Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIOMOLEKULER

EKSPRESI GEN

(RNA, TRANSKRIPSI & TRANSLASI)

Kelompok 15:

1. Dilia Cindi Nurdianti 18025010093


2. Novitasari 18025010133
3. Agnes Fadiah Ariatama 18025010155

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

SURABAYA

2021
I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Kehidupan ditandai oleh adanya proses metabolisme yang terjadi di dalam sel.
Metabolisme merupakan proses perubahan kimiawi dari satu bentuk ke bentuk
yang lainya, misalnya dari bentuk sederhana menjadi bentuk yang lebih rumit,
atau sebaliknya. Proses metabolisme melibatkan transformasi materi dan energi.
Penampilan morfologi yang merupakan fenotip dari suatu organisme adalah hasil
proses metabolisme yang terjadi di dalam setiap sel penyusun organisme tersebut.
Keragaman morfologi di antara individu anggota suatu populasi sangat tergantung
dari keragaman proses dan hasil metabolisme yang terjadi pada masing-masing
individu.
Proses metabolisme di dalam sel merupakan reaksi biokimia yang dikatalis
oleh enzim tertentu, sehingga keragaman proses dan hasil
metabolismeditentukan oleh enzim yang terlibat dalam reaksi tersebut.
Keragaman enzim (baik struktur maupun susunan asam aminonya) itu sendiri
sangat ditentukan oleh susunan cetakannya yaitu asam deoksiribonukleat (DNA).
Semua sel dalam satu individu organisme mengandung perangkat DNA atau
perangkat genetic yang sama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap sel
dalam tubuh individu sebuah organisme menyimpan informasi dan mengkode
semua protein dan RNA yang diperlukan dalam kehidupan organisme tersebut.
perangkat genetik yang sama. Ruas DNA yang menjadi cetakan untuk mensintesis
enzim (protein) yang disebut dengan gen, sehingga gen merupakan pengendali
proses metabolisme atau pengendali kehidupan. Keragaman morfologi suatu
organisme merupakan penampakan gen-gennya. Suatu gen memiliki penyusun
serta dapat melakukan ekspresi gen.
Regulasi ekspresi gen merupakan sarana bagi sel untuk mengontrol struktur
dan fungsi, serta merupakan dasar dalam diferensiasi sel, morfogenesis, serta
fleksibilitas dan adaptabilitas masing-masing makhluk hidup. Regulasi ekspresi
gen juga merupakan substrat untuk terjadinya perubahan dalam evolusi, karena
pengendalian waktu, lokasi, dan jumlah ekspresi gen dapat mempengaruhi fungsi
gen secara signifikan, baik pada sel maupun organisme multiseluler. Regulasi
ekspresi gen terjadi baik pada sel-sel eukariotik maupun prokariotik, namun
regulasi ekspresi gen pada sel-sel eukariotik bersifat lebih kompleks.
I.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagian-bagian yang menyusun suatu gen
2. Untuk mengetahui struktur genpada mahluk hidup
3. Untuk mengetahui mekanismeekpresi genprokariotik dan eukariotik
II. PEMBAHASAN

A. RNA
RNA merupakan polimer panjang tidak bercabang yang terdiri dari
nukleotida nukleotida yang bersambung dengan ikatan 3’5’ fosfodiester. RNA
genetik memiliki fungsi yang sama dengan DNA, yakni merupakan molekul
genetik yang secara keseluruhan bertanggung jawab dalam membawa segala
materi genetis, seperti yang dimiliki oleh DNA. RNA genetik ini hanya dimiliki
oleh makhluk hidup tertentu yang tidak memiliki DNA, seperti pada beberapa
jenis virus. Unit-unit gula dalam RNA berupa ribose bukan deoksiribosa. Ribosa
mengandung sebuah gugus 2'-hidroksil yang tidak terdapat deoksiribosa.
Perbedaan yang lain ialah bahwa satu dari keempat basa utama dalam RNA
adalah urasil (U) yang menggantikan timin (T). Urasil, seperti timin, dapat
membentuk pasangan basa dengan adenin, tetapi tidak mengandung gugus metil
yang terdapat dalam timin.

Gambar 1. Struktur RNA dan DNA


RNA menyusun 5-10% dari berat kering sel. Pada dasarnya, terdapat
dua kelompok utama RNA yang menyusun makhluk hidup, yaitu RNA
genetik dan RNA nongenetik.
1. RNA genetik
RNA genetik memiliki fungsi yang sama dengan DNA, yakni merupakan
molekul genetik yang secara keseluruhan bertanggung jawab dalam
membawa segala materi genetis, seperti yang dimiliki oleh DNA. Dengan
kata lain, RNA ini berfungsi sebagai DNA. RNA genetik ini hanya dimiliki
oleh makhluk hidup tertentu yang tidak memiliki DNA, seperti pada beberapa
jenis virus.
2. RNA non genetik
RNA nongenetik merupakan RNA yang tidak berperan sebagai DNA.
RNA nongenetik dimiliki oleh makhluk hidup yang materi genetiknya diatur
oleh DNA. Pada makhluk hidup kelompok ini, di dalam selnya terdapat DNA
dan RNA.
Berdasarkan letak serta fungsinya, RNA non-genetik dibedakan menjadi
tiga macam, yakni RNA duta, RNA ribosom, dan RNA transfer.
1. RNA duta atau “messenger RNA” (mRNA)
mRNA merupakan asam nukleat yang berbentuk pita tunggal dan
merupakan RNA terbesar atau terpanjang yang bertindak sebagai pola
cetakan pembentuk polipeptida. Fungsi utama mRNA adalah membawa
kode-kode genetik dari DNA ke ribosom. mRNA juga berfungsi sebagai
cetakan dalam sintesis protein.
2. RNA transfer (tRNA)
tRNA merupakan RNA terpendek yang bertindak sebagai
penerjemah kodon dari mRNA. Selain itu, tRNA berfungsi mengikat
asam-asam amino yang akan disusun menjadi protein dan mengangkutnya
ke ribosom. Pada tRNA terdapat bagian yang berhubungan dengan kodon
yang disebut antikodon dan bagian yang berfungsi sebagai pengikat asam
amino.
3. RNA ribosom (rRNA)
rRNA merupakan RNA dengan jumlah terbanyak dan penyusun
ribosom. RNA ini berupa pita tunggal, tidak bercabang, dan fleksibel.
Lebih dari 80% RNA merupakan rRNA. Fungsi Rrna sampai sekarang
masih belum banyak diketahui, tetapi diduga memiliki peranan penting
dalam proses sintesis protein.

Gambar 2. RNA non-genetik


B. Ekspresi gen
Informasi genetik suatu organisme tersimpan dalam molekul DNA yang
terdapat di dalam inti sel (nukleus) atau nukleoid. Unit fungsional dalam molekul
DNA yang menyandi sifat keturunan atau sifat genetik tertentu disebut gen.
Keseluruhan informasi sifat genetik yang terdapat dalam tubuh suatu makhluk
hidup disebut genom.
Ekspresi gen adalah proses penggunaan informasi genetik yang tersimpan
di dalam gen untuk mensintesis senyawa-senyawa produk gen. Senyawa-senyawa
produk gen ini umumnya adalah protein, namun ada juga berupa senyawa-
senyawa RNA fungsional yang tidak merupakan kode untuk protein, misalnya
tRNA (transfer RNA), rRNA (ribosomal RNA), dan snRNA (small-nuclear
RNA). Untuk mengekspresikan informasi genetik yang dimilikinya, sel
melakukan berbagai proses, antara lain penyalinan informasi genetik dari DNA ke
mRNA (messenger RNA, RNA pembawa pesan), proses ini disebut transkripsi,
dan kemudian diikuti dengan penerjemahan informasi genetik yang terdapat
dalam molekul mRNA menjadi protein, proses ini disebut translasi. Dengan cara
ini sifat genetik diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Gambar 3. Ekspresi Gen
C. Transkripsi
Transkripsi merupakan proses pembentukan molekul RNA dengan
menggunakan DNA sebagai cetakannya. Proses transkripsi menghasilkan tiga
jenis RNA, yaitu: RNA duta (mRNA= messenger RNA), RNA transfer
(tRNA= transfer RNA), dan RNA ribosomal (rRNA= ribosomal RNA).
Ketiga jenis RNA ini berperanan di dalam proses translasi. Hanya mRNA
yang akan diterjemahkan kedalam protein. tRNA berperan sebagai molekul
pembawa asam amino yang akan dirangkaikan menjadi polipeptida sesuai
dengan sandi yang terdapat pada mRNA. rRNA berfungsi sebagai salah satu
molekul penyusun ribosom.
Proses transkripsi dikatalisis oleh enzim transkriptase atau RNA
polimerase. Pada organisme prokaryot seperti E. coli, hanya terdapat satu
jenis RNA polimerase untuk mengkatalisis sintesis semua jenis RNA. Pada
organisme eukaryot, terdapat tiga jenis RNA polimerase, yaitu: (1) RNA
polimerase I yang berfungsi untuk mengkatalisis pembentukan rRNA, (2)
RNA polimerase II yang berperan dalam sintesis tRNA dan beberapa molekul
rRNA, dan (3) RNA polimerase III yang bertugas mengkalisis proses sintesis
mRNA.
Enzim RNA polimerase lengkap (disebut holoenzim) tersusun dari
enzim inti dan faktor transkripsi. Enzim inti tersusun dari dua subunit. Proses
transkripsi mempunyai beberapa karakteristik yaitu bahwa: proses sintesis
mempunyai arah dari 5'P ke 3'OH, berlangsung secara anti paralel bila
dibandingkan dengan utas cetakannya, dan mengikuti aturan chargaff atau
basa-basanya berpasangan secara komplementer (A-T; G-C). Proses
transkripsi dapat dibagi kedalam tiga tahap, yaitu: inisiasi sintesis RNA,
pemanjangan (elongasi) RNA dan penyelesaian (terminasi) sinteis RNA.
Inisiasi dimulai pada saat RNA polimerase menempel pada molekul
DNA utas ganda. Pada daerah penempelan RNA polimerase ini, utas ganda
DNA terurai menjadi utas tunggal secara lokal. Nukleotida pertama kemudian
ditempatkan di depan utas cetakan kemudian disintesis nukleotida berikutnya
sesuai dengan utas cetakan yang ada didepannya. Titik atau situs dimana
nukleotida pertama diletakkan di depan utas cetakan disebut dengan titik atau
situs inisiasi. Setelah terbentuk rangkaian RNA yang tersusun dari 2- 9
nukleotida, faktor sigma meninggalkan kompleks enzim inti.
Promoter adalah situs (daerah) yang dikenali pertama kali oleh RNA
polimerase sebagai tempat penempelannya. Promoter ini merupakan sekuensi
DNA yang terdiri dari sekitar 40 pb yang terletak tepat sebelum situs
mulainya transkripsi. Untuk memudahkan pada ahli, pemberian kode +1
berarti bahwa pada situs tersebut nukleotida pertama disintesis. Jadi, promoter
terletak diaerah sebelum atau di depan (up-stream) situs +1. Daerah sebelum
+1 diberi kode mulai -1, -2, dan seterusnya.
Proses pemanjangan RNA dilakukan oleh RNA ploimerase yang sudah
tidak mengandung faktor sigma. Posisi faktor sigma digantikan oleh NusA.
Pada tahap ini ribonukleotida secara suksesif menempel pada utas RNA yang
sedang tumbuh membentuk hibrid DNA/RNA. RNA polimerase bergerak
terus sepanjang utas DNA sambil memisahkan kedua utas DNA. Utas DNA
yang terurai secara lokal ini besarnya sekitar 17 pb. Pada tahap pemanjangan
ini RNA polimerase menutupi DNA sepanjang sekitar 60 pb. Dengan
bergeraknya sintesis RNA, pada bagian tertentu dari utas RNA yang telah
disintesis berpisah dengan utas DNA, sedangkan bagian lain masih
membentuk hibrid RNA/DNA dengan panjang sekitar 12 pb.
Pada daerah terminator, RNA polimerase tidak mampu lagi
menempelkan ribonukleotida pada RNA yang telah terbentuk. Pada saat ini
disebut dengan tahap terminasi. Pada tahap ini NusA diganti oleh faktor rho.
Pada tahap ini RNA polimerase dan RNA dibebaskan dari DNA, dan DNA
membentuk utas ganda kembali. Terminator pada prokaryot ditandai oleh
daerah yang simetri tidak sempurna, dan daerah tersebut biasanya kaya basa
AT yang mengikuti daerah simetri tidak sempurna.
D. Translasi
Dalam proses translasi asam amino akan dirangkaikan dengan asam
amino lainnya untuk membentuk rantai polipeptida atau protein. Jenis asam
amino yang dirangkaikan ditentukan oleh urutan nukleotida yang terdapat
pada molekul mRNA. Jadi, mRNA digunakan sebagai model cetakan bagi
sintesis protein. Asam amino dirangkaikan dengan asam amino lain dengan
ikatan peptida yang dilakukan oleh ribosom.
Asam amino yang akan dirangkaikan dengan asam amino lainnya
dibawa oleh tRNA. Setiap asam amino akan dibawa oleh tRNA yang spesifik
ke dalam kompleks mRNA-ribosom. mRNA merupakan rangkaian kodon
yang akan dibaca oleh ribosom. Kodon pada mRNA akan berpasangan
dengan antikodon yang ada pada tRNA. Setiap tRNA mempunyai antikodon
yang spesifik. Translasi berlangsung mulai dari kodon awal sampai kodon
akhir. Hubungan antara kodon dengan asam amino diatur melalui sandi
genetik. Dalam proses translasi ini hanya ada satu kodon awal yaitu AUG
yang menyandi asam amino metionin dan tiga kodon akhir: UAA, UAG, dan
UGA.
Seperti pada proses transkripsi, proses translasi dapat dibagi ke dalam
tiga tahap: inisiasi, pemanjangan, dan penyelesaian. Pada tahap inisiasi,
ribosom akan menempel pada mRNA pada daerah yang spesifik. Ribosom
mempunyai dua situs penempelan untuk tRNA, yaitu situs P (peptidil) dan
situs A (aminoasil). Bilamana ribosom ini bertemu dengan kodon awal (AUG
pada mRNA), maka tRNA yang membawa metionin akan masuk ke dalam
situs P di dalam ribosom, dan ribosom akan membaca kodon disebelahnya
(yang ada di bawahnya). Sesuai dengan kodonnya, tRNA yang membawa
asam amino tertentu akan memasuki situs A.
Proses pemanjangan dimulai bilamana ribosom bergerak ke bawah (ke
arah 3'OH). tRNA yang tadinya berada pada situs P akan keluar dari
kompleks ribosom-mRNA sambil memindahkan asam amino yang dibawanya
kepada tRNA yang berada pada situs P yang tadinya berada pada situs A.
Pada saat yang bersamaan situs A menjadi kosong. Situs yang kosong
ini akan diisi oleh tRNA yang membawa asam amino tertentu. Bilamana
ribosom ini bergerak lagi ke bawah sambil membaca kodon berikutnya, tRNA
yang berada pada situs P keluar dari situs tersebut sambil memindahkan
polipeptida yang sedang tumbuh yang dibawanya ke pada asam amino yang
dibawa oleh tRNA yang berada pada situs P yang berasal dari situs A. Situs A
akan diisi oleh tRNA yang baru lagi. Ribosom ini akan bergerak terus dengan
arah 5'P ke 3'OH sepanjang mRNA sambil merangkaian asam amino.
Proses penyelesaian atau terminasi ditandai bila ribosom bertemu
dengan kodon akhir. Pada saat ini tidak satupun asam amino yang
dirangkaikan sehingga proses sintesis protein berakhir. Ribosom kemudian
berpisah dari mRNA dan terurai menjadi 2 subunit, yaitu sub unit besar danm
sub unit kecil. Selama proses translasi, subunit kecil menempel pada mRNA
sedangkan subunit besar berperan sebagai tempat tRNA (situs P dan situs A).

Gambar 4. Transkripsi dan Translasi


III. PENUTUP

III.1. Kesimpulan
Gen adalah bagian dari kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA)
dalam kromosom yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri-ciri genetis dari
suatu makhluk hidup. Gen tersusun dari bagian pengkode (intron, ekson),
promotor, operator dan terminator. Ekspresi gen adalah proses penentuan sifat
suatu organisme oleh gen. Ekspresi gen melalui proses transkripsi dan translasi.
DAFTAR PUSTAKA
Rosana D., dan Yosadhat S. 2019. Biofisika (Edisi 2). Banten : Universitas
Terbuka
Sinaga, Ernawati. 2010. Biologi Molekuler “REGULASI EKSPRESI GEN”.
Jakarta : Universitas Nasional
Suharsono. 2005. Struktur dan Ekspresi Gen. Bogor :Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai