Anda di halaman 1dari 17

NAMA : NILA FATMASARI

NIM : 150351600443

PRODI/OFF : S1 PENDIDIKAN IPA/B

A. Jelaskan pengertian istilah-istilah berikut :


1. DNA
DNA merupakan makromolekul berupa benang yang sangat panjang dari sejumlah
besar deoksiribonukleotida yang masing-masing tersusun dari satu basa, satu gula dan
gugus fosfat
2. Gen
Gen adalah Segmen DNA yang mengkode protein tertentu. Bagian dari kromosom
atau salah satu kesatuan kimia (DNA) dalam kromosom yaitu dalam lokus yang
mengendalikan ciri-ciri genetis dari suatu makhluk hidup. Gen diturunkan atau
diwariskan oleh satu individu kepada keturunannya, yaitu melalui suatu proses
reproduksi.
3. Kromosom
Kromosom adalah unit genetik yang terdapat dalam setiap inti sel pada semua
makhluk hidup, kromosom berbentuk deret panjang molekul yang disusun oleh DNA
dan protein-protein. DNA yang digulung oleh protein
4. Genom
Genom adalah kumpulan kromosom di dalam inti
5. Transkripsi
Proses menyalin data yang terdapat pada rantai sense (3′–>5″) DNA. Proses ini terjadi
di dalam inti sel dimulai dengan pembukaan rantai DNA oleh enzim helikase. Sintesis
RNA yang diarahkan oleh DNA. Sintesis RNA pada cetakan DNA dikatalis oleh
enzim RNA polimerase. Sintesis ini mengikuti aturan pemasangan basa yang sama
seperti replikasi DNA , terkecuali bahwa pada RNA, urasil menggantikan timin.
6. Translasi
Proses proses penerjemahan kodon menjadi asam amino dan menyambungkan setiap
asam amino yang sesuai kodon dengan ikatan peptida menjadi protein.
7. Konstitutif
Sistem pengaktifan ekspresi gen secara konstitutif berarti selalu diekspresikan dalam
keadaan apapun. Kelompok gen konstitutif merupakan kelompok gen yang
bertanggung jawab terhadap metabolisme dasar, misalnya metabolisme energi atau
sintesis komponen-komponen selular.
8. Induktif
Sistem pengekspresian gen secara induktif bermakna gen yang hanya diekspresikan
jika ada keadaan yg memungkinkan atau ada proses induksi. Kelompok gen induktif
merupakan gen yang baru diaktifkan (diinduksi) menunjukkan adanya efisiensi
selular.
9. Ekspresif
Ekspresi gen adalah serangkaian proses penerjemahan informasi genetik dalam bentuk
urutan basa pada DNA atau RNA menjadi protein (fenotipe). Informasi yang dibawa
bahan genetik tidak bermakna apa pun bagi suatu organisme apabila tidak
diekspresikan menjadi fenotipe.
10. Replikasi
Replikasi adalah peristiwa penggandaan DNA yang terjadi pada semua sel hidup.
DNA perlu digandakan untuk mempersiapkan terjadinya pembelahan sel, karena tiap
sel baru yang terbentuk akan memiliki copian DNA yang sama. Replikasi
membutuhkan bantuan dari beberapa enzim untuk membuka rantai DNA, membentuk
DNA baru, dan menggabungkan DNA yang terbentuk. Penggandaan tersebut
memanfaatkan enzim DNA polimerase yang membantu pembentukan ikatan antara
nukleotida-nukleotida penyusun polimer DNA.
11. Kodon
Kodon/ kode genetik, adalah deret nukleotida pada mRNA (messenger RNA atau
RNA duta/RNAd) yang terdiri atas kombinasi tiga nukleotida (basa nitrogen)
berurutan yang menyandi suatu asam amino tertentu. Karena terdiri atas tiga
nukleotida, maka sering disebut sebagai kodon triplet. Kodon bertugas untuk
mengkodekan kode genetik dari DNA untuk sintesis protein. Kodon terdapat di inti
sel
12. Antikodon
Antikodon, adalah deret nukleotida pada RNAt (transfer RNA) yang melengkapi
kodon dalam RNA messenger. Antikodon bertugas untuk mencocokkan triplet yang
ada pada mRNA dengan protein yang sesuai. Antikodon terdapat di sitoplasma.
13. Konservatif
DNA induk tidak mengalami perubahan apapun, lalu urutan basa Nitrogennya disalin
sehingga terbentuk 2 rantai DNA yang sama persis
14. Semikonservatif
Pada saat mengadakan replikasi kedua, rantai polinukleotida akan memisahkan diri
sehingga basa-basa nitrogennya tidak berpasangan. Nukleotida bebas yang
mengandung basa nitrogen akan bersesuaian dengan basa nitrogen dari rantai induk
sehingga terbentuk 2 rantai yang sama persis
15. Ikatan hidrogen DNA
Ikatan Hidrogen DNA adalah pengikat antara polinukleotida yang satu dengan
polinukleotida yang lainnya. Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang lemah, terbentuk
antara dua basa nitrogen. Ikatan hidrogen tersebut terbentuk antara dua basa nitrogen,
purin dan pirimidin, yang saling berpasangan. Adenin (basa purin) berpasangan
dengan Timin (basa pirimidin) yang terhubung dengan ikatan rangkap dua, sementara
Guanin (basa purin) berpasangan dengan Sitosin (basa pirimidin) yang terhubung
dengan ikatan rangkap tiga.
16. Ikatan fosfodiester
Ikatan Phosphodiester adalah ikatan glikosidik yang menghubungkan gula pentosa
pada suatu nukleutida dengan gugus gula pada nukleutida lainnya. Ikatan fosfodiester
dapat di temukan pada struktur double helix DNA.
17. In Vivo
In vivo adalah eksperimen dengan menggunakan keseluruhan organisme hidup.
Pengujian dengan hewan coba ataupun uji klinis merupakan salah satu bentuk
penelitian in vivo. Pengujian in vivo lebih sering dilakukan daripada in vitro karena
lebih cocok untuk mengamati efek keseluruhan percobaan pada subjek hidup.
18. Topoisomerase
Topoisomerase bertanggung jawab dalam proses dimulainya pembukaan double
heliks DNA. Mengendorkan tegangan yang ada pada lilitan rantai ganda DNA yang
belum membuka. Tegangan ikat pada struktur gulungan double heliks DNA dapat
dipatahkan dengan penorehan (nicking) salah satu untai DNA tunggal (topoisomerase
I). Topisomerase II menoreh untai DNA dua-duanya. Topoisomerases I dan II tetap
berikatan dengan DNA setelah nicking.
19. Helikase
Enzim yang membuka putaran segmen DNA tepat di bagian depan garpu replikasi,
disebut enzim helicase. Enzim ini mengikat ATP dan mengikat rantai tunggal DNA.
Ada dua macam enzim helicase, satu mengikat pada templatenya lagging strand dan
bergerak dengan arah 5’-3’, yang satunya lagi mengikat pada rantai template leading
strand dan bergerak dengan arah 3’-5’.
20. Genotipe
Genotipe adalah susunan gen yang menentukan sifatdasar suatu makhluk hidup dan
bersifat tetap. Komposisi pewarisan individu dengan atau tanpa ekspresi fenotip dari
satu atau beberapa sifat. Klasifikasi gen dari komposisi tersebut dinyatakan dalam
satu rumus. Genotip terutama ditentukan dari penampakan keturuanan atau
kerabatnya. Interaksi Genotip dengan Lingkungannya membentuk fenotipe.
21. Fenotipe
Fenotipe adalah penampakan atau sifat yang nampak terlihat, menunjukan bentuk,
dapat dideskripsi atau tingkat dari ekspresi karakter. Fenotip merupakan hasil dari
interaksi Gen dan Lingkungan. Ekspresi total karakter suatu individu menjadi bahan
pertimbangan dalam menjelaskan fenotip suatu individu. Bentuk fenotip yang serupa
tidak selalu hasil perkawinan serupa.
22. Operator
Operator merupakan urutan nukelotida yang terletak di antara promotor dan bagian
struktural dan merupakan tempat pelekatan protein represor (penekan atau
penghambat ekspresi gen).
23. Regulator
Regulator merupakan pengontrol protein untuk mengikat DNA. Secara khusus,
regulasi gen pada tingkat transkripsi dikontrol ketika transkripsi terjadi serta seberapa
banyak RNA yang dibuat. Sebuah protein regulator, atau faktor transkripsi, adalah
protein yang terlibat dalam mengatur ekspresi gen. Hal ini biasanya terikat dengan
elemen legulator-cis, yang merupakan bagian dari DNA. Protein regulator sering
harus terikat dengan elemen legulator-cis untuk beralih gen pada (aktivator), atau
untuk mengubah gen off (represor).
24. DNA polimerase
DNA polimerase adalah enzim penting dalam replikasi DNA maupun dalam reparasi
DNA. DNA polimerase merupakan sebuah enzim yang mengkatalisasi reaksi
polimerisasi deoksiribonukleotida menjadi rantai DNA, dengan kata lain enzim ini
mengkatalisasi reaksi pembentukan DNA.
25. RNA polimerase
Enzim yang menghasilkan transkrip primer RNA selama proses transkripsi. RNA
polimerase diperlukan dalam sel untuk membangun rantai RNA menggunakan urutan
DNA sebagai template dalam proses yang disebut transkripsi. Enzim ini sangat
penting untuk kehidupan dan ditemukan di semua organisme dan sebagian besar
virus.
26. PCR
Reaksi berantai polimerase atau lebih umum dikenal sebagai PCR ( polymerase chain
reaction ) merupakan suatu teknik atau metode perbanyakan (replikasi) DNA secara
enzimatik tanpa menggunakan organisme. Dengan teknik ini, DNA dapat dihasilkan
dalam jumlah besar dengan waktu relatif singkat sehingga memudahkan berbagai
teknik lain yang menggunakan DNA. PCR (Polimerase Chain Reaction) atau reaksi
berantai polimerase adalah suatu metode in vitro yang digunakan untuk mensintesis
sekuens tertentu DNA dengan menggunakan dua primer oligonukleotida yang
menghibridisasi pita yang berlawanan dan mengapit dua target DNA.
27. Ligase
Merupakan enzim yang mengkatalis reaksi terjadinya ikatan –C-O-C-, -C-O-S-, -C-O-
O, -C-O-N- melalui reaksi kondensasi yang dikople dengan pemutusan ATP
28. Primase
Primase merupakan enzim yang mengkatalisis sintesis primer untuk memulai replikasi
DNA. Di E.coli namanya primosom. Primer digunakan untuk menempelkan
nukleotida pertama pada untaian DNA baru.
29. Promoter
Promoter adalah urutan DNA spesifik yang berperan dalam mengendalikan transkripsi
gen struktural dan terletak disebelah hulu (upstream) dari bagian struktural suatu gen.
30. Protein ssb
Single Strand Binding Protein (SSBP) adalah protein yang berfungsi melindungi untai
tunggal DNA agar tidak bergabung kembali setelah dipisahkan oleh helicase
(menstabilkan untai tunggal DNA).
31. Release Faktor
Release Factor (RF) merupakan pengendali kodon terminasi ketika translasi berhenti
dengan adanya protein tersebut. Bakteri mempunyai tiga faktor pelepasan : RF-1 yang
mengenali penghentian codon 5’-UAA-3’ dan 5’-UAG-3’, RF-2 yang mengenali 5’-
UAA-3’ dan 5’-UGA-3’, dan RF-3 yang merangsang pelepasan RF1 dan RF2 dari
ribosome setelah penghentian, di dalam suatu reaksi yang menuntut energi dari
hidrolisis GTP.
32. Enzim restriksi
Enzim restriksi atau endonuklease restriksi adalah enzim yang memotong molekul
DNA. Enzim ini memotong DNA pada rangka gula-fosfat tanpa merusak basa. Setiap
enzim mempunyai sekuens pengenalan yang unik pada utas DNA, biasanya sepanjang
4-6 pasang basa. Enzim-enzim tersebut diketahui memotong DNA pada urutan basa
tertentu yang spesifik, yang menghasilkan fragmen-fragmen seukuran gen yang dapat
disambungkan kembali.
33. Transformasi
Transformasi adalah cara yang paling umum digunakan untuk memanipulasi DNA
bakteri agar diperoleh sifat yang diinginkan. Namun, proses transformasi tidak dapat
dilakukan oleh semua spesies bakteri, hanya terdapat beberapa bakteri seperti Bacillus
dan Streptococcus.
34. Kodon mula
Kodon start/mula merupakan kodon pertama yang diterjemahkan pada saat translasi
atau disebut juga kodon inisiasi (AUG yang menyandikan metionin). Selain kodon
inisiasi, untuk memulai translasi diperlukan juga sekuen atau situs yang disebut
Shine-Dalgarno untuk pengenalan oleh ribosom yang juga dibantu oleh faktor inisiasi
(berupa tiga jenis protein).
35. Kodon stop
Kodon stop merupakan salah satu dari tiga kodon, yaitu UAG, UAA atau UGA.
Kodon akhir disebut juga kodon terminal yang tidak menyandikan asam amino.
Kodon akhir menyebabkan proses translasi berakhir dengan bantuan faktor pelepasan
untuk melepas ribosom.
36. Ribosom
Ribosom adalah organel sel yang ditemukan di semua organisme hidup. Fungsi
utamanya adalah untuk mensintesis protein dengan memanfaatkan helai rRNA. Untuk
melakukan hal ini, asupan ribosom mRNA (RNA) dan mengubah nukleotida RNA
untuk rRNA, yang kemudian diubah menjadi rantai asam amino.
B. Bagian B
1) a. Sebutkan minimal 5 perbedaan antara DNA dan RNA
No Parameter DNA RNA
1 Nukleotida
Karbohidrat Deoksi ribose Ribose
Basa A, G, C dan T A, G, C dan U
2 Struktur primer Linier atau sirkular Linier
3 Struktur sekunder Untai ganda Untai linier
4 Struktur tersier
Linier Umumnya relaks mRNA, tRNA dan rRNA
Sirkular Relaks, coil atau
supercoil
5 Enzim pemotong DNAse RNAse

b. Apa beda antara mRNA, tRNA dan rRNA

mRNA rRNA tRNA


Disintesis dengan RNA Disintesis dengan RNA Disintesis dengan RNA
polimerase I polimerase II polimerase III
Merupakan intermediet Merupakan komponen
Merupakan molekul
antar gen dan polipeptida ribosom sebagai tempat adaptor yang membaca
hasil translasi sintesis protein urutan nukleotida pada
mRNA hasil transkripsi
dan merubahnya menjadi
urutan asam amino
(polipeptida)
Tidak tahan lama Lebih stabil dan tahan Stabil
lama dibanding mRNA

2) Jelaskan mekanisme :
a. Replikasi, transkripsi dan translasi
 Mekanisme replikasi :
Replikasi heliks DNA dimulai dengan pemisahan kedua untaian DNA
yang salingmelengkapi. Setiap untaian kemudian bertindak sebagai cetakan
untuk pembentukansebuah molekul DNA baru melalui penambahan
deoksiribonukleosid trifosfat secara berurutan. Nukleotid yang harus
ditambahkan pada setiap tahapan dipilih melalui suatu proses yang
mengharuskannya membentuk perpasangan basa komplementer
dengan nukleotid berikutnya dalam untaian induk,
s e h i n g g a d e n g a n d e m i k i a n membentuk sebuah untaian DNA baru
yang saling melengkapi dengan untaian induk. Pada akhirnya informasi genetik
diduplikasi secara keseluruhan sehingga terbentuklah d u a b u a h h e l i k s
rangkap DNA ya n g lengkap, masing- masing m e m p u n ya i
u r u t a n nukleotid yang identik dengan urutan pada heliks DNA induk
yang bertindak sebagai cetakan. Karena setiap molekul DNA turunan
tersusun dari sebuah untaian asli dan sebuah untaian bentukan baru.
Tahapan replikasi DNA :

 Protein tertentu akan mengenal ori dan mengawali terbentuknya gelembung


replikasi.
 Enzim helikase akan akan memutuskan ikatan hidrogen pada nukleotida sehingga
menyebabkan rantai ganda DNA berpisah.
 DNA yang telah terpisah akan diikat oleh protein pengikat rantai tunggal untuk
mencegah rantai tunggal tersebut menyatu kembali.
 Dua rantai tunggal yang terbentuk memiliki formasi yang terbalik. Satu rantai
memiliki formasi awal 3’ - 5’, sedangkan rantai pasangannya memiliki formasi 5’
- 3’.
 Replikasi selalu berjalan dari ujung 3’ menuju ujung 5’. Oleh karena itu replikasi
akan berjalan pada arah yang berlawanan pada dua rantai tunggal DNA yang ada.
 Rantai tunggal yang terbentuk awalnya akan tegang sehingga membutuhkan kerja
enzim topoisomerase untuk merilekskannya.
 Rantai tunggal DNA masing-masing menjadi template atau cetakan untuk rantai
baru yang akan terbentuk. Molekul nukleotida sebagai bahan baku DNA akan
ditambahkan dan ditempelkan pada DNA tunggal yang menjadi cetakan tersebut
sehingga terbentuk kembali rantai ganda.
 Enzim primase akan mensintesis primer yang menjadi awal terjadinya rantai baru.
Primer merupakan rantai pendek RNA yang akan menjadi awalan untuk
terbentuknya rantai DNA baru.
 Enzim DNA polimerase yang bertugas memperpanjang rantai DNA tidak dapat
membentuk DNA baru. DNA polimerase hanya mampu menembahkan
nukleotida ke rantai yang telah ada, dan diawali dengan menempelkan nukleotida
pada primer yang dibentuk primase.
 DNA polimerase akan menambahkan satu-persatu nukleotida pada rantai tunggal
yang ada. Pada bakteri dapat terjadi penambahan sekitar 500 nukleotida per detik,
sedangkan pada manusia terjadi penambahan sekitar 50 nukleotida per detik.
 Rantai 3’-5’ disebut sebagai leading strand, artinya replikasi dapat terjadi hanya
dengan satu primer saja. Sedangkan rantai 5’-3’ disebut sebagai lagging strand
karena replikasi berjalan berkebalikan dengan arah pembukaan rantai ganda
DNA. Oleh karena itu lagging strand membutuhkan banyak primer dan
membentuk rantai-rantai pendek DNA yang disebut fragmen okazaki.
 Enzim ligase akan menyambungkan rantai-rantai pendek DNA yang terjadi pada
lagging strand.

 Mekanisme Transkripsi
Pada tahap ini informasi genetika dari DNA pencetak ditransfer ke mRNA
(berupa kode genetik/kodon) untuk dibawa menuju ribosom sbg tempat sintesis
protein). Pada tahap ini terjadi di dalam nukleus. DNA double heliks yang terdiri
dari 2 sisi, misal yang sisi bawah adalah DNA sense (pencetak/cetakan)
sedangkan sisi atas adalah DNA non sense (bukan cetakan). Pertama, enzim
polimerase akan masuk diantara double heliks dan menempel pada sisi DNA
sense. Enzim polimerase akan mencetak/ mengkopi kode genetik DNA seperti
yang ada pada DNA non sense dengan jalan DNA sense sebagai cetakan. Proses
pencetakan ini dimulai dari start kodon pada mRNA yaitu AUG lalu proses
pengkopian ini berakhir pada stop kodon yaitu UAG, UAA,atau UGA. Proses
transkripsi selesai lalu mRNA keluar dari nukleus. Transkripsi terdiri dari 3 tahap
yaitu: inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan),terminasi(pengakhiran)
rantai mRNA.
a. Inisiasi
Daerah DNA di mana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi
disebut sebagai promoter. Suatu promoter menentukan di mana transkripsi
dimulai, juga menentukan yang mana dari kedua untai heliks DNA yang
digunakan sebagai cetakan.
b.Elongasi
Saat RNA bergerak di sepanjang DNA, RNA membuka pilinan heliks ganda
DNA, sehingga terbentuklah molekul RNA yang akan lepas dari cetakan DNA-
nya.

c. Terminasi
Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA
yang disebut terminator. Terminator yang ditranskripsi merupakan suatu urutan
RNA yang berfungsi sebagai sinyal terminasi yang sesungguhnya. Pada sel
prokariotik, transkripsi biasanya berhenti tepat pada akhir sinyal terminasi; yaitu,
polimerase mencapai titik terminasi sambil melepas RNA dan DNA. Sebaliknya,
pada sel eukariotik polimerase terus melewati sinyal terminasi, suatu urutan
AAUAAA di dalam mRNA. Pada titik yang lebih jauh kira-kira 10 hingga 35
nukleotida, mRNA ini dipotong hingga terlepas dari enzim tersebut.
 Mekanisme Translasi
Proses translasi berlangsung melalaui 3 tahapan utama:
a. Inisiasi
Tahap inisiasi dari translasi terjadi dengan adanya mRNA, sebuah tRNA yang
memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom.
Pertama, sub unit ribosom kecil mengikatkan diri pada mRNA dan tRNA
inisiator khusus (lihat gambar). Sub unit ribosom kecil melekat pada tempat
tertentu di ujung 5` dari mRNA. Pada arah ke bawah dari tempat pelekatan
ribosom sub unit kecil pada mRNA terdapat kodon inisiasi AUG, yang
membawa asam amino metionin, melekat pada kodon inisiasi.

b. Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino – asam amino ditambahkan
satu per satu pada asam amino pertama (metionin). Kodon mRNA pada
ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul tRNA yang
baru masuk yang membawa asam amino yang tepat. Molekul rRNA dari sub
unit ribosom besar berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan
ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam
amino yang baru tiba.
c. Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon stop
mencapai ribosom. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA.
Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai
sinyal untuk menghentikan translasi.
Dalam proses translasi, sel menginterpretasikan suatu pesan genetik dan
membentuk protein yang sesuai. Pesan tersebut berupa serangkaian kodon di
sepanjang molekul mRNA, interpreternya adalah RNA transfer. Setiap tipe
molekul tRNA menghubungkan kodon tRNA tertentu dengan asam amino
tertentu. Ketika tiba di ribosom, molekul tRNA membawa asam amino spesifik
pada salah satu ujungnya. Pada ujung lainnya terdapat triplet nukleotida yang
disebut antikodon, yang berdasarkan aturan pemasangan basa, mengikatkan diri
pada kodon komplementer di mRNA. tRNA mentransfer asam amino-asam
amino dari sitoplasma ke ribosom.
b. Rekayasa genetika dengan teknik kawin silang dan teknologi rekombinasi RNA

3) Jelaskan perbedaan ( masing-masing minimal 3 macam perbedaan ) dari pasangan


istilah-istilah berikut (jika perlu dengan contohnya) :
a. Replikasi, transkripsi dan translasi pada organisme prokariotik dan eukariotik
 Perbedaan Replikasi DNA pada organisme Prokariotik dan Eukariotik

Komponen Replikasi DNA Replikasi DNA


prokariotik eukariotik

Situs Replikasi DNA Replikasi DNA eukariotik


prokariotik terjadi di terjadi di dalam nukleus
dalam sitoplasma

Asal replikasi Hanya ada satu asal Asal replikasi banyak


replikasi per molekul (lebih dari 1000) dalam
DNA setiap kromosom
eukariotik

Nukleotida Terbentuk sekitar 100-200 Terbentuk sekitar 150


atau lebih nukleotida nukleotida

Titik replikasi Replikasi DNA terjadi Replikasi DNA terjadi di


pada satu titik di setiap beberapa titik secara
molekul DNA prokariotik bersamaan di setiap
kromosom.

Cabang Hanya dua cabang Sejumlah cabang replikasi


replikasi replikasi dibentuk di setiap terbentuk secara
kromosom prokariotik, bersamaan di setiap DNA
replikasi DNA adalah dua replikasi.
arah

Replikon kromosom prokariotik Molekul DNA eukariotik


memiliki satu replikon memiliki sejumlah besar
replikon (50.000 atau
lebih), tetapi replikasi
tidak terjadi secara
bersamaan pada semua
replikon

Gelembung Satu gelembung replikasi Banyak gelembung


replikasi terbentuk selama replikasi replikasi terbentuk dalam
DNA satu molekul DNA
bereplikasi.

Inisiasi Inisiasi replikasi DNA di Inisiasi replikasi DNA


prokariota dilakukan oleh dilakukan oleh protein
DnaA protein dan DnaB multisubunit

Enzim Enzim girase DNA Enzim girase DNA


diperlukan diperlukan

Okazaki Okazaki fragmen besar, Okazaki fragmen pendek,


fragmen 1000-2000 nukleotida 100-200 nukleotida
panjang panjang

Kecepatan Replikasi sangat cepat, Replikasi lambat,


ditambahkan sekitar 2000 ditambahkan sekitar 100
nukleotida per detik nukleotida per detik

 Perbedaan Transkripsi pada organisme Prokariotik dan Eukariotik


Prokariotik Eukariotik
Gen prokariotik : Gen eukariotik :
 Promotor : mengendalikan  Gen kelas 1 (ditranskripsi oleh
transkripsi terletak pada ujung RNA polimerase 1) 18 SrRNA,
5’ 28SrRNA dan 58SrRNA.
 Struktural : terletak di hilir Mengandung promotor antara
promoter, mengandung urutan dan utama.
DNA yang akan ditranskripsi  Gen kelas 2 (ditranskripsi oleh
 Terminator : memberi sinyal RNA polimerase 2)
pada RNA Polimerase untuk Mengkode protein dan beberapa
menghentikan transkripsi RNA berukuran kecil di dalam
Proses terminal dipengaruhi oleh : nukleus. Terdiri dari : mRNA,
1. Urutan nukleotida (rho snRNA
independent)  Gen kelas 3
2. Protein/ faktor rho (rho Mengkode tRNA 5SrRNA
dependent)
Gen prokariot diorganisasikan dalam Tidak ada sistem operon, bersifat
satu sistem operon→1 promoter untuk spesifik
mengendalikan seluruh gen struktural
Sifat ekspresi gen Sifat ekspresi gen
mRNA→Polisistronik : dalam satu mRNA→Monosistronik : 1 transkrip
transkripsi terkandung>1 rangkaian yang dihasilkan hanya mengkode satu
kodon (sistron) polipeptida yang macam produk ekspresi gen. 1 mRNA
berbeda membawa 1 macam rangkaian codon
untuk 1 macam polipeptida.
Tidak terjadi proses Slicing karena Terjadi Splicing karena dalam satu
tidak terdapat intron dalam satu strand strand mRNA hasil transkripsi yang
mRNA hasil transkripsi. (Kecuali pada akan diterjemahkan, terdapat intron dan
beberapa Archaea tertentu) ekson berselang-seling
Tidak terjadi proses Capping dan Karena transkripsi terjadi di nukleus,
Poliadenilasi. Hasil sintesis dari RNA maka perlu adanya penambahan gugus
polimerase dapat langsung melanjutkan Metyl pada ujung 5’ (Capping) dan
proses transkripsi. gugus Poly-A Tail pada ujung 3’
(Poliadenilasi), sebelum berlanjut pada
proses translasi di sitoplasma.

 Perbedaan Translasi pada organisme Prokariotik dan Eukariotik


Prokariotik Eukariotik
RNA polimerase menempel langsung Terdapat transkripsi faktor, berupa
pada DNA di promoter tanpa ada protein sebagai tempat menempelnya
ikatan dengan protein tertentu RNA polimerase
Sub unit Ribosomal : 70S (=unit Sub unit Ribosomal : 80S (bervariasi
Svedberg, ukuran berdasarkan dari species ke species). Terdiri dari
perbandingan sedimentasi). Terdiri dari bagian besar 60S dan 40S untuk bagian
: bagian besar 50S dan bagian kecil 30S kecil.
Inisiator : IF1, IF2, IF3, GTP Inisiator : elF4E, elF4E, elF4G
Faktor Release : Faktor Release :
 RF 1 (5’-UAA-3’ & 5’-AG-3’)  eRF1
 RF 2 (5’-UAA-3’ & 5’-UGA-  eRF3 (mengenali stop codon)
3’)
 RF 3 (Merangsang pelepasan
RF 1)

Gambar. Sintesa Potein pada sel Prokariot

Gambar. Sintesa Potein pada sel Eukariot


b. Rekayasa genetik dengan teknik kawin silang dan teknologi rekombinasi RNA
Pembeda Teknik kawin silang Teknologi rekombinasi
DNA
Proses Persilangan Penyambungan DNA
Spesies Individu yang berbeda Spesies yang sama
Enzim Tidak berpengaruh Faktor pendukung

4) Jelaskan mengapa kucing selalu beranak kucing, anjing tak pernah beranak sapi, cula
hanya tumbuh pada kepala badak sedangkan gading hanya tumbuh pada kepala gajah
?

5) 0,1 ug DNA di PCR dengan waktu denaturasi 2 menit, anealing 1 menit dan
polimerisasi 2 menit. Berapa banyak DNA yang terjadi setelah 1 jam kemudian

6) Protein sapi berbeda dari protein kambing atau protein ayam, secara biokimia yang
berbeda apa saja ? jika seseorang yang terbiasa menggunakan daging sapi sebagai
sumber protein, kemudian menggunakan daging ayam sebagai penggantinya apakah
berarti protein orang itu berubah ? Jelaskan jawaban anda dengan konsep-konsep
biokimia ?

Anda mungkin juga menyukai