Anda di halaman 1dari 6

DOGMA SENTRAL BIOLOGI SEL

A. Definisi
Dogma sentral biologi menjelaskan mengenai proses perubahan gen dari
DNA menjadi RNA, dan RNA menjadi protein. Dogma ini menjelaskan
bagaimana proses pembacaan materi genetik menjadi protein yang berperan di
setiap tahap metabolisme di dalam tubuh suatu organisme. Frasa ini pertama kali
dicetuskan oleh Francis Crick pada tahun 1958. Dogma sentral biologi terbagi
atas 3 tahapan besar, yaitu replikasi, transkripsi, dan translasi.

B. Tahapan-tahapan Dogma Sentral Biologi Sel


1. Replikasi
Replikasi adalah pembentukan DNA baru yang sesuai dengan sifat DNA
itu sendiri. DNA bertugas untuk menurunkan sifat induk kepada turunnya
karena DNA memiliki kemampuan replikasi. Teori Replikasi DNA dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a) Teori Konservatif
Teori konservatif menjelaskan bahwa DNA bereplikasi dengan
menggunakan DNA lama sebagai cetakan untuk DNA baru. DNA lama
disalin untuk membuat DNA baru yang sama persis tanpa mengubah
DNA lama, membuat DNA lama tetap bertahan pada replikasi pertama,
kedua, dan seterusnya.
b) Teori Dispersif
Teori dispersif mereplikasi DNA dengan cara memutus rantai DNA asli
dan menggabungkannya secara acak dengan DNA baru.
c) Teori Semikonservatif
Pita double heliks DNA induk akan terpisah, kemudian mencetak pita
DNA yang baru dengan cara melengkapi pada masing-masing pita DNA
induk yang telah terpisah tersebut, sehingga menghasilkan 2 rantai DNA
dimana masing-masing DNA terdiri atas 1 untai induk dan 1 untai baru.
Gambar Replikasi DNA

2. Transkripsi
Transkripsi adalah proses sintesis RNA dengan template gen-gen yang
terdapat dalam untai DNA. Proses transkripsi berlangsung di dalam nukleus
pada sel-sel eukariotik, atau di dalam sitoplasma pada sel-sel prokariotik.
Transkripsi dari setiap gen akan menghasilkan RNA untai tunggal yang
sekuensnya merupakan komplemen dari sekuens nukleotida pada salah satu
untai DNA untai ganda. Untai DNA ini disebut untai template (template
strand), sedangkan untai DNA pasangannya sering disebut untai kode
(coding strand).
Enzim utama yang berperan pada proses transkripsi adalah RNA
polimerase. Enzim ini berbeda dengan DNA polimerase karena RNA
polimerase tidak memerlukan primer untuk memulai sintesis untai RNA.
Enzim RNA polimerase merupakan enzim dengan multiaktivitas atau
multifungsi, karena itu sering disebut sebagai kompleks enzim. Pada
eukariota telah diketahui 3 macam kompleks enzim RNA polimerase yaitu
RNA polimerase I, II dan III. RNA polimerase I berperan terutama
mensintesis 3 macam rRNA (18S; 5,8S; dan 28S), RNA polimerase II
terutama mensintesis mRNA, dan RNA polimerase III terutama mensintesis
tRNA dan 5S rRNA. Dalam sel-sel prokariotik hanya ada satu macam enzim
RNA polimerase. Enzim ini berperan mensintesis ketiga macam RNA, yaitu
mRNA, tRNA dan rRNA. Tahap-tahap Transkripsi dapat dikelompokan
menjadi 3 tahap yaitu:
a) Inisiasi (Permulaan)
1) RNA polymerase melekat pada daerah promoter atau pangkal
transkripsi untuk memulai transkripsi.
2) RNA polymerase kemudian berikatan dengan kumpulan protein
sehingga membentuk kompleks inisiasi transkripsi.
3) RNA polymerase membuka untaian rantai ganda DNA
b) Elongasi (Pemanjangan)
1) Setelah rantai ganda DNA terbuka, RNA polymerase kemudian
meyusun untaian nukleotida-nukleotida RNA dari arah 5’ ke 3’
sesuai dengan pasangan basa nitrogennya sehingga terjadi
pemanjangan RNA.
2) RNA akan membentuk pasangan basa Adenin (A) dengan Urasil (U).
c) Terminasi (Pengakhiran)
1) Terminasi terjadi pada daerah terminator. Daerah ini memiliki urutan
DNA yang berfungsi untuk menghentikan proses transkripsi.
2) Rantai DNA menyatu kembali kemudian RNA polymerase dan
mRNA yang telah terbentuk akan terlepas dari DNA. mRNA
(Messenger RNA), merupakan RNA yang mengandung kode genetik
(kodon) hasil transkripsi basa nitrogen pada DNA yang menjadi
cetakan untuk menjadi urutan asam amino polipeptida yang
mengkode suatu protein tertentu.
3) Kemudian mRNA akan keluar dari inti sel melalui pori-pori nukleus
dan masuk ke dalam sitosol.
Gambar Proses Transkripsi

3. Translasi
Translasi adalah sintesis polipeptida dari mRNA untuk menentukan
urutan-urutan asam amino yang akan membentuk suatu protein. Translasi
terjadi di ribosom. Pada tahap ini, sel harus menerjemahkan kode gentik atau
kodon. Kodon adalah tiga nukleotida pada urutan mRNA yang dapat
diterjemahkan menjadi urutan asam amino. Urutan asam amino akan
mengkode suatu protein spesifik.
Tahapan-tahapan translasi dapat dikelompokan menjadi 3, yaitu:
a) Inisiasi (Permulaan)
1) Ujung mRNA yang telah keluar dari nukleus akan berikatan dengan
ribosom unit kecil melalui bantuan GTP dan enzim. Peristiwa
tersebut disebut dengan kodon inisiasi
2) Kodon inisiasi tersebut adalah AUG. Kodon AUG memberikan
sinyal untuk memulai proses translasi.
3) Kemudian, tRNA (transfer RNA) antikodon UAC yang membawa
asam amino metionin melekat pada kodon inisiasi AUG. tRNA
antikodon UAC merupakan komplementer dari kodon AUG. tRNA
sendiri berfungsi untuk mengantarkan informasi genetik mRNA dari
sitoplasma menuju ribosom untuk disusun menjadi protein.
b) Elongasi (Pemanjangan)
1) Kodon yang dibawa oleh mRNA akan diterjemahkan satu persatu
menjadi asam amino.
2) Asam amino berikutnya akan ditambahkan satu persatu-satu dari
asam amino pertama (metionin).
3) Asam amino pertama (metionin) segera lepas dari ribosom, tRNA
kembali ke sitoplasma untuk mengulangi fungsinya. tRNA
berikutnya datang untuk berpasangan dengan kodon mRNA
berikutnya.
4) Setelah itu masing-masing asam amino akan digabungkan oleh
tRNA.
5) Gabungan asam amino tersebut akan membentuk rantai polipeptida
yang dikatalisasi oleh rRNA. rRNA (ribosomal RNA) terdapat pada
ribosom sub unit besar yang berfungsi sebagai enzim pembentuk
ikatan peptida yang menyambungkan polipeptida-polipeptida antar
asam amino.
c) Terminasi (Pengakhiran)
1) Proses translasi berakhir ketika salah satu kodon stop mRNA (UAA,
UAG, dan UGA) melekat pada ribosom.
2) Polipeptida atau protein yang terbentuk akan terlepas dari ribosom
dan terjadi pelepasan sub unit ribosom menjadi sub unit besar dan
kecil.
3) Protein yang telah disintesis mengalami proses post-translasi. Pada
tahap ini, protein dapat berikatan dengan karbohidrat atau dipecah
kembali menjadi beberapa polipeptida.
Gambar Proses Translasi

Anda mungkin juga menyukai