RNA dan dipengaruhi oleh DNA, perhatikan gambar 19. Gen DNA hanya memberikan
perintah untuk membuat protein tertentu, sedangkan yang melaksanakan sintesis protein
adalah RNA.
Sintesis protein berlangsung di dalam inti sel dan ribosom dengan bahan baku berupa
asam amino. Jenis asam amino dalam sintesis protein ditentukan oleh DNA. Perbedaan jenis,
jumlah, dan susunan asam amino menentukan jenis protein yang disintesis, misalnya enzim,
hormon, keratin, atau hemoglobin.
Fenotipe suatu organisme ditentukan oleh aktivitas protein fungsional dari suatu enzim.
Jenis enzim yang berbeda akan menimbulkan fenotipe yang berbeda pula. Jadi, sintesis
protein merupakan dasar untuk mempelajari bagaimana informasi genetik dalam DNA
diekskresikan dalam suatu makhluk hidup serta menjelaskan bahwa protein sebagai jembatan
yang menghubungkan antara genotipe (faktor pembawa sifat) dengan fenotipe (sifat yang
tampak).
1. Transkripsi
Pada tahapan ini, DNA akan membentuk RNA dengan cara menerjemahkan kode-kode
genetik dari DNA. Proses pembentukan RNA ini disebut transkripsi, yang menghasilkan 3
macam RNA seperti yang telah kalian ketahui sebelumnya, yaitu RNA-m, RNA-t, dan RNA-
r. Transkripsi terjadi di dalam sitoplasma dan diawali dengan membukanya rantai ganda
DNA melalui kerja enzim RNA polimerase. Sebuah rantai tunggal berfungsi sebagai rantai
cetakan atau rantai sense, rantai yang lain dari pasangan DNA ini disebut rantai anti sense.
Tidak seperti halnya pada replikasi yang terjadi pada semua DNA, transkripsi ini hanya
terjadi pada segmen DNA yang mengandung kelompok gen tertentu saja. Oleh karena itu,
nukleotida nukleotida pada rantai sense yang akan ditranskripsi menjadi molekul RNA
dikenal sebagai unit transkripsi.
Transkripsi meliputi 3 tahapan, yaitu tahapan inisiasi, elongasi dan terminasi.
a. Inisiasi (Permulaan)
Jika pada proses replikasi dikenal daerah pangkal replikasi, pada transkripsi ini
dikenal promoter, yaitu daerah DNA sebagai tempat melekatnya RNA polimerase
untuk memulai transkripsi. RNA polimerase melekat atau berikatan dengan
promoter, setelah promoter berikatan dengan kumpulan protein yang disebut faktor
transkripsi. Nah, kumpulan antara promoter, RNA polimerase, dan faktor transkripsi
ini disebut kompleks inisiasi transkripsi. Selanjutnya, RNA polimerase membuka
rantai ganda DNA.
b. Elongasi (Pemanjangan)
Setelah membuka pilinan rantai ganda DNA, RNA polimerase ini kemudian
menyusun untaian nukleotida-nukleotida RNA dengan arah 5´ ke 3´. Pada tahap
elongasi ini, RNA mengalami pertumbuhan memanjang seiring dengan
pembentukan pasangan basa nitrogen DNA. Pembentukan RNA analog dengan
pembentukan pasangan basa nitrogen pada replikasi. Pada RNA tidak terdapat basa
pirimidin timin (T), melainkan urasil (U). Oleh karena itu, RNA akan membentuk
pasangan basa urasil dengan adenin pada rantai DNA. Tiga macam basa yang lain,
yaitu adenin, guanin, dan sitosin dari DNA akan berpasangan dengan basa
komplemennya masing-masing sesuai dengan pengaturan pemasangan basa. Adenin
berpasangan dengan urasil dan guanin dengan sitosin.
c. Terminasi (Pengakhiran)
Penyusunan untaian nukleotida RNA yang telah dimulai dari daerah promoter
berakhir di daerah terminator. Setelah transkripsi selesai, rantai DNA menyatu
kembali seperti semula dan RNA polimerase segera terlepas dari DNA. Akhirnya,
RNA terlepas dan terbentuklah RNA-m yang baru.
Pada sel prokariotik, RNA hasil transkripsi dari DNA, langsung berperan sebagai
RNA-m. Sementara itu, RNA hasil transkripsi gen pengkode (ekson) protein pada
sel eukariotik, akan menjadi RNA-m yang fungsional (aktif) setelah malalui proses
tertentu terlebih dahulu. Dengan demikian, pada rantai tunggal RNA-m terdapat
beberapa urut-urutan basa nitrogen yang merupakan komplemen (pasangan) dari
pesan genetik (urutan basa nitrogen) DNA. Setiap tiga macam urutan basa nitrogen
pada nukleotida RNA-m hasil transkripsi ini disebut sebagai triplet atau kodon.
B. Kode Genetik
Nirenberg dan Matthaei (1960) mengadakan percobaan untuk memecahkan masalah
kode genetik dengan mencampurkan urasil dengan enzim pembentuk RNA. Dari
percampuran ini dihasilkan RNA yang hanya terdiri atas urasil dan dinamakan poli-Urasil
(poli-U). Apabila poli-U dimasukkan ke dalam campuran berbagai asam amino, akan
terbentuk rangkaian fenilalanin, yaitu protein yang terdiri atas satu macam asam amino. Hal
ini merupakan cara manusia pertama kali mampu memecahkan peristiwa kehidupan melalui
tabung reaksi kimia.
Tabel 3. Kode genetik dan asam amino yang sesuai.
Kode genetik yang dipakai saat ini yaitu kode yang tersusun oleh 3 basa N yang disebut
kodon triplet. Kodon triplet ini merupakan bagian 3 basa N yang terdapat pada RNA-m.
Apabila suatu urutan tiga basa memberikan kode untuk satu asam amino, akan terjadi 4 3= 64
kemungkinan kombinasi dari basa sehingga dapat memperinci 64 macam kode genetika.
Asam amino yang dikenal sampai saat ini sebanyak 20 macam. Adanya 64 macam kodon dan
20 macam asam amino menyebabkan satu asam amino dapat memiliki lebih dari satu kodon.
Kodon yang sesuai untuk setiap asam amino dapat dilihat dalam tabel 3.
Kode genetik berlaku universal, artinya kode yang sama berlaku untuk semua organisme.
Bila terjadi kesalahan penerjemahan, protein yang disusun juga keliru sehingga enzim yang
dihasilkan tidak sesuai. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya gangguan metabolisme.
Kekeliruan RNA-t menafsirkan kode-kode genetik yang diterima dari DNA juga merupakan
salah satu mekanisme mutasi gen.