Anda di halaman 1dari 9

TAHAPAN - TAHAPAN SINTESIS PROTEIN

Nama : Fany Aida Anisa


NIM : 201751114
Mata kuliah : Biologi Seluler dan Terapannya
Dosen : Ibu Yulis Andriana , S. Si., M.Farm

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL
JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena saya dapat menyelesaikan makalah
ini. Walaupun berbagai hambatan dan permasalahan, rencana untuk menyusun makalah ini
dapat terwujud juga.

Makalah ini disusun untuk salah satu tugas mata kuliah ​Biologi Seluler dan Terapannya
pada program studi Farmasi. Diharapkan setelah membaca makalah ini mahasiswa dapat
menambah wawasan dan dapat menganalisa persoalan - persoalan yang dihadapkan

Saya sadar makalah ini masih jauh dari sempurna. Tidak sedikit ide, saran, dan kritik
yang telah diberikan menjadi masukan bagi saya dalam menyelesaikan makalah ini. Oleh
karena itu, saya mengharapkan ide, kritik, dan saran yang membangun atas isi makalah.
Masukan tersebut akan dengan senang hati saya terima guna perbaikan di kemudian hari.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca sekalian dan
Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan petunjuk dan bimbingannya pada kita semua.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia.
Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam
makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Kita
memperoleh protein dari makanan yang berasal dari hewan atau tumbuhan.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian sintesis protein


2. Tahapan sintesis protein

C. Judul Makalah

1. Tahapan-tahapan sintesis protein

D. Tujuan

1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian sintesa protein dan tahap-tahap sintesa


protein
PEMBAHASAN

A. Urutan Tahapan Proses Sintesis Protein

Secara garis besar ekspresi gen berlangsung melalui dua tahap, yaitu transkripsi dan
translasi.

1. Transkripsi
Transkripsi adalah pembentukan mRNA dari salah satu pita DNA (DNA cetakan) dengan
bantuan enzim RNA polimerase.

Gambar: Transkripsi dengan enzim RNA polimerase.

Proses transkripsi adalah sebagai berikut:


- RNA polimerase melekat pada molekul DNA sehingga menyebabkan sebagian dari
double helix terbuka.
- Akibat terbukanya pita DNA, basa-basa pada salah satu pita menjadi bebas, sehingga
memberi kesempatan pada basa-basa pasangannya menyusun mRNA. Misalnya; Timin
(T) dari DNA akan membentuk Adenin (A) pada mRNA, Sitosin (C) dari DNA akan
membentuk Guanin (G) pada mRNA, dan seterusnya. Oleh karena enzim RNA
polimerase bergerak di sepanjang pita DNA yang menjadi model. DNA yang melakukan
transkripsi adalah DNA sense/template.
- mRNA yang sudah selesai dicetak akan meninggalkan inti sel menuju sitoplasma dan
melekat pada ribosom. Ribosom adalah granula-granula dalam sitoplasma yang berperan
dalam sintesis protein. Biasanya berderet 4 atau 5 dan disebut polisom.
- Transkripsi ini mirip dengan replikasi DNA, hanya bedanya:
a. Basa Urasil RNA mengganti Timin DNA.
b. mRNA yang terbentuk tidak tinggal berpasangan dengan pita DNA pembuatnya, tetapi
melepaskan diri meninggalkan inti sel.
c. Replikasi DNA memberikan hasil yang tetap di dalam genom, sedangkan pembentukan
molekul RNA berlangsung dan hasilnya digunakan langsung dalam waktu singkat untuk
sintesis protein.

2. Translasi

Ribosom akan membaca kode yang ada pada mRNA dengan bantuan RNA lain, yakni
RNA transfer (tRNA). Di dalam sitoplasma banyak terdapat tRNA, asam-asam amino dan lebih
dari 20 enzim-enzim amino hasil sintetase.

Prosesnya adalah sebagai berikut:

- Pemindahan asam amino dari sitoplasma ke ribosom dilakukan oleh tRNA. Asam amino
terlebih dahulu diaktipkan dengan ATP (Adenosin Trifosfat), proses ini dipengaruhi oleh
enzim amino asil sintetase. Hasilnya berupa Aminoil Adenosin Monofosfat (AA-AMP)
dan fosfat organik.
- AA-AMP diikat oleh tRNA untuk dibawa ke ribosom.
- Ujung bebas tRNA mengikat asam amino tertentu yang telah diaktifkan. Di bagian
lengkungan terdapat tiga basa nukleotida yang disebut antikodon, yang nantinya
berpasangan dengan tiga basa yang disebut kodon pada pita mRNA.
- Dalam ribosom terdapat situs (tempat) melekatnya mRNA dan dan dua situs tRNA (P site
dan A site) (lihat Gambar 4.5). Anti kodon pada tRNA harus sesuai dengan pasangan
basa dari kodon pada mRNA. Jika asam-asam amino yang terdapat pada P site telah
bergabung ke asam amino yang terdapat pada tRNA di A site maka ribosom akan
bergerak sepanjang mRNA ketiga basa berikutnya.
- tRNA yang telah melepaskan asam amino kemudian meninggalkan ribosom, bebas dalam
sitoplasma untuk selanjutnya mampu mengikat asam amino lain semacam yang telah
diaktifkan oleh ATP, sedangkan tRNA dengan rantai asam amino menempati P site,
tRNA berikutnya dengan asam amino akan datang ke ribosom ke P site. Demikian
seterusnya sehingga dalam polisom terangkai bermacam-macam asam amino dan
tersusun menjadi rangkaian polipeptioda yang selanjutnya akan membentuk protein
fungsional.
Gambar: Translasi melibatkan ribosom, mRNA dan tRNA, dan asam amino.

Translasi meliputi tiga tahapan, yaitu: inisiasi, elongasi dan terminasi. Proses translasi akan
berakhir jika sampai ke kodon akhir. Perlu diingat bahwa pada setiap tahap diperlukan enzim
dan dua tahap pertama memerlukan energi.

Jadi dalam ribosom berlangsung penerjemahan urutan nukleotida DNA ke protein. Urutan
singkat sintesis protein fungsional adalah sebagai berikut:
- DNA membentuk mRNA untuk membawa kode sesuai urutan basa N-nya.
- mRNA meninggalkan inti, pergi ke ribosom dalam sitoplasma.
- tRNA datang membawa asam amino yang sesuai dengan kode yang dibawa oleh
mRNA. tRNA ini bergabung dengan mRNA sesuai dengan kode pasangan basa N-nya
yang seharusnya.
- Asam–asam amino akan berjajar-jajar dalam urutan yang sesuai dengan kode sehingga
terbentuklah rangkaian polipeptoda yang selanjutnya membentuk protein fungsional
- Protein yang terbentuk merupakan enzim yang mengatur metabolisme sel dan
reproduksi.
Gambar: Urutan asam amino pada protein (polipeptida), ditentukan oleh urutan kodon triplet pada mRNA.

Inisiasi translasi

Inisiasi diawali dengan menempelnya ribosom subunit kecil pada mRNA. Pada ribosom
terdapat 3 ruang yaitu E, P, dan A. Ribosom subunit kecil akan menempel pada mRNA dengan
bagian P tepat pada kodon start (AUG) dari mRNA. Kemudian datang tRNA yang memiliki antikodon
UAC yang akan berpasangan dengan kodon AUG pada mRNA. tRNA ini membawa serta aam
amino metionin yang merupakan asam amino pertama untuk translasi.

Inisiasi translasi

Berikutnya akan datang ribosom subunit besar yang menyatu dengan ribosom kecil tadi
sehingga terbentuk kompleks ribosom aktif yang dapat bekerja menghasilkan protein. Subunit
yang telah menyatu akan menempatkan tRNA tepat di ruang P pada ribosom aktif tersebut.
Elongasi translasi

Elongasi terminasi merupakan proses penambahan asam amino baru terhadap rantai asam
amino yang telah sebelumnya terbentuk. Ini diawali dengan datangnya tRNA yang memiliki
antikodon yang bersesuaian dengan kodon dalam ruang A ribosom. tRNA tersebut juga datang
dengan membawa asam amino tertentu yang sesuai dengan kodon pada mRNA.

Elongasi translasi

tRNA akan masuk ruang A, kemudian asam amino yang telah sebelumnya terbentuk (di ruang
P)akan disambungkan/ diikatkan dengan asam amino pada tRNA yang baru datang (di ruang
A). Hal ini menyebabkan tRNA dalam ruang P kehilangan asam mino sedangkan dalam ruang
A asam aminonya semakin panjang. Setelah itu ribosom akan bergeser menuju kodon
berikutnya sehingga tRNA yang tadinya berada dalam ruang P berpindah menuju ruang E, dan
tRNA dalam ruang A berpindah menuju ruang P.

tRNA yang telah kehilangan asam amino dan sekarang berada di ruang E akan dikeluarkan
dari kompleks ribosom. Dan ruang A yang telah kosong memungkinkan datangnya tRNA baru
yang bersesuaian dengan kodon dalam ruang tersebut. Proses ini akan terus berulang
sepanjang rantai mRNA hingga semua kodon diterjemahkan menjadi urutan asam amino.
Terminasi translasi

Terminasi atau akhir dari translasi terjadi saat ruang A sampai pada kodon stop atau
kodon akhir. Kodon ini tidak akan memanggil tRNA tertentu, tapi akan mengaktifkan faktor
pelepas yang menyebabkan ditambahkannya molekul air pada rantai asam amino yang telah
terbentuk. Penambahan molekul air ini menyebabkan rantai asam amino lepas dari ribosom
dan siap dimodifikasi sehingga menjadi protein yang fungsional.

Terminasi translasi

Setelah itu kompleks ribosom dan mRNA akan terpisah dan proses translasi berakhir.
Ribosom subunit kecil, subunit besar, dan mRNA akan berpisah sebagai akhir dari proses
translasi. mRNA tersebut dapat mengalami translasi berulang kali oleh banyak ribosom yang
berbeda.

Translasi pada prokariota dan eukariota memiliki langkah dan dasar yang hampir
serupa. Proses ini berlangsung dari ujung 5’ menuju ujung 3’, jadi intinya kodon start berada
di ujung 5’ sedangkan kodon stop berada di ujung 3’. Satu rantai mRNA dapat menjalani
beberapa tahap translasi sekaligus, artinya beberapa ribosom akan memproses satu mRNA
secara bergantian dan berurutan. Ini seperti seuntai benang yang memiliki banyak kancing,
benang diandaikan sebagai mRNA sedangkan kancing adalah ribosom yang memproses.
Ribsom yang terlebih dahulu datang akan lebih dulu memproses dan diikuti ribsom yang
datang belakangan. Untaian ribosom yang secara bergantian memproses translasi ini disebut
dengan poliribosom.

Anda mungkin juga menyukai