Anda di halaman 1dari 12

Asam Nukleat

(Fungsi Asam Nukleat)


Aulia Rahmi Harianti-1306370631-Urasil
Abstrak
Asam nukleat merupakan polimer nukleotida yang berfungsi dalam penyimpanan
serta pemindahan informasi genetik. Asam nukleat terdapat pada semua sel
hidup dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetik, kemudian
menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas
bagi masing-masing sel. Berdasarkan penyusun basa nya, asam nukleat terbagi
menjadi 2 kategori besar, yaitu DNA atau deoxyribonucleic acid dan RNA atau
ribonucleic acid. DNA terbagi juga menjadi 3 kategori berdasarkan stukturnya,
yaitu DNA-A, DNA-B, dan DNA-Z. Selain stukturnya berbeda, masing-masing
jenis DNA tersebut juga memiliki fungsinya masing-masing. Sedangkan, RNA
terbagi menjadi RNA genetik dan non-genetik. RNA non-genetik terbagi menjadi
banyak jenis RNA yang diklasifikasikan berdasarkan fungsinya. Dalam hal ini,
ada 16 jenis RNA non-genetik yang akan dibahas, yaitu tRNA, mRNA, rRNA,
miRNA, siRNA, snRNA, iRNA, gRNA, snoRNA, scaRNA, tmRNA
Kata Kunci: Asam nukleat, DNA, DNA-A, DNA-B, DNA-Z, RNA, RNA Genetik,
RNA Non-genetik
1. Asam Nukleat
1.1 Pengertian dan Fungsi Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan suatu polimer nukleotida yang berperan dalam
penyimpanan serta pemindahan informasi genetik. Asam nukleat terdapat
pada semua sel hidup dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer
genetic, kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk
mensintesis protein yang khas bagi
masing-masing sel.
1.2 Jenis Asam Nukleat
Asam nukleat dikategorikan
menjadi dua, menurut unit-unit
pembangunnya.
Jika
unit
pembangunnya
deoksiribonukleotida,
maka
disebut
asam
deoksiribonukleotida (DNA atau
deoxyribonucleic acid) dan jika
terdiri
dari
unit-unit
ribonukleaotida disebut asam
ribonukleaotida (RNA atau
ribonucleic acid).

Gbr 1. Stuktur DNA


(sumber: http://www.bio.miami.edu)

2. DNA
2.1 Pengertian DNA
Adalah akronim dari deoxyribose-nucleic acid. DNA adalah materi
genetik yang diwarisi organisme dari induknya. Suatu molekul DNA
sangat panjang dan umumnya terdiri atas ratusan atau bahkan ribuan
gen. Ketika suatu sel bereproduksi sendiri dengan cara membelah,
DNA-nya akan disalin dan gditeruskan dari satu generasii sel ke

generasi sel berikutnya. Informasi yang terkode dalam struktur DNA


memprogram semua aktivitas sel tersebut.
2.2 Fungsi Umum DNA
DNA memiliki berbagai fungsi, yaitu sebagai:
a. pembawa materi genetika dari generasi ke generasi berikutnya,
b. mengontrol aktivitas hidup secara langsung maupun tidak
langsung,
c. melakukan sintesis protein,
d. autokatalis, yaitu kemampuan DNA untuk menggandakan diri
(replikasi), dan
e. heterokatalis, yaitu kemampuan DNA untuk dapat mensintesis
senyawa lain
Ada 3 tipe DNA berdasarkan struktur basa nitrogennya:
2.3 Jenis dan Fungsi Spesifik DNA
Berdasarkan basa penyusunnya, DNA terbagi menjadi 3 yaitu,

Gbr 2. Tipe-tipe DNA


(sumber: http://www.bio.miami.edu)
1. DNA-B
Merupakan tipe helix yang berpilin ke kanan, dimana pilinannya
berlekuk setiap 3,4 nm dan jarak antar pasangan basa adalah
0,34 nm. Jadi, terdapat sekitar 10 pasang basa nitrogen per
lekukan. Tipe DNA ini adalah tipe DNA normal.
DNA-B
berfungsi
sebagai
pembukaDNAberuntaiganda
untukreplikasi (menggunakan DNA B helicase), pasangan pada
hidrolisisATP, pengikat untaitertinggal (lagging strand) secara
terus-menerus, dankunciuntuk memulaireplikasiDNA
2. DNA-A
Merupakan tipe helix yang berpilin ke kanan, dimana pilinannya
berlekuk setiap 2,3 nm. Sehingga, terdapat sekitar 11 pasang
basa nitrogen per lekukan. Tipe DNA ini adalah tipe DNA yang
berubah dari tipe DNA-B karena terkontaminasi larutan dengan
konsentrasi garam yang tinggi atau penambahan alkohol.
3. DNA-Z

Merupakan tipe helix yang berpilin ke kiri, dimana pilinannya


berlekuk setiap 4,6 nm berbentuk zigzag. Sehingga, terdapat
sekitar 12 pasang basa nitrogen per lekukan. Tipe DNA ini adalah
tipe DNA yang berubah dari tipe DNA-B karena pasangan basa GCnya terkontaminasi larutan dengan konsentrasi garam yang
tinggi atau penambahan alkohol.
DNA-Z berfungsi dalam regulator pada ekspresi gen, pengolahan
dan / atau ketidakstabilan DNA
3. RNA
3.1 Pengertian RNA
RNA adalah akronim dari ribose-nucleic acid. Asam ribonukleat (RNA)
merupakan polimer ribonukleotida purin dan pirimidin yang dihubungkan
menjadi satu lewat jembatan 3,5-fosfodiester yang sama seperti di
dalam DNA. Meskipun mempunyai banyak sifat yang sama seperti yang
dimiliki DNA, RNA memperlihatkan beberapa perbedaan yang khas:
a) Dalam RNA, gula tempat melekatnya fosfat dan basa purin serta
pirimidin adalah ribosa dan bukan 2-deoksiri-bosa seperti halnya
DNA
b) Komponen pirimidin RNA berbeda dengan komponen pirmidin DNA
c) RNA terdapat sebagai seutas benang tunggal, sedangkan DNA
sebagai molekul heliks berbenangganda
d) RNA dapat dihidrolisis oleh alkali

Gbr 3. Perbedaan struktur RNA dan DNA


(sumber: http://www.the-schratt-lab.de)

3.2 Fungsi Umum RNA


RNA memiliki fungsi utama yaitu pembentukan protein dan sintesis.
RNA juga memainkan peran penting dalam ekspresi gen dan katalisis

kimia dari kedua pembentukan ikatan peptida dan molekul RNA


lainnya
3.3 Jenis dan Fungsi Spesifik RNA
RNA dibedakan menjadi dua kelompok yaitu RNA genetik dan non
genetik.
A. RNA genetik
RNA genetik memiliki fungsi yang sama dengan DNA, yakni
merupakan molekul genetik yang secara keseluruhan
bertanggung jawab dalam membawa segala materi genetis,
seperti yang dimiliki oleh DNA. Dengan kata lain, RNA ini
berfungsi sebagai DNA. RNA genetik ini hanya dimiliki oleh
makhluk hidup tertentu yang tidak memiliki DNA, seperti pada
beberapa jenis virus (Lehninger,1994). misalnya virus. Dalam hal
ini fungsi RNA menjadi sama dengan DNA, baik sebagai materi
genetik maupun dalam mengatur aktivitas sel.
B. RNA nongenetik
RNA nongenetik merupakan RNA yang tidak berperan sebagai
pembawa keterangan genetik, sehingga RNA jenis ini hanya
dimiliki oleh makhluk hidup yang juga memiliki DNA. Pada
makhluk hidup kelompok ini, di dalam selnya terdapat DNA dan
RNA (Lehninger,1994).
Berdasarkan fungsinya,
beberapa jenis, yaitu:
1. Transfer RNA (tRNA)

RNA

non-genetik

dibagi

menjadi

Gbr 4. Transport RNA


(sumber:http://www2.estrellamountain.edu.com)
RNA jenis ini dibentuk di dalam nukleus, tetapi menempatkan
diri di dalam sitoplasma. tRNA merupakan RNA terpendek dan
bertindak sebagai penerjemah kodon dari mRNA. tRNA
memiliki proporsi nukleosida yang lebih relatif tinggi.
Transfer RNA (transfer-Ribonucleic acid) atau asam
ribonukleat transfer berfungsi sebagai molekul yang
menginterpretasikan pesan genetik berupa serangkaian kodon
di sepanjang molekul mRNA dengan cara mentransfer asamasam amino ke ribosom dalam proses translasi.

2. Ribosomal RNA(rRNA)
rRNA terdapat dalam ribosom yang mengandung protein yang
massanya kurang lebih sama. Molekulnya berupa pita tunggal,
tak bercabang, dan fleksibel. rRNA meliputi sekitar 80 persen
total RNA dalam sel dan pada sel-sel yang tidak mempunyai
inti sejati.
RNA ribosom (rRNA) bergabung dengan satu set protein untuk
membentuk ribosom. RNA ini memiliki struktur yang kompleks,
yang secara fisik bergerak sepanjang molekul mRNA,
mengkatalisasi perakitan asam amino menjadi rantai protein.
rRNA juga mengikat tRNA dan berbagai molekul yang
diperlukan untuk sintesis protein. Ribosom terdiri dari subunit
besar dan kecil, masing-masing berisi rRNA molekul sendiri
atau beberapa jenis molekul.
RNA ini terdiri atas beberapa tipe rRNA yaitu 23S rRNA, 16S
rRNA, dan 5S rRNA.

Gbr 5. Ribosomal RNA


(sumber:
http://www.nature.com/nrm/journal/v2/n7/images/nrm0701_514
a_i2.gif)

Gbr 6. rRNA dalam pembentukan ribosom


(sumber: http://virtuallaboratory.colorado.edu)
3. Messenger RNA(mRNA)

Gbr 7. Messenger RNA


(sumber: https://www2.chemistry.msu.edu)
RNA jenis ini merupakan polinukleotida berbentuk pita tunggal
linier dan disintesis oleh DNA di dalam nukleus. mRNA berupa
rantai tunggal yang relatif panjang. mRNA bertindak sebagai
pola cetakan pembentuk polipeptida. Setiap molekul
membawa salinan urutan DNA, yang ditranslasikan dalam
sitoplasma menjadi satu rantai polipeptida atau lebih.
Adapun fungsi utama mRNA adalah membawa kode-kode
genetik dari DNA di inti sel menuju ke ribosom di sitoplasma.
mRNA ini dibentuk bila diperlukan dan jika tugasnya selesai,
maka akan dihancurkan dalam plasma.
4. Micro RNA (miRNA)

Gbr 8. miRNA dalam membantu kerja mRNA


(sumber: http://www.the-schratt-lab.de)

MicroRNA merupakan jenis RNA non-coding yang baru


ditemukan yang memainkan peran kunci dalam regulasi
ekspresi gen.MicroRNAdewasamemiliki struktur rantai yang
pendek, molekul RNA untai tunggal yang memiliki panjang
sekitar 22 nukleotida. MicroRNA terkadang dikodekan oleh
beberapa lokus.
Fungsi miRNA ini diantaranya:
Melengkapi satu atau lebih messenger RNA (mRNA) pada
tahap transkripsi.
Menyempurnakan ekspresi sebanyak 30% dari semua
protein-encoding gen mamalia pada fase paska transkripsi.
Terlibat dalam berbagai proses biologis seperti mengontrol
sel siklus, apoptosis dan beberapa proses perkembangan
dan fisiologis termasuk diferensiasi sel puncak (stem cell),
hematopoiesis, hipoksia, jantung dan otot rangka
pengembangan, neurogenesis, sekresi insulin, metabolisme
kolesterol, penuaan, respon imun dan replikasi virus.
Memainkan
peran
kunci
dalam
diferensiasi
dan
pemeliharaan identitas jaringan.

5. Small Interfering/ Short Interfering/ Silencing RNA (siRNA)


siRNA adalah jenis RNA interference (RNAi) yang paling
umum digunakan sebagai alat untuk mendorong short-term
silencing pada pengodean gen protein.
siRNA memainkan banyak peran, tetapi yang paling penting
adalah dalam jalur interferensi RNA (RNAi), di mana RNA ini
mengganggu ekspresi gen tertentu dengan urutan nukleotida
komplementer. Fungsi siRNA adalah dengan menghancurkan
mRNA setelah transkripsi, sehingga tidak ada translasi. siRNA
juga bertindak dalam jalur RNAi lainnya yang terkait, misalnya,
sebagai mekanisme antivirus atau dalam membentuk struktur
kromatin dari genom.

Gbr 9. Stuktur umum dari siRNA


(sumber: http://dharmacon.gelifesciences.com)
Dua strand RNA yang membentuk dupleks dengan komposisi
20-25 pasangan basa nitrogendengan 3 'dinukleotida
menggantung pada setiap helai. Antisense strand merupakan
komplemen dari target mRNA yang dimaksudkan.
6. Small Nuclear RNA (snRNA)

Gbr 10. snRNA dalam proses splicing


(sumber: http://homepages.strath.ac.uk)
snRNA adalah salah satu dari banyak spesies RNA kecil yang
terbatas pada inti; beberapa snRNA terlibat dalam splicing
atau reaksi pengolahan RNA lainnya. Beberapa Small Nuclear
RNA (snRNAs) sel eukariotik yang terlibat dalam pematangan
transkrip primer messenger RNA (mRNA). SnRNA tertentu
juga terlibat dalam pembentukan spliceosome, struktur besar
dari ribonucleoprotein di mana splicing (penyambungan) pramRNA terjadi.
7. Interference RNA (iRNA)
Merupakan potongan gen dengan panjang 21-23 nukleotida
yang berasal dari dsRNA. Rantai ganda 21 nt terdiri dari 19
pasangan basa dan 2 nt belalai 3. RNAi terdiri dari 2 jenis
RNA yaitu microRNA (miRNA) dan small interfering (siRNA).
RNAi memiliki peran untuk penghambatan aktivitas atau
ekspresi dari suatu gen tertentu. Ditemukan oleh Andrew Z.
Fire (Stanford University) dan Craig C. Mello (University of
Massachusetts). Diteliti menggunakan cacing (C. elegans) dan
lalat buah (D. melanogaster).

Gbr 11. iRNA dalam pembelahan mRNA


(sumber:http://www.scbt.com)
8. Guide RNA (gRNA)
Merupakan RNA yang memandu penyisipan atau
penghapusan residu uridin menjadi mRNA mitokondria di
kinetoplastida protista dalam proses yang dikenal sebagai
editingmRNA. Editing mRNA diperlukan untuk pematangan
dan memfungsikan 12 dari 18 protein yang mengode
mitokondria. Jadi, gRNA khususnya adalah konstituen penting
pada siklus hidup Trypanasoma.

Gbr 12. gRNA dalam RNA editing


9. Small Nucleolar RNA (snoRNA)

Gbr 13. Tipe dari snoRNA


(sumber: http://biochem.ncsu.edu)
snoRNA dinamakan sebagai Small Nucleolar RNA karena
tempat dari sub selnya berada di dalam nukleolus. Jenis RNA
ini ditemukan untuk berperan penting dalam modifikasi dan
proses pada rRNA, tRNA, snRNA, dan bahkan mRNA. Selain

itu, snoRNA juga memiliki peran penting dalam biosintesis


ribosom. snoRNA menggunakan urutan komplemennya, basa
dari snoRNA berpasangan dengan rRNA untuk memandu
pelipatan (folding), modifikasi site-spesific dari nukleotida, dan
pembelahan dari prekusor ribosom RNA.
snoRNA ini terbagi enjadi 2 kategori berdasarkan perbedaan
urutan dan bentuk stuktur sekunderya, yaitu box C/D snoRNA
dan box H/ACA snoRNA. Box C/D snoRNA berfungsi sebagai
pemandu 20-O-ribosa metilasi dan box H/ACA snoRNA
berfungsi untuk memandu pseudoridilasi
10. Cajal body-specific RNA (scaRNA)

Gbr 14. Cajal bodies pada nukleolus


(sumber: http://mol-biol4masters.masters.grkraj.org)
Penamaan dari scaRNA berasal dari tempat sub sel dari
scaRNA itu sendiri, yaitu pada Cajal bodies (yaitu sebuah
organel subinti yang berada pada nukleoplasma).
ScaRNA memiliki berbagai motif urutan dari box C/D snoRNA
dan box H/ACA snoRNA, namun fungsi utama daari scaRNA
adalah pemandu dalam modifikasi snRNA yang disalin oleh
RNA polimerase II. Selain itu, fungsi dari scaRNA adalah untuk
mengarahkan modifikasi rRNA dalam nukleolus
11. Transfer messenger RNA (tmRNA)
Transfer-mRNA (tmRNA) ditemukan di banyak bakteri dan plastida.
RNA tipe ini akan mengikat protein yang dikodekan oleh mRNA yang
kekurangan kodon berhenti (stop codon) untuk degradasi dan
mencegah ribosom terulur-ulur. Dalam trans-translasi, tmRNA dan
protein terkait mengikat ribosom bakteri yang berhenti di tengah
biosintesis protein, misalnya ketika mencapai ujung RNA yang telah
kehilangan kodon berhenti (stop codon)nya

Gbr 15. Proses tmRNA dalam mengikat ribosom bakteri yang


berhenti di tengah biosintesis protein
(sumber: http://mol-biol4masters.masters.grkraj.org)
Summary
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat diketahui bahwa DNA berfungsi
sebagai materi genetik maupun dalam mengatur aktivitas sel. Sedangkan RNA
dominan berfungsi untuk membantu jalannya proses sintesis protein, walaupun
RNA genetik juga berfungsi sebagai materi genetik dan pengatur aktivitas sel.
RNA non-genetik bermacam-macam jenisnya, dimana masing-masingnya
memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Berikut adalah beberapa jenis dan fungsi dari RNA non-genetik, yaitu
tRNA : membawa antikodon dalam proses translasi,
mRNA : membawa kode genetic DNA ke ribosom untuk proses translasi,
rRNA : mengkatalis perakitan asam amino menjadi rantai protein,
miRNA: melengkapi mRNA pada tahap transkripsi,
siRNA : memecahkan mRNA setelah transkripsi, h
snRNA: terlibat dalam persiapan proses splicing (proses pemutusan dan
penyambungan RNA),
iRNA : penghambatan aktivitas atau ekspresi dari suatu gen tertentu,
gRNA : memandu penyisipan atau penghapusan residu uridin menjadi mRNA
mitokondria
snoRNA : berperas modifikasi dan proses pada rRNA, tRNA, snRNA, dan
bahkan mRNA,
scaRNA : pemandu dalam modifikasi snRNA,
tmRNA : mengikat ribosom bakteri yang berhenti di tengah biosintesis protein
karena stop kodon pada ujung RNA yang hilang
Daftar Pustaka
Anonim. http://www.exiqon.com/what-are-microRNAs. What are microRNAs?
Fass, D., Bogden, C. E., Berger, J. M.: Crystal Structure of the N-Terminal
Domain of the Dna B Hexameric Helicase Structure (London) 7 pp. 691
(1999).
Kornberg, A and Baker, T. (1992) DNA Replication. (Ed. 2). Pp. 283.
LeBowitz, J and McMacken, R. (1986) The Journal of Biological Chemistry. 261,
pp.4738-4748.

Reynolds, A., et al., Rational siRNA design for RNA interference. Nature
Biotechnology, 2004. 22(3): p. 326-330.
Snustad and Simmons. (2000) Principles of Genetics. Pg 255-280
Weaver, R. F. (1999) Molecular Biology. Pp. 668- 669.
Xie, Jun and Ming Zhang dkk. (2006). Nucleic Acids Research Advance Access.
Sno/scaRNAbase: a curated database for small nucleolar RNAs and cajal
body-specific RNAs.(00). 1-2

Anda mungkin juga menyukai