Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BIOMOLEKULER

JENIS-JENIS RNA DAN FUNGSINYA

Oleh :

SRI WIDIASTUTI (191051601028)

Mata Kuliah : Biomolekuler


Dosen Pengampu : Prof. Dr. Sudding, M.Si.

PENDIDIKAN KIMIA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
RNA merupakan seutas benang tunggal yang tersusun molekul gula ribosa, gugus fosfat,

dan asam nitrogen. Pada RNA tidak terdapat basa nitrogen timin (T), basa nitrogen timin ini

pada RNA digantikan oleh basa nitrogen urasil. Struktur DNA yang heliks terbentuk karena

adanya beberapa jenis ikatan kimia. Antara untai DNA diikat oleh ikatan hidrogen.

Gambar a. struktur untai tunggal molekul RNA, b. struktur kimia RNA

Antara basa nitrogen dan gula diikat oleh ikatan glikosida, sedangkan antar nukleotida

dihubungkan dengan ikatan fosfodiester. RNA hanya terdiri atas satu untai saja, sehingga

struktur RNA tidak membentuk helix ganda.

Berbeda halnya dengan DNA yang terletak dalam nukleus, RNA banyak terdapat dalam

sitoplasma terutama ribosom walaupun ada pula beberapa di antaranya dalam nukleus. Dalam

sitoplasma, kadar RNA berubah-ubah. Hal ini dipengaruhi oleh aktivitas sintetis protein. Ketika

suatu protein akan disintetis, kandungan RNA dalam sel meningkat begitu pula sebaliknya.

Berdasarkan letak dan fungsinya, RNA dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1. RNA duta (RNA-d) atau m RNA

RNA duta adalah RNA yang menjadi model cetakan dalam proses penyusunan asam amino

pada rantai polipeptida atau sintesis protein. Disebut RNA duta, karena molekul ini
merupakan penghubung DNA dengan protein dan membawa pesan berupa informasi

genetik dari DNA untuk membentuk protein. Informasi genetik berupa urutan basa N pada

RNA duta yang memesan suatu asam amino yang disebut kodon. Penyusunan rantai

polipeptida tergantung dari urutan kodon pada RNA duta. Urutan kodon pada RNA-d yang

dicetak DNA tergantung pada macam protein yang akan disintesis.

2. RNA ribosom (RNA-r)

RNA-r yaitu RNA yang terdapat dalam sitoplasma tepatnya di ribosom dan berfungsi

mengatur dalam proses sintesis protein. RNA-r dapat mencapai 80% dari jumlah RNA sel.

Molekul rRNA berupa pita tunggal tidak bercabang dan fleksibel.

3. RNA transfer (RNA-t)

RNA-t mempunyai fungsi menerjemahkan kodon yang terdapat pada RNA-d menjadi satu

jenis asam amino. Kemampuan menerjemahkan ini, disebabkan oleh adanya anti kodon

yang merupakan komplemen dari kodon RNA-d.

RNA-t juga berfungsi mengangkut asam amino ke permukaan ribosom pada saat translasi.

Translasi adalah penerjemahan urutan nukleotida. RNA-d menjadi urutan asam amino

polipeptida.

Sedangkan molekul RNA secara tradisional diklasifikasikan sebagai RNA transfer,

ribosom, dan messenger sesuai dengan fungsinya, namun sekarang kita tahu bahwa molekul

RNA melakukan atau memfasilitasi berbagai fungsi lain dalam sel.

1. Transfer RNA Memiliki Dua Peran:

a. Mengaktifkan Asam Amino dan

b. Mengenali Kodon di mRNA


Transfer RNA memiliki dua fungsi utama yang penting untuk peran selulernya sebagai

"adaptor" asam nukleat menjadi protein.

a. Fungsi pertama molekul tRNA mengaktifkan asam amino untuk sintesis protein

sehingga pembentukan ikatan peptida. Asam amino yang diaktifkan diangkut ke

polyribosome di mana ia ditransfer ke rantai peptida yang sedang tumbuh (maka nama

tRNA).

b. Fungsi kedua tRNA adalah mengenali kodon dalam mRNA untuk memastikan bahwa

asam amino yang benar dimasukkan ke dalam rantai peptida yang sedang tumbuh.

2. RNA Ribosom

Sintesis protein terjadi pada ribosom. Rakitan kompleks ini tersusun dalam eukariota dari

empat molekul RNA. Molekul rRNA untuk 80% dari total RNA seluler dan stabil secara

metabolik. Stabilitas ini, diperlukan untuk fungsi berulang ribosom, ditingkatkan oleh hubungan

dekat dengan protein ribosom.

Dari 28S (4718 nukleotida), 18S (1874 nukleotida), dan 5.8S (160 nukleotida) rRNA

disintesis dalam wilayah nukleolus dari nukleus. 5S rRNA (120 nukleotida) tidak ditranskripsi

dalam nukleolus melainkan dari gen yang terpisah dalam nukleoplasma. Pemrosesan rRNAs

termasuk pembelahan dengan ukuran fungsional, pasangan basa internal, modifikasi nukleotida

tertentu, dan hubungan dengan protein ribosom untuk membentuk konformasi tersier yang stabil.

Fungsi ribosom menunjukkan bahwa molekul rRNA lebih dari perancah makromolekul

untuk protein enzimatik. Sejauh mana persisnya rRNA berpartisipasi dalam reaksi biosintesis

protein adalah subjek penelitian saat ini. Beberapa garis bukti menunjukkan bahwa pembentukan

ikatan peptida sebenarnya dapat dikatalisis oleh subunit RNA besar dari ribosom.

3. RNA Messenger
mRNA adalah pembawa langsung informasi genetik dari genom ke ribosom. Setiap mRNA

eukariotik bersifat monocistronic, artinya mengandung informasi hanya untuk satu rantai

polipeptida. Dalam prokariota, spesies mRNA sering mengkodekan lebih dari satu protein dalam

molekul polikistronik. Fenotip dan fungsional sel negara terkait langsung dengan konten mRNA-

nya.

Dalam sitoplasma, mRNA memiliki masa hidup yang relatif singkat. Beberapa mRNA

diketahui disintesis dan disimpan dalam keadaan tidak aktif atau tidak aktif dalam sitoplasma.

mRNA eukariotik memiliki fitur struktural unik yang tidak ditemukan dalam rRNA atau tRNA.

Karena informasi dalam mRNA terletak pada urutan linear dari nukleotida
DAFTAR PUSTAKA

Devlin., T., M., 1997., Textbook of Biochemistry with Clinical Correlations, Fourth Edition,
WileyLiss, Inc., 605 Third Avenue, New York, NY 101580012

Ramlawati., Hamka., Saenab., S., Yunus, S., R., 2017., Pewarisan Sifat Makhluk Hidup,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.

Anda mungkin juga menyukai