Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sintesis Protein


Sintesis protein adalah proses pembentukan asam amino berdasarkan kode
genetik yang terdapat pada DNA, yaitu berupa urutan basa nitrogen. Makna sintesis
protein sendiri adalah proses dimana sel-sel individual disusun membentuk protein.
Istilah ini dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari kita saat menjalankan
kelangsungan hidup yakni pada saat makan. Makanan yang telah dimakan tentunya
akan dicerna oleh sistem pencernaan yang akan diolah menjadi energi didalam tubuh
manusia. Pada saat proses pencernaan itulah terdapat istilah sintesis protein. Sintesis
Protein sendiri memiliki tujuan yaitu untuk menghasilkan berbagai macam produk
protein seperti enzim-enzim pencernaan, hormone, dan lain-lain.
Apabila didifeniskan, maka apa yang dimaksud dengan sintesis protein adalah
sebuah proses percetakan senyawa protein yang berlangsung di dalam sel. Seperti
diketahui bahwa protein memiliki sifat enzim. Hal ini kemudian menjadikan ia sebagai
pengendali dan juga penumbuh karakter dari makhluk hidup. Kuat tidaknya sifat enzim
pada protein ini dipengaruhi oleh urutan, jumlah, dan jenis asam amino yang menjadi
penyusunnya. Adapun jenis dan juga urutan asam amino ini ditentukan oleh apa yang
disebut dengan nama AND atau Asam Dioksiribose Nukleat.
Protein sangatlah penting. Proses sintesis atau pembentukan protein memerlukan
adanya molekul RNA yang merupakan materi genetik di dalam kromosom, serta DNA
sebagai pembawa sifat keturunan. Informasi genetik pada double helix DNA berupa
kode-kode sandi atau kode genetik. Nah, kode-kode sandi tersebut nantinya akan
dibawa atau dicetak untuk membentuk RNA. Informasi berupa urutan kode-kode sandi
pada RNA akan dirangkai menjadi asam-asam amino, polipeptida, sampai terbentuk
protein.
B. Proses Sintesis Protein
Proses pembuatan protein atau sintesis protein ini fibagi menjadi dua langkah,
yaitu transkripsi dan translasi.
1. Transkripsi
Transkripsi adalah penyalinan kode genetic pada DNA yang menghasilkan
RNAd, proses ini terjadi di dalam nukleus. Transkripsi melalui 3 tahapan proses
yaitu:
a) Inisiasi (Permulaan)
Proses inisiasi dimulai ketika RNA Polimerase menempel pada promotor
gen. Promotor mencakup titik awal (start point). Fungsi promotor untuk
menetukan tempat dimulainya trasnkripsi dan menentukan satu rantai DNA
yang akan digunakan sebagai cetakan.

Courtesy by : https://www.youtube.com/watch?v=JEk-Ek7fBeU
b) Elongasi (Pemanjangan)
Elongasi terjadi saat RNA Polimerase membuka untai ganda DNA. RNA
Polimerase selanjutnya akan menyusun nukleotida-nukleotida RNA membentuk
rantai RNAd.
Penyusunan nukleotida RNA terjadi sebagai berikut:
- Salah satu utas DNA pada sebuah gen akan berperan sebagai cetakan untuk
menyusun nukleotida RNA. Utas ini disebut utas pencetak atau template.
- Nukleotida RNA kemudian akan disusun membentuk rantai RNAd
berdasarkan urutan basa nitrogen pada DNA pencetak. Utas RNAd yang
dihasilkan nantinya memiliki urutan basa nitrogen yang merupakan
komplemen dari urutan basa nitrogen pada DNA pencetak.
- Misalkan, apabila pada DNA pencetak terdapat basa nitrogen Timin maka
nukleotida RNA yang tercetak adalah basa nitrogen Adenin.
- Basa nitrogen Guanin akan mencetak Sitosin,
- Adenin akan mencetak Urasil demikian seterusnya
c) Terminasi (Pengakhiran)
Proses transkripsi akan berhenti setelah sampai pada terminator, yakni
urutan DNA yang berfungsi menghentikan transkripsi.
2. Tranlasi
Translasi adalah sintesis polipeptida yang terjadi dibawah arahan mRNA. Selama
tahap ini terjadi perubahan bahasa. Sel harus menerjemahkan alias menstranslasikan
sekuens basa molekul mRNA menjadi sekuens asam amino polipeptida. Tempat
terjadinya translasi adalah ribosom, partikel-partikel kompleks yang memfasilitasi
penautan teratur asam amino menjadi rantai polipetida. Translasi merupakan proses
penerjemahan beberapa triplet atau kodon dari mRNA menjadi asam amino-asam
amino yang akhirnya membentuk protein. Urutan basa nitrogen yang berbeda pada
setiap triplet, akan diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda. Misalnya,
asam amino fenilalanin diterjemahkan dari triplet UUU (terdiri dari 3 basa urasil),
asam amino triptofan (UGG), asam amino glisin (GGC), dan asam amino serin
UCA. Sebanyak 20 macam asam amino yang diperlukan untuk pembentukan
protein merupakan hasil terjemahan triplet dari mRNA. Selanjutnya, dari beberapa
asam amino (puluhan, ratusan, atau ribuan) tersebut dihasilkan rantai polipeptida
spesifik dan akan membentuk protein spesifik pula.
 Langkah-langkah pada proses translasi adalah sebagai berikut:
a) Inisiasi Translasi

Ribosom sub unit kecil mengikatkan diri pada mRNA yang telah membawa
sandi bagi asam amino yang akan dibuat, serta mengikat pada bagian inisiator
tRNA. Selanjutnya, molekul besar ribosom juga ikut terikat bersama ketiga
molekul tersebut membentuk kompleks inisiasi. Molekul-molekul tRNA
mengikat dan memindahkan asam amino dari sitoplasma menuju ribosom
dengan menggunakan energi GTP dan enzim. Bagian ujung tRNA yang satu
membawa antikodon, berupa triplet basa nitrogen. Sementara, ujung yang lain
membawa satu jenis asam amino dari sitoplasma. Kemudian, asam amino
tertentu tersebut diaktifkan oleh tRNA tertentu pula dengan menghubungkan
antikodon dan kodon (pengode asam amino) pada mRNA. Kodon pemula
pada proses translasi adalah AUG, yang akan mengkode pembentukan asam
amino metionin. Oleh karena itu, antikodon tRNA yang akan berpasangan
dengan kodon pemula adalah UAC. tRNA tersebut membawa asam amino
metionin pada sisi pembawa asam aminonya.

b) Elongasi
Tahap pengaktifan asam amino terjadi kodon demi kodon sehingga dihasilkan
asam amino satu demi satu. Asam-asam amino yang telah diaktifkan oleh kerja
tRNA sebelumnya, dihubungkan melalui ikatan peptida membentuk polipeptida
pada ujung tRNA pembawa asam amino. Misalnya, tRNA membawa asam
amino fenilalanin, maka anticodon berupa AAA kemudian berhubungan dengan
kodon mRNA UUU. Fenilalanin tersebut dihubungkan dengan metionin
membentuk peptida. Melalui proses elongasi, rantai polipeptida yang sedang
tumbuh tersebut semakin panjang akibat penambahan asam amino.
c) Terminasi
Proses translasi berhenti setelah antikodon yang dibawa tRNA bertemu dengan
kodon UAA, UAG, atau UGA. Dengan demikian, rantai polipeptida yang telah
terbentuk akan dilepaskan dari ribosom dan diolah membentuk protein
fungsiona

C. Perbedaan Proses Transkripsi Dan Translasi Pada Prokariotik Dan Eukariotik


Mekanisme dasar transkripsi dan translasi mirip pada prokariotik dan eukariotik,
namun ada perbedaan penting dalam aliran informasi genetik pada sel-sel. Karena sel
prokariotik tidak memiliki nukleus, DNAnya tidak disegregasi dari ribosom dan
peralatan penyintesis protein lain.
Ketiadaan segregasi ini memungkinkan translasi mRNA dimulai saat transkripsi
masih berlangsung. Sebaliknya, dalam sel eukariotik, selaput nukleus memisahkan
tempat dan waktu berlangsungnya transkripsi dan translasi.
Transkripsi terjadi di dalam nukleus, dan mRNA ditranspor ke sitoplasma, tempat
translasi terjadi. Namun sebelum bisa meninggalkan nukleus, transkrip RNA eukariotik
dari gen pengode protein dimodifikasi dalam berbagai cara untuk menghasilkan mRNA
akhir yang fungsional. Transkripsi gen eukariotik pengode protein menghasilkan pre-
mRNA, dan pemrosesan lebih lanjut menghasilkan mRNA akhir. Awal transkrip RNA
dari gen apapun, termasuk yang mengodekan RNA yang tidak ditranslasi menjadi
protein, secara umum disebut transkrip primer ( primary transcript ).
D. Kode Genetik
Bahwasannya dalam DNA terdapat empat basa nitrogen meliputi adenin (A),
timin (T), sitosin (C), dan guanin (G). Anda juga telah mengetahui RNA mengandung 4
basa nitrogen tersebut, tetapi urasil (U) menggantikan timin (T).
Nirenberg dan Matthaei (1960) mengadakan percobaan untuk memecahkan
masalah kode genetik dengan mencampurkan urasil dengan enzim pembentuk RNA.
Dari percampuran ini dihasilkan RNA yang hanya terdiri atas urasil dan dinamakan
poli-Urasil (poli-U). Apabila poli-U dimasukkan ke dalam campuran berbagai asam
amino, akan terbentuk rangkaian fenilalanin, yaitu protein yang terdiri atas satu macam
asam amino.
Hal ini merupakan cara manusia pertama kali mampu memecahkan peristiwa
kehidupan melalui tabung reaksi kimia. Sampai saat ini pun manusia terus melakukan
penelitian untuk mengetahui proses-proses yang terjadi dalam sel makhluk hidup.
Rumitnya susunan tubuh makhluk hidup menunjukkan betapa pandainya sang Pencipta.
Kita hendaknya bersyukur kepada Tuhan karena diberi akal sehingga mampu
mengungkap rahasia kehidupan.
Kode genetik yang dipakai saat ini yaitu kode yang tersusun oleh 3 basa N yang
disebut kodon triplet. Kodon triplet ini merupakan bagian 3 basa N yang terdapat pada
mRNA. Apabila suatu urutan tiga basa memberikan kode untuk satu asam amino, akan
terjadi 43= 64 kemungkinan kombinasi dari basa sehingga dapat memperinci 64 macam
kode genetika.
Asam amino yang dikenal sampai saat ini sebanyak 20 macam. Adanya 64
macam kodon dan 20 macam asam amino menyebabkan satu asam amino dapat
memiliki lebih dari satu kodon. Kodon yang sesuai untuk setiap asam amino dapat
dilihat dalam tabel berikut.
 Tabel Kodon Beberapa Asam Amino

Basa Basa Kedua Basa


Pertama Ketiga
U C A G

UUU Phe UCU Ser UAU Tyr UGU Cys U

UUC Phe UCC Ser UAC Tyr UGC Cys C


U
UUA Leu UCA Ser UAA Term UGA Term A

UUG Leu UCG Ser UAG Term UGG Tryp G

CUU Leu CCU Pro CAU His CGU Arg U

CUC Leu CCC Pro CAC His CGC Arg C


C
CUA Leu CCA Pro CAA GluN CGA Arg A

CUG Leu CCG Pro CAG GluN CGG Arg G

AUU Ileu ACU Thr AAU AspN AGU Ser U

AUC Ileu ACC Thr AAC AspN AGC Ser C


A
AUA Ileu ACA Thr AAA Lys AGA Arg A

AUG Met ACG Thr AAG Lys AGG Arg G

GUU Val GCU Ala GAU Asp GGU Gly U

GUC Val GCC Ala GAC Asp GGC Gly C


G
GUA Val GCA Ala GAA Glu GGA Gly A

GUG Val GCG Ala GAG Glu GGG Gly G

Keterangan :
U = Urasil
G = Guanin
Ala = Alanin
Cys = Cystein
His = Histidin
Lys = Lysin
Pro = Prolin
Tryp = Tryptofan
C = Sitosin
Term = Kodon terminasi
Arg = Arginin
GluN = Glutamin
Ileu = Isoleusin
Met = Methionin kodon start
Ser = Serin
Tyr = Tyrosin
A = Adenin
AspN = Aspargin
Gly = Glycine
Leu = Leusin
Phe = Phenylalanin
Thr = Threonin
Val = Valin
Glu = Glutamat acid

Kode genetik berlaku universal, artinya kode yang sama berlaku untuk semua
organisme. Bila terjadi kesalahan penerjemahan, protein yang disusun juga keliru
sehingga enzim yang dihasilkan tidak sesuai. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya
gangguan metabolisme. Kekeliruan tRNA menafsirkan kode-kode genetik yang
diterima dari DNA juga merupakan salah satu mekanisme mutasi gen.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat kita ketahui bahwa Sintesis Protein adalah proses pembentukan asam
amino berdasarkan kode genetik yang terdapat pada DNA, yaitu berupa urutan basa
nitrogen. Sintesis Protein terdiri dari 2 tahapan, transkripsi dan translasi. Yang mana
masing-masing tahapan tersebut memiliki 3 tahapan lagi, yaitu inisiasi, elongasi dan
terminasi. Transkripsi terjadi ketika materi genetic pada DNA disalin menghasilkan
RNAd. Proses ini terjadi di nucleus. Setelah dihasilkan RNAd maka, RNAd akan
dibawa keluar menuju sitoplasma untuk mengalami proses translasi. Translasi adalah
penerjemahan kode genetic pada RNA oleh ribosom yang menghasilkan polipeptida. Di
dalam prosesnya dibantu oleh RNAt yang bertugas untuk membawa asam amino/
B. Saran
Berdasarkan materi diatas bahwasannya kita haruslah menjaga kesehatan tubuh
kita karena didalam tubuh yang sehat terdapat didalam proses sintesis protein yang
sehat.Artinya kita harus senantiasa menjaga kesehatan tubuh agar prses sintesis protein
didalam tubuh kita sehat.Karena Protein tidak boleh alpa didalam nutrisi yang kita
konsumsi karena protein sangat berguna bagi tubuh kita.
Maka dari itu cukupkanlah kebutuhan protein dalam tubuh anda dengan
mengonsumsi makanan yang mengandung protein seperti ikan,daging,susu dan telur.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/40531749/MAKALAH_SINTESIS_PROTEIN
https://www.academia.edu/6314912/Makalah_Proses%20sintesis%20protein
https://biologimediacentre.com/?s=PROSES+SINTESIS+PROTEIN

Anda mungkin juga menyukai