Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Ribosom berupa organel kecil berdiameter antara 17-20 µm yang tersusun


oleh RNA ribosom dan protein. Ribosom terdapat pada semua sel hidup.
Ribosom merupakan tempat sel membuat atau mensintesisi protein. Sel yang
memiliki laju sintesis protein yang tinggi secara khusus memiliki jumlah ribosom
yang sangat banyak. Misal, sel hati manusia memiliki beberapa juta ribosom.

Protein merupakan bahan yang sangat penting bagi struktur dan fungsi sel-sel
makhluk hidup. Contohnya, protein struktural digunakan sebagai penyusun membran
sel, sedangkan protein fungsional digunakan sebagai biokatalisator untuk berbagai
proses sintesis dari sel. Protein tersusun atas satu atau lebih rantai polinukleotida.
Polinukleotida tersusun atas beberapa peptide. Adapun peptida tersusun atas banyak
asam amino.

Sintesis protein menggunakan kombinasi berbagai jenis asam amino untuk


menghasilkan beragam jenis protein yang berbeda. Diperlukan bahan dasar berupa 21
macam asam amino, pelaksana berupa mRNA, tRNA, dan rRNA; sumber energi
berupa ATP; dikatalis oleh enzim polimerase. Dalam makalah ini akan diuraikan
secara terperinci tentang proses sintesis protein di antaranya tahap-tahap sintesis
protein.

1.2.Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud Ribosom?


2. Bagaimana struktur Ribosom?
3. Bagaimana peras Ribosom dalam sintesis Protein?
4. Bagaimana proses sintesis protein berlangsung?

1.3Tujuan

1. Mengetahui pengertian Ribosom


2. Mengetahu struktur Ribosom
3. Mengetahui peran Ribosom dalam sintesis protein
4. Mengetahui jalannya sintesis protein

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Ribosom

2.1.1.Pengertian Ribosom

Ribosom merupakan kompleks yang terbuat dari RNA ribosom dan protein,
dan merupakan komponen selular yang melaksanakan sintesis protein. Sel yang
memiliki laju sintesisi protein yang tinggi memiliki ribosom dalam jumlah yang
sangat banyak.

Ribosom membangun protein di dua lokasi pada sitoplasma yaitu ribosom


yang tersebar bebas di dalam sitosol atau ribosom bebas dan ribosom yang terikat
dengan membrane luar retikulum endoplasma dan nucleus atau di sebut juga ribosom
bebas. Ribosom bebas maupun ribosom terikat identic secara structural, dan ribosom
dapat berganti-ganti antar kedua peran tersebut. Sebagian besar protein yang di buat
di ribosom bebas, berfungsi di dalam sitosol. Ribosom terikan umumnya membuat
protein yang di takdirkan membuat protein yang akan di sisipkan ke dalam membrane
untuk di kemas ke dalam organel tertentu atau di ekspor keluar sel.

2.1.2.Struktur Ribosom

Gambar di atas adalah satu unit Ribosom kompleks dan Ribosm


kompleks yang mengikat mRNA dan tRNA

2
Ribosom tersusun atas dua subunit, yaitu subunit besar dan subunit kecil.
Subunit ribosom terbuat dari protein dan molekul RNA ribosom (rRNA). Gen RNA
ribosom pada DNA kromosom di transkripsi dan RNA diproses serta dirakit dengan
protein-protein yang diimpor dari sitoplasma. Subunit yang dihasilkan kemusian di
ekspor melalui pori-pori nucleus ke sitoplasma. Sub unit besar dan kecil hanya
bergabung membentuk ribosom fungsional hanya ketika melekat ke molekul mRNA.

Struktur ribosom mencerminkan fungsinya yang mempertemukan mRNA


dengan tRNA yang mengangkut asam amino. Selain situs pengikatan untuk mRNA,
setiap ribosom memiliki tiga situs pengikatan untuk tRNA. Situs P untuk
menanmpung tRNA yang membawa rantai polipeptida yang sedang tumbuh, situs A
untuk mengangkut asam amino yang akan di tambahkan berikutnya ke rantai tersebut
menggunakan enzim transferase peptidil. tRNA yang telah melepaskan muatannya
meninggalkan ribosom dari situ E.

2.1.3.Peran Ribosom Dalam Sintesis Protein

Ribosom terdiri dari molekul-molekul rRNA dan proten yang sangat penting
dalam proses sintesi protein. Ribosom memfasilitasi perpasangan spesifik anticodon
tRNAdengan kodon mRNA selama sintesis protein. Reaksi sintesis protein
memerlukan pemanduan yang rumit. Misalnya, untuk meyakinkan kodon yang
terdapat di mRNA dapat berpasangan dengan antikodon yang ada pada tRNA.
Sehingga penerjemahan tidak melesat. Kejadian itu dan kegiatan-kegiatan lainnya
dalam sintesis protein ini dikatalisiskan oleh ribosom.

Ribosom prokariotik maupun ekariotik memiliki peranan dan pola yang mirip
satu sama lain. Masing-masing terdiri dari subunit besar dan sub unit kecil. Dalam
proses sintesis protein, subunit kecil mengikat mRNA dan tRNA, sedangkan subunit
besar berperan dalam proses pembentukan ikatan polipeptida.

Keberadaan Ribosom mencegah terjadinya pembentukan sel yang mengalami


perubahan struktur inti di dalamnya atau mencegah kesalahan jumlah kromatid agar
sel membawa sifat sama dengan sel indukan sehingga semakin berkembang dengan
baik. Meskipun pasca proses pengikatan protein telah terjadi Ribosom kemudian
tidak memiliki peran yang membantu kelangsungan fungsi protein tersebut.

Namun untuk memproduksi protein yang dibutuhkan dalam jumlah tambahan


sesuai kebutuhan sel. Maka peran Ribosom menjadi sangat vital kembali, dan tidak
terlepaskan dari proses sintesis protein agar maksimal atau berhasil.

3
2.2.Sintesis Protein

2.2.1.Peranan tRNA dalam Proses Penerjemahan

Seperti mRNA dan tipe-tipe RNA sel lain, molekul RNA transfer
ditranskripsikan dari cetakan DNA. Dalam sel eukariot, tRNA seperti mRNA, dibuat
di dalam nucleus dan harus berpindah dari nucleus ke sitoplasma, tempat translasi
terjadi. Pada sel bakteri maupun eukariota, setiap molekul tRNA digunakan berulang-
ulang, mengambil asam amino yang sesuai dengannya di dalam sitosol, meletakkan
muatan ini pada rantai polipeptida di ribosom dan kemudian meninggalkan ribosom,
siap untuk mengambil asam amino lagi.

Satu molekul tRNA terdiri dari seutas RNA tunggal yang panjangnya hanya
sekitar 80 nukleotida. Karena keberadaan rentangan basa komplementer yang dapat
saling berikatan hydrogen, untaian tunggal ini dapat menggulung dan membentuk
molekul berstruktur 3 dimensi.

Translasi yang akurat dari pesan genetic membutuhkan dua proses yang
melibatkan pengenalan molekuler. Pertama, tRNA yang berikatan dengan kodon
mRNA memspesifikasi asam amino tertentu yang harus di angkut oleh asam amino
itu dan bukan yang lain, ke ribosom. Perpasangan yang benar atara tRNA dan asam
amino dilakukan oleh suatu family dari enzim-enzim yang terkait yang disebut

4
aminoasil-tRNA. Situs aktif setiap tipe aminoasil-tRNA sintetase hanya cocok
dengan kombinasi spesifik asam amino dan tRNA. Ada 20 sintetase yang berbeda,
satu untuk setiap asam amino. Masing-masing sintetase mampu mengikat semua
tRNA berbeda yang mengkodekan asam amino tersebut. Sintetase itu mengkatalis
pelekatan kovalen asam amino ke tRNAnya dalam proses yang ditenagai oleh
hidrolisis ATP. Aminoasil tRNA yang dihasilkan disebut juga tRNA bermuatan
dilepaskan dari enzim dan kemudian tersedia untuk mengantarkan asam aminonya ke
rantai polipeptida yang sedang tumbuh di ribosom.

Terdapat berbagai macam molekul tRNA di dalam setiap sel. Mereka


dibedakan satu sama lain oleh susunan nukleotidanya. Ditijau dari segi fungsi, setiap
tRNA dibedakan oleh ke khasanya untuk mengikat salah satu asam amino yang
terlibat dalam proses sintesis protein. Contoh, tRNAtyr khusus untuk tirosin, tRNAgli
khusus untuk glisin. Terdapat lebih dari sebuah molekul tRNA untuk sebuah asam
amino.

2.2.2.Mekanisme Sintesis Protein

Gen menyediakan instruksi untuk membuat protein spesifik. Akan tetapi, gen
tidak membangun protein secara langsung. DNA menjadikan RNA sebagai jembatan
penghubungnya dengan sintesis protein. Sintesis protein tidak lain merupakan proses
penerjemah kodon-kodon pada mRNA menjadi polipeptida.

Bahan baku sintesis polipeptida atau protein adalah asam amino. Ada 20
hingga 21 asam amino penting yang dapat dirangkai membentuk polipeptida. Asam-
asam amino itu dapat disusun menjadi juataan macam kemungkinan polipeptida
dengan berbagai macam urutan asam amino. Jadi, macam molekul polipeptida
tergantung pada asam amino penyusunnya dan panjang pendeknya rantai polipeptida..
Proses merangkai asam amino menjadi polipeptida dilakukan di dalam ribosom,
dengan bantuan enzim tertentu. Sintesis polipeptida terdiri dari proses transkripsi dan
translasi.

Transkripsi adalah sintesis RNA di bawah arahan DNA. Kedua asam nukleat
menggunakan basa yang sama dan informasi hanya di transkripsi, atau di salin dari
satu molekul menjadi molekul lain. Selain menjadi cetakan untuk sintesis untai
komplementer baru saat replikasi DNA, untai DNA juga bisa berperan untuk merakit
sekuens nukleotida RNA komplementer. Untuk gen pengode protein, molekul RNA
yang di hasilkan merupakan traskrip akurat dan instruksipembangun protein yang di
kandung oleh gen. molekul RNA transkrip bisa di sebut RNA duta (RNAd) atau RNA

5
messenger (mRNA) karena mengandung pesan genetic dari DNA ke mekanisme
penyintesis protein sel. Proses transkripsi berlangsung melalui tiga tahap yaitu inisiasi
(permulaan), elongasi (pemanjangan) dan terminasi (penghentian).

1. Inisiasi (Permulaan)

mRNA pembawa informasi dari DNA ke mekanisme penyintesis


protein dalam sel, ditranskripsikan dari untai cetakan gen. Enzim yang disebut
RNA polymerase, memisahkan kedua untai DNA dan menggabungkan
nukelotida-nukleotida RNA saat membentuk pasangan basa di sepanjang
cetakan DNA. Sekuens spesifik nukelotida di sepanjang DNA menandai
tempat transkripsi gen dimulai dan berakhir. Sekuens DNA tempat RNA
polymerase melekat dan menginisiasi transkripsi di sebut sebagai promoter.
Promoter suatu gen mencakup titik mulai traskripsi dan umumnya
membentang dari beberapa lusin pasangan basa yang menuju ke hilir dari titik
mulai. Selain berperan sebagai situs pengikatan untuk RNA polymerase dan
menentukan di mana transkripsi dimulai, promoter menentukan manakah
diantara kedua untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan. Beberapa
bagian tertentu dari promoter sangat penting untuk pengikatan RNA
polymerase. Pada bakteri, RNA polimerasi sendiri secara spesifik mengenali
dan berikatan dengan promoter. Pada eukariota, sekelompok protein yang
disebut faktor transkripsi memediasi perngikatan RNA polymerase dan
inisiasi transkripsi. Protein-protein ini menjadikan DNA bisa diakses oleh
faktor transkripsi. Baru setelah faktor-faktor transkripsi tertentu melekat ke
promoter, RNA polymerase II dapatberikatan dengan promoter. Keseluruhan
kompleks faktor transkripsi dan RNA polymerase II yang terikat ke promoter
disebutkompleks inisiasi transkripsi. Begitu polymerase melekat erat ke DNA
promoter, kedua untai DNA membuka di tempat itu dan enzim mulai
mentranskripsi untai cetakan.

2. Elongasi

Ketika RNA polymerase bergerak di sepanjang DNA, enzim tersebut


terus membuka puntiran heliks ganda, mengekspos sekitar 10 sampai 20 basa
DNA dalam satu waktu untuk perpasangan dengan nukleotida RNA. RNA
polymerase menambahkan nukleotida ke ujung 3’ RNA yang sedang tumbuh
sambil terus menyusuri heliks ganda. Setelah gelombang sintesis RNA yang
maju ini, molekul RNA baru akan melepaskan diri dari cetakan DNA-nya, dan
heliks ganda DNA terbentuk kembali. Satu gen tunggal dapat ditrasnkripsikan

6
secara bersamaan oleh beberapa molekul RNA polymerase yang saling
mengikuti bagaikan convoy truk. RNA yang sedang tumbuh terlepas dari
setiap polymerase, dengan panjang setiap untai baru mencerminkan seberapa
jauh enzim telah bergerak pada cetakan titik mulai. Pengelompokan banyak
molekul polymerase yang mentranskripsi suatu gen secara bersamaan akan
meningkatkan jumlah mRNA yang di transkripsi dari gen tersebut, yang
membantu sel membuat protein yang dikodekan dalam jumlah besar.

3. Terminasi

Mekanisme transkripsi berbeda pada bakteri dan eukariota. Pada


bakteri, transkripsi berlanjut melalui suatu sekuens terminator pada DNA.
Terminator yang ditranskripsikan berfungsi sebagai sinyal terminasi,
menyebabkan polymerase melepaskan diri dari DNA dan melepaskan
transkripsi, yang bisa digunakan langsung sebagai mRNA. Pada eukariota,
RNA polymerase II mentranskripsikan sekuens pada DNA yang disebut
sekuens sinyal poliadenilasi, yang mengodekan suatu sinya poliadenilasi pada
pre-mRNA. Kemudian pasa suatu titik kira-kira 10 sampai 35 nukleotida yang
mengarah ke hilir dari sinyal poliadenilasi, protein yang berasosiasi dengan
transkripsi RNA yang sedang tumbuh memotong bagian itu hingga terlepas
dari polymerase dan pre-mRNA pun terlepas. Akan tetapi polymerase akan
terus mentranskripsikan DNA sebanyak ratusan nukleotida setelah tempat pre-
mRNA dilepaskan. Sementara itu pre-mRNA mengalami pemrosesan menjadi
mRNA.

7
Gambar di atas menujukan proses transkripsi secara singkat

8
Translasi adalah sintesis polipeptida, yang terjadi di bawah arahan mRNA.
Selama tahap ini terjadi perubahan bahasa. Sel harus menerjamahkan alias
mentranslasikan sekuens basa molekul mRNA menjadi sekuens asam amino
polipeptida. Tempat translasi adalah ribosom. Dalam proses translasi sel
menerjemahkan pesan genetic dan membangun polipeptida sesuai proses tersebut.
Proses itu merupakan serangkaian kodon disepanjang molekul mRNA dan sang
penerjemah disebut RNA transfer (tRNA). Fungsi tRNA adalah mentransfer asam
amino dari kumpulan asam amino di sitoplasma ke ribosom. Kita dapat membagi
translasi menjadi 3 tahap (analog dengan transkripsi) yaitu permulaan, pemanjangan
dan penghentian. Ketiga tahap tersebut membutuhkan faktor-faktor protein yang
membantu proses translasi. Energy juga di butuhkan untuk aspek tertentu dari
permulaan dan pemanjangnrantai. Energy tersebut disediakan oleh hidrolisis GTP
(Guanin trifosfat).

1. Permulaan

Tahap permulaan dari translasi yaitu menyatukan mRNA, tRNA yang


membawa asam amino pertama dari polipeptida dan kedua sub unit ribosom.
Pertama, suatu unit ribosom kecil berikatan dengan mRNA sekaligus tRNA
inisiator spesifik, yang menyangkut asam amino metionin. Pada bakteri, sub
unit kecil dapat mengikat kedua molekul tersebut kedalam urutan mana saja.
Subunit kecil bahteri berikatan dengan mRNA pada sekuens RNA spesifik
yang terletak tepat di bagian hulu dari kodon mulai. Pada eukariota, sub unit
kecil yang telah berlekatan dengan tRNA inisiator, berikatan dengan tudung
5’ mRNA dan kemudian bergerak atau memindai, ke arah hilir di sepanjang
mRNA hingga mencapai kodon mulai, dan tRNA inisiator membentuk ikatan
hydrogen dengan kodon tersebut. Pada bakteri maupun eukariota, kodon
mulai memberi sinyal-sinyal agar translasi di mulai. Penggabungan mRNA
dengan tRNA inisiator dan subunit ribosom kecil diikuti oleh pelekatan sub
unit ribosom besar, sehingga kompleks permulaan translasi pun lengkap.
Protein-protein yang di sebut faktor-faktor permulaan translasi di perlukan
untuk menytukan semua komponen ini. Sel juga menggunakan energy dalam
bentuk GTP untuk membentuk kompleks permulaan. Saat proses permulaan
selesai, tRNA inisiator berada pada situs P ribosom, dan situs A yang kosong
siap untuk tRNA aminoasil berikutnya. Perhatikan bahwa polipeptida selalu
disintesis ke satu arah, asam amino yang terletak paling pertama di ujung
amino disebut N-terminus, kearah asam amino terakhir di ujung karboksil
disebut C-terminus.

9
2. Pemanjangan

Dalam tahap pemanjangan dari translasi, asam amino ditambahkan


satu persatu ke asam amino sebelumnya. Setiap penambahan melibatkan
keikutsertaan beberapa protein yang disebut faktor pemanjangan dan terjadi
dalam siklus berlangkah 3. mRNA digeraka melalui ribosom ke satu arah saja,
ujung 5’ terlebih dahulu. Ini sama dengan ribosom yang bergerak dengan arah
5’ ke 3’ pada mRNA. Poin pentingnya adalah bahwa ribosom dan mRNA
saling bergerak satu sama lain, ke satu arah, kodon demi kodon. Siklus
pemanjangan memakan waktu kurang dari sepersepulluh detik pada bakteri
dan di ulangi setiap kali asam amino ditambahkan ke rantai itu sampai
polipeptida selesai dibentuk.

3. Penghentian

Tahap terakhir dari translasi adalah penghentian atau pengakhiran.


Pemanjang berlanjut sampai kodon stop pada mRNA mencapai situs A dari
ribosom. Triplet basa UAG, UAA dan UGA tidak mengkodakan asam amino,
melainkan bekerja sebagai sinyal untuk menghentikan translasi. Suatu protein
yang disebut faktor pelepasan berikatan langsung dengan kodon stop disitus
A. faktor-faktor pelepasan menyebabkan penambahan molekul air, sebagai
pengganti asam amino ke rantai polipeptida yang sudah selsai dengan tRNA
disitus P, sehingga melepaskan polipeptida melalui terowongan keluar pada
subunit besar ribosom.

10
Gambar di atas menujukan proses translasi secara singkat

2.2.3.Pemrakarsaan

11
Awal dari proses pemrakarsaan adalah menempelnya ribosom subunit kecil ke
molekul mRNA, perlu di ingat bahwa ribosom apabila tidak terlibat dalam proses
sintesis protein, di dalam sitosol akan selalu sersebar menjadi subunit besar dan
subunit kecil. Menempelnya ribosom subunit kecil pada mRNA tidak pada
sembarang tempat, melainkan pada tempat khusus sebelum kodon pemrakarsaan dari
gen yang di salin. Tempat khsus ini disebut tempat pengikat ribosom yang pada E.coli
mempunyai urutan 5’-AGGAGGU-3’, dan disebut urutan Shine-Dalgarno. mRNA sel
eukariota tidak mempunyai tempat pengikatan ribosom yang setara dengan urutan
Shine-Dalgarno, sebagai gantinya mereka memiliki struktur tudung. Struktur inilah
yang dikenal oleh ribosom subunit kecil sebagai tempat pengikatanya. Setelah terikat
pada tempatnya, ribosom bergeser kea rah 3’ sampai bertemu dengan kodon start
(AUG). kodon inilah yang menjadi kodon pemrakarsaan pada proses penerjemahan.

Penerjemahan dimulai apabila tRNA yang telah memuat asam amino


berpasangan dengan kodon pemrakarsaan yang terletak di subunit kecil ribosom.
Asam amino yang terdapat pada tRNA pemrakarsaan ini adalah metionin. Karena
metionin merupakan asam amino yang di sandi oleh AUG. pada bakteria tetapi tidak
pada eukariota, metionin ini di ubah menjadi N-formilmetion atau fmet dengan jalan

12
subtitusi gugus formil. Subtitusi ini merintangi gugus amino sedemikian, sehingga
tidak dapat membentuk ikatan peptide. Oleh karena itu, polymerase dapat berlngsung
hanya kea rah karboksil. Struktur yang terbentuk, yang mencakup mRNA, ribosom
subunit kecil dan tRNAfmet disebut kompleks pemrakarsaan. Selain kompleks
pemrakarsaan, masih terdapat beberapa macam protein sitosol yang terlibat dalam
proses penerjemahan ini. Protein-protein berupa enzim dan faktor perakarsaan (IF).
Pada E.coli terdapat beberapa IF yaitu IF1, IF1, IF3. IF1 dan IF3 bertanggung jawab
untuk penyepaian ribosom menjadi subunit besar dan kecil. Selai itu IF3 juga terlibat
pada pengenalan tempat pengikat ribosom.IF2 berperan pada penempelan tRNA
pemrakarsaan dan juga membantu terikatnya molekul GTP (Guanin trifosfat) ke
kompleks pemrakarsaan. Molekul GTP ini memberi tenaga untuk penerjemahan
langkah berikutnya.

2.2.4.Pemanjangan Rantai Polipeptida

Setelah kompleks pemrakarsaan terbentuk, ribosom subunit besar menempel


pada ribosom subunit kecil. Proses penempelan ini memerlukan hidrolisis molekul
GTP yang terikat pada komples pemrakarsaan dan menghasilkan dua tempat yang
berbeda serta terpisah. Tempat pertama disebut tempat peptidil atau tempat P yang
pada saat ini dittempati oleh tRNAfmet yang tetap berpasangan basa dengan kodon
pemrakarsaan. Tempat aminoasil atau tempat A terletak pada kodon kedua dari gen,
yang pada saat ini kosong. Pemanjangan mulai apabila tRNA yang mengikat asam
amino yang tepat, masuk ke tempat A dan berpasangan dengan kodon kedua.
Kegiatan ini memerlukan faktor pemanjang yaitu EF-Tu dan EF-Ts. GTP diperlukan
sebagai penghasil tenaga.

Setelah kedua buah tempat di ribosom terisi oleh tRNA yang bermuatan asam
amino, dan kedua asam amino ini berada sangat berdekatan, terjadilah ikatan peptide
antara gugus karboksil dari fmet dengan gugus amin dari asam amino yang kedua.
Reaksi ini menggunakan katalisator enzim peptidil, yang kemungkinan merupakan

13
kombinasi beberapa protein ribosom. Tranferase peptidil bekerja sama dengan enzim
deasilase-tRNA, yang memutuskan ikatan tRNA dengan fmet. Hasil dari keseluruhan
proses ini adalah dipeptide yang terikat pada tRNA yang berada di tempat A. langkah
berikutnya, ribosom bergeser di sepanjang mRNA, sehingga asam-asam aminotRNA
berada di tempat P, sedangkan tRNAfmet sudah tidak bermuatan keluar dari tempat P
dan tempat A menjadi kosong lagi. tRNA yang bermuatan asam amino ketiga
sekarang masuk ketempat A dan terulanglah semua kegiatan yang terjadi sebelumnya.
Setiap daur pemanjangan, memerlukan hidrolisis sebuah molekul GTP membentuk
GDP (Guanin-difosfat) dan Pi yang diatur oleh faktor pemanjang ke 3 yaitu EF-G.

2.2.5.Penghentian

Penerjemahan akan berhenti apabila kodon penghenti (UAA, UAG, atau


UGA) masuk ketempat A. Tidak ada molekul tRNA satupun yang memiliki
anticodon yang dapat berpasangan basa dengan kodon-kodon penghenti. Sebagai
ganti molekul tRNA, masuklah faktor pembebas RF ke tempat A. Faktor ini bersama
sama dengan molekul GTP melepaskan rantai polipeptida yang telah usai dibentuk
dari tRNA yang terakhir. Ribosom tersepai menjadi subunit kecil dan besar serta
kembali ke sitosol untuk kemudian memulai lagi penerjemahan baru.

BAB III

PENUTUP

14
3.1.Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari makalah ini yaitu :

1. Ribosom merupakan kompleks yang terbuat dari RNA ribosom dan protein,
dan merupakan komponen selular yang melaksanakan sintesis protein
2. Ribosom tersusun atas dua subunit, yaitu subunit besar dan subunit kecil.
Subunit ribosom terbuat dari protein dan molekul RNA ribosom (rRNA).
3. Peran ribosom dalam sintesis protein :
- Ribosom memfasilitasi perpasangan spesifik anticodon tRNAdengan
kodon mRNA selama sintesis protein.
- Memandu Reaksi sintesis protein
- Sebagai katalis reaksi dalam sintesis protein
- Mengikat mRNA dan tRNA
- Membentuk ikatan polipeptida.
- Ribosom mencegah terjadinya pembentukan sel yang mengalami
perubahan struktur inti di dalamnya atau mencegah kesalahan jumlah
kromatid agar sel membawa sifat sama dengan sel indukan sehingga
semakin berkembang dengan baik.
4. Peran tRNA dalam sintesis Protein yaitu menerjemahkan kodon mRNA dan
bekerja secara spesifik untuk mengantarkan asam aminonya ke rantai
polipeptida yang sedang tumbuh di ribosom.
5. Mekanisme Pembentukan Protein ada dua yaitu Transkripsi (terjadi di
Nukleus) dan Translasi (Terjadi di Sitoplasma)
6. Awal dari proses pemrakarsaan adalah menempelnya ribosom subunit kecil ke
molekul mRNA
7. Pemanjangan rantai polipeptida terjadi ketika ribosom bergeser di sepanjang
mRNA, sehingga asam-asam amino tRNA berada di tempat P, sedangkan
tRNAfmet sudah tidak bermuatan keluar dari tempat P dan tempat A menjadi
kosong lagi dan terulang kembali semua kegiatan yang terjadi sebelumnya.
8. Penerjemahan akan berhenti apabila kodon penghenti (UAA, UAG, atau
UGA) masuk ketempat A.

15

Anda mungkin juga menyukai