setiap kodon berelasi
dengan satu asam amino (atau kode untuk
berhenti), monomer yang menyusun protein.
Lihat ekspresi genetik untuk keterangan lebih
lanjut.
Penelitian mutakhir atas fungsi RNA
menunjukkan bukti yang mendukung atas
teori 'dunia RNA', yang menyatakan bahwa
pada awal proses evolusi, RNA merupakan
bahan genetik universal sebelum organisme
hidup memakai DNA.

Anda mungkin juga menyukai