Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Protein adalah penyusun makhluk hidup yang sangat berperan penting

dalam struktur dan fungsi semua sel. Kebanyakan protein merupakan enzim

atau sub unit enzim. Protein juga terlibat dalam sistem imun sebagai antibodi,

sistem kendali dalam bentuk hormon, Pada manusia manusia, protein tidak

dapat diproduksi sendiri, melainkan diperoleh dari berbagai asupan makanan,

bisa diperoleh dari hewan maupun tumbuhan. Agar protein bisa dicerna pada

manusia, protein harus diubah dulu menjadi asam amino. Setelah protein

disederhanakan menjadi molekul yang lebih kecil, maka proses metabolism

dapat berlangsung. Metabolism sendiri terbagi menjadi dua, yaitu anabolisme

dan katabolisme.

Anabolisme ialah suatu proses pembentukan senyawa kompleks

mmenjadi senyawa sederhana dengan bantuan/rangkaian proses yang saling

berhubungan. Proses Anabolisme biasanya banyak membutuhkan energi

sehingga reaksinya dapat berlangsung cepat dan efisien. Reaksi yang

memerlukan energi dalam bentuk panas disebut reaksi endergonik atau reaksi

endoterm. Hasil dari proses anabolisme ini adalah protein sebagai bahan bakar

dalam tubuh atau dalam bentuk asam nukleat untuk pengkopian informasi

genetic.

1
BAB II

PEMBAHASAN

Sintesis Protein

Sintesis protein diregulasi oleh insulin. Pada tingkat selular, transkripsi

DNA menjadi RNA pembawa pesan (mRNA) menghasilkan cetakan untuk

sintesis protein di ribosom. Asam amino digunakan untuk sintesis protein atau

glukoneogenesis di dalam hati sehingga menghasilkan glukosa yang disebut

dengan glukogenik. Asam ketogenik (termasuk lisin dan leusin) menghasilkan

asam asetoasetat dan akhirnya menghasilkan asetil KoA. Beberapa asam amino

mungkin bersifat glukogenik sekaligus ketogenik, termasuk triptofan, metionin,

sistein, fenilalanin, tirosin, dan isoleusin.

Terdapat dua proses anabolisme protein, yaitu transkripsi dan translasi.

Penjelasan dua proses tersebut adalah sebagai berikut:

1. Transkripsi

Proses Transkripsi, sesuai namanya merupakan proses pencetakan atau

penulisan ulang DNA ke dalam mRNA. Proses in terjadi di dalam nukleus.

Pada tahap ini, setiap basa nitrogen DNA dikodekan ke dalam basa nitrogen

RNA. Tahap transkripsi dibagi menjadi tiga tahap, yaitu inisiasi, elongasi, dan

terminasi.

a) Inisiasi

Tahap ini diawali oleh melekatnya enzim RNA polymerase pada pita

DNA pada titik awal. Pita DNA akan terbuka, akibatnya basa nitrogen

pada pita tersebut menjadi bebas. Basa nitrogen pada salah satu pita

2
3

tersebut akan menajdi cetakan mRNA. Pita DNA ini disebut

sense.Sedangkan pita yang tidak ditranskripsi disebut antisense. Enzim

RNA polimerase mulai menyintesis RNA dari titik awal pita.

Gambar 2.1 Proses Transkripsi


Sumber: Academia.edu

b) Elongasi (Pemanjangan)

Enzim RNA polimerase akan terus membentuk mRNA hingga

terbentuk pita mRNA. Pita mRNA ini akan terus memanjang. Oleh

karena itu, tahap ini disebut tahap elongasi.

Gambar 2.2 Proses Elongasi


Sumber: Academia.edu
4

c) Terminasi

Pada saat enzim RNA polimerase sampai pada tempat pemberhentian

(terminal site) DNA, transkripsi akan terhenti. Setelah tu, mRNA

dibebaskan dan RNA polimerase terlepas dari DNA. DNA akan kembali

seperti bentuknya semula. Hasil dari transkripsi, yakni mRNA selanjutnya

akan keluar dari inti sel melalui membrane inti menuju sitoplasma.

2. Translasi

Tahap translasi adalah tahap penerjemahan kode mRNA oleh tRNA ke dalam

urutan asam amino. Tahap ini terjadi di dalam sitoplasma dengan bantuan

ribosom. Translasi meiputi perangkaian secara linear monomer asam amino,

dengan menggunakan satu jenis khas RNA lain sebagai cetakan dan jenis khas

RNA lain sebagai pembawa dan pengubah asam amino. Ini sesuai dengan

proses sesungguhnya yang terjadi dalam sintesis protein.

Terdapat tiga proses translasi, yaitu :

a) Inisiasi (Permulaan)

Molekul mRNA yang dimodifikasi akan masuk ke proses translasi.

Molekul mRNA mengikat ribosom pada situs tertentu. Ribosom terdiri dua

unit, satu subunit kecil dan satu subunit besar. Ribosom juga memiliki

situs khusus untuk pengikatan mRNA dan dua lokasi untuk mengikat

molekul tRNA. Molekul Insiator tRNA mengikat dan berada pada lokasi P

ribosom meninggalkan yang lain situs A terikat atau terbuka. Saat molekul

tRNA mengenali kodon berikutnya pada molekul mRNA, menempel ke


5

situs A pada ribosom. Ada pembentukan ikatan peptide yang

menghubungkan asam amino dari tRNA disitus P dengan asam amino dari

tRNA terikat di situs A.

b) Elogasi (Pemanjangan)

Saat ribosom bergerak sepanjang urutan molekul mRNA, molekul tRNA

terikat di lokasi P tidak terikat atau dilepaskan dan tRNA terikat di situs A

akan translokasi ke situs P dari ribosom tersebut. Translokasi ini membuat

situs A ribosom kosong, tetap begitu sampai molekul tRNA lain mengenali

urutan kodon mRNA yang baru dan mengikat ke posisi terbuka. Proses ini

adalah pola yang terus-menerus dengan molekul tRNA yang dilepaskan

dari tRNA kompleks dan molekul baru mengikat ribosom dan rantai

asam amino tubuh.

c) Terminasi

Proses translasi pada ribosom dengan menerjemahkan mRNA sampai

mencapai kodon terminasi pada molekul mRNA. Ada pertumbuhan yang

berkelanjutan dari rantai protein selama proses ini, protein ini disebut

rantai polipeptida dan dilepaskan dari molekul tRNA dan ribosom

mendapatkan kembali ke subunit besar dan kecil. Rantai polipeptida yang

baru terbentuk mengalami beberapa modifikasi sebelum menjadi protein

yang berfungsi penuh.


DAFTAR PUSTAKA

Poedjiadi, Anna. 2015. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI-Press.

Sudirga, Sang Ketut. Biokimia Biologi Univesitas Udayana (UNUD). (Online),


(https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/96e8091924b1d
bc6c4458e707f682f45.pdf) diakses pada tanggal 9 Mei 2020

Setiawan, Rahmat. Anabolisme Protein. (Online).


(https://www.academia.edu/36575581/Anabolisme_Protein) diakses pada
tanggal 9 Mei 2020

Anda mungkin juga menyukai