Anda di halaman 1dari 7

SINTESIS PROTEIN

Pengertian

Sintesis protein adalah proses pembentukan protein. Protein dibuat dari suatu
seri asam amino. Gabungan dari dua amino disebut dipeptida. Asam amino satu
dengan yang lain dihubungkan oleh ikatan peptida. Jika asam amino membentuk
deretan asam amino yang panjang, maka dinamakan polipeptida atau protein.
Polipeptida yang mempunyai berat molekul kira-kira 10.000 merupakan protein.
Suatu dipeptida adalah suatu seri asam amino yang dihubungkan oleh suatu peptida
serta mempunyai amino (NH3) dan karboksil (COOH).
Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida
yang diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel,
sitoplasma dan ribosom. Pada akhir tahun 1970-an para ahli biologi menemukan
bahwa gen sering di pantau oleh rangkaian-rangkaian panjang disebut interon. Peran
interon tampak tak berarti meskipun disalin ke RNA oleh enzim sebelum RNA
digunakan untuk membuat protein. Beberapa ilmuan menduga interon mempunyai
peran tersembunyi,menurut pemikiran terakhir, interon dapat membentuk system
pengecekan kesalahan, untuk memastikan gen di salin secara benar.
DNA merupakan rantai ganda dan atom-atom karbon mempunyai aturan diatas
untuk mengikat basa nitrogen dan gugus fosfat maka satu rantai DNA terlihat berdiri
tegak sedangkan rantai pasangannya justru terbalik. Maka pada notasi penulisan kode

genetik DNA, ditulis 5-kode genetik-3, sedangkan untuk rantai pasangannya justru
ditulis 3-kode genetik-5. Pada Sintesis protein, salah satu rantai DNA akan
dikodekan oleh mRNA. Rantai yang dikodekan tersebut disebut DNA Sense atau
DNA template, sedangkan rantai pasangannya yang tidak dicetak disebut DNA
Antisense atau DNA Komplementer. Triplet kode-kode genetik DNA yang dikodekan
oleh mRNA disebut kodogen.

Komponen yang Berperan


Komponen yang berperan dalam sintesis protein adalah sebagai berikut :
a. Inti sel
Inti sel merupakan lokasi dimana sumber informasi genetik berada, yaitu DNA.
Jadi, informasi yang akan diterjemahkan pada sintesis protein berasal dari inti sel.
b. RE kasar & Ribosom (rRNA)
RE kasar merupakan lokasi dimana ribosom melekat. Selain itu, rRNA atau
Ribosomal RNA merupakan tempat terjadinya sintesis protein.
c. tRNA (RNA transfer)
tRNA merupakan salah satu jenis RNA yang bertugas untuk mengikat asam amino
dari sitoplasma dan menggabungkannya dengan asam amino lain pada tahapan
sintesis protein.
d. RNA polimerase
RNA polimerase merupakan enzim yang berperan dalam proses perangkaian
molekul RNA dari molekul DNA.

DNA
Adalah rantai doble heliks berpilin yang terdiri atas polinukleotida. Berfungsi
sebagi pewaris sifat dan sintesis protein.
Struktur DNA (deoxyribosenucleic acid) yaitu:
1. gula 5 karbon (deoksiribosa)
2. gugus fosfat
3. basa nitrogen.
Bentuk DNA adalah rantai double heliks berpilin ke kanan. Dalam DNA
terdapat struktur-struktur di atas. Namun, jika diambil 1 lempeng yang mengandung
ikatan fosfat, gula dan basa nitrogen, maka lempeng tersebut disebut nukleotida. Jika

plat itu hanya basa nitrogen dan gula saja maka disebut nukleosida. Maka, DNA
adalah polimer dari nukleotida.
Gula deoksiribosa pada DNA merupakan gula lima karbon yang kehilangan 1
atom oksigen. Gula deoksiribosa memegang basa nitrogen pada atom karbon nomor 1,
sedangkan atom C nomor 5 berikatan dengan gugus fosfat. Gugus fosfat ini saling
berikatan dengan gugus fosfat lainnya membentuk ikatan fosfodiester. Karena DNA
merupakan rantai ganda dan atom-atom karbon mempunyai aturan diatas untuk
mengikat basa nitrogen dan gugus fosfat maka satu rantai DNA terlihat berdiri tegak
sedangkan rantai pasangannya justru terbalik. Maka pada notasi penulisan kode
genetik DNA, ditulis 5-kode genetik-3, sedangkan untuk rantai pasangannya justru
ditulis 3-kode genetik-5. Pengaturan ini disebut konfigurasi antiparalel.
Ada 2 kelompok basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu
o Purin, terdiri dari basa nitrogen adenine dan guanin.
o Pirimidin, terdiri dari basa nitrogen sitosin dan timin . pada RNA, timin
diganti dengan urasil.
Basa Purin selalu berpasangan dengan basa pirimidin melalui ikatan hidrogen.
Adenine selalu berpasangan dengan hymine melalui 2 ikatan hidrogen sedangkan
cytosine berpasangan dengan guanine melalui 3 ikatan hydrogen.

Gambar 1. Struktur DNA

RNA

Berbeda dengan DNA, RNA merupakan rantai panjang lurus yang berfungsi
dalam sintesis protein. Terdapat 3 jenis RNA yaitu:
1. mRNA(messenger RNA atau RNA duta/RNAd), bertugas untuk
mengkodekan kode genetik dari DNA untuk sintesis protein. Terdapat di anak
inti.sel. Triplet kode genetik pada mRNA disebut kodon.
2. tRNA(transfer RNA atau RNAt), bertugas untuk mencocokkan triplet yang
ada pada mRNA dengan protein yang sesuai. Terdapat di sitoplasma. Triplet
3.

kode genetik pada tRNA disebut antikodon.


rRNA(ribosomal RNA atau RNAr), bertugas untuk memasangkan kodon
mRNA dengan antikodon tRNA dan menggeser rantai-rantai supaya terbentuk
polipeptida(protein). Terdapat di ribosom.

Struktur RNA (ribosenucleic acid) yaitu:


1. Gula 5 karbon ribosa.
2. Gugus fosfat.
3. Basa nitrogen yang persis sama dengan basa nitrogen DNA namun pada

mRNA thymine diganti dengan urasil.


PRA SINTESIS PROTEIN
Sebelum sintesis protein dilakukan, perlulah diadakan persiapan yang
menyeluruh, salah satunya pemasangan asam amino pada salah satu ujung tRNA. 1
asam amino harus diikatkan pada salah satu ujung tRNA dengan antikodon yang
benar, namun protein ini sesuai dengan kodon bukan antikodon. Enzim yang
melakukan proses ini adalah enzim tRNA aminoasil sintetase. Enzim ini mengikatkan
asam amino pada bagian sisi asam amino kemudian tRNA dengan antikodon spesifik
untuk asam aminonya. tRNA dan asam amino berikatan pada enzim sebelum akhirnya
dilepaskan.

SINTESIS PROTEIN
Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida
yang diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel,
sitoplasma dan ribosom.
1.

Transkripsi

Transkripsi terjadi di inti sel. Pada tahapan ini, RNA polimerase akan melekat
pada rantai DNA sehingga rantai membuka. Salah satu rantai DNA yang akan
diterjemahkan (DNA template/rantai sense) mulai mendapatkan basa pasangannya,
sehingga tercipta rantai komplemen. Rantai komplemen inilah yang kemudian akan
menjadi mRNA (messenger RNA). Pada proses pembuatan mRNA, kode A pada
rantai sense akan berkomplemen dengan kode U (urasil), bukan T atau timin seperti
pada DNA.
RNA polimerase selanjutnya akan bergerak sepenjang rantai DNA hingga
kode-kode yang diperlukan selesai diterjemahkan menjadi mRNA primer. Peristiwa
ini hanya terjadi pada rantai sense atau DNA template saja, sedangkan pada rantai
antisense atau DNA non-template tidak akan terjadi. Setelah selesai, mRNA primer
akan dilepaskan dan selanjutnya akan melalui beberapa proses.
a. capping dan polyadenilasi
b. intron dihilangkan dan ekson akan bergabung splicing
c. splicing akan berlanjut hingga terbentuk mRNA siap pakai.
mRNA terdiri dari dua macam kode, yaitu ekson dan intron. Ekson adalah
kode yang dipakai, sedangkan intron akan dibuang. mRNA matang selanjutnya akan
ditransfer ke sitoplasma untuk menuju tahapan selanjutnya, yaitu translasi di ribosom.

2. Translasi
Tahapan translasi merupakan tahapan dimana mRNA matang dari dalam inti sel
yang telah ditransfer ke sitoplasma, tepatnya diribosom, segera diterjemahkan.

Translasi sendiri terdiri dari tiga tahapan, yaitu inisiasi, elongasi dan terminasi.
a. Inisiasi
Pada saat mRNA sampai di ribosom, proses pertama kali yang terjadi adalah
inisiasi. Yaitu proses pengenalan kodon (pasangan 3 kode: cth. UAA, AUG), yang

dimana sintesis akan dimulai dari kodon pemula (kodon start) yang merupakan asam
amino Metionin, dengan kode AUG. Setelah kodon ini terbaca, asam amino pertama
akan berada diribosom untuk selanjutnya digabungkan dengan asam amino
selanjutnya. Asam amino berada bebas disitoplasma dan dibawa menuju ribosom oleh
RNA transfer atau tRNA.
b. Elongasi
Elongasi merupakan proses kelanjutan dari inisiasi. Pada tahapan ini, kodon
akan terus dibaca dan tRNA akan terus menerus membawa asam amino ke ribosom
sesuai dengan kodon yang ada pada mRNA. Pada proses elongasi, ribosom biasanya
akan berada pada posisi agregat atau kumpulan. Dua atau lebih ribosom akan melekat
pada rantai mRNA secara bersama-sama sehingga terlihat seperti sedang
bergerombol. Fenomena ribosom yang berkelompok ini disebut dengan polisom dan
fungsinya adalah mempercepat proses sintesis protein.
c. Terminasi
Terminasi merupakan proses terakhir dari translasi. Proses ini mulai terjadi
ketika kodon yang terbaca adalah kodon-kodon yang mengkode berhentinya sintesis
protein. Kodon ini dinamakan dengan kodon stop, yang terdiri dari tiga kodon yaitu
UAA, UAG, dan UGA. Ketika salah satu kodon-kodon tersebut terbaca, faktor
pelepas akan memberhentikan proses sintesis rantai asam amino.
Proses terminasi diakhiri dengan terbentuknya rantai asam amino yang sangat
panjang, atau lebih sering dinamakan dengan rantai polipeptida. Penamaan ini
didasarkan pada ikatan antara satu asam amino dengan asam amino lainnya yang
dinamakan dengan ikatan peptida. Rantai polipeptida inilah yang kita sebut dengan
protein, lebih tepatnya protein primer.
Protein atau rantai polipeptida dari hasil sintesis protein merupakan rantai
protein primer. Protein ini harus mengalami modifikasi agar bisa digunakan dalam
tubuh. Proses modifikasi akan dilakukan dibadan golgi setelah ditransfer dari
retikulum endoplasma.

Anda mungkin juga menyukai